Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAHAN DIABETES MELLITUS PADA ORANG TUA

Diabetes adalah suatu penyakit kronis dimana pankreas tidak cukup memproduksi insulin
atau tubuh tidak efektif mempergunakan insulin yang dihasilkan tersebut. Insulin adalah
hormon untuk mengatur kadar gula dalam darah. Gula darah yang meningkat pada orang
diabetes dapat berpengaruh terhadap kerusakan organ seperti ginjal , saraf, mata dan
pembuluh darah.
Diabetes sering ditemukan pada orang orang usia lanjut dan makin bertambah seiring
pertambahan umur, sekitar 40 % diabetes ditemukan pada usia lebih dari 65 tahun. Di
Inggris Prevalensi diabetes pada usia lebih dari 65 tahun sekitar 10 % dan meningkat sampai
50% pada etnik tertentu dan juga pada orang dengan obesitas.
Diabetes tipe 1 ( diabetes tergantung insulin ) dan diabetes tipe 2 ( diabetes tidak tergantung
insulin ) dapat terjadi pada orang tua. Pada orang tua lebih banyak ditemukan diabetes tipe 2.
Pada orang tua yang gemuk penyebab diabetes adalah resistensi insulin (tipe 2 ) sedangkan
pada orang tua yang kurus gangguan terhadap produksi insulin akibat adanya antibodi
terhadap islet sel ( tipe 1 ).
Dalam proses menua terjadi perubahan dalam metabolisme terhadap glukosa. Ada beberapa
hal yang terjadi terhadap perubahan metabolisme ini, antara lain pengeluaran insulin akibat
meningkatnya gula dalam darah lebih lambat dan juga jumlah insulin berkurang. Fungsi
insulin dalam menekan pengeluaran gula darah di hati lebih lambat dan ambilan gula darah
oleh sel lemak dan sel2 otot pada jaringan tepi lebih lambat dibanding orang muda.
Pada orang tua penyebab diabetes yang paling sering adalah
-

Obat obatan seperti obat steroid, thiazid dosis tinggi.


Penyakit pankreas, pankreatitis kronis
Penyakit endokrin lain seperti cushings syndrome, hipertiroidism

Banyak penyandang diabetes tidak menyadari bahwa mereka menderita diabetes. Hal ini
terjadi karena pada orang tua karena gejala diabetes tidak khas, seperti merasa lelah dan lesu
sehingga sering diabaikan, dan dianggap sebagai kondisi orang tua yang normal. 50 % orang
tua tidak terdiagnosa diabetes. Perubahan fisiologis yang terjadi pada orang tua seperti
peningkatan ambang ginjal terhadap glukosa sehingga kejadian banyak kencing dan adanya
glukosa dalam air seni terjadi kemudian, adanya gangguan mekanisme rasa haus sehingga
gejala polidipsia ( banyak minum ) terjadi belakangan.

Bagaimana gejala diabetes pada orang tua ?


Gejala umum yang terlihat pada penyandang diabetes usia tua adalah tanda dehidrasi atau
kekurangan cairan tubuh, seperti mata kering, mulut kering, bingung, tidak dapat menahan
kencing , dan juga tanda adanya komplikasi

seperti

gangguang syaraf ( neuropati )

