Askep Kom Ce'i
Askep Kom Ce'i
TUJUAN :
Mahasiswa mampu untuk :
1. Menjelaskan pengkajian data dalam proses keperawatan komunitas
2. Menjelaskan analisa data dalam proses keperawatan komunitas
3. memahami formulasi atau rumusan diagnosa keperawatan komunitas.
4. Melakukan analisis data dan merumuskan diagnosa keperawatan komunitas.
5. Menyusun rencana dalam proses keperawatan komunitas
6. Memahami berbagai intervensi keperawatan dalam proses keperawatan
komunitas.
7. Memahami evaluasi dalam proses keperawatan komunitas.
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu
keperawatan, yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan sosial (WHO, 1959). Suatu bidang dalam keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan
Kesehatan
Masyarakat, 1989). Dengan demikian ads 3 teori yang menjadi dasar ilmu
perawatan kesehatan masyarakat yaitu : (1). Ilmu keperawatan, (2). Ilmu kesehatan
masyarakat dan (3). Ilmu sosial (peran serta masyarakat)
(1) Ilmu keperawatan
Konsep keperawatan di karakteristikkan oleh 4 komponen konsep pokok yang
menjadi paradigms dalam keperawatan, dimana menggambarkan hubungan teori-teori
yang membentuk susunan yang mengatur teori-teori tersebut berhubungan satu
dengan lainnya yaitu konsep manusia, konsep kesehatan, konsep masyarakat dan
konsep keperawatan. (Christine Ibrahim, 1986).
(2) Ilmu Kesehatan masyarakat
Dalam mengaplikasikan praktik asuhan keperawatan dalam komunitas
diperlukan pengetahuan penunjang yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat,
dalam melihat perspektif proses terjadinya masalah kesehatan masyarakat yang erat
kaitannya dengan ilmu epidemiologi, ilmu statistik kesehatan sehingga masalah
tersebut diketahui faktor penyebab dan alternative pemecahannya. Termasuk juga
diperlukan pemahaman tentang konsep puskesmas, PHC atau Posyandu dan untuk
merubah perilaku masyarakat diperlukan pengetahuan yang berkaitan dengan
pendidikan kesehatan masyarakat. (Soekidjo Notoadmojo, 2003 ) .
(3) Ilmu sosial
Pengetahuan sosial kemasyarakatan penting untuk dipahami oleh seorang
perawat kesehatan masyarakat dalam menjalankan tugasnya, sebab dia akan
berhadapan dengan kelompok kelompok sosial dalam masyarakat. Pengetahuan
sosial yang dimaksud adalah ilmu
1999).
Dengan
memahami
yang
bersifat
ilmiah,
sistematis,
dinamis,
kontinyu
dan
klien,
Tujuan
bermutu, efektif dan efisien sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada
masyarakat dan agar pelaksanaannya dilakukan secara sistematis, dinamis,
berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Meningkatkan status kesehatan masyarakat. Untuk dapat
Fungsi
Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan
ilmiah bagi tenaga kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan
masalah klien melalui asuhan keperawatan.
pemecahan masalah, komunikasi yang efektif dan efisian serta melibatkan peran
serta masyarakat.
Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan
dengan permasalahannya
atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan
dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses
penyembuhannya.
Langkah-langkah proses keperawatan
Banyak ahli yang mendefinisikan tentang langkah-langkah proses
keperawatan diantaranya adalah sebagai berikut :
(1) Subdit perawatan kesehatan masyarakat Depkes RI
membagi dalam empat tahap yaitu
PENGKAJIAN
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap
dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok
yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial ekonomi,
maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima
kegiatan yaitu :
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data
3. Analisis data
4. Perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat
5. Prioritas masalah.
PENGUMPULAN DATA
Tujuan
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai
masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus
diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis,
social ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh
karena itu data tersebut harus akurat dan dapat dilakukan analisa untuk pemecahan
masalah. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi
(1) Data inti
a) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal
dikomunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan termasuk
data umum mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan praktek keperawatan
komunitas), luas wilayah, iklim, type komunitas (masyarakat rural atau urban)
keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan komunitas dan pola
perubahan komunitas.
b) Data demografi
mengkonsusmsi
alkohol,
penggunaan
obat
tanpa
resep,
penyalahgunaan obat terlarang, pola konsumsi tinggi garam, lemak dan purin.
