A. Pendahuluan
Rancangan dan pengembangan sebuah mesin atau suatu system,
nilai praktisnya masih dipertanyakan kecuali jika operasi dan daya
gunanya telah diuji. Semua operasi ini memerlukan pengukuran yaitu
membandingkan
secara
kuantitatif
suatu
standar
yang
telah
tekanan
adalah
terukur,
tekanan
atau
total
tekanan
yang
deferensial.
dihasilkan
oleh
Tekanan
medium,
fluida
transmisi
tekanan
dan
saluran-saluran
penghubung.
Yang terakhir ini sering merupakan factor yang menentukan
respons frekuensi menyeluruh system pengukuran tekanan. Respons
ini akhirnya akan harus ditentukan dengan kalibrasi langsung.
C. Alat- alat Pengukuran Tekanan Mekanik
Peralatan mekanik merupakan alat yang paling sederhana dalam
pengukuran tekanan.
Manometer
f , dan
m . Neraca pada
P f .g h Pa m g h
P Pa g h ( m f ) ....... (1)
Ket :
P = Tekanan masuk
Pa = Tekanan awal
g = grafitasi bumi
h = Jarak antara A1 dengan A2
A1 ,A2 = Luas permukaan air raksa sebelum dan setelah diberi
tekanan
Persamaan (1) merupakan prinsip dasar manometer U.
Cairan yang paling umum digunakan dalam setiap manometer
adalah air Raksa, karena lebih memenuhi syarat untuk digunakan
disbanding cairan-cairan lainnya. Berat jenis 13,6 kali berat jenis air,
air raksa mempunyai titik beku rendah, yakni -34oC.
Suatu manometer bejana-U yang sederhana sebagaimana
ditunjukkan dalam gambar merupakan alat yang umum digunakan
untuk mengukur tekanan deferensial. Penggunaan lain dari alat ini
adalah untuk menentukan gravitasi relative dari dua cairan seperti
minyak dalan air, yang tidak biasa bercampur.
Cairan yang lebih berat, katakana air dituangkan lebih dahulu diikuti
oleh aliran lainnya. Penggunaan manometer-U diperluas bahkan
dapat mengukur permukaan cairan dalam tangki terbuka.
Penguji Bobot-Mati
alat
ini
digunakan
untuk
kalibrasi-statik
pengukuran
Pengukur
Tekanan
yang
diberikan
fluida
pada
piston
sekarang
menambahkan
beban
pada
piston
atau
dengan
terpaksa
memajukan
plunyer
untuk
mengkompensasi
Kh
A
namun
dapat
diandalkan.
Tabung-tabung
ini
terdapat
bergelombang
ini
mempunyai
hubungan
mekanis
ke
skala
lewat
kedalam
elemen
yang
dapat
dibengkokkan
dan
Pengukur Bridgman
p ialah
Pengukur Knudsen
Knudsen
memungkinkan
kita
melakukan
molekul gas. Alat ini sangat cocok untuk pengukuran antara 10-5 dan
10 (10 6 sampai 1 Pa) dan dapat digunakan sebagai piranti untuk
mengkalibrasi pengukur-pengukur lain yang bekerja dalam jangkau
tersebut.
Pengukur Regangan
10
pengukuran
dari
pengukur
regangan
merupakan
11
dengan
ditempel.
Kawat
menggunakan
pengukur
pengukur
jenis
tidak
regangan
jenis
ditempelkan
tidak
biasanya
diperpendek
dan
dua
kawat
(atau
satu
set
kawat)
naiknya
kopling
dengan
lempengan,
diawasi
dengan
seperti
memuaskan
pada
dengan
gambar,
memberikan
menggunakan
modulasi
hasil
kerja
yang
frekuensi.
Satu
12
induksi.
Namun,
elemen
tranduser
utama
adalah
satu
keuntungan
LVDT
adalah
bahwa
alat
ini
13
14
getaran
dan
derau
listrik
luar.
Sehingga
penggunannya terbatas.
15
McLeod
manometer
raksa.
16
Pengukur Panas
Pengukur hampa hantaran panas menghasilkan keluaran listrik
yang terus menerus. Prinsip kerja dari alat-alat ini adalah bahwa
hantaran panas antara elemen resistansi yang dipanaskan dan
atmosfer sekelilingnya (gas) sebanding dengan tekanan gas. Karena
panghantaran panas bervariasi untuk berbagai macam gas, pengukur
ini harus dikalibrasikan dengan setiap gas atau uap yang mungkin
ada dalam hampa. Pengukut ini terdiri dari pirani, termokopel dan
pengukur termistor.
Pengukur Konduktivitas Termal Pirani
Pada tekanan rendah konduktivitas termal gas berkurang sesuai
dengan tekanan. Pengukur pirani ialah suatu piranti yang mengukur
tekanan melalui perubahan konduktivitas termal gas. Pengukuran ini
dibuat seperti pada gambar. Sebuah pilamen (kawat pijar) yang
dipanaskan dengan listrik ditempetkan didalam suatu ruang hampa.
Rugi kalor dari filament itu bergantung pada konduktivitas termal gas
dan suhu filamen. Makin rendah tekanan, makin rendah pula
konduktivitas termal dan karena itu makin tinggi pula csuhu filamen
untuk suatu masukan energi listrik. Suhu filament dapat diukur
dengan termokopel, tetapi dalam mengukur jenis pirani pengukuran
dapat
dengan
mengamati
perubahan
tahanan
bahan
filamen
17
Rangakaian
lalu
diatur
(melalui
tahanan)
sehingga
yang
temperaturnya
diukur
oleh
hubungan
panas
kawat
pemanas
tambahan
disiapkan
dengan
18
19
20
F. Kesimpulan
Dalam
mengukur
tekanan
terdapat
alat-alat
yang
sangat
seperti
penghembus
diagfragma,
tabung
Bourdon,
Teknik
hampa
berkembabg
melalui
satu
periode
21
Daftar Pustaka
Holman, J.P, : Metoda Pengukuran Teknik Erlangga, Jakarta,
1985
Srivastava, A.C, Teknik Instrumen UI-Press, Jakarta,1987.
22