Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tingkat biokimia, protein sangatlah penting. Protein merupakan pembentuk sel,
bagian dari molekul-molekul dan enzim. Enzim yang sebagian besar terbuat dari protein
bertanggung jawab bagi pembentukan hampir semua makromolekul (molekul besar) pada
sel. Protein mempunyai peranan penting dalam organisasi struktural dan fungsional dari sel.
Protein struktural menghasilkan beberapa komponen sel dan beberapa bagian diluar sel seperti
kutikula,serabut dan sebagainya. Protein fungsional (enzim dan hormon) mengawasi hamper
semua kegiatan metabolisme , biosintesis, pertumbuhan, pernapasan dan perkembangbiakan dari
sel. Namun demikian sebuah sel tidak mungkin membuat protein yang dibutuhkan oleh individu
yang bersel banyak.
Sintesis protein adalah proses dimana sel dapat mengubah asam amino menjadi polimer
rantai panjang yang disebut protein. Protein merupakan molekul yang mempunyai berbagai
fungsi di dalam sel seperti sebagai struktur sel/jaringan, cadangan energi, pergerakan,
transportasi beberapa substansi, mengkatalisa reaksi biokimia, dan melindungi terhadap
terjangkitnya penyakit. Protein tersusun dari lebih 50% dari berat kering sel. Sintesis protein
diprogram oleh DNA. Selama proses ini DNA akan diubah menjadi RNA yang kemudian
ditranslasikan menjadi protein di ribosom.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah untuk mengetahui Translasi, Untaian
Sel kodon, Transkripsi RNA, DNA Komplementer, table Sintesis Protein

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sintesis Protein
Sintesis protein adalah proses dimana sel dapat mengubah asam amino menjadi polimer
rantai panjang yang disebut protein. Protein merupakan molekul yang mempunyai berbagai
fungsi di dalam sel seperti sebagai struktur sel/jaringan, cadangan energi, pergerakan,
transportasi beberapa substansi, mengkatalisa reaksi biokimia, dan melindungi terhadap
terjangkitnya penyakit. Protein tersusun dari lebih 50% dari berat kering sel. Sintesis protein
diprogram oleh DNA. Selama proses ini DNA akan diubah menjadi RNA yang kemudian
ditranslasikan menjadi protein di ribosom.
Proses sintesis protein juga dibantu oleh asam nukleat lain, yakni RNA (ribonucleic acid).
1. RNA (Ribonucleic Acid)
Selain DNA, di dalam sel prokariotik dan eukariotik terdapat asam nukleat lain yang
disebut RNA. RNA adalah polimer ribonukleotida. Pita tersebut dapat berbentuk pita tunggal
atau pita ganda tidak berpilin. Terdapat beberapa perbedaan RNA dibandingkan DNA, perhatikan
tabel berikut
Berdasarkan sifatnya, RNA dapat dibedakan menjadi R A genetik dan R A nongenetik.
RNA genetik umumnya terdapat pada virus dan berfungsi layaknya DNA bagi virus,
bertanggung jawab dalam membawa unsur genetik (genom virus). Adapun RNA nongenetik
tidak berfungsi layaknya DNA. Mahkluk hidup umumnya memiliki DNA maupun RNA.
Berdasarkan letak dan fungsinya dalam sintesis protein, RNA dibedakan atas messenger
RNA (mR A), transfer RNA (tR A), dan ribosom RNA (rR A).
Messenger RNA (mRNA) atau disebut juga RNA duta, merupakan RNA terbesar dan
terpanjang. RNA ini membentuk pita panjang dan berfungsi sebagai pola cetakan pembentuk
polipeptida. Oleh karena itu, RNA ini disebut juga kodon karena merupakan hasil transkripsi
DNA di dalam inti sel.

Transfer RNA (tRNA) merupakan RNA pendek yang bertindak sebagai penerjemah
kodon dari mRNA sehingga disebut juga antikodon. RNA ini berfungsi juga mengikat asamasam amino yang akan disusun menjadi pita polipeptida di ribosom. Sisi anti kodon tRNA akan
berhubungan dengan kodon mRNA.
Ribosom RNA (rRNA) merupakan RNA yang terdapat di dalam ribosom. RNA ini
berupa pita tunggal tidak bercabang dan fleksibel. Hingga kini fungsi rRNA belum banyak
diketahui, namun diduga berkaitan dengan sintesis protein.
B. Mekanisme Sintesis Protein
Seperti yang telah Anda ketahui, DNA menentukan sifat makhluk hidup. DNA
menentukan urutan asam amino pada setiap protein yang disintesis. Proses sintesis protein adalah
proses yang kompleks. Dalam proses tersebut diperlukan 20 macam asam amino; mRNA dan
tRNA sebagai pelaksana; ATP sebagai sumber energi; enzim RNA polimerase.
Secara garis besar, sintesis protein dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap transkripsi dan tahap
translasi.
C. Transkripsi
Transkripsi adalah sintesis RNA dibawah arahan DNA. Kedua asam nukleat
menggunakan bahasa yang sama, dan informasi hanya ditranskripsi, atau disalin, dari satu
molekul menjadi molekul lain. Selain menjadi cetakan untuk sintesis untai komplementer baru
saat replikasi DNA, untai DNA juga bisa berperan sebagai cetakan untuk merakit sekuens
nukleotida RNA komplementer. Untuk gen pengode protein, molekul RNA yang dihasilkan
merupakan transkrip akurat dari instruksi pembangun protein yang dikandung oleh gen. molekul
RNA transkrip bisa dikirimkan dalam banyak salinan. Tipe molekul RNA ini disebut RNA duta
(messenger RNA, mRNA) karena mengandung pesan genetik dari DNA ke mekanisme
penyintesis protein sel.
Transkripsi menghasilkan 3 macam RNA yaitu : mRNA, tRNA, dan rRNA.

1. mRNA (messenger RNA) fungsinya membawa informasi DNA dari inti sel ke ribosom.
Pesan-pesan ini berupa triplet basa yang ada pada mRNA yang disebut kodon. Kodon
pada mRNA merupakan komplemen dari kodogen (agen pengode), yaitu urutan basabasa nitrogen pada DNA yang dipakai sebagai pola cetakan. Peristiwa pembentukan
mRNA oleh DNA di dalam inti sel, disebut transkripsi.
2. tRNA (RNA transfer) fungsinya mengenali kodon dan menerjemahkan menjadi asam
amino di ribosom. Peran tRNA ini dikenal dengan nama translasi (penerjemahan). Urutan
basa nitrogen pada tRNA disebut antikodon. Bentuk tRNA seperti daun semanggi dengan
4 ujung yang penting, yaitu: 1) Ujung pengenal kodon yang berupa triplet basa yang
disebut antikodon. 2) Ujung perangkai asam amino yang berfungsi mengikat asam amino.
3) Ujung pengenal enzim yang membantu mengikat asam amino. 4) Ujung pengenal
ribosom.
3. rRNA (RNA Ribosom) fungsinya sebagai tempat pembentukan protein. rRNA terdiri dari
2 sub unit, yaitu: 1) Sub unit kecil yang berperan dalam mengikat mRNA. 2) Sub unit
besar yang berperan untuk mengikat tRNA yang sesuai.

Transkripsi terjadi di dalam sitoplasma dan diawali dengan membukanya rantai ganda
DNA melalui kerja enzim RNA polimerase. Sebuah rantai tunggal berfungsi sebagai rantai
cetakan atau rantai sense, rantai yang lain dari pasangan DNA ini disebut rantai anti sense. Tidak
seperti halnya pada replikasi yang terjadi pada semua DNA, transkripsi ini hanya terjadi pada
segmen DNA yang mengandung kelompok gen tertentu saja. Oleh karena itu, nukleotida
nukleotida pada rantai sense yang akan ditranskripsi menjadi molekul RNA dikenal sebagai unit
transkripsi.

a. Tahapan Proses Transkripsi


1) Inisiasi (Permulaan)

Jika pada proses replikasi dikenal daerah pangkal replikasi, pada transkripsi ini dikenal
promoter, yaitu daerah DNA sebagai tempat melekatnya RNA polimerase untuk memulai
transkripsi. RNA polymerase melekat atau berikatan dengan promoter, setelah promoter
berikatan dengan kumpulan protein yang disebut faktor transkripsi. Kumpulan antara promoter,
RNA polimerase, dan faktor transkripsi ini disebut kompleks inisiasi transkripsi. Selanjutnya,
RNA polymerase membuka rantai ganda DNA.
2) Elongasi (Pemanjangan)

Setelah membuka pilinan rantai ganda DNA, RNA polimerase ini kemudian menyusun
untaian nukleotida-nukleotida RNA dengan arah 5 ke 3. Pada tahap elongasi ini, RNA

mengalami pertumbuhan memanjang seiring dengan pembentukan pasangan basa nitrogen DNA.
Pembentukan RNA analog dengan pembentukan pasangan basa nitrogen pada replikasi. Pada
RNA tidak terdapat basa pirimidin timin (T), melainkan urasil (U). Oleh karena itu, RNA akan
membentuk pasangan basa urasil dengan adenin pada rantai DNA. Tiga macam basa yang lain,
yaitu adenin, guanin, dan sitosin dari DNA akan berpasangan dengan basa komplemennya
masing-masing sesuai dengan pengaturan pemasangan basa. Adenin berpasangan dengan urasil
dan guanin dengan sitosin (Gambar 3.13).
3) Terminasi (Pengakhiran)
Penyusunan untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari daerah promoter berakhir di
daerah terminator. Setelah transkripsi selesai, rantai DNA menyatu kembali seperti semula dan
RNA polymerase segera terlepas dari DNA. Akhirnya, RNA terlepas dan terbentuklah mRNA
yang baru. Pada sel prokariotik, RNA hasil transkripsi dari DNA, langsung berperan sebagai
mRNA. Sementara itu, RNA hasil transkripsi gen pengkode protein pada sel eukariotik, akan
menjadi mRNA yang fungsional (aktif) setelah melalui proses tertentu terlebih dahulu. Dengan
demikian, pada rantai tunggal mRNA terdapat beberapa urut-urutan basa nitrogen yang
merupakan komplemen (pasangan) dari pesan genetik (urutan basa nitrogen) DNA. Setiap tiga
macam urutan basa nitrogen pada nukleotida mRNA hasil transkripsi ini disebut sebagai triplet
atau kodon.

D. Translasi
Translasi adalah sintesis polipeptida yang terjadi dibawah arahan mRNA. Selama tahap
ini terjadi perubahan bahasa. Sel harus menerjemahkan alias menstranslasikan sekuens basa

molekul mRNA menjadi sekuens asam amino polipeptida. Tempat terjadinya translasi adalah
ribosom, partikel-partikel kompleks yang memfasilitasi penautan teratur asam amino menjadi
rantai polipetida. Translasi merupakan proses penerjemahan beberapa triplet atau kodon dari
mRNA menjadi asam amino-asam amino yang akhirnya membentuk protein. Urutan basa
nitrogen yang berbeda pada setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi asam amino yang
berbeda. Misalnya, asam amino fenilalanin diterjemahkan dari triplet UUU (terdiri dari 3 basa
urasil), asam amino triptofan (UGG), asam amino glisin (GGC), dan asam amino serin UCA.
Sebanyak 20 macam asam amino yang diperlukan untuk pembentukan protein merupakan hasil
terjemahan triplet dari mRNA. Selanjutnya, dari beberapa asam amino (puluhan, ratusan, atau
ribuan) tersebut dihasilkan rantai polipeptida spesifik dan akan membentuk protein spesifik pula.
a. Tahapan Proses Translasi
1) Inisiasi Translasi
Ribosom sub unit kecil mengikatkan diri pada mRNA yang telah membawa sandi bagi
asam amino yang akan dibuat, serta mengikat pada bagian inisiator tRNA. Selanjutnya, molekul
besar ribosom juga ikut terikat bersama ketiga molekul tersebut membentuk kompleks inisiasi.
Molekul-molekul tRNA mengikat dan memindahkan asam amino dari sitoplasma menuju
ribosom dengan menggunakan energi GTP dan enzim. Bagian ujung tRNA yang satu membawa
antikodon, berupa triplet basa nitrogen. Sementara, ujung yang lain membawa satu jenis asam
amino dari sitoplasma. Kemudian, asam amino tertentu tersebut diaktifkan oleh tRNA tertentu
pula dengan menghubungkan antikodon dan kodon (pengode asam amino) pada mRNA. Kodon
pemula pada proses translasi adalah AUG, yang akan mengkode pembentukan asam amino
metionin. Oleh karena itu, antikodon tRNA yang akan berpasangan dengan kodon pemula adalah
UAC. tRNA tersebut membawa asam amino metionin pada sisi pembawa asam aminonya.

