Osteosarkoma
Suatu analisa database SEER
meningkat 10% tiap pertambahan sentimeter ukuran tumor (OR= 1.10; 95% CI, 1.08
sampai 1.13). Saat pasien dengan ukuran tumor yang tidak diketahui dieksklusi,
status sosioekonomi tidak lagi menjadi suatu faktor risiko metastase yang signifikan
saat pasien datang dalam model multivariat
Kesimpulan: pasien osteosarkoma dengan usia lanjut, suatu tumor pada tulang
aksial, ukuran tumor yang lebih besar, dan bertempat tinggal pada kabupaten yang
kurang makmur lebih cenderung datang dengan penyakit metastase.
Tingkat Pembuktian: level II prognostik.
Osteosarkoma adalah sarkoma tulang primer yang paling banyak dan mengenai
pasien pada segala usia. Diperkirakan 15% sampai 20% individu dengan
osteosarkoma yang teridentifikasi telah bermetastase saat petama kali datang.Dan
pasien- pasien ini memiliki prognosis yang jauh lebih buruk dibandingkan dengan
hanya tumor lokal.Terdapat kekurangan data mengenai karakteristik klinis yang
terkait dengan risiko metastase jauh tumor yang lebih besar saat didiagnosa.
Karena osteosarcoma adalah tumor langka, dengan perkiraan insiden 1,7- 4,4
per juta per tahun berdasarkan usia, mendapatkan jumlah pasien yang bermakna
untuk belajar adalah menantang. Kami menggunakan program Database Surveilens,
Epidemiologi, dan Hasil Akhir (SIER) (dikelola oleh Institusi Kanker Nasional), yang
merupakan alat yang biasa digunakan untuk menganalisis kanker langka. Program
SEER sekarang mengumpulkan data dari tujuh belas variabel geografis kanker
mendaftarkan dan mewakili sekitar 26% dari penduduk AS.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik pasien (usia,
jenis kelamin, dan ras), karakteristik tumor (lokasi, subtipe histologis, dan ukuran),
dan pengukuran sosioekonomi yang diperoleh di tingkat kabupaten (pendapatan
keluarga rata-rata, jumlah orang di bawah garis kemiskinan, persentase lulusan
sekolah menengah, dan pengaturan pedesaan atau perkotaan) untuk mengidentifikasi
faktor-faktor terkait dengan tingkat peningkatan metastasis jauh penyakit saat datang.
Informasi ini dapat memberikan wawasan megenai individu, tumor, dan faktor-faktor
perbandingan,
seperti
yang
telah
dilakukan
dalam
penelitian
sebelumnya.Secara singkat, kami menyusun data SES untuk semua pasien dengan
osteosarkoma dan mengkategorikan hasilpendapatan, kemiskinan, dan data
pendidikan untuk kabupaten tempat tinggal ke dalam kuartil.Kami kemudian
menentukan masing-masing kuartil satu nomor dari 1 sampai 4, dengan jumlah lebih
tinggi mencerminkan pendapatan yang lebih tinggi, kemiskinan kurang, atau
pendidikan yang lebih.untuk median pendapatan keluarga, kuartil (1) <$ 46.450, (2) $
46.450 sampai $ 51.400, (3) $ 51.410 sampai $ 63.550, dan (4)> $ 63.550. Untuk
persentase individu di bawah garis kemiskinan, kuartil (1)> 17.90%, (2) 12,44%
sampai 17,90%, (3) 8.41% sampai 12,43%, dan (4) <8.41%. Untuk persentase
individu setidaknya berusia dua puluh lima tahun dengan pendidikan kurang dari dua
belas tahun, kuartil (1)> 8,77%, (2) 18.82% sampai 28,77%, (3) 15.16% sampai
18,81%, dan (4) <15.16%. Masing-masing dari tiga kategori diberi bobot yang sama
dan kategori yang dikombinasikan untuk membentuk skor gabungan. Pasien dengan
kemungkinan kombinasi variabel SES terendah (kuartil terendah dalam setiap
variabel) kemudiandibandingkan dengan sisa sampel.Kepadatan penduduk dapat
dibagi secara efektif menjadi kabupaten di daerah metropolitan (urban) dan
kabupaten tidak dalam wilayah metropolitan (rural) atas dasar Kode Continuum
Rural-Urban yang dikembangkan oleh Departemen Pertanian AS.
Hasil kami yangpeting adalah variabel dikotomis mewakili adanya metastasis
penyakit pada saat diagnosis. Kami menginklusi pasien dengan staging penyakit yang
jauh (n = 468) dalam kategori ini. Pasien yang saat staging dikategorikan sebagai ''
lokal '' atau '' regional '' (n = 1633) dianggap tidak memiliki bukti metastasis jauh.
Pasien dengan entri yang kosong atau '' di luar area stage '' (n = 146) dikeluarkan.
TABEL 1. Subtipe Histologis Osteosarkoma dan metastase dalam presentasi, 2000 sampai 2008
Metastase dalam
presentase (no.
Subtipe
No.
[%])
Total
2101
468 (22.3)
Osteosarkoma, tidak dapat di spesifikasikan
1401
350 (25.0)
Osteosarkoma kondroblastik
32
59 (18.9)
Osteosarkoma fibroblastik
120
18 (15.0)
Osteosarkoma teleangiekasis
73
16 (21.9)
Osteosarkoma pada penyakit Paget
25
9 (36.0)
Osteosarkoma small-cell
19
3 (15.8)
Osteosarkoma sentral
35
4 (11.4)
Osteosarkoma inraosseus diferensiasi baik
5
0 (0)
Osteosarkoma parosteal
79
4 (5.1)
Osteosarkoma periostal
21
3 (14.3)
Osteosarkoma permukaan kualitas baik
11
2 (18.2)
Analisis statistik
Kami pertama kali meneliti frekuensi berbagai subtipe histologis antara semua
pasien dengan osteosarkoma.Metode statistik deskriptif dan univariat (chi-square
test) kemudian digunakan untuk menguji proporsi pasien yang dengan penyakit lokal
atau penyakit metastasis jauh menurut faktor kunci termasuk usia, ras, jenis kelamin,
lokasi tumor dan ukuran, dan peghitungan sosiaoekonomi.Akhirnya, serangkaian
model regresi yang digunakan untuk menguji asosiasi antara pasien yang datang
dengan penyakit metastasis jauh dan sebuah susunan pasien dan penghitungan tingkat
kabupaten termasuk jenis kelamin, usia, ras, subtipe histologis, lokasi tumor, ukuran
tumor, skor gabungan SES, pengaturan pedesaan atau perkotaan, dan riwayat kanker.
Semua perhitungan statistik dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak
SAS(versi 9.3; SAS Institute, Cary, North Carolina).
Seleksi Model
Analisis regresi logistik awal termasuk modeling univariat sederhana
untukmasing-masing variabel prediktor. Model multivariat kemudian dibuat dengan
rata-rata metode seleksi bertahap hanya menggunakan variabel-variabel prediktor
dengan suatu pengukuran hubungan substansial (p <0,1). Model multivariat pertama
menggunakan seluruh sampel dari 2017 pasien dengan osteosarkoma bermutu tinggi
dengan mengeksklusi ukuran tumor sebagai prediktor. Model ini termasuk usia,
lokasi tumor, dan skor gabunganSES sebagai prediktor signifikan. Suatu model
multivariat kedua terpisah memanfaatkan sampel yang lebih terbatas 1.398 pasien
(tidak termasuk 619 tanpa data ukuran) dan termasukusia, lokasi tumor, dan ukuran
tumor sebagai prediktor signifikan. Selain itu, SES dipertahankan dalam model ini
sebagai suatu kemungkinan faktor risiko, yang memberikanukuran signifikan dari
hubungan pada analisa multivariat seluruh kelompok.Model ketiga termasuk semua
variabel yang dianalisis kemudian dibuat untuk memverifikasi stabilitas temuan kami.
450
400
350
300
250
Jumlah Kasus
200
150
100
50
0
Usia (Tahun)
Kehilangan Data
Dua variabel prediktor yang digunakan dalam analisis univariat dan model
regresi memiliki data yang hilang. Secara khusus, salah satu dari 2017 pasien dengan
osteosarkoma bemutu tinggi memiliki nilai yang hilang untuk pengaturan geografis
(desa atau kota) dan 619 memiliki nilai yang hilang untuk ukuran tumor. Seluruh
identifikasi kelompok dari 2017 pasien dipergunakan alam bagian analisa tanpa
variabel ini.Ketika variabel tersebut menjadi bagian dari analisis univariat atau model
regresi, entri dengan data yang hilang dieksklusi dari analisa tersebut.
Kami juga melakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui pengaruh
penanganan data hilang kami.Sebuah variabel Ringkasan diciptakan untuk
menunjukkan apakah ukuran tumor pasien tercatat atau tidak.Variabel '' ukuran yang
hilang '' ini digunakan dalam analisis regresi seluruh kelompok untuk menentukan
apakah inklusi memiliki efek pada periraan nilai keyakinan (OR).
Sumber Pendanaan
Beberapa peneliti mendapat dukungan gaji dari Institusi Kesehatan Nasional.
Hasil
Daftar SEER berisi 2101 kasus dengan diagnosis osteosarkoma dari tahun 2000
sampai 2008. Termasuk didalamnya semua subtipe histologi, semua tingkat metastase
jauh pada presensi adalah 22,3%. Sebuah pemeriksaan rinci dari berbagai subtipe
histologis menunjukkan bahwa pasien dengan osteosarkoma intraosseous diferensiasi
baik dan osteosarcoma parosteal yang cenderung lebih kurang datang dengan
metastasis jauh dibandingkan dengan banyak subtipe osteosarcoma lainnya (Tabel
I).Lebih lanjut, dua subtipe ini memiliki perjalanan klinis kurang agresif
dibandingkan dengan subtipe bermutu tinggi lainnya dan diperlakukan berbeda.
Untuk alasan ini, kami memilih untuk mengeksklusi osteosarkoma intraosseous
diferensiasi baikdan osteosarkoma parosteal (n = 84) dari sisa analisis, menyisakan
kelompok akhir 2017 kasus osteosarkoma bermutu tinggi.
45
40
35
30
25
Kasus degan Metastase (%)
20
15
10
5
0
Umur (Tahun)
TABEL II Analisa univariat Karakteristik Pasien dan metastase peyakit saat pasien datang
dengan osteosarcoma kasus bagus, 2000 sampai 2008
Kategori
No.
Metastae penakit
Nilai P
satdatang (no.[%])
Usia Dlm Thn
<0.001
0-24
1153
242 (21.0)
25-59
527
97 (18.4)
60-85+
337
125 (37.1)
Jenis Kelamin
0.196
Wanita
1099
365 (24.1)
Pria
918
199 (21.7)
Ras
0.708
Kulit putih
1545
362 (23.4)
Kulit hitam
289
63 (21.8)
Lainnya
183
39 (21.3)
Lokasi
<0.001
Ekstremitas
1445
300 (20.8)
Axial
267
105 (39.3)
Lainnya
305
59 (19.3)
Ukuran
<0.001
5cm
333
32 (9.6)
>5 sampai 10 cm
594
107n(18.0)
>10 cm
471
145 (30.8)
Pendapatan
0.011
Kuartil terendah
339
96 (28.3)
Semua lainnya
1678
368 (21.9)
Kemiskinan
0.983
Kuartil terendah
505
116 (23.0)
Semua lainya
1512
348 (23.0)
Pendidikan
0.300
Kuartil terendah
498
123 (24.7)
Semua lainnya
1519
341 (22.4)
Gabungan SES
0.019
Terendah keduabelas
127
40 (31.5)
Semua lainnya
1890
424 (22.4)
Rular atau urban
0.597
Rular
162
40 (24.7)
Urban
1854
424 (22.9)
* Untuk proporsi metastase penyakit saat datang. 619 pengamatan dieliminasi karena kehilagan
data. SES= status sosioeonomi. Satu obervasi dielnasi karena kehlangan data
Karena proporsi penyakit metastasis yang lebih tinggi saat diagnosis pada
pasien yang lebih tua, kami melakukan analisa tambahan untuk mempelajari pasien
dengan usia enam puluh tahun atau lebih secaralebih detail (Tabel III). Tingkat
metastasis dari tumor aksial pada saat pasien datang adalah> 50% pada populasi ini.
Tidak ada peningkatan risiko penyakit metastatik pada saat datang yang diungkapkan
pada pasien dengan riwayat keganasan sebelumnya atau pasien dengan penyakit
Paget. Tingkat presentasi metastasis sedikit lebih rendah pada pasien yang lebih tua
dengan penyakit Paget (31,8%) dibandingkan pada pasien yang lebih tua dengan
Ya
215
87 (40.5)
Tidak
122
38 (31.1)
Osteosarma paget
0.596
Ya
22
7 (31.8)
Tidak
315
118 (37.5)
* Untuk proporsi metastase penyakit saat datang. 126 pengamatan dieliminasi karena kehilangan
data. SES= status sosioeonomi.
Model regresi logistik univariat mengungkapkan peningkatan kemungkinan
penyakit metastatik pada saat datang antara pasien berusia enam puluh tahun atau
lebih (OR = 2,22; 95% interval keyakinan [CI], 1,71-2,89), pasien dengan tumor di
tulang aksial (OR = 2,47; 95% CI, 1,88-3,26), pasien dengan tumor besar (OR = 1,10;
95% CI, 1,08-1,13; untuk setiap Peningkatan 1-cm), dan pasien dengan Skor
gabungan SES terendah (OR = 1,59; 95% CI, 1,08-2,35) (Tabel IV). Perkiraan OR
berdasarkan usia, lokasi tumor, dan ukuran tumor tetap stabil ketika lebih banyak
variabel yang ditambahkan ke dalam model.
Tabel IV. Odds ratio untuk risiko pasien yang datang dengan metastase
Variabel
Model 1 (
Model 2
Model 3
N=2017
N=1398
Usia dlm thn
0-24
Ref
Ref
Ref
25-59
0.85 (0.65-1.10) 0.80 (0.60-1.05) 0.73 (0.51-1.04)
60-85+
2.22 (1.71-2.89) 2.06 (1.55-2.76) 1.72 (1.17-2.53)
Seks
Wanita
Ref
Ref
Ref
Pria
1.15 (0.93-1.42)
Ras
Kulit Putih
Ref
Ref
Ref
Kulit Hitam
0.91 (0.67-1.23)
Lain
0.89 (0.61-1.28)
Lokasi
Ekstremitas
Ref
Ref
Ref
Aksial
2.47 (1.88-3.26 2.21 (1.64-2.96) 2.89 (1.96-4.25)
Lain
0.92 (0.67-1.25) 0.77 (0.55-1.08) 0.74 (0.45-1.22)
Ukuran
Tiap 1 cm
1.10 (1.08-1.13)
1.10 (1.07-1.12)
Gabungan SES
Bukan terendah
Ref
Ref
Ref
Ke dua belas
Model 4
N=1397
Ref
0.74 (0.52-1.06)
Ref
1/15 (0.87-1.53)
Ref
0.98 (0.64-1.48)
0.85 (0.53-1.38)
Ref
3.03 (2.03-4.51)
0.77 (0.46-1.27)
1.10 (1.07-1.13)
Ref
Terndah k-12
1.59 (1.08-2.35) 1.61 (1.08-2.40) 1.26 (0.74-2.14) 1.28 (0.74-2.21)
Rural atau Urban
Urban
Ref
Ref
Rural
1.11 (0.76-1.61)
0.87 (0.51-1.48)
Histologi
Osteosarkoma,
Ref
Ref
NOS
Kondroblastik
0.70 (0.52-0.95)
0.73 (0.49-1.08)
Fibroblastik
0.53 (0.32-0.89)
0.73 (0.38-1.38)
Telangiektasis
0.84 (0.48-1.49)
1.02 (0.52-2.00)
Paget
1.69 (0.74-3.86)
1.29 (0.35-4.73)
Sel kecil
0.56 (0.16-1.94)
0.25 (0.03-2.02)
Sentral
0.39 (0.14-1.10)
0.65 (0.22-1.95)
Periosteal
0.50 (0.15-1.71)
0.74 (0.16-3.42)
Permukaan
0.67 (0.14-3.10)
0.78 (0.14-4.36)
kualitas baik
Kanker pertama
Ya
Ref
Ref
Tidak
1.23 (0.90-1.67)
1.01 (0.63-1.64)
* NIlai diberikan sebagai tingkat keyakinan (OR) dengan 95% interfal keyanan pada
parentheses. NOS = not otherwise specified, dan SES = status sosioekonomi. Regresi logistic
yang mnegotol usia, lokasi tmor, and SES. Regresi logistic yang mengontrol usia, lokasi tumor,
ukuran tumor, da SES. Regresi logistic yang mengontrol usia, jenis kelamin, ras, lokasi tumor,
ukuran tumor, SES, rular atau urban,dan sekuens malignansi.
