Anda di halaman 1dari 14

Sistem Kerja Pencernaan dan Alat Tambahan

Andreas Elbert*
10 2010 108
15 Juli 2011

Pendahuluan
Saluran pencernaan dan alat tambahannya merupakan salah satu sistem yang bekerja
pada tubuh kita, atau biasa kita sebut sistem digestivus. Pada tubuh, sistem digestivus
merupakan sistem yang penting karena tugas dari Sistem pencernaan untuk mengolah dan
menyerap nutrisi dan dialirkan oleh pembuluh darah ke seluruh tubuh untuk proses
metabolisme.

*Andreas Elbert
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat
No Telp (021) 5651427
Email: Goblinddz@yahoo.com

Identifikasi Kata Sulit :

Tidak ada

Rumusan Masalah :

Nyeri perut kanan atas disertai mual karena gangguan pada kandung empedu

Analisis Masalah :

Enzim Pencernaan

Sistem Pencernaan

Mekanisme Pencernaan

Protein

Lemak

Karbohidrat

Organ Pencernaan dan


Organ Tambahannya
Makro

Mikro

Fungsi

2
Hipotesis : Nyeri perut kanan atas disertai mual karena gangguan kandung empedu

Sasaran Pembelajaran :

Mekanisme pencernaan
Mengetahui enzim pencernaan dan fungsinya
Mengetahui organ yang berperan dalam pencernaan

Mekanisme Pencernaan :

Sistem pencernaan atau dikenal juga sebagai sistem gastrointestinal pada manusia
memiliki 4 fungsi utama yaitu :

1. Menyelenggarakan aktivitas makan yaitu mengantarkan makanan ke bagian awal dari


saluran pencernaan. Hal ini akan dilakukan dengan kerja sama terhadap sistem tubuh lainnya
meliputi sistem gerak, dan berbagai sistem sensoris (pendengaran dan penglihatan serta
penciuman).
2. Pencernaan yaitu proses dimana bahan makanan yang ditelan akan dihancurkan secara
fisika dan kimiawi sehingga dapat diserap oleh dinding usus dan selanjutnya dijadikan suplai
energi dan proses-proses fisiologis lainnya.
3. Absorbsi yaitu penyerapan bahan makanan yang telah dicerna di saluran pencernaan untuk
kemudian ditransfer ke sel-sel tubuh lainnya yang akan digunakan atau disimpan untuk
sementara.
4. Ekskresi yaitu mengeliminasi segala sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna dan
diserap sehingga menjadi kotoran yang harus dibuang ke luar tubuh.1

3
Sistem pencernaan atau sistem digestivus (mulai dari mulut sampai anus) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi

zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, lidah, tenggorokan (faring), Oesophagus,
lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organorgan yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.2

Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut
biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan
lengkap yang berakhir di anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut
dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di
permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.
Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari
berbagai macam bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi seri (incisivus) dan di kunyah oleh gigi
geraham (molar), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari
kelenjar saliva akan membasuh bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzimenzim pencernaan yaitu amilase mulut dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung
lisozim, yang melisiskan bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar
dan berlanjut secara otomatis.

Gambar 1. Rongga Mulut (http://bayukuning.wordpress.com/ipa-ii-2/sistem-pencernaan/)


Lidah
Terdiri dari otot rangka. Berguna untuk memandu makanan dalam proses mengunyah
dah menelan.
Faring
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Disini terjadi
tahapan menelan orofaringeal yang berlangsung kurang lebih 1 detik. Setelah itu masuk ke
oesophagus.

Gambar 2. Faring (http://ninaapriyani.blogspot.com/2009_11_01_archive.html)

5
Oesophagus

Setelah melewati faring, makanan sudah dalam bentuk bolus dan melewati
oesophagus. Selama menelan, makanan dicegah masuk kedalam saluran pernapasan supaya
tidak tersedak. Oesophagus merupakan tabung berotot antara faring dan lambung, terdapat
dua buah sfingter, yaitu :

Pada ujung atas

: Sfingter faringoesofagus

Pada ujung bawah

: Sfingter gastroesofagus

Oesophagus yang dipersarafi nervus vagus akan menghasilkan gelombang peristalik


primer yang akan mendorong bolus supaya turun ke lambung. Kurang lebih pada tahap
oesophageal terjadi selama 5 9 detik agar sampai pada ujung bawah oesophagus.
Gaster
Merupakan organ otot berongga yang besar.
Lambung dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

Fundus

: dekat lubang oesophagus

Korpus

: bagian tengah / utama

Antrum

: bagian bawah lambung

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin
(sfingter gastroesophagus), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal,
sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.

