Tipus Fix
Tipus Fix
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD)
adalah
suatu penyakit
demam
akut
yang
merupakan
limfadenopati,
hemoragik.
Penyebaran
trombositopenia,
penyakit
ini
dan
diatesis
diperantarai
oleh
B. Epidemiologi
Kejadian infeksi dengue meningkat 30 kali lipat dengan
ekspansi geografis ke negara baru dan penyebaran dari kota
ke desa. Lebih dari 70% populasi dunia yang berisiko
terkena infeksi dengue tinggal di wilayah Asia Tenggara dan
Pasifik Barat. Sampai dengan saat ini, Indonesia masih
22
Berdasarkan
jumlah
kasus
DBD,
Indonesia
menempati
Pola
berjangkitnya
infeksi
virus
dengue
23
C. Etiologi
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) disebabkan oleh virus
dengue. Jenis virus golongan arbovirus (Artropod-Borne
Viruses) yang artinya virus yang ditularkan melalui gigitan
artropoda yaitu nyamuk misalnya nyamuk Aedes aegypty
betina. Virus dengue termasuk kedalam genus Flavivirus,
famili flaviviridae dan mempunyai empat serotype yaitu
DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Seseorang yang tinggal di
daerah endemis dapat terinfeksi oleh ke-3 atau 4 serotipe
tersebut.
Serotipe
DEN-3
adalah
yang
paling
banyak
dapat
ditularkan
kembali
ketika
menggigit
24
D. Patogenesis
Dua teori yang paling banyak dianut sampai dengan saat ini
mengenai patogenesis DBD adalah secondary heterologous
infection hypothesis dan
Fc
reseptor
membran
sel
makrofag.
Antibodi
antibodi
akan
mengakibatkan
proliferasi
dan
virusyang
Pelepasan
akan
mengaktivasi
anafilatoksin
sistem
menyebabkan
plasma
ini
ditandai
peningkatan
kadar
26
27
Sumber: UKK Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Virus Dengue pada Anak
Demam Dengue
Beberapa kriteria diagnosis klinis demam dengue adalah
1. Demam 2-7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terusmenerus, bifasik
2. Manifestasi perdarahan baik spontan seperti petekie,
purpura,
ekimosis,
epistaksis,
perdarahan
gusi,
demam
dengue
dapat
ditegakkan
jika
salah
mengajukan
satu
yang
pertanyaan
bisa
tentang
dilakukan
efek
demam
adalah
pada
29
kebocoran
plasma
tang
baru
timbul
setelah
30
ekimosis,
epistaksis,
perdarahan
gusi,
Peningkatan
nilai
hematokrit
>
20%
dari
Hipoalbuminemia, hipoproteinemia
31
triase
pasien
adalah
"warning
signs".
32
Pada
fase
demam
berdarah
dengue,
perjalanan
gusi,
(jarang)
perdarahan
dan
saluran
cerna,
peningkatan
darah
Peningkatan
SGOT
dan
SGPT
menandai
33
dengan
teknik
ultrasonografi.
Syok
Penyembuhan,
ditandai
dengan
diuresis
dapat
dipertimbangkan
untuk
KRS.
Kulit
terbaru
dengan
untuk
mengakomodasi
manifestasi
klinis
yang
kondisi
berat.
34
nyeri
tenggorokan
kepala,
dengan
nyeri
faring
otot,
nyeri
hiperemis,
sendi,
nyeri
nyeri
dibawah
dan
kelainan
fungsi
hati
lebih
sering
Diagnosis
Infeksi primer
Infeksi sekunder
Infeksi lampau
Bukan dengue
Keterangan
Apabila
mengarah
klinis
ke
infeksi
36
dengue,
pada
fase
penyembuhan:
IgM
kelainan
radiologis
terjadi
apabil
apada
cairan.
Kelainan radiologi yang dapat terjadi: dilatasi pembuluh
darah paru terutama daerah hilus kanan, hemitoraks kanan
lebih radioopak dibandingkan yang kiri, kubah diafragma
dinding
vesika
felea,
dan
dinding
buli-buli.