Skor gabungan SES kehilangan makna sebagai faktor risiko signifikan ketika
ukuran tumor termasuk dalam model multivariat.Karena hilangnya data, ukuran
sampel menurun 619 entridalam model di mana ukuran disertakan. Sebuah penjelasan
yang mungkin untuk kehilangan signifikansi SES sebagai variabel prediktor adalah
kenyataan bahwa tingkat metastasis pada saat datang di kelompok dengan skor SES
terendah lebih tinggi pada pasien yang dieliminasi (delapan belas dari tiga puluh
sembilan, 46%) dibandingkan dengan mereka yang diinklusi (dua puluh dua dari
delapan puluh delapan, 25%) (p = 0,018). Selanjutnya, individu dengan ukuran tumor
tidak tercatat lebih mungkin untuk memiliki penyakit metastasis pada saa datang
(29,1% dibandingkan dengan 20,3%, p <0,001).
Analisa sensitivitas yang melibatkan seluruh kelompok dari2017 kasus dan
termasuk variabel Ringkasan yang mewakili apakah pasien memiliki catatan nilai
ukuran tumor sebagai variabel kontinu dan menentukan bahwasetiap kenaikan 1-cm
dikaitkan dengan peningkatan 10% kemungkinanpasien datang dengan metastasis.
Akhirnya, kami mampu untuk memasukkan pegukran sosioeknomisebagai tambahan
tumor dan karakteristik pasien. Secara bersama-sama, analisa kami dikonfirmasi dan
diperluas pada kesimpulan dari investigasi tunggal sebelumnya oleh Bielack dkk.dan
jelas diidentifikasi populasi yang beisiko untuk mengalami osteosarkoma metastatik
pada saat datang.
Usia enam puluh tahun atau lebih adalah faktor risiko independen terhadap
metastasis penyakit pada saat diagnosis. Banyak penelitian sebelumnya telah
mengungkapkan sebuah hubungan perambahanusiadengan prognosis yang lebih
buruk pada pasien dengan osteosarkoma. Namun, ada ketidakpastian yang cukup
besar dan perdebatan tentang apakah umur itu sendiri merupakan faktor risiko atau
hanya pengganti aspek lainya yang lebih penting.Contohnya, pasien yang lebih tua
memiliki persentase tumor aksial dan ukuran tmor yang lebih besar, yang mana
keduanya berkaitan dengan prognosis yang lebih buruk. Angiogenesis yang lebih
besar dalam tumor di pada divide yang lebih tua juga dapat berkontribusi pada
prevalensi awal metastasis yang lebih besar. Kelompok usia ini juga terkena subtipe
osteosarcoma yang berbeda, khususnya osteosarcoma yang berkaitan dengan penyakit
Paget dan osteosarcoma post radiasi, hal ini yang brbeda dari osteosarkoma
konvensional. orang yang lebih tua juga dapat memiliki lebih banyak komorbiditas
medis, pilihan kemoterapi yan rumit dan berkurangnya respon pengobatan 6. Dalam
penelitian ini, usia enam puluh tahun atau lebih merupakan faktor risiko independen
metastasis jauh pada saat datang bahkan saat melakukan kontrol untuk lokasi tumor,
ukuran, dan histologi.
Kami memutuskan bahwa lokasi tumor aksial dan ukuran tumor lebih besar
merupakan faktor risiko independen untuk metastasis pada saat pasien datang. Mirip
dengan situasi yang melibatkan usia lanjut,penelitian sebelumnya pada osteosarcoma
mengungkapkan bahwa tumor pada tulang aksial dan tumor besar dikaitkan dengan
prognosis yang buruk.Hasilonkologi inferior dalam kasus ini sebagian dapat
dijelaskan oleh kesulitan dalam melakukan opeasi reseksi dan memperoleh margin
aksial
menimbulkan
kesulitan
justru
karena
mereka
cenderung
teridentifikasi di akhir perjalanan penyakit karena kurangnya gejala atau massa yang
tidak teraba. Keganasan lebih umum, seperti payudara, prostat, dan kanker usus besar,
dapat diidentifikasi sebelum timbulnya gejala dengan menggunakan berbagai strategi
screening. Osteosarcoma, bagaimanapun, sangat jarang memiliki penelitian yang
memanfaatkan teknologi skrining yang mana saat ini tidak akan efektif atau
dibenarkan.