2) Data lingkungan fisik
(a) Pemukiman
(1) Luas bangunan
(2) Bentuk bangunan
(5) Dinding
(6) Lantai : Semen, tegel, keramik, tanah, kayu, atau lainnya sebutkan.
(7) Ventilasi
(8) Pencahayaan
: Kurang, baik
(9) Penerangan
: Kurang, baik
(10 Kebersihan
: Kurang, baik
(1) Lokasi
(2) Kepemilikan
(3) Kecukupan
(4) Ekonomi
(a) Jenis pekerjaan
(b) Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
(c) Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan
(d) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut usia.
(5)Kemanan dan transportasi
(a) Keamanan
(1) Sistem keamanan lingkungan
(2) Penanggulangan kebakaran
(3) Penanggulangan bencana
(4) Penanggulangan polusi, udara, air dan tanah.
(b) Transportasi
(1) Kondisi jalan
(2) Jenis tranportasi yang dimiliki
(3) Sarana transportasi yang ada
(6) Politik dan pemerintahan
(a) Sistem pengorganisasian
(b) Struktur organisasi
(c) Kelompok organisasi dalam komunitas
(d) Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
(7) Sistem komunikasi
(a) Sarana umum komunikasi
(b) Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas.
(c) Cara penyebaran informasi
(8) Pendidikan
(a) Tingkat pendidikan komunitas
(b) Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal atau non formal).
- Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas
diperoleh
melalui
suatu pemeriksaan,
pengamatan
dan
pengukuran.
Sumber data
(1) Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat
kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas
berdasarkan basil pemeriksaan atau pengkajian.
(2) Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :
kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record. ( Wahit , 2005) .
Cara pengumpulan data
(1) Wawancara atau anamnesa
Wawancara adalah kegiatan komunikasi timbal balik yang berbentuk tanya
jawab antara perawat dengan pasien atau keluarga pasien, masyarakat tentang hal
yang berkaitan dengan masalah kesehatan pasien. Wawancara harus dilakukan
dengan ramah, terbuka, menggunakan bahasa yang sederhana dan mullah
dipahami oleh pasien atau keluarga pasien, dan selanjutnya basil wawancara atau
anamnesa dicatat dalam format proses keperawatan.
(2) Pengamatan
Pengamatan dalam keperawatan komunitas dilakukan meliputi aspek fisik,
psikologis , perilaku dan sikap dalam rangka menegakkan diagnosis keperawatan.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan panca indera dan hasilnya dicatat
dalam formas proses keperawatan.
(3) Pemeriksaan fisik
Dalam keperawatan komunitas dimana salah satunya asuhan keperawatan
yang diberikan adalah asuhan keperawatan keluarga, maka pemeriksaan fisik
yang dilakukan dalam upaya membantu menegakkan diagnosis keperawatan
dengan cara IPAP , yaitu :
I Inspeksi
P Palpasi
A Auskultasi Yaitu
pemeriksaan
fisik
yang
dilakukan
dengan
cars
P E N G O L A H A N D ATA
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan
cara sebagai berikut
(1) Klasifikasi data atau kategorisasi data
Cara mengkategorikan data
(1) Karakteristik demografi
(2) Karakteristik geografi
(3) Karakteristik social ekonomi
(4) Sumber dan pelayanan kesehatan (Anderson & Mc Farlane 1988.
Community as a Client. )
Perhitungan prosentase cakupan dengan menggunakan telly.
