BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian.
Pada bab ini, penulis menguraikan data dari berbagi sumber antara lain:
wawancara dengan klien, pengkajian fisik, dan observasi yang dilakukan pada Ny.F
di ruang cempaka II, kamar II Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto
Jakarta mulai tanggal 14 sampai dengan 16 juli 2009 pukul 17.00 WIB data yang
didapat sebagai berikut:
1. Identitas pasien.
Nama klien Ny. F, umur 30 thn, pendidikan DIII Tatalaksana ,
pekerjaan ibu rumah tangga, suku bangsa Palembang, agama Islam, nama
suami Tn. M, umur 29 Thn, pendidikan SLTA, pekerjaan Polisi, Suku bangsa
Jawa, agama Islam, alamat Aspol Jati Ranggan Bekasi. Status perkawinan
menikah satu kali, lama perkawinan 1 thn 6 bulan klien masuk Rumah Sakit
Kepolisian Pusat Jakarta di Ruangan Cempaka II pada tanggal 13 Juli 2009
dengan diagnosa kista ovarium.
29
2. Riwayat keperawatan.
a. Riwayat keperawatan sekarang.
Klien mengatakan nyeri diluka operasinya, klien mengatakan saat
bergerak miring kanan kiri selalu nyeri seperti ditusuk-tusuk, Klien
mengatakan dia tidak mengerti tentang penyakitnya, klien mengatakan
badan lemah,klien mengatakan sulit untuk bergerak miring kanan kiri,
klien mengatakan infus dan kateter belum diganti, klien mengatakan
didaerah perineum lengket dan basah,klien mengatakan tidak nyaman
memakai kateter, klien mengatakan kapan balutannya diganti.
b. Riwayat menstruasi.
Klien menarche pada umur 15 tahun, siklus haid teratur, lama
haid 7 hari, diperkirakan jumlah 100 cc dan tidak ada keluhan selama
klien haid.
c. Riwayat obstetrik.
Po Ao. Klien mengatakan belum mempunyai anak.
d. Riwayat ginekologi dan penyakit atau pembedahan sebelumnya.
Klien belum pernah melakukan papsmear, klien tidak ada keluhan
dalam ginekologi seperti nyeri hebat saat haid, nyeri saat bersenggama.
30
31
32
33
34
10) Sistem integumen: Turgor kulit baik, warna kulit normal, keadaan
kulit bersih keadaan rambut tekstur normal, ujung-ujung rambut tidak
pecah, kebersihan normal.
11) Sistem muskuloskletal: Sakit pada tulang tidak ada, kelainan bentuk
tulang dan sendi tidak ada, kesulitan dalam pergerakan tidak ada.
12) Sistem kekebalan tubuh: Suhu tubuh 36 C, berat badan sebelum
sakit 70 Kg, berat badan sesudah sakit 68 Kg, tinggi badan 160 Cm,
keluhan lain tidak ada.
b. Pemeriksaan payudara dan axilla.
Buah dada bentuk simetris, konsitensi lembek, massa tidak ada,
tanda peradangan
35
36
Resume
37
Masalah keperawatan dari data diatas yaitu nyeri akut, untuk masalah
nyeri dilakukan tindakan mengajarkan teknik relaksasi (napas dalam) atur posisi
yang nyaman, evaluasi nyeri berkurang, skala nyeri 5. Pada Pkl 17.15 WIB
didapat Masalah keperawatan mobilitas fisik, kaji derajat kemampuan klien,
menganjurkan klien untuk miring kanan kiri, evaluasi klien tampak melakukan
miring kanan kiri. Untuk masalah kurang pengetahuan tentang penyakit dan
perawatan lukanya ditemukan pada Pkl 17.30 WIB diberikan penjelasan tentang
pengertian dari laparatomi dan kista ovarium, menjelaskan agar klien melakukan
aktifitas bertahap, menghindari mengangkat berat dan menjelaskan juga agar
klien makan makanan yang bergizi selama di rumah, evaluasi klien dapat
memahami tentang penjelasan yang diberikan oleh perawat mengenai penyakit
dan perawatan lukanya.
Hasil pengkajian pada tanggal 15 Juli 2009 Pkl 06.00 WIB ditemukan
masalah keperawatan nyeri masih terjadi, dilakukan kembali mengajarkan teknik
relaksasi napas dalam serta pemberian terapi asam mefenamat 500 mg, evaluasi
nyeri berkurang, skala nyeri 3 dan nyeri sudah teratasi. Pada Pkl 07.00 WIB
didapatkan masalah keperawatan resiko tinggi infeksi (alat infasif) klien
mengatakan infus dan kateter belum diganti, klien mengatakan didaerah
perineum lengket dan basah, klien mengatakan tidak nyaman memakai
kateter,dilakukan pemberian inj.
38
39
Data fokus
1. Data subyektif.
Klien mengatakan nyeri pada daerah luka operasi, klien mengeluh nyeri
seperti ditusuk-tusuk, klien mengeluh nyeri bila bergerak miring kanan kiri,
klien mengatakan tidak tahu dan tidak mengerti tentang penyakitnya, klien
mengatakan sulit untuk bergerak miring kanan kiri klien mengatakan badan
lemah, klien mengatakan infus dan kateter belum diganti, klien mengatakan
lengket dan basah pada daerah perineum, klien mengatakan tidak nyaman
memakai kateter,
40
Analisa Data
Data Fokus
No
1
Data Subyektif
a. Klien mengatakan nyeri pada daerah luka
operasi.
Masalah
Gangguan
Etilogi
Trauma
n.
Gangguan
Alat
mobilitas
eksternal
Data subyektif
a. Klien mengatakan sulit untuk bergerak
(kateter,
41
fisik.
selang iv).
Kurangnya
Kurangnya
pengetahuan
informasi.
Data subyektif.
a. Klien mengatakan bagaimana
dengan
penyakitnya.
tentang
penyakitnya.
42
Data obyektif.
a. Klien sering bertanya tentang penyakitnya.
b. Klien tidak tahu pengertian serta penyebab
penyakitnya.
4
Data subyektif
a. Klien mengatakan infus dan kateter sudah
(kateter,infu
s).
terpasang 2 hari.
c. Klien
infeksi.
daerah
perineum
43
Data subyektif.
a. Klien
mengatakan
kapan
balutannya
diganti.
b. Klien mengatakan balutan lukanya belum
diganti.
Data obyektif.
a. Tanda-tanda infeksi tidak ada( tumor
kalor, dolor, rubor).
b. Tampak adanya luka operasi di abdomen
10 Cm.
c. Tanda-tanda vital TD 120/80 mmHg,nadi
80x mnt, RR 20x/mnt suhu 36c.
d. Verban tampak kotor.
e. Tidak tampak adanya rembesan pus/darah
pada verban.
infeksi.
insisi
operasi.
luka
44
B. Diagnosa keperawatan.
1. Gangguan rasa nyaman nyeri (akut) berhubungan dengan trauma pembedahan
. Ditemukan pada tanggal 14 Juli 2009 Pkl 17.00 WIB.
Data Subyektif
a. Klien mengatakan nyeri pada daerah luka operasi.
45
tinggi
infeksi
berhubungan
dengan
pemasangan
alat
46
47
Data obyektif.
a. Klien terlihat meringis kesakitan.
b. Klien tampak mengelus perut luka operasi.
c. Skala nyeri 7 (0-10), intensitas sedang, Tanda-tanda vital: TD 120/100
mmHg, nadi 80 x/mnt, suhu 36 C, RR 20 x/mnt.
Tujuan
Kriteria hasil
: Nyeri berkurang secara bertahap mencapai skala 2-3(010), klien tidak meringis kesakitan, klien tampak rileks,
tanda-tanda vital dalam batas normal, TD 120/80 mmHg,
nadi 60-100 x/mnt, RR 16-20 x/mnt, suhu 36-37c.
Intervensi:
a. Kaji lokasi, intensitas karakteristik nyeri dengan menggunakan skala
nyeri (0-10).
b. Observasi tanda-tanda vital (TD, nadi, suhu, RR).
c. Beri dan ubah posisi yang nyaman.
d. Ajarkan teknik relaksasi napas dalam.
e. Mobilisasi sesegera mungkin.
f. Beri terapi analgetik sesuai program medis.