Kami menemukan bahwa pasien yang berada di kabupaten dengan
skorgabungan SES terendah berisiko lebih tinggi untuk metastasis saat datang. ini
adalah pengamatan baru yang ditambahkanpada penelitian sebelumnya. Tidak seperti
usia dan ukuran tumor dan lokasi, yang adalah karakteristik yang melekat pada pasien
dan tumor, SES skor adalah refleksi dari lingkungan di mana pasien tinggal. Hal ini
mencerminkan konteks di mana seorang individu pasien adalah dievaluasi dan diobati
daripada proses penyakit yang mendasarinya. Status sosial ekonomi adalah konsep
yang menggabungkan banyak rincian individu, faktor sosial, dan infrastruktur
lokal.Suatu skor SES yang lebih rendah mungkin mencerminkan daerah dengan akses
yang kurang ke layanan kesehatan.Hal ini juga bisa mencerminkan keengganan
keseluruhan atau ketidakmampuan warga untuk mencari perawatan pada waktu yang
tepat, yang mengakibatkan keterlambatan dalam diagnosa.Skor gabungan SES dalam
penelitian ini tidak memperhitungkan banyak faktor yang dapat mempengaruhi status
sosioekonomi seorang individu.Namun, tetap bermanfaat untuk menggunakan data
yang tersedia untuk menyelidiki apakah perbedaan di tingkat masyarakat bepengaruh
pada peyakit individu saat datang.Penghitungan faktor serupa dengan SES dalam
database SEER juga telah digunakan dalam penelitian sebelumnya.
Meskipun sejauh mana tingkat informasi pasien tersedia sangat dalam database
SEER terbatas, beberapa kesimpulan mungkin dapat dibuatberdasakan data tingkat
kabupaten.Misalnya, sebuah kabupaten dengan skor SES rendah bisa menjadi
perwakilan suatu wilayah dengan sumber daya kurang dan akses ke layanan yang
berkurang.Kami menemukan bahwa orang-orang yang tinggal di kabupaten termiskin
dan berpendidikan paling kurang menunjukkan peluang peningkatan metastase
penyakit sebelum diagnosis.Ini mungkin menunjukkan bahwa ada kritis pemahaman
kolektif dan infrastruktur yang rendah meningkatkan risiko metastasis pada saat
datang.Penelitian lainnya telah mengungkapkan status sosioekonomi rendah menjadi
faktor risiko untuk presentasi dengan penyakit lanjut pada beberapa jenis kanker
lainnya. Osteosarkoma harus dianggap sebagai kesatuan lain yang mungkin
bermanfaat dari peningkatanupaya masyarakat dengan sumbe daya terbatas.
Meskipun penelitian ini tidak dimaksudkan untuk memandu perawatan setelah
diagnosis, temuan kami memiliki beberapa potensi implikasi untuk praktek
klinis.Identifikasikelompok risiko tinggi dapat membantu penyedia konseling pada
individu mengenai kemungkinan menemukan penyakit metastasis pada saat
diagnosis, sebagai tingkat di diidentifikasi kelompok berisiko tinggi jauh lebih tinggi
dari tingkat keseluruhan 20%.initidak jelas dari penelitian ini apakah anggota
kelompok risiko tinggi ini akan mendapat manfaat dari surveilans paru lebih dekat
atau pengobatan agresif tanpa determinasinodul, tetapi tingkat tinggi metastasis pada
saat datang meunjukan bahwa pasien dengan faktor risiko yang diidentifikasi dalam
studi ini akan menjadi peserta yang ideal dalam penelitian lebih lanjut terhadap
pertanyaan ini.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan.Pertama, penggunaan database
nasional yang besar, yang mana memberikan jumlah kasus yang banyak untuk
dianalisa, bukan tanpa disertai pembatasan.Kami tidak mampu mengkonfirmasi
keakuratan diagnosis histologis atau identifikasi penyakit metastasis.Selain itu, kami
tidak memiliki Informasi lengkap mengenai laporan ukuran atau lokasi tumor
tertentu.Kedua, kami mengandalkan data tingkat kabupaten untuk menarik
kesimpulan mengenai status sosioekonomi individu. Meskipun strategi ini dapat
dibenarkan, hal ini tidak memperhitungkan variasi dalam pendapatan, kemiskinan,
atau pendidikan di wilayah penting. Akhirnya, kami tidak meneliti pengobatan yang
digunakan atau hasil onkologi dalam kelompok sampel.Itu bukan tujuan dari
penelitian ini, tetapi merupakan data penting untuk penelitian lebih lanjut.
Sebagai kesimpulan, usia lanjut, lokasi tumor aksial, ukuran tumor yang besar,
dan tinggal di negara yang kurang makmur semuanya terkait dengan probabilitas
yang lebih besar memiliki metastasis jauh pada saat pasien datang dengan
osteosarkoma.