Gambar 3. Oesophagus dan Gaster (http://studypackage.blogspot.com/p/digestivesystem.html)


6

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim.
Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :

Mukus
Mukus melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap
kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan pada lambung

Asam klorida (HCl)


Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan untuk
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin guna memecah protein. Pepsin bekerja pada
PH 2. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap
infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.

Faktor intrinsik yang berguna untuk penyerapan vitamin B12 yang penting untuk
pembentukan eritrosit. Vitamin B12 harus berikatan dengan faktor intrinsik untuk
dapat diserap.

Pepsinogen

Usus Halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di
antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang
mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta, mempunyai vili yang
digunakan untuk menyerap nutrisi. Dinding usus melepaskan mukus yang melumasi isi
usus dan air yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna. Pada
usus halus terjadi pencernaan lemak saja yang dibantu oleh organ pencernaan tambahan.

7
Usus dua belas jari (Duodenum)

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak
setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua
belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale
dan berakhir di ligamentum Treitz.
Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus
seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada
derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari
pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum
digitorum, yang berarti dua belas jari.
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum
melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh,
duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan
makanan.
Di dalam Duodenum terdapat getah pankreas (bersifat basa) yang mengandung
Lipase, Amilase dan Tripsinogen.
Setelah duodenum dilanjutkan oleh Jejunum dan ileum.
Usus besar ( Colon)
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan
rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses yang terbentuk.
Usus besar terdiri dari :

Kolon asendens (kanan)

Kolon transversum

Kolon desendens (kiri)

Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)


Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa

bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi serta untuk pembusukan.


8
Caecum

Caecum dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada ileum
serta bagian kolon ascendens dari usus besar. Jika kita lihat ke distal akan ada appendix
Appendix
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada
organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat
menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau
peritonitis (infeksi rongga abdomen).
Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform
appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan
caecum.
Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa,
Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm.
Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda - bisa di
retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.
Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan),
sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik.
Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.
Rectum
Rectum sebuah ruangan ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di
anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum
ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens.
Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan
untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan
material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk
melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke
usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi
untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

9
Anus

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana feses keluar dari
tubuh. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sfingter. Feses dibuang dari tubuh
melalui proses defekasi yang merupakan fungsi utama anus sebagai gerbang.

Gambar 4 dan 5. (http://radenbeletz.com/sistem-pencernaan-padamanusia.html/gambaran-anatomi-usus-besar)

Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama
yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum
(usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :

Asinus

: menghasilkan enzim-enzim pencernaan

Pulau langerhans

: menghasilkan hormon insulin dan glukagon

10

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan


hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein,
karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat
digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif
jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar
sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam
lambung.

Gambar 6. Pankreas (http://maki-bobii.webs.com/apps/blog/show/6739658-cairan-pankreas)


Hepar
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki
berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa
fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan
penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah
medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari
kata Yunani untuk hati, hepar.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh
darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang
bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai
vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana
darah yang masuk diolah.
11

Empedu
Kandung empedu adalah organ yang dapat menyimpan empedu yang dibutuhkan
tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, kandung empedu berwarna hijau gelap bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui
saluran empedu.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:

Untuk membantu proses pencernaan lemak di usus halus

Untuk membuang bilirubin

Jika kandung empedu terganggu, maka pencernaan lemak terganggu, sehingga feses
yang dikeluarkan masih mengandung lemak, berwarna putih ke abu-abuan. Bilirubin yang
memberi warna khas juga tidak dapat dikeluarkan bersama feses.3-5

Gambar 7. Hepar dan Kandung Empedu


(http://healthupyourlife.blogspot.com/2009/07/hepatitis.html)

12

Daftar Pustaka

1.Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC 2007.
2.Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 20. Jakarta: EGC 2002.
3. Sherwood lauralee.Fisiologi Manusia dari sel ke sistem.edisi 2.Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC;2001.
4. Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC;2003.
5. Leeson.R.C,Leeson S Thomas,Papao A Anthony.Buku Ajar Histologi (textbook of
histology).Jakarta :Penerbit Buku kedokteran EGC;2003.

13

Anda mungkin juga menyukai