(,WHO,2011)
Tabel 2. Derajat DBD berdasarkan klasifikasi WHO 2011
DD/DBD
DD
Derajat
dengan
Laboratorium
gejala
Leukopenia
leukosit
Nyeri kepala
Nyeri
retro-
(jumlah
4000
sel/mm3)
Trombositopenia
orbital
(jumlah
Nyeri otot
<100.000 sel/mm3)
Nyeri
sendi/
trombosit
Peningkatan
hematokrit (5%-10%)
tulang
Tidak
ada
bukti
37
Ruam
kulit
perembesan plasma
makulopapular
Manifestasi
perdarahan
DBD
Demam
dan
manifestasi
Trombositopenia
sel/mm3;
perdarahan
(uji
<100.000
peningkatan
hematokrit 20%
DBD
DBD*
II
III
tanda
perembesan
plasma
Seperti
derajat
ditambah
perdarahan
hematokrit 20%
Trombositopenia
ditambah
sel/mm3;
tekanan
IV
sel/mm3;
spontan
Seperti derajat I atau II
kegagalan
DBD*
Trombositopenia
nadi
hipotensi,
gelisah,
diuresis
menurun
Syok hebat
dengan
nadi
darah
yang
peningkatan
<100.000
peningkatan
hematokrit 20%
20
mmHg,
tekanan
<100.000
dan
tidak
Trombositopenia
sel/mm3;
<100.000
peningkatan
hematokrit 20%
terdeteksi
38
F. Komplikasi
Demam Dengue
Perdarahan dapat terjadi pada pasien dengan ulkus peptik,
trombositopenia hebat, dan trauma.
tanpa syok.
Kelainan ginjal
akibat
overloading
syok
berkepanjangan
pemberian
perembesan plasma
Syok yang berkepanjangan
cairan
pada
mengakibatkan
dapat
masa
asidosis
multipel)
Hipoglikemia / hiperglikemia, hiponatremia, hipokalsemia
akibat syok berkepanjangan dan terapi cairan yang tidak
sesuai
39
G.
Diagnosis banding
demam
dengue
dan
penyakit
dengan
virus
lain
campak,
yang
rubela,
sesuai indikasi.
Penyakit darah seperti trombositopenia purpura idiopatik
(ITP), leukemia, atau anemia aplastik, dapat dibedakan
dari pemeriksaan laboratorium darah tepi lengkap disertai
Demam Tifoid
Diagnosis
1. Anamnesis
40
2. Pemeriksaan fisis
Gejala klinis bervariasi dari yang ringan sampai berat
dengan komplikasi. Kesadaran
menurun, delirium, sebagian besar anak mempunyai lidah
tifoid yaitu di bagian tengah
splenomegali.
Kadang-kadang
terdengar
ronki
3. Pemeriksaan penunjang :
Darah tepi perifer:
- Anemia, pada umumnya terjadi karena karena supresi
sumsum tulang, defisiensi Fe, atau perdarahan usus
-Leukopenia, namun jarang kurang dari 3000/ul
-Limfositosis relatif
-Trombositopenia, terutama pada demam tifoid berat
41
Pemeriksaan serologi:
Pemeriksaan radiologik:
abdomen,
intraintestinal
apabila
seperti
diduga
perforasi
terjadi
komplikasi
usus-atau
perdarahan
saluran cerna.
Pada perforasi usus tampak:
- distribusi udara tak merata
- airfluid level
- bayangan radiolusen di daerah hepar
- udara bebas pada abdomen
42
43
Chikungunya
oleh
virus
chikungunya
(CHIKV),
suatu
gigitan
nyamuk
Aedes
aegypti
atau
Aedes
maksimal
untuk
mengalami
manifestasi
berat
44
104o
F.
Pada
pengamatan
yang
dilakukan
oleh
1964,
terlihat
bahwa
mayoritas
(62,7%) pasien
hari
pertama.
Hampir
85%
pasien
dewasa
45
mengalami
gejala
mengalami
nyeri
persendian
sendi
dan
yang
beberapa
mungkin
melumpuhkan
yang
berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulanbulan. Gangguan persendian bersifat poliartikular, lebih
sering pada tungkai bawah dan persendian-persendian kecil.
Arthralgia dan arthritis jarang terjadi pada anak-anak.