(2)
(3) Tabulasi data
(4) Interpretasi data
ANALISIS DATA
Analisa data merupakan suatu studi dan pengujian data yang dapat berbentuk
kuantitatif maupun kuaitatif. Dalam analisa data, semua aspek harus dipertimbangkan
karena analisa data perlu menentukan kebutuhan kesehatan dan dukungan masyarakat
serta trend dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Dalam melakukan analisa data
terdapat beberapa langkah antara lain : pengelompokan data, meringkas,
membandingkan dan membuat kesimpulan.
Melakukan analisa data tersebut diatas membutuhkan pengetahuan dan
keterampilan tentang menganalisa dan pengambilan keputusan melalui berpikir kritis.
Oleh karena itu perawat komunitas harus mempelajari dan menguasai pengetahuan
dan ketrampilan yang dibutuhkan tersebut, sehingga perawat mampu memberikan
asuhan keperawatan komunitas.
Analisa data berarti perawat komunitas mempelajari data data yang telah
terkumpul melalui metode pengumpulan data. Data yang telah terkumpul dapat
berupa data kualitati dan kuantitatif. Analisa data dilakukan untuk melihat masalah
kesehatan yang dialami masyarakat
masyarakat akan pelayanan kesehatan.
Analisa data juga memberikan informasi tentang kekuatan yang dimiliki oleh
masyarakat, system pendukung dan sumber sumber yang dapat dimanfaatkan untuk
peningkatan kesehatan.
1. Tahap tahap analisa data
Analisa seperti beberapa prosedur lain yang kita lakukan, dapat dipandang
sebagai suatu proses yang mempunyai beberapa langkah atau tahapan. Tahapan
tahapan yang digunakan untuk membantu melakukan analisa tersebut adalah sebagai
berikut :
a.
b.
Meringkas
Setelah metode pengkategorian dilakukan, langkah selanjutnya adalah
meringkas atau menyimpulkan data pada masing masing kategori yang telah
dikelompokan dapat dalam bentuk penghitungan, table, atau grafik.
c.
Membandingkan
Langkah berikutnya setelah data diringkas yaitu langkah membandingkan
data, apakah ada yang menyimpang atau abnormal, apakah ada data data yang
tidak pantas atau keselahan kesalahan saat mengelompokan data sehingga
perlu adanya revalidasi data.. data data yang diperoleh dari masyarakat dari
wilayah binaan, dibandingkan dengan data data yang sama seperti data yang
bersifat kecamatan, kabupaten , atau nasional.
d.
Pengambilan Kesimpulan
Setelah data yang dikumpulkan dikelompokan, diringkas dan dibandingkan.
Tahapan paling ahir adalah penarikan kesimpulan yang logis dari bukti bukti
yang diperoleh yaitu pengambilan kesimpulan yang mengarah pada pernyataan
diagnosa keperawatan. Pada tahap ini dilakukan sintesa apa yang diketahui
perawat tentang komunitas, yaitu ; apa maksud / arti dari data tesebut.
Keterangan
Skore
0-5
: Paling rendah
: Paling tinggi
Kriteria
Kriteria
Masalah
Jumlah Skor
Minat masyarakat
Komunitas
Keperawatan
Besarnya risiko
Diagnosa
Tersedia Sumber
1. Kesadaran masyarakat
terhadap masalah
2. Motivasi komuniti untuk
mengatasi masalah
3. Kemampuan perawat untuk
mengatasi masalah
4. Fasilitas yang tersedia untuk
mengatasi
5. Beratnya akibat jika masih
tetap
6. Cepat masalah teratasi
(3)
Cara lain
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Diagnosis keperawatan adalah respons individu pada masalah kesehatan baik
yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada
saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul
kemudian. (American Nurses of Association (ANA) . Jadi diagnosis keperawatan
adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang status dan masalah
kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan. Dengan demikian
diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosis
keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan
masyarakat baik yang nyata (aktual), dan yang mungkin terjadi (potensial).