2) Elongasi

Tahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga dihasilkan asam
amino satu demi satu. Asam-asam amino yang telah diaktifkan oleh kerja tRNA sebelumnya,
dihubungkan melalui ikatan peptida membentuk polipeptida pada ujung tRNA pembawa asam
amino. Misalnya, tRNA membawa asam amino fenilalanin, maka anticodon berupa AAA
kemudian berhubungan dengan kodon mRNA UUU. Fenilalanin tersebut dihubungkan dengan
metionin membentuk peptida. Melalui proses elongasi, rantai polipeptida yang sedang tumbuh
tersebut semakin panjang akibat penambahan asam amino.
3) Terminasi

Proses translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa tRNA bertemu dengan kodon
UAA, UAG, atau UGA. Dengan demikian, rantai polipeptida yang telah terbentuk akan
dilepaskan dari ribosom dan diolah membentuk protein fungsional. Perbedaan Proses Transkripsi
Dan Translasi Pada Prokariotik Dan Eukariotik
Mekanisme dasar transkripsi dan translasi mirip pada prokariotik dan eukariotik, namun
ada perbedaan penting dalam aliran informasi genetik pada sel-sel. Karena sel prokariotik tidak
memiliki nukleus, DNAnya tidak disegregasi dari ribosom dan peralatan penyintesis protein lain.

Ketiadaan segregasi ini memungkinkan translasi mRNA dimulai saat transkripsi masih
berlangsung. Sebaliknya, dalam sel eukariotik, selaput nukleus memisahkan tempat dan waktu
berlangsungnya transkripsi dan translasi. Transkripsi terjadi di dalam nukleus, dan mRNA
ditranspor ke sitoplasma, tempat translasi terjadi. Namun sebelum bisa meninggalkan nukleus,
transkrip RNA eukariotik dari gen pengode protein dimodifikasi dalam berbagai cara untuk
menghasilkan mRNA akhir yang fungsional. Transkripsi gen eukariotik pengode protein
menghasilkan pre-mRNA, dan pemrosesan lebih lanjut menghasilkan mRNA akhir. Awal
transkrip RNA dari gen apapun, termasuk yang mengodekan RNA yang tidak ditranslasi menjadi
protein, secara umum disebut transkrip primer ( primary transcript ).
E. Kode Genetik
genetik ialah kode yang dibawa oleh ARN duta (ARNd) untuk disampaikan kepada ARN
transfer (ARNt). Kode genetik di bentuk sesuai dengan urutan basa dalam rantai ADN.
Peran ADN selain sebagai pengendali faktor-faktor keturunan, juga mengatur penyusunan
protein yang kegiatannya di atur oleh enzim-enzim tertentu. Enzim itu sendiri adalah protein
yang bekerjanya sangat khas.
Sebagai tempat membangun protein-protein itu dalah didalam ribosom. Selanjutnya ADN
menyampaikan informasi kepada ribosom untuk sintesis protein yang di perlukan.
Adapun kode-kode perintah atau infoSSrmasi yang tercermin pada urutan dan
pengulangan basa-basa nitrogen yang teratur dalam ADN dibawa oleh ARN. ARN yang
menerima perintah dari ADN segera meninggalkan inti pergi ke ribosom, tempat penyusunan
protein.

Tabel Sintensis Protein

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gen bersama rangkaian DNA-nya
memengaruhi sifat makhluk hidup. Bagaimanakah caranya? Jawaban singkat dari pertanyaan
tersebut adalah bahwa DNA mengen- dalikan sintesis protein. Mengapa sintesis protein sangat
penting? Pada tingkat biokimia, protein sangatlah penting. Protein merupakan pembentuk sel,
bagian dari molekul-molekul dan enzim. Enzim yang sebagian besar terbuat dari protein
bertanggung jawab bagi pembentukan hampir semua makromolekul (molekul besar) pada sel

DAFTAR PUSTAKA
http://sman8yogya.sch.id/download/al90.pdf
https://materi78.files.wordpress.com/2013/06/rpsin_bio4.pdf
http://repositoryugm2.azureedge.net/37710/1/29.pdf
http://maretbio01cs.weebly.com/uploads/4/6/2/8/4628764/kuliah_2__biologi_sel.pdf

Anda mungkin juga menyukai