Tanda Kardial PDF
Tanda Kardial PDF
PENDAHULUAN
Bali sebagai pariwisata di Indonesia
memiliki potensi wisata pantai yang
menarik
wisatawan
mancanegara
1
maupun domestik. Kegiatan berenang
di wisata air laut maupun air tawar
dapat berisiko kecelakaan
yang
berujung
pada
kematian
akibat
tenggelam.2
Jenasah
yang
ditemukan
terendam
di
air
mengarahkan
kemungkinan diagnosis tenggelam.
Namun diagnosis kematian tenggelam
tidak dapat langsung disimpulkan.
Jenasah tersebut hanya sebagai kasus
diduga korban tenggelam. Definisi
tenggelam adalah suatu kematian karena
asfiksia selama 24 jam akibat
terendamnya tubuh di air. Pengertian
lainnya adalah tertutupnya lubang
hidung dan mulut karena air.3 Fungsi
paru-paru dalam pertukaran gas menjadi
terganggu akibat masuknya air.4
Penyebab kematian dari tenggelam
disebabkan oleh obstruksi jalan nafas
dari cairan yang berlebih. 5
Ahli forensik hingga kini
menggunakan
pemeriksaan
makroskopik dan mikroskopik untuk
memastikan apakah jenasah yang
ditemukan tersebut tenggelam atau
setelah
meninggal
baru
ditenggelamkan.6 Pemeriksaan tersebut
antara lain pemeriksaan eksternal,
pemeriksaan internal, pemeriksaan
diatom dan berbagai jenis pemeriksaan
mikroskopik lainnya.7 Namun bila
mengetahui tanda kardinal pemeriksaan
eksternal pada jenasah kasus yang
diduga tenggelam dapat membantu
mengarahkan
pada
penegakan
kesimpulan korban meninggal sehingga
menuntun pemeriksaan selanjutnya.8
Latar belakang ini mendorong
penulis
dalam
menyusun
suatu
penelitian tentang tanda kardinal
pemeriksaan eksternal jenasah kasus
Tabel 1. Jenasah diduga tenggelam selama tiga tahun berdasarkan gender, identitas
kewarganegaraan, tempat ditemukan jenasah, usia dan pemeriksaan forensik
Laki-laki
Perempuan
Kewarganegaraan WNI
WNA
Pantai
Tempat
Kolam Renang
Ditemukan
Sungai
Dll (Rawa, kamar mandi)
Anak
Usia
Dewasa
Hanya Pemeriksaan Eksternal
Pemeriksaan
Pemeriksaan Eksternal &
Internal
Pemeriksaan Getah Paru
Jenis Kelamin
2012
31 (34,1%)
6 (6,6%)
20 (22%)
17 (18,7%)
25 (27,5%)
5 (5,5%)
6 (6,6%)
1 (1,1%)
5 (5,5%)
32 (35,2%)
30 (33%)
7 (7,7%)
Tahun
2013
21 (23,1%)
2 (2,2%)
14 (15,4%)
9 (9,9%)
17 (18,7%)
4 (4,4%)
2 (2,2%)
0 (0%)
1 (1,1%)
22 (24,2%)
20 (22%)
3 (3,3%)
2014
25 (27,5%)
6 (6,6%)
16 (17,6%)
15 (16,5%)
21 (23,1%)
3 (3,3%)
4 (4,4%)
3 (3,3%)
5 (5,5%)
26 (28,6%)
24 (26,4%)
7 (7,7%)
Jumlah
77 (84,6%)
14 (15,4%)
50 (54,9%)
41 (45,1%)
63 (69,2%)
12 (13,2%)
12 (13,2%)
4 (4,4%)
11 (12,1%)
80 (87,9%)
74 (81,3%)
17 (18,7%)
7 (7,7%)
3 (3,3%)
7 (7,7%)
17 (18,7%)
Tabel 2. Hasil pemeriksaan eksternal tanda kardinal dari jenasah diduga tenggelam dari
berdasarkan tahun 2012 hingga 2014
Busa putih
Cairan merah hitam
Busuk
Tidak ada cairan
Pemeriksaan Cairan merah cokelat
Busa putih
Mulut
Busuk
Tidak keluar cairan
Pemeriksaan Bintik perdarahan
Pelebaran pembuluh darah
Mata
Tidak ditemukan
Tidak dapat dievaluasi
Bintik perdarahan &
pelebaran pembuluh darah
Pemeriksaan Cairan merah
Cairan putih
Telinga
Busuk
Tidak keluar apa-apa
Tanda Cadaveric spasm
Tanda Cutis Anserine
Tanda Hands & feet of a washer woman
Tanda Sianosis
Tidak ditemukan benda asing
Benda asing
Pasir
di tubuh
Daun
korban
Ranting
Pemeriksaan
Hidung
2012
9 (9,9%)
15 (16,5%)
1 (1,1%)
12 (13,2%)
8 (8,8%)
11 (12,1%)
1 (1,1%)
17 (18,7%)
3 (3,3%)
10 (11%)
6 (6,6%)
5 (5,5%)
Tahun
2013
6 (6,6%)
6 (6,6%)
3 (3,3%)
8 (8,8%)
6 (6,6%)
9 (9,9%)
4 (4,4%)
4 (4,4%)
0 (0%)
7 (7,7%)
4 (4,4%)
6 (6,6%)
2014
9 (9,9%)
14 (15,4%)
1 (1,1%)
7 (7,7%)
6 (6,6%)
9 (9,9%)
2 (2,2%)
14 (15,4%)
1 (1,1%)
13 (14,3%)
3 (3,3%)
7 (7,7%)
Jumlah
24 (26,4%)
35 (38,5%)
5 (5,5%)
27 (29,7%)
20 (22%)
29 (31,9%)
7 (7,7%)
35 (38,5%)
4 (4,4%)
30 (33%)
13 (14,3%)
18 (19,8%)
13 (14,3%)
10 (11%)
1 (1,1%)
3 (3,3%)
23 (25,3%)
0 (0%)
1 (1,1%)
22 (24,2)
23 (25,3%)
32 (35,2%)
4 (4,4%)
0 (0%)
0 (0%)
6 (6,6%)
3 (3,3%)
1 (1,1%)
1 (1,1%)
18 (19,8%)
0 (0%)
0 (0%)
7 (7,7%)
8 (8,8%)
16 (17,6%)
4 (4,4%)
1 (1,1%)
1 (1,1%)
7 (7,7%)
4 (4,4%)
1 (1,1%)
0 (0%)
26 (28,6%)
1 (1,1%)
3 (3,3%)
20 (22%)
20 (22%)
27 (29,7%)
3 (3,3%)
1 (1,1%)
0 (0%)
26 (28,6%)
17 (18,7%)
3 (3,3%)
4 (4,4%)
67 (73,6%)
1 (1,1%)
4 (4,4%)
49 (53,8%)
51 (56%)
75 (82,4%)
11 (12,1%)
2 (2,2%)
1 (1,1%)
Ditemukan
Tidak
ditemukan
13
(15,29%)
5
(5,88%)
1
(1,17%)
5
(5,88%)
3
(3,52%)
4
(4,7%)
12
(14,1%)
16
(18,82%)
12
(14,1%)
14
(16,47%)
Prevention
WHO
memperkirakan
409.000 orang di seluruh dunia
mengalami tenggelam (6,8 per 100.000
penduduk) dengan 97% terjadi di
negara-negara berkembang. Insiden
kematian oleh karena diduga tenggelam
diperkirakan sekitar 5,6 per 100.000
penduduk pada negara berkembang.11,12
Salah satu negara berkembang adalah
Indonesia.
Bali sebagai tempat pariwisata
di Indonesia yang tinggi wisatawan
mancanegara maupun domestik.2 Bila
dihubungkan berdasarkan karakteristik
jumlah kasus diduga tenggelam dari
kewarganegaraan selama tiga tahun
(tabel 1) WNI lebih besar (50 kasus;
54,9%) dibandingkan WNA (41 kasus;
45,1%).
Jumlah jenasah lebih banyak
ditemukan terjadi di perairan pantai
yaitu sebanyak
63 kasus (69,2%).
Jenasah yang diduga tenggelam
ditemukan di kolam renang (12 kasus),
sungai (12 kasus) dan lain-lain (4
kasus). Di Amerika Serikat berdasarkan
data
sertifikat
kematian
akibat
tenggelam pada korban pediatri tahun
2009 juga terjadi di laut, kolam renang,
kamar mandi, danau dan sungai.13
Penelitian di kota pesisir Turki selama 5
tahun juga terdapat peringkat yang
sama.14 Kemampuan berenang yang
terbatas, kelelahan dan sesak napas atau
karena alasan lain menjadi penyebab.15
Hasil yang sama tersebut terjadi di Bali
sebagai provinsi yang terdapat potensi
wisata perairan pantai yang cukup
besar di Indonesia, maka diperkirakan
akan terdapat resiko lebih banyak
korban kasus diduga tenggelam terjadi
di Bali.
Umumnya
korban
dewasa
dibandingkan
anak-anak.
Korban
dewasa terdapat 58 kasus (63,7%) lebih
banyak dibandingkan anak-anak yang
hanya 5 kasus (5,5%) selama data tiga
tahun (tabel 1). Peringkat yang sama
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
SIMPULAN
Tanda kardinal
patognomonis dari
pemeriksaan eksternal hanya berperan
untuk
menguatkan
pemeriksaan
selanjutnya dari jenasah diduga
tenggelam. Informasi tersebut dapat
menjadi data kasus yang dihubungkan
dengan risiko pariwisata di Bali.
Diagnosis tenggelam bergantung pada
pemeriksaan forensik yang didukung
dengan
karakteristik
individu
subjek, informasi
tentang
keadaan
sebelum kematian, riwayat kesehatan
masa lalu dari korban jika diketahui,
keadaan
tubuh di air melalui
pemeriksaan eksternal dan pemeriksaan
internal yang disertai hasil analisis
seperti histologi, biokimia, toksikologi
dan uji diatom.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
http://www.who.int/violence_injury
_prevention/publications/other_inju
ry/en/drowning_factsheet.pdf.
Weiss J. American Academy of
Pediatrics
Comittee
onInjury,
Violence, and Poison Prevention.
Prevention ofDrowning. Pediatrics.
2010:126: h. 253-62.
Talafieh AA, Majali RA, Dehayat
GA. Clinical, laboratory and X-ray
findings
of
drowning
and
neardrowning in the Gulf of Aqaba.
EMHJ. 1999: 5. h.706-9.
Salomez F, Vincent JL. Drowning:
a
review
of
epidemiology,
pathophysiology, treatment and
prevention. Resuscitation. 2004:
63: h.261-8.
Szpilman D, Bierens JLM, Handley
AJ, Orlowski JP. Current Concepts
Drowning. N Engl J Med. 2012:
366: h.2102-10.
Ahmet G, Latif D, ule P, Hzr
UA, Muhammet SP, Celal K, et al.
Drowning and near-drowning:
experience of a University Hospital
in the Black Sea region. The
Turkish Journal of Pediatrics. 2013:
55: h.620-7.
Farrugia A, Ludes B. Diagnostic of
Drowning in Forensic Medicine.
Forensic Medicine From Old
Problems to New Challenges.
September. 2011: h.53-60.
Warner DS, Bierens JJ, Beerman
SB, Katz LM. Drowning:acry for
help. Anesthesiology. 2009: 110:
h.1211-13.
Warih
Wilianto.
Pemeriksaan
Diatom pada Korban Diduga
Tenggelam. Jurnal Kedokteran
Forensik
Indonesia.
Juli-Sept.
2012;14.h.3.
Punia RK. Diatoms: Role in
Drowning. J Indian Acad Forensic
Med. April-June. 2011: 33(2):
h.184-6.