Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI
(Langkah-langkah Gerakan Senam Hipertensi dengan Yoga)
DI DUSUN SUGIHWARAS RT 01 RW 06 KELURAHAN WONOREJO
KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR

DI SUSUN OLEH :
DONA AGAREVI KHOIRIYAH
NIM : S.12 010

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI
Pokok bahasan

: Hipertensi

Sub pokok bahasan

: Langkah-langkah gerakan senam hipertensi dengan yoga

Tujuan

: Memberikan pendidikan kesahatan dan langkah-langkah gerakan

senam
hipertensi dengan yoga
Tempat

: Rumah Tn. S Dusun Sugihwaras

Hari/ Tanggal

: Jumat, 1 April 2016

Waktu

: 13.00 WIB

Sasaran

: Keluarga Tn. S dengan hipertensi

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan
penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat
dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga
membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu.
Hipertensi, saat ini terdapat adanya kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan
lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini antara
lain dihubungkan dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang berhubungan
dengan resiko penyakit hipertensi seperti stress, obesitas (kegemukan), kurangnya
olahraga, merokok, alkohol, dan makan makanan yang tinggi kadar lemaknya.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan
tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan
diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara
perlahan atau bahkan menurun drastis.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit, Kelarga Tn. S diharapkan mengerti
tentang penyakit hipertensi dan melakukan senam hipertensi dengan yoga dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus
a. Audiens mampu menjelaskan pengertian penyakit hipertensi.
b. Audiens mampu menjelaskan Langkah-langkah gerakan senam hipertensi dengan
yoga

c. Audiens mampu menjelaskan Manfaat senam hipertensi


d. Audiens mampu mempraktikkan gerakan senam hipertensi dengan yoga
e. Audiens mampu Menjelaskan hal hal yang perlu di perhatikan penderita hipertensi
C. TAHAP PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Kontrak waktu dengan Audiens
b. Pembuatan media untuk PENKES
c. Setting tempat pelaksanaan PENKES
2. Metode
Ceramah, Demonstrasi dan Tanya Jawab
3. Media
Lembar balik dan Leaflet
4. Setting Tempat

Keterangan :
: Penyaji

: Fasilitator

: Audiens
5. Pelaksanaan Kegiatan
No

Tahap

1.

Pendah

Penyuluh
5 menit 1. pengucapan salam

uluan

2.

Isi

Kegiatan

Waktu

pembuka
2. Memperkenalkan diri
3. Apresepsi
4. Mengkomunikasikan

30
menit

tujuan
5. Kontrak waktu
1. menjelaskan dan
menguraikan materi
tentang:
- pengertian penyakit
-

hipertensi
Langkah-langkah
gerakan senam
hipertensi dengan yoga

Audien
1. Menjawab salam
2. Memperhatikan
3. Berpatisipasi aktif
4. memperhatikan
5. Memperhatikan
1. Memperhatikan
- Memperagakan

Manfaat senam

hipertensi
mempraktikkan
gerakan senam

hipertensi dengan yoga


2. Menanyakan hal- hal hal yang perlu di
hal yang belum
perhatikan penderita
jelas
hipertensi
3. Memperhatikan
2. Memberikan kesempatan
pada audiens untuk
bertanya
3. Menjawab pertanyaan
audien yang berkaitan
dengan materi yang belum

4. Menjawab
pertanyaan dari
penyuluh

jelas
4. Memberikan pertanyaan
3.

Penutup

kepada audien
5 menit 1. Menyimpulkan materi yang 1. Memberikan
telah disampaikan

kesimpulan dari
materi penyuluhan
yang telah

2. Memberikan reward
3. Mengucapkan terima kasih

disampaikan
2. Memperhatikan
3. Menjawab salam

dan salam penutup


6. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Menyiapkan materi pendidikan kesehatan tentang senam hipertensi dengan
yoga
2) Melakukan kontrak waktu dengan Audiens untuk dilakukan pendidikan
kesehatan tentang senam hipertensi dengan yoga
3) Menyiapkan leaflet dan lembar balik sebagai media pendidikan kesehatan
senam hipertensi dengan yoga
b. Evaluasi Proses
1) Audiens dan penyaji datang sesuai dengan kontrak waktu yang telah
disepakati
2) Audiens memperhatikan terhadap materi yang disampaikan oleh penyaji.
3) Media lembar balik dapat digunakan dengan baik.
4) Audiens aktif bertanya terhadap hal-hal yang belum diketahui.

5) Audiens dapat menirukan gerakan senam yoga


c. Evaluasi Hasil
1) Audiens mampu menjelaskan pengertian penyakit hipertensi, minimal 75%
benar.
2) Audiens mampu menjelaskan pengertian senam Hipertensi/Darah Tinggi
minimal 75% benar.
3) Audiens mampu menjelaskan manfaat senam hipertensi, minimal 75% benar.
4) Audiens mampu mempraktikkan cara Senam Hipertensi/Darah tinggi, minimal
75% benar.
5) Audiens mampu Menjelaskan hal hal yang perlu di perhatikan penderita
Hipertensi
LAMPIRAN MATERI
HIPERTENSI
A. PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan
darah dalam pembuluh darah arteri (nadi) secar terus-menerus lebih dari suatu
periode.hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat
menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah (Udjianti, 2010).
Hipertensi juga didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 140 mmHg dan atau
tekanan darah diastolic 90 mmHg.
Menurut WHO, batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90
mmHg, sedangkan tekanan darah 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi.
Tekanan darah diantara normotensi dan hipertensi disebut sebagai borderline
hypertension (Garis Batas Hipertensi). Batasan WHO tidak membedakan usia dan jenis
kelamin.
B. PENGERTIAN SENAM HIPERTENSI
Salah satu cara pemeliharaan kesegaran jasmani dengan melakukan senam , karena
dapat

merangsang

aktifitas

kerja

jantung

untuk

melakukan

perubahan

yang

menguntungkan dalam tubuh seseorang yang melaksanakannya. Hal ini merupakan usaha
preventif/pencegahan tujuannya untuk meningkatkan jumlah interaksi oksigen yang
diproses di dalam tubuh dalam waktu tertentu.
C. MANFAAT SENAM HIPERTENSI
Manfaat senam Hipertensi adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru serta membakar lemak yang
berlebihan di tubuh karena aktifitas gerak untuk menguatkan dan membentuk otot dan
beberapa bagian tubuh lainnya, seperti: Pinggang, Paha, Pinggul, Perut dan lain-lain.

2. Meningkatkan kelentukan, keseimbangan koordinasi, kelincahan, daya tahan dan


sanggup melakukan kegiatan-kegiatan atau olah raga lainnya.
3. Bila seseorang mempunyai motivasi untuk berlatih rutin dapat merupakan suatu
program penurunan berat badan.
D. CARA SENAM HIPERTENSI DENGAN YOGA
Yoga berasal dari bahasa Sansekerta "yuf " yang berarti menghubungkan atau
menyatukan. Secara horizontal berarti menyatukan tubuh-pikiran-jiwa dalam keselarasan
yang alami. Secara vertikal berarti menyatukan kesadaran diri kita dengan Tuhan. Yoga
juga sering disebut sebagai induknya senam, karena gerakan senam banyak terinspirasi
dari gerakan yoga.
Banyak manfaat yang bisa dipetik dari yoga dan salah satunya adalah untuk
mengendalikan hipertensi. Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi informasi mengenai
jurus yoga untuk mengendalikan hipertensi yang saya kutip dari buku "Care Yourself
Hipertensi" karangan Setiawan Dalimartha dkk.
1. Pernapasan Oase
Tujuannya adalah menenangkan dan menyejukkan kalbu. Genggam tangan beberapa
kali agar lebih relaks. Berdiri seimbang, tangan diturunkan. Kemudian jari-jari dijalin
secara longgar di depan badan. Hirup napas sambil mengangkat kedua tangan hingga
ke depan mulut (seperti menyiduk air sejuk untuk direguk), lalu buang napas dengan
membalikkan telapak tangan ke atas, lalu angkat lengan ke atas sampai terasa
peregangan.
Ambil napas lagi, lalu turunkan tangan ke depan mulut, balikkan tangan dan buang
napas. Lakukan gerakan ini antara 6-12 kali (bernapas dilakukan dengan lembut,
demikian juga ketika meregangkan lengan ke atas).
2. Bidalasana (Cat Stretch)
Tujuannya membuat punggung leher, pundak, seluruh badan, dan pikiran relaks.
Caranya ambil posisi merangkak. Telapak tangan vertikal dengan bahu, sedangkan
lutut vertikal dengan panggul. Ambil napas, tarik punggung ke dalam dengan lembut,
dan kepala agak tengadah.
Buang napas, tarik otot perut (tak usah kuat-kuat) sambil melengkungkan punggung
ke atas. Rasakan peregangan sepanjang tulang belakang, leher dan pundak. Napas
lambat seiring gerakan. Dapat dilakukan sampai 2-3 set, masing-masing terdiri dari 8
kali. Selingi istirahat di antara setiap set, yaitu duduk nyaman, boleh bersila atau
menyelonjorkan kaki.
E. HAL HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN PENDERITA HIPERTENSI
Untuk mencapai tekanan darah normal, selain melakukan senam secara rutin dengan
takaran cukup, beberapa hal di bawah ini juga perlu mendapat perhatian:

1. Jika kelebihan berat badan.


Seseorang yang mengalami kelebihan bobot badan, kemungkinan mengalami
hipertensi meningkat lebih dari tiga kali lipat. Resiko itu akan terus meningkat dengan
bertambahnya bobot badan. Menurnkan bobot badan merupakan strategi sangat
efektif dlam mengatur pola hidup untuk menormalkan tekanan darah. Bila kita
berhasil menurunkan bobot badan 2,5 5 kg saja, tekanan darah diastolik dapat
diturunkan sebanyak 5 mmHg. Penurunan bobot badan 10 kg dapat melipatduakan
perbaikan ini.
2. Kurangi asupan natrium (sodium)
Ternyata, bila seseorang mendapat asupan garam secara berlebihan dalam jangka
waktu lama kemungkinannya mengalami tekanan darah tinggi juga lebih besar.
Karena itu, kurangi asupan garam sampai kurang dari 2.300 mg (satu sendok teh)
setiap hari. Dalam banyak penelitian diketahui, pengurangan konsumsi garam menjadi
setengah sendok teh per hari, dapat menurunkan tekanan sistolik sebanyak 5 mmHg
dan tekanan darah diastolik sekitar 2,5 mmHg. Pengaruh ini kebanyakan terjadi pada
para lansia.
4. Usahakan cukup asupan kalium (potassium)
Kalium banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayur mayur. Mineral ini
menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan jumlah natrium yang terbuang
bersama air kencing.Dengan setidaknya mengonsumsi buah-buahan sebanyak 3 - 5
kali dalam sehari, seseorang bisa mencapai asupan potasium yang cukup.
5. Batasi konsumsi alkohol.
Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Para peminum berat
mempunyai resiko mengalami hipertensi empat kali lebih besar ketimbang mereka
yang tidak minum-minuman beralkohol. Jelaslah, kalau mereka menghilangkan
kebiasaan tersebut, tekanan darahnya akan turun.

Anda mungkin juga menyukai