Diagnosis keperawatan mengandung komponen utama yaitu :
(1) Problem (masalah) Problem merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari
keadaan normal yang seharusnya terjadi
(2) Etiologi (penyebab) Menunjukkan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan
yang dapat memberikan arah terhadap intervensi keperawatan, yang meliputi :
(a) Perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
(b) Lingkungan fisik, biologis, psikologis dan sosial
(c) Interaksi perilaku dan lingkungan
(3) Sign atau siymptom (tanda atau gejala ):
(a) Informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa
(b) Serangkaian petunjuk timbulnya masalah
Perumusan diagnosis keperawatan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1). Dengan rumus PES
Rumus
: DK = P + E + S
DK
: Diagnosis Keperawatan
: Etiologi
DK = P + E
DK
: Diagnosis Keperawatan
: Etiologi
Karakteristik populasi
(3)
Family
centered
Nursing
in
the
COMMUNITY
Diagnosis resiko
: (masalah)
Diantara
: ......................(komunity)
Sehubungan dengan
(2) Tingginya kejadian karies gigi SDN 14, Desa Teladan sehubungan dengan :
(3) Kurangnya gizi pada balita di desa Teladan Kab. Rejang Lebong sehubungan
dengan
(4) Resiko terjadinya penyakit dapat di cegah dengan imunisasi didesa Teladan Kab.
Rejang Lebong sehubungan dengan :
Kader kurang
(5) Terjadinya penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat (diare, ISPA, DBD) di
desa Teladan Kab. Rejang Lebong , sehubungan dengan :
(6) Resiko terjadi penurunan derajat kesehatan pada usia lanjut di desa Teladan Kab.
Rejang Lebong sehubungan dengan :
Tidak adanya wadah pada usia lanjut untuk meningkatkan kesehatan usila.
(7) Resiko peningkatan kenakalan remaja di desa Teladan Kab. Rejang Lebong
sehubungan dengan :
Wadah organisasi pemuda tidak aktif lagi karang taruna dan remaja masjid di
tandai dengan : jumlah remaja RW.06 83, remaja dengan kegiatan negatif 2,69
%,merokok, 0,19 % minum-minuman keras dan 0,28 % main kartu, banyak
remaja mengisi waktu luang berkumpul dengan teman sebaya : 38,8 %, basil
observasi banyak ditemukan remaja berkumpul di gang-gang jalan, dan dari
hasil wawancara di dapatkan cukup banyak remaja yang mengisi waktu dengan
minum-minuman keras dan merokok.
(8) Anemia ibu hamil di Teladan Kab. Rejang Lebong sehubungan dengan kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenal kebutuhan gizi ibu selama hamil yang
dimanifestasikan dengan
71,5 % menyatakan kebutuhan makanan selama hamil lama dengan seat tidak
hamil, jumlah kader yang aktif hanya : 5 orang, kader tidak tersebar disemua
RT, ada RT yang tidak mau menjadi kader, 60 % keluarga mengolah sayur
dipotong dulu barn dicuci, 90 % bumil tidak mempunyai KMS, 75 % ibu
hamil tidak memperoleh informasi tentang kebutuhan gizi ibu hamil den 20 %
ibu hamil menyatakan kebutuhan gizinya kurang dari biasanya.
(9) Risiko timbulnya penyakit: diare, DHF, typhoid, ISPA dan lain-lain di Desa
Teladan Kab. Rejang Lebong sehubungan dengan kurangnya pengetahuan
masyarakat dalam memelihara lingkungan yang yang memenuhi syarat kesehatan
ditandai dengan :
Jarak sumber air dengan septik tank kurang dari 10 meter: 10,8 %
(11) Resiko terjadi peningkatan angka kesakitan pada lansia di desa Teladan Kab.
Rejang Lebong berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam
memelihara kesehatan lansia, yang ditandai dengan
Jenis penyakit yang derita lansia: asma : 5,88 %, TB Paru : 3,92 %, hipertensi
Upaya lansia untuk mencegah penyakit : Non medis : 13,88 % dan diobati
sendiri 8,33%.
Lansia yang tidak mengisi waktu luang dengan kegiatan tertentu: 23,5 %
T = S + P + K.1 + K.2
Keterangan
S
: Subyek
: Predikat
: Kondisi
K2 : Kriteria waktu
Contoh : Masyarakat desa sidorejo mampu membuat jamban umum secara gotong
royong /swadana dalam waktu 1,5 bulan
Tujuan jangka pendek (objectives)
Adalah pernyataan spesifik dari hasil yang diinginkan yang dinyatakan dalam
perilaku yang dapat dapat diukur . Tujuan khusus (objectives) merupakan langkahlangkah yang membantu untuk pencapaian tujuan jangka panjang (goal).
Contoh :
1. Dalam minggu pertama masyarakat sidorejo mamahami pentingnya jamban
bagi kesehatan masyarakat
2. Dalam minggu kedua diperoleh dukungan dari tokoh masyarakat terhadap
rencana pembuatan jamban
3. Dalam minggu ke tiga dan keempat masyarakat sidorejo mampu
mengumpulkan dana untuk pembangunan jamban
4. Dalam minggu kelima dan keenam masyarakat membangun jamban secara
gotong royong
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Langkah-langkah dalam perencanaan perawatan kesehatan masyarakat
(1) Identifikasi alternatif tindakan keperawatan
(2) Tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan.
(3) Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perencanaan melalui
kegiatan : musyawarah masyarakat desa atau lokakarya mini.
INDIKATOR HASIL
Indikator keberhasilan tindakan : Pernyataan yang meliputi bagaimana dan kapan
setiap tujuan khusus (objectives) dicapai.
Contoh :
Tujuan khusus : Masyakat memahami pentingnya jamban bagi kesehatan masyarakat
Indikator hasil :
1. 75 % masyarakat (kepala keluarga) desa sidorejo menghadiri acara
penyuluhan
2. 85 % masyarakat yang hadir memahami pentingnya jamban keluarga
dilihatkan dari kemampuan menjawab pertanyaan-pertanyaan penyuluh.
PELAKSANAAN
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang
telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan perawat kesehatan
masyarakat hares bekerja sama dengan anggota tim kesehatan lainnya dalam hal ini
melibatkan pihak puskesmas, bidan desa dan anggota masyarakat.
Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada
keperawatan komunitas adalah : I2 RMU
(1)Inovatif
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi ( I PTEK )
dan berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ ) .
(2) Integrated
Perawat kesehatan masyarakat hares mampu bekerjasama dengan sesama
profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat bedasarkan
azas kemitraan.
(3) Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus
menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program yang
telah disusun.
( 4 ) Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan
kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten.
( 5 ) Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya
dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan
tercapai.
Dalam melaksanakan implementasi yang menjadi fokus adalah : program
kesehatan komunitas dengan strategi komuniti organisasi dan parthnerships in
community. (Model for nursing partnerships)
Bagaimana biaya ?
Apa keuntungan program ?
(4) Efektifitas
Apakah tujuan tercapai ?
Apakah klien puas ?
Apakah focus pada formatif dan hasil jangka pendek ?
(5) impact
Apakah dampak jangka panjang ?
Apa perubahan perilaku dalam 6 minggu atau 6 bulan atau 1 tahun ?
Apakah status kesehatan meningkat ?
Kegunaan evaluasi
Menilai basil guna, daya guna dan produktifitas asuhan keperawatan yang
diberikan.
Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan batik untuk memperbaiki atau
menyusun rencana bare dalam proses keperawatan.
Hasil Evaluasi
Terdapat tiga kemungkinan dalam Hasil evaluasi, yaitu
1. Tujuan tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat telah menunjukkan
kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2. Tujuan tercapai sebagian
Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari
penyebab dan cara memperbaikinya atau mengatasinya.
3. Tujuan tidak tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tidak menunjukkan
perubahan kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru. Dalam hal
ini perlu dikaji secara mendalam apakah terdapat problem dalam data,
analisis, diagnosis, tindakan dan faktor - faktor yang lain tidak sesuai sehingga
menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.