Anda di halaman 1dari 1

Manisan Cianjur, Camilan yang kaya manfaat

Jika kita melintasi Kota Cianjur , kita tidak akan kesulitan mencari buah tangan
untuk sanak saudara di rumah. Camilan ini ringan, segar, awet serta kaya manfaat
untuk kesehatan. Ya, manisan buah dan manisan air kelapa banyak dijumpai di
sepanjang jalan Cipanas, jalan Dr Muwardi hingga jalan Raya Bandung. Manisan
khas kota ini memiliki cita rasa yang khas dibanding manisan dari kota lain yang
ada di nusantara ini. Jika bicara sejarahnya, manisan ini merupakan resep warisan
dari perantau Cina yang menetap di Cianjur. Untuk memanfaatkan luapan produksi
buah di akhir tahun lima puluhan, akibat terganggunya distribusi buah dan palawija
menyusul nasionalisasi perusahaan-perusahaan dagang Belanda oleh pemerintah
saat itu. Rasa yang khas dibarengi juga dengan tampilan memajang yang berbeda
dari pedagang-pedagang di kota ini. Manisan-manisan ini ditempatkan di bejana
kaca yang transparan. Sehingga menimbulkan rasa ngiler ketika kita melihatnya.
Begitupun dengan warna alami dari berbagai macam buah, yang tentunya bebas
pengawet ini. Berbagai macam manisan buah tersedia di kota ini, ada yang bercita
rasa asam manis atau pedas, dalam bentuk cair dan kering. Mangga, salak,
kedondong, pala, ceremai, pepaya, bengkoang serta buah yang cukup langka yaitu
kolang kaling. Kini, seiring berkembangnya tekhnologi, para pengrajin manisan juga
mengembangkan manisan air kelapa atau disebut nata de coco. Air kelapa yang
biasanya dibuang, difermentasikan dengan bakteri nata de coco yang kemudian
diolah dan diberi air rebusan gula pasir. Rasanya yang manis serta teksturnya yang
kenyal dapat menghilangkan rasa haus karena teriknya matahari serta berkhasiat
melancarkan pencernaan.
Bicara masalah khasiat, menurut Jumiarsih, seorang pengrajin manisan asal
Kecamatan Warungkondang, buah pala juga kaya manfaat yang tak kalah
banyaknya. Seperti mengobati masuk angin,mengatasi rasa mual, insomnia serta
meningkatkan selera makan. Sekalipun buah- buahan ini sudah diawetkan, ketika
kita mengunyahnya kita tetap menemukan tekstur renyah. Hal itu dikarenakan
proses yang digunakannya alami. Yaitu buah direndam di larutan kapur sirih
sebelum direbus dan dicampur dengan rebusan gula pasir. Begitu Jumiarsih
memaparkan resep rahasianya. Nah, kini tinggal anda cicipi sendiri salah satu
kekayaan kuliner nusantara ini, dijamin tidak akan menyesal karena rasa serta tidak
merusak kantong anda.

Anda mungkin juga menyukai