PENDAHULUAN
Pendapat lain, partikulat adalah zat padat/cair yang halus dan tersuspensi di
udara, misalnya embunm debu, asap, fumes, dan fog. Debu adalah zat padat
berukuran 0,1-25 mikron, sedangkan fumes adalah zat padat hasil kondensasi
gas yang biasanya terjadi setelah proses penguapan logam cair. Dengan
demikian fumes berukuran sangat kecil yakni kurang dari 1,0 mikron. Asap
adalah karbon (C) yang berdiameter kurang dari 0,1 mikron, akibat dari
pembakaran hidrat karbon yang kurang sempurna, demikian pula halnya dengan
jelaga. Maka partikulat ini dapat terdiri dari zat organik dan anorganik. Sumber
alamiah partikulat atmosfer adalah debu yang memasuki atmosfer karena
terbawa angin. Sumber artifisial debu terutama adalah pembakaran (batubara,
minyak bumi, dan lain-lain) yang dapat menghasilkan jelaga (partikulat yang
terdiri dari karbon dan zat lain yang melekat padanya). Sumber lain adalah
segala proses yang menimbulkan debu seperti pabrik semen, industri metalurgi,
industri konstruksi, industri bahan makanan dan juga kendaraan bermotor.
Menurut WHO besarnya ukuran partikel debu yang dapat masuk kedalam saluran
pernafasan manusia adalah yang berukuran 0,1 m sampai 10 m dan berada
sebagai suspended particulate matter (partikulat melayang dengan ukuran 10
m dan dikenal dengan nama PM10).Dampak yang ditimbulkan PM10 biasanya
bersifat akut pada saluran pernafasan bagian bawah seperti pneumonia dan
bronchitis baik pada anak-anak maupun pada orang dewasa.Salah satu partikulat
yang penting dapat menyebabkan ISPA adalah mist asam sulfat (H2SO4). Zat ini
dapat mengiritasi membran mukosa saluran pernafasan dan menimbulkan
bronco konstriksi karena sifatnya yang iritan. Hal ini dapat merusak terhadap
saluran pertahanan pernafasan (bulu hidung, silia, selaput lendir) sehingga
dengan rusaknya pertahanan pernafasan ini kuman dengan mudah dapat masuk
kedalam tubuh dan menimbulkan penyakit infeksi saluran nafas akut.Partikulat
merupakan partikulat-partikulat kecil padatan dan droplet cairan. Beberapa
partikulat dalam berbagai bentuk dapat melayang di udara. Bentuk dan
komponen penyusun partikulat tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
KOMPONEN BENTUK
1.
Karbon
2.
Besi
3.
Magnesium MgO
4.
Kalsium
5.
Alumunium Al2O3
6.
Sulfur
SO2
7.
Titanium
TiO2
8.
Karbonat
CO3-
9.
Silikon
SiO2
10.
Fosfor
P2O5
11.
Kalium
K2O
12.
Natrium
Na2O
13.
Lain-lain
Fe2O3, Fe3O4
CaO
permanen di udara juga mempunyai kecepatan pengendapan, tetapi partikulatpartikulat tersebut tetap di udara karena gerakan udara.
Sifat partikulat lainnnya yang penting adalah kemampuannya sebagai
tempat absorbsi (sorbsi secara fisik ) atau kimisorbsi (sorbsi disertai dengan
interaksi kimia). Sifat ini merupakan fungsi dari luas permukaan. Jika molekul
terosorbsi tersebut larut di dalam partikulat, maka keadaannya disebut absorbsi.
Jenis sorbsi tersebut sangat menentukan tingkat bahaya dari partikulat. Sifat
partikulat lainnya adalah sifat optiknya. Partikulat yang mempunyai diameter
kurang dari 0,1 mikron berukuran sedemikian kecilnya dibandingkan dengan
panjang gelombang sinar sehingga partikulat-partikulat tersebut mempengaruhi
sinar seperti halnya molekul-molekul dan menyebabkan refraksi. Partikulat yang
berukuran lebih besar dari 1 mikron ukurannya jauh lebih besar dari panjang
gelombang sinar tampak dan merupakan objek makroskopik yang menyebarkan
sinar sesuai denganpenampang melintang partikulat tersebut. Sifat optik ini
penting dalam menentukan pengaruh partikulat atmosfer terhadap radiasi dan
visibilitas solar energi.