Namun jika ada, mungkin cukup berat (Soedarmo et al,
2010).
sebagian
besar
kasus
akan
menetap
5-7
hari
Fenomena
perdarahan
jarang
terjadi
pada
infeksi
pasien
dewasa
terlihat
adanya
manifestasi
46
demam
epidemiologis
berdarah
di
dilakukan
dan
telah
Thailand,
penelitian
didapatkan
bahwa
tercatat
kasus
sebagai
demam
penyebab
berdarah
dari
pada
hampir
anak-anak,
dari
kedua penelitian
tersebut
diamati
bahwa
timbul
ruam
makulopapular
minimal
dan
47
Membedakan
Demam
Dengue
dengan
Demam
Chikungunya
Pada
infeksi
chikungunya,
demam
terjadi
pada
awal
dengan
demam
konstitusional
seperti
sakit
berdarah. Banyak
kepala,
faringitis,
gejala
rhinitis,
dengan
frekuensi
yang
sama
pada
kedua
Chikungunya. Manifestasi
perdarahan
serius,
karakteristik
lain
dari
dengue
adalah
Penatalaksanaan
48
TRIASE PRIMER
Pada saat pasien dengan kecurigaan menderita infeksi
dengue, segera dilakukan anamnesis dan pemeriksaan
jasmani termasuk tanda vital yang teliti dan dilakukan
pemeriksaan
darah
perifer
lengkap,
minimal
kadar
49
Apabila
ditemukan
tanda-tanda
kegawatan,
yaitu
laboratorium
harus
dilakukan
sebelum
infeksi
virus
dengue
yang
berobat
ke
sarana
50
dan
terapi
simtomatis
berupa
pemberian obat
51
penting
terutama
pada
pasien
DBD
untuk
mencegah
atau
time
of
defervescence.
Kenaikan
nilai
sensitif
adanya
kebocoran
plasma.
Sehingga,
TERAPI CAIRAN
Prinsip umum pemberian cairan:
52
ditemukan
pasien
yang
belum
menunnjukkan
53
dengan
kondisi
klinis
pasien.
54
Hematokrit
meningkat
10%-20%
meskipun
dengan
rehidrasi oral
Ancaman syok atau dalam keadaan syok
(WHO,2011)
55
Kecepatan
cairan
intravena
harus
disesuaikan
dengan
keadaan klinis.
Transfusi suspensi trombosit pada trombositopenia untuk
profilaksis tidak dianjurkan
Pemeriksaan laboratorium baik pada kasus syok maupun
non
syok
saat
tidak
ada
perbaikan
klinis
walaupun
Fase Demam
Pada fase demam, dapat diberikan antipiretik + cairan
rumatan / atau cairan oral apabila anak masih mau minum,
pemantauan dilakukan setiap 12-24 jam
Medikamentosa
o
Antipiretik
dapat
diberikan,
dianjurkan
pemberian
56
(misalnya
antasid,
anti
emetik)
untuk
Fase Kritis
57
58
Terapi
cairan
pada
DBD
Grade
III
Syok
59
60
61
2.
3.
Produksi urin
4.
5.
6.
edema
paru,
ascites,
efusi
pleura
dan
hepatomegali.
62
Perdarahan hebat
Apabila sumber perdarahan dapat diidentifikasi, segera
hentikan. Transfusi darah segera adalah darurat tidak dapat
ditunda sampai hematokrit turun terlalu rendah. Bila darah
yang hilang dapat dihitung, harus diganti. Apabila tidak
dapat diukur, 10 ml/kg darah segar atau 5 ml/kg PRC harus
diberikan dan dievaluasi.
Pada
perdarahan
saluran
cerna,
H2
antagonis
dan
seperti
suspense
trombosit,
plasma
darah
Fase Recovery
Pada fase penyembuhan diperlukan cairan rumatan atau
cairan oral, serta monitor tiap 12-24 jam.
Tandan tanda penyembuhan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
63
Bebas
antipiretik
Nafsu makan telah kembali
Perbaikan klinis, tidak ada demam, tidak ada distres
asites
Trombosit >50.000 /mm3. Apabila masih rendah namun
demam
minimal
24
jam
tanpa
menggunakan
selama
1-2
minggu
atau
penyakit
lain
yang
64
65
DAFTAR PUSTAKA
Soedarmo SS, Garna H, Hadinegoro SR. 2010. Buku Ajar Infeksi &
Pediatri
Tropis. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia.
UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI. 2014. Pedoman Diagnosis
dan
Tatalaksana Virus Dengue Pada Anak. Buku ajar infeksi &
pediatri tropis. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia.
World Health Organization. 2011. Prevention and control of
dengue and
dengue haemorrhagic fever: comprehensive guidelines. New
Delhi:SEARO.
67