Implementasi : Tanggal 14 Juli 2009 pkl 17.00 WIB mengkaji keadaan klien,
keadaan umum klien sedang, klien mengatakan nyeri pada saat bergerak,
klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 7. Pkl 17.15
48
Objektif
Analisa
Perencanaan
Implementasi :Tanggal 15 Juli 2009 Pkl 11.00 WIB mengukur tanda-tanda vital
120/80 mmHg, nadi 80 x/mnt, RR 20 x/mnt, suhu 36c. Pkl 11.10 WIB
mengkaji skala nyeri, klien mengatakan nyeri berkurang, klien tampak
tenang, skala nyeri 3, intensitas ringan (0-10), Pkl 11.20 WIB
memberikan terapi profenid suppositoria 1, obat masuk melalui anus,
klien mengatakan obat sudah masuk ke anus (Yohana dan perawat
ruangan).
49
Evaluasi:
Subjektif
Objektif
: Klien tampak tenang skala nyeri 3, intensitas ringan (010), TD 120/80 mmHg, nadi 80 x/mnt, suhu 36 C, RR 20
x/mnt.
Analisa
: Masalah teratasi
50
Kriteria hasil :
a. Klien tidak lemah lagi.
b. Klien tampak miring kanan kiri.
c. Klien dapat memperlihatkan tindakan untukmeningkatkan mobilitas.
Intervensi:
a. Kaji keadaan umum klien.
b. Ajarkan klien untuk rentang gerak aktif.
c. Bantu dan anjurkan klien untuk ubah posisi 1-2 jam.
d. Berikan bantuan sesuai kebutuhan klien.
e. Berikan motivasi kepada klien.
Implementasi:
Pkl 17.15 WIB , mengkaji derajat kemampuan klien, Pkl 17.20 WIB
menganjurkan klien untuk miring kanan kiri, didapatka data bahwa setelah
dianjurkan klien dapat melakukan miring kanan kiri secara bertahap.
Evaluasi.
Subyektif
51
Obyektif
: Klien sudah tidak lemah lagi, klien terlihat miring kanan kiri.
Analisa
diharapkan
klien
dapat
mengerti
tentang
penyakitnya.
Kriteria hasil
Intervensi.
a. Kaji pengetahuan klien tentang penyakitnya.
b. Anjurkan klien untuk makan makanan yang bergizi.
c. Anjurkan klien untuk beristirahat yang cukup.
52
Objektif
Analisa
Perencanaan
: Masalah teratasi.
: Intervensi dihentikan.
53
Data obyektif
a. Klien terpasang dower kateter hari ke 2.
b. Tanda-tanda vital TD 120/80 mmHg,nadi 80x mnt, RR 20x/mnt suhu
36c.
Tujuan
Kriteria hasil: tanda-tanda infeksi tidak terjadi (tumor, kalor, dolor, rubor) infus
terlihat bersih,TTV dalam batas normal, leukosit dalam batas
normal,
Intervensi:
a. Observasi TTV (TD, nadi, suhu,RR).
b. Kaji tanda dan gejala infeksi(tumor, kalor, dolor, rubor).
c. Tinjau ulang kondisi atau faktor yang memperberat terjadinya
infeksi.
Implementasi:
tanggal 15 juli Pkl 06.00WIB mengobservasi TTV TD 120/80 mmHg, nadi
80 x/mnt, suhu 36c, RR 20 x/mnt, Pkl 10.00 WIB mengkaji tanda-tanda
infeksi (tumor,kalor, dolor, rubor), dan balutan infus tampak bersih, Pkl
10.30 WIB melepas kateter, dan membersihkan daerah perineum. Pkl 17.30
WIB menginspeksi area sekitar infus dan tidak ada nyeri tekan,
infus di up (perawat ruangan).
Evaluasi:
m selang
54
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
Kriteria hasil : Tanda-tanda infeksi tidak terjadi (tumor, kalor, dolor, rubor),
luka tampak bersih dan kering, TTV dalam batas normal TD
55
Objektif
Analisa
Perencanaan