gerimis akan membentuk kerak yang tebal pada permukaan daun, dan tidak
dapat tercuci dengan air hujan kecuali dengan menggosoknya. Lapisan kerak
tersebut akan mengganggu proses fotosintesis pada tanaman karena
menghambat masuknya sinar matahari dan mencegah pertukaran CO2 dengan
atmosfer. Akibatnya petumbuhan tanaman menjadi terganggu. Bahaya lain yang
ditimbulkan dari pengumpulan partikulat padatanaman adalah kemungkinan
bahwa partikulat tersebut mengandung komponen kimia yang berbahaya bagi
hewan yang memakan tanaman tersebut.
2. Pengaruh terhadap Manusia
Polutan partikulat masuk ke dalam tubuh manusia terutama melalui
sistem pernapasan, oleh karena itu pengaruh yang merugikan langsung
terutama terjadi pada sistem pernafasan. Faktor yang paling berpengaruh
terhadap sistem pernafasan terutama adalah ukuran partikulat, karena ukuran
partikulat yangmenentukan seberapa jauh penetrasi partikulat ke dalam sistem
pernafasan. Sistem pernafasan mempunyai beberapa sistem pertahanan yang
mencegah masuknya partikulat-partikulat, baik berbentuk padat maupun cair, ke
dalam paru-paru. Bulu-bulu hidung akan mencegah masuknya partikulatpartikulat berukuran besar, sedangkan partrikel-partikulat yang lebih kecil akan
dicegah masuk oleh membran mukosa yang terdapat di sepanjang sistem
pernafasan dan merupakan permukaan tempat partikulat menempel.
Pada beberapa bagian sistem pernafasan terdapat bulu-bulu halus (silia)
yang bergerak ke depan dan ke belakang bersama-sama mukosa sehingga
membentuk aliran yang membawa partikulat yang ditangkapnya keluar dari
sistem pernafasan ke tenggorokan, dimana partikulat tersebut tertelan. Partikulat
yang mempunyai diameter lebih besar dari pada 5,0 mikron akan berhenti dan
terkumpul terutama di dalam hidung dan tenggorokan. Meskipun partikulat
tersebut sebagian dapat masuk ke dalam paru-paru tetapi tidak pernah lebih
jauh dari kantung-kantung udara atau bronchi, bahkan segera dapat dikeluarkan
oleh gerakan silia.
Partikulat yang berukuran diameter 0,5 - 5,0 mikron dapar terkumpul di
dalam paru-paru sampai pada bronchioli, dan hanya sebagian kecil yang sampai
pada alveoli. Sebagian besar partikulat yang terkumpul di dalam bronchioli akan
dikeluarkan oleh silia dalam 2 jam. Partikulat yang berukuran diameter kurang
dari 0,5 mikron dapat mencapai dan tinggal di dalam alveoli. Pembersihan
partikulat-partikulat yang sangat kecil tersebut dari alveoli sangat lambat dan
tidak sempurna dibandingkan dengan di dalam saluran yang lebih besar.
Beberapa partikulat yang tetap tertinggal di dalam alveoli dapat terabsorpsi ke
dalam darah.
Partikulat-partikulat yang masuk dan tertinggal di dalam paru-paru
mungkin berbahaya bagi kesehatan karena tiga hal penting, yaitu :
ELEMEN
SUMBER
PENGARUH
1.
Nikel
2.
Berilium
3.
Boron
4.
Keracunan ringan
5.
Arsenik
Kemungkinan kanker
6.
Selenium
7.
Titrium
8.
Merkuri
9.
Vanadium
10.
Kadmium
11.
Antimoni
Industri
12.
Timbal
bumi ternyata menurun sedikit sejak tahun 1940, meskipun pada beberapa abad
terakhir ini terjadi kenaikan kandungan CO2 di atmosfer yang seharusnya
mengakibatkan kenaikan suhu atmosfer. Peningkatan refleksi radiasi solar oleh
partikulat mungkin berperan dalam penurunan suhu atmosfer tersebut.
http://computergemilang.blogspot.co.id/2011/03/dampak-materi-partikulatterhadap.html