Anda di halaman 1dari 5

MIKROORGANISME INDUSTRI NON-PANGAN

Aspek Mikrobiologis pada Pembuatan Biogas dari


Kotoran Sapi
Sebagai tugas mata kuliah Mikrobilogi Industri Lembar Kerja 2

KELAS TIP A
Oleh :
DENY EKO PRASETYO

(151710301007)

M.ZUHRI ARROZAQ

(151710301034)

NURIATI FITRIANA

(151710301055)

DINDA NOVITA SARI

(151710301060)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

PEMBAHASAN
Definisi Biogas
Biogas merupakan gas campuran metana (CH4), karbondioksida (CO2)
dan gas lainnya yang didapat dari hasil penguraian bahan organik (seperti kotoran
hewan, kotoran manusia, dan tumbuhan) oleh bakteri metanogen. Untuk
menghasilkan biogas, bahan organik yang dibutuhkan, ditampung dalam
biodigester.
Kotoran hewan lebih sering dipilih sebagai bahan pembuat biogas karena
banyak tersedia dan mudah diperoleh. Bahan ini memiliki keseimbangan nutrisi,
mudah diencerkan dan relatif dapat diproses secara biologi. Selain itu kotoran
yang masih segar lebih mudah diproses dibandingkan dengan kotoran yang lama
dan telah mengering. Kotoran sapi merupakan substrat yang paling cocok sebagai
sumber penghasil biogas, karena telah meengandung bakteri penghasil gas metana
yang terdapat dalam perut ruminansia. Bakteri tersebut membantu dalam proses
fermentasi sehingga mempercepat proses pembentukan biogas.
Tabel Komponen Penyusun Biogas sebagai berikut :
Jenis Gas
Metana (CH4)
Nitrogen (N2)
Karbondioksida (CO2)
Hidrogen (H2)
Oksigen (O2)
Hydrogen Sulfida (H2S)
Sumber : Juangga, 2007

Jumlah (%)
50-70
0-0.3
25-45
1-5
0.1-0.5
0-3

Peran mikroorganisme pada pembuatan biogas dari kotoran ternak sapi


Pada umumnya mikroorganisme yang berperan pada pembuatan biogas
dari kotoran ternak sapi secara garis besar melalui tiga tahapan yaitu sebagai
berikut:
1. Tahap Hidrolisis (Hydrolysis)

Pada tahap ini, bakteri memutuskan rantai panjang karbohidrat kompleks;


protein dan lipida menjadi senyawa rantai pendek. Contohnya polisakarida
diubah menjadi monosakarida, sedangkan protein diubah menjadi peptide
dan asam amino.
2. Tahap Asidifikasi (Acidogenesis dan Acetogenesis)
Pada tahap ini, bakteri (Acetobacter aceti) menghasilkan asam untuk
mengubah senyawa rantai pendek hasil proses hidrolisis menjadi asam
asetat, hidrogen, dan karbon dioksida. Bakteri tersebut merupakan bakteri
anaerob yang dapat tumbuh dan berkembang dalam keadaan asam. Bakteri
memerlukan oksigen dan karbondioksida yang diperoleh dari oksigen yang
terlarut untuk menghasilkan asam asetat. Pembentukan asam pada kondisi
anaerobik tersebut penting untuk pembentukan gas metana oleh
mikroorganisme pada proses selanjutnya. Selain itu bakteri tersebut juga
mengubah senyawa berantai pendek menjadi alkohol, asam organik, asam
amino, karbon dioksida, hidrogen sulfida, dan sedikit gas metana.Tahap ini
termasuk reaksi eksotermis yang menghasilkan energi.
3. Tahap Pembentukan Gas Metana (Methanogenesis)
Pada tahap ini, bakteri Methanobacterium omelianski mengubah senyawa
hasil proses asidifikasi menjadi metana dan CO2 dalam kondisi anaerob.
Proses pembentukan gas metana ini termasuk reaksi eksotermis.
Dalam pembuatan biogas dari kotoran ternak sapi dibutuhkan pembuatan
starter/pembangkit. Dalam hal ini starter yang mengandung bakteri metana
berfungsi untuk mempercepat proses fermentasi anaerob atau mempercepat proses
fermentasi

pada

pembuatan

biogas.Perbedaan

pembuatan

biogas

yang

menggunakan starter atau tidak itu pada lamanya proses fermentasi yang terjadi,
hal ini dapat diketahui dari fungsinya bahwa starter berfungsi untuk mempercepat
proses fermentasi sehingga dengan penambahan starter dapat mempercepat proses
pembuatan biogas tersebut.
Dalam pembuatan biogas pada umumnya menggunakan kotoran sapi,
namun sebenarnya menggunakan kotoran hewan lainnya seperti kambing, ayam,
bebek dan lain sebagainya pun bisa dilakukan namun kotoran sapi bisa didapatkan
dengan mudah disekitar kita dan dalam segi volume, volume kotoran sapi relative

lebih banyak. Selain itu, proses fermentasi pada kotoran sapi mengandung nutrisi
makronutrien yaitu nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah besar oleh mikroba
seperti karbon, hydrogen, nitrogen, oksigen, fosfat, dan sulfat. Sehingga
pemakaian kotoran sapi sebagai biogas mudah untuk dilakukan.
Pada pembuatan biogas dari kotoran ternak sapi ini melibatkan beberapa
mikroorganisme misalnya

pada tahap asidifikasi terdapat oksigen dan

karbondioksida yang diperoleh dari oksigen terlarut yang berfungsi untuk


menghasilkan asam asetat. Dalam hal ini sama halnya dengan yang dijelaskan
diatas pada tahap asidifikasi pembentukan asam pada kondisi anaerobik tersebut
penting untuk pembentukan gas metana oleh mikroorganisme pada proses
selanjutnya. Selain itu bakteri tersebut juga mengubah senyawa berantai pendek
menjadi alkohol, asam organik, asam amino, karbon dioksida, hidrogen sulfida,
dan sedikit gas metana.Tahap ini termasuk reaksi eksotermis yang menghasilkan
energi.
Karakteristik Mikroorganisme pada Pembuatan Biogas
1. Mikroba Acetobacter aceti
Acetobacter aceti merupakan bakteri gram negative yang bersifat motil
dengan peritrichous flagella, obligat aerob dan tidak membentuk endospore.
Acetobaccter aceti menghasilkan asam cuka dari etanol dari minuman beralkohol.
Bakteri ini terdapat dimana-mana dalam lingkungan, dalam tanah, air, bunga,
buah-buahan, dan pada lebah madu atau dimana saja terjadi fermentasi gula.
2. Mikroba Methanobacterium omelianski
Methanobacterium

omelianski

merupakan

mikroba

yang

dapat

menguraikan asam cuka (CH3COOH) menjadi metana (CH4) dan CO2.


Mikroorganisme ini merupakan bakteri saprofit (saprobacter) yaitu bakteri yang
kebutuhan makannya diperoleh dari sisa-sisa organisme yang telah mati.

DAFTAR PUSTAKA

F.G. Winarno, dkk.1980. Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta: Gramedia.


Juangga.2007. Proses Anaerobic Digestion. Medan:USU Press.
Mayasari, Riftanto, Nuraini, dan Arianto.2010. Pembuatan Biodigester Dengan
Uji Coba Kotoran Sapi Sebagai Bahan Baku. Laporan Tugas Akhir.
Tidak Diterbitkan. Surakarta: Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.
Putro, S. 2007. Penerapan Instalasi Sederhana Pengolahan Kotoran Sapi Menjadi
Energi Biogas Di Desa Sugihan Kecamatan Bendosari Kabupaten
Sukoharjo. Laporan Penelitian. Tidak Diterbitkan. Surakarta: Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Anda mungkin juga menyukai