gangguan ginjal ( nefropati ), kepikunan ( demensia ) . gejala lain yang biasa ditemukan
antara lain, sering berkemih tetapi tidak disertai dengan rasa haus namun terjadi tanda tanda
dehidrasi, rasa lapar yang meningkat, penglihatan buram, depresi, fungsi kognitif menurun,
sangat letih, mual, muntah, perubahan berat badan ( bertambah atau berkurang ), fungsi fisik
menurun, lebih sering jatuh, luka atau memar yang lama sembuh, rasa kebas pada tangan atau
kaki. Lebih sering terjadi luka karena tekanan, sering terjadi infeksi pada kandung kemih dan
daerah vagina, dan dapat terjadi koma bila gula darah sangat tinggi.
Bagaimana menegakan diabetes pada orang tua
Untuk menegakan diabetes pada orang tua, dapat dilakukan pemeriksaan gula darah sewaktu
atau gula darah puasa dengan kriterianya sama seperti diabetes usia muda. Pada umumnya
penegakan diagnosa diabetes pada orang tua dilakukan pada pemeriksaan gula darah ulangan,
kecuali pada pemeriksaan pertama didapatkan kadar gula darah yang sangat tinggi disertai
tanda dan gejala yang khas diabetes. Bila didapatkan kadar gula darah yang tinggi tanpa
tanda dan gejala khas diabetes perlu di ulang pemerisaan tersebut.
Pada beberapa orang tua yang kurus didapatkan kadar gula darah puasa yang normal tetapi
gula darah sesudah makan yang tinggi, pada kondisi ini perlu dilakukan tes toleransi glukosa
untuk memastikan apakah orang tersebut ada diabetes atau tidak
Peningkatan kadar HbA1c dapat menunjukan adanya diabetes tetapi tidak cukup kuat untuk
menegakan diagnosa diabetes. HbA1c dipakai untuk memonitor kadar gula darah .
Pemeriksaan gula darah dilakukan setiap tahun untuk orang yang mempunyai faktor risiko
diabetes, seperti riwayat keluarga diabetes, kegemukan. Sedangkan bila tidak mempunyai
faktor risiko diabetes pemeriksaan gula darah dilakukan 3 tahun sekali.
Pengelolahan penyandang diabetes
Tujuan mengelola pasien dengan diabetes adalah menghindarkan gejala akibat gula darah
yang terlalu tinggi dan gula darah yang terlalu rendah. Pada orang tua dengan kondisi tubuh
yang baik dengan mengontrol gula darah dimana Hb A1c nya antara 6.5 7.5 % dan gula

darah puasa nya berkisar antara 90 126 mg/dl akan mengurangi komplikasi, sedangkan
pada orang tua yang kondisi tubuhnya lemah dan yang berusia lebih 80 tahun target Hb A1c
7.5 8.5% dan gula darah puasa berkisar 126 180 mg/dl karena risiko hipoglikemia atau
gula darah yang rendah dapat menyebabkan pingsan , jatuh yang dapat menimbulkan patah
tulang. Pada orang tua yang sangat rentan terhadap hipoglikemia target gula darah dapat
sampai 360 mg/dl.
Perubahan terhadap pola makan hanya diperlukan untuk penyandang diabetes tipe 2 yang
gemuk. Mengubah pola makan secara menyeluruh akan berpengaruh buruk terhadap kondisi
kesehatan orang tua, dengan sedikit mengubah pola makannya akan lebih bermanfaat dan
dapat memperbaiki sensitifitas insulin. Pada orang tua yang

sangat lemah tidak perlu

dilakukan pengurangan makanan yang terlalu ketat. Pengelolaan makan pada orang tua
dilakukan untuk masing masing individu dengan memperhatikan gangguan pada kognitif dan
sesorisnya.
Jenis olah raga yang dianjurakan adalah olah raga ketahanan tubuh seperti berjalan dan
bersepeda karena dapat memperbaiki sensitifitas insulin. Menurunkan berat badan ,
mengurangi risiko penyempitan pembuluh darah seperti stop merokok memberikan hasil
yang baik bagi penyandang diabetes.
Kondisi lain yang mempengaruhi diabetes
Penyandang diabetes usia lanjut sering mempunyai penyakit yang lain seperti tekanan darah
tinggi, peningkatan kolesterol darah, dan juga peningkatan asam urat sehingga akan
mempercepat timbulnya komplikasi yang biasanya terjadi pada diabetes. Komplikasi yang
terjadi seperti masalah ginjal, masalah mata, masalah kaki dan masalah pembuluh darah.
Penyandang diabetes dengan kadar gula darah yang tinggi lebih cenderung mendapat infeksi
dibanding dengan gula darah yang normal. Sehingga bagi penyandang diabetes selain perlu
memeriksa gula darah secara rutin perlu dilakukan upaya upaya pencegahan terhadap
infeksi , sebagai contoh untuk mencegah infeksi paru paru seperti pnemonia perlu diberikan
vaksinasi untuk flu dan pnemonia. Beberapa obat dan suplemen dapat mempengaruhi gula
darah , oleh karena itu penyandang diabetes perlu memberitahukan kepada dokter atau
petugas farmasi atau tenaga kesehatan bahwa dia adalah penyandang diabetes sehingga akan
mendapat penanganan dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai