TUMOR OTAK
Tumor ganas yang jarang terjadi dan berasal dari hubungan erat pada
ependim yang menutup ventrikel.Pada fosa posterior paling sering terjadi tetapi
dapat terjadi di setiap bagian fosaventrikularis.Tumor ini lebih sering terjadi
pada anak-anak daripada dewasa. Dua faktor utama yang mempengaruhi
keberhasilan reseksi tumor dan kemampuan bertahan hidup jangka panjang
adalah usia dan letak anatomi tumor. Makin muda usia pasien maka makin
buruk progmosisnya.
Berdasarkan lokasi
1. Tumor supratentorial
Hemisfer otak, terbagi lagi :
1. Glioma :
i) Glioblastomamultiforme
Tumor ini dapat timbul dimana saja tetapi paling sering terjadi di hemisfer otak
dan sering menyebar kesisi kontra lateral melalui korpuskolosum.
ii) Astroscytoma
iii) Oligodendroglioma
Merupakan lesi yang tumbuh lambat menyerupai astrositoma tetapi terdiri dari
sel-sel oligodendroglia.Tumor relative avaskuler dan cenderung mengalami
klasifikasi biasanya dijumpai pada hemisfer otak orang dewasa muda.
2. Meningioma
Tumor ini umumnya berbentuk bulat atau oval dengan perlekatanduramater
yang lebar (broad base) berbatas tegas karena adanya psedokapsul dari
membran araknoid. Pada kompartemensupratentorium tumbuh sekitar 90%,
terletak dekat dengan tulang dan kadang disertai reaksi tulang berupa
hiperostosis. Karena merupakan massa ekstraaksial lokasi meningioma disebut
sesuai dengan tempat perlekatannya pada duramater, seperti Falk (25%),
Sphenoid ridge (20%), Konveksitas (20%), Olfactory groove (10%),
Tuberculumsellae (10%), Konveksitasserebellum (5%), dan Cerebello-Pontine
angle. Karena tumbuh lambat defisit neurologik yang terjadi juga berkembang
lambat (disebabkan oleh pendesakan struktur otak di sekitar tumor atau letak
timbulnya tumor). Pada meningioma konveksitas 70% ada di regiofrontalis dan
asimptomatik sampai berukuran besar sekali. Sedangkan di basis kranii sekitar
Jaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat mengalami
perubahan degenerasi namun belum ada bukti radiasi dapat memicu terjadinya suatu
glioma.Meningioma pernah dilaporkan terjadi setelah timbulnya suatu radiasi.
d. Virus
Banyak penelitian tentang inokulasi virus pada binatang kecil dan besar yang
dilakukan dengan maksud untuk mengetahui peran infeksi virus dalam proses
terjadinya neoplasma tetapi hingga saat ini belum ditemukan hubungan antara infeksi
virus dengan perkembangan tumor pada sistem saraf pusat.
e. Substansi-substansi karsinogenik
Penyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas dilakukan.Kini telah
diakui bahwa ada substansi yang karsinogenik seperti methylcholanthrone, nitrosoethyl-urea.Ini berdasarkan percobaan yang dilakukan pada hewan.
f. Trauma Kepala
4. Patofisiologi
Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis.Gejala-gejala terjadi
berurutan.Hal ini menekankan pentingnya anamnesis dalam pemeriksaan klien.Gejalagejalanya sebaiknya dibicarakan dalam suatu perspektif waktu.
Gejala neurologik pada tumor otak biasanya dianggap disebabkan oleh 2 faktor
gangguan fokal, disebabkan oleh tumor dan tekanan intrakranial.Gangguan fokal terjadi
apabila penekanan pada jaringan otak dan infiltrasi/invasi langsung pada parenkim otak
dengan kerusakan jaringan neuron.Tentu saja disfungsi yang paling besar terjadi pada
tumor yang tumbuh paling cepat.
Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh
menyebabkan nekrosis jaringan otak.Gangguan suplai darah arteri pada umumnya
bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan
dengan gangguan cerebrovaskuler primer.Serangan kejang sebagai manifestasi perubahan
kepekaan neuro dihubungkan dengan kompresi invasi dan perubahan suplai darah ke
jaringan otak.Beberapa tumor membentuk kista yang juga menekan parenkim otak
sekitarnya sehingga memperberat gangguan neurologisfokal.
Peningkatan tekanan intra kranial dapat diakibatkan oleh beberapa faktor :
bertambahnya massa dalam tengkorak, terbentuknya oedema sekitar tumor dan perubahan
sirkulasi cerebrospinal. Pertumbuhan tumor menyebabkan bertambahnya massa, karena
tumor akan mengambil ruang yang relatif dari ruang tengkorak yang kaku. Tumor ganas
gangguan bicara.
Kortekpresentalis posterior
Kelemahan/kelumpuhan pada otot-otot wajah, lidah dan jari
Lobusparasentralis
Kelemahan pada ekstremitas bawah
LobusOksipitalis
Kejang, gangguan penglihatan
Lobustemporalis
Tinitus, halusinasi pendengaran, afasiasensorik, kelumpuhan otot wajah
LobusParietalis
Hilang fungsi sensorik, kortikalis, gangguan lokalisasisensorik, gangguan
penglihatan
Cerebulum
Nyeri kepala berat pada pagi hari, main bertambah bila batuk, membungkuk
Kejang
Tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial : Pandangan kabur, mual, muntah,
TriasKlasik ;
- Nyeri kepala
- Papiloedema
- Muntah
6. Pemeriksaan diagnostic
1. Rontgent tengkorak anterior-posterior
2. EEG
3. CT Scan
4. MRI
5. Angioserebral
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian :
1. Data klien : nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status perkawinan,
pendidikan, pekerjaan, golongan darah, penghasilan, alamat, penanggung jawab, dll
2. Riwayat kesehatan :
-
keluhan utama
3. Pemeriksaan fisik :
Diagnosa Keperawatan :
1. Gangguan pertukaran gas b.ddisfungsineuromuskuler (hilangnya kontrol terhadap otot
pernafasan ), ditandai dengan : perubahan kedalamamnafasn, dispnea, obstruksi jalan
nafas, aspirasi.
Tujuan : Gangguan pertukaran gas dapat teratasi
Tindakan :
-
Pantau AGD
Kolaborasi O2
2. Gangguan rasa nyaman, nyerkeplab.d peningkatan TIK, ditndai dengan : nyeri kepala
terutama pagi hari, klien merintih kesakitan, nyeri bertambah bila klien batuk, mengejan,
membungkuk
Tujuan : rasa nyeri berkurang
Tindakan :
Lakukan Massage
3. Resiko tinggi cidera b.ddisfungsi otot sekunder terhadap depresi SSP, ditandai dengan :
kejang, disorientasi, gangguan penglihatan, pendengaran
Tujuan : tidak terjadi cidera
Tindakan :
-
4. Perubahan proses pikir b.d perubahan fisiologi, ditandai dengan disorientasi, penurunan
kesadaran, sulit konsentrasi
Tujuan : mempertahankan orientasi mental dan realitas budaya
Tindakan :
-
Pertahankan bantuan yang konsisten oleh staf, keberadaan staf sebanyak mungkin
Evaluasi : pupil, keadaan pupil, catat ukuran pupil, ketajaman pnglihatan dan
penglihatan kabur
DAFTAR PUSTAKA