Anda di halaman 1dari 3

Cara Cepat Hamil

29 Mei 2013
TOXOPLASMA : PENYEBAB & CARA PENCEGAHAN
Toxoplasmosis terkenal sebagai salah satu penyakit yang harus diwaspadai
pada ibu hamil. Toxo sering dihubungkan dengan penyakit lainnya, seperti
Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Semua penyakit tersebut sering
disingkat menjadi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan
Herpes). Tetapi, toxo bukanlah penyakit yang disebabkan oleh virus seperti
ketiga temannya diatas. Toxoplasma atau Toxoplasma gondii adalah sejenis
hewan bersel satu yang sering juga disebut protozoa (jadi bukanlah virus).
Toxoplasmosis adalah nama penyakit pada hewan dan manusia yang
disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Banyak orang beranggapan bahwa
penyebab utama penyakit toxoplasmosis adalah kucing. Sehingga banyak
disarankan bagi ibu hamil atau wanita yang ingin hamil untuk menghindari
kucing. Padahal, rumor tersebut tidak sepenuhnya benar.
Hampir semua hewan berdarah panas dapat terinfeksi toxoplasma. Hewan
yang sering berada disekitar manusia seperti sapi, kuda, tikus, domba,
anjing, ayam, burung, babi, dan lain-lain, juga dapat terinfeksi toxoplasma.
Satwa liar seperti musang, harimau, anjing hutan, dan lain-lainl, juga dapat
terinfeksi toxoplasma. Penelitian Toxoplasmosis di Indonesia pertama kali
dilakukan oleh Hartono pada tahun 1972 dan baru dilaporkan tahun 1988.
Peneliti tersebut berhasil mengisolasi kista Toxoplasma pada kambing dan
domba yang dipotong di rumah potong hewan Surabaya dan Malang.
Penelitian lapangan yang dilakukan di berbagai daerah menunjukkan
prevalensi penyakit ini bervariasi dan cenderung tinggi. Angka prevalensi
penyakit pada kambing berkisar 24-61%, kucing 10-40%, babi 28%, domba
43%, sapi 36%, kerbau 27%, ayam 20%, itik 6%, anjing 10%, dan manusia
14-82%. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala keguguran pada wanita
hamil.
Cara penularan toxoplasma adalah sebagai berikut, hewan yang terinfeksi
toxoplasma hanya menyebarkan ookista dalam jangka waktu tertentu, yaitu
sekitar 10 hari sejak terinfeksi. Setelah 10 hari jumlah ookista yang
disebarkan biasanya sangat sedikit dan mempunyai resiko penularan yang
sangat kecil. Manusia atau hewan dapat tertular bila menelan kista atau
ookista toxoplasma. Kista atau ookista ini bersifat seperti telur. Telur yang

tertelan tersebut akan menetas dan berkembang di dalam tubuh hewan atau
manusia. Kista tersebut dapat hidup dalam otot (daging) manusia dan
berbagai hewan lainnya. Penularan juga dapat terjadi bila hewan atau
manusia tersebut memakan daging mentah atau daging setengah matang
yang mengandung kista toxoplasma. Kista toxoplasma juga dapat hidup di
tanah dalam jangka waktu tertentu (bisa sampai 18 bulan). Dari tanah ini
toxoplasma dapat menyebar melalui hewan, tumbuh-tumbuhan atau sayuran
yang kontak dengan kista tersebut. Sayangnya, gejala infeksi toxoplasma
tidak terlihat (subklinis). Meskipun jarang terjadi, pada infeksi yang akut
dapat mengakibatkan pembengkakan kelenjar pertahanan (limfoglandula)
yang terdapat disekitar leher, ketiak, dll.
Beberapa akibat toxoplasma pada manusia adalah pada pria, infeksi akut
toxoplasma dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Bila
berlangsung terus menerus dapat menyebabkan kemandulan. Toxoplasma
dapat menginfeksi dan menyebabkan peradangan pada saluran sperma.
Radang yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penyempitan
bahkan tertutupnya saluran sperma. Akibatnya pria tersebut menjadi
mandul, karena sperma yang diproduksi tidak dapat dialirkan untuk
membuahi sel telur.
Seperti pada pria, infeksi toxoplasma yang berlangsung terus menerus dapat
menginfeksi saluran telur wanita. Bila saluran ini menyempit atau tertutup,
sel telur yang telah dihasilkan oleh indung telur (ovarium) tidak dapat
sampai ke rahim untuk dibuahi oleh sperma. Yang paling berbahaya adalah
akibat toxoplasma terhadap janin/fetus. Kista toxoplasma bisa berada di otak
janin menyebabkan cacat dan berbagai macam gangguan syaraf seperti
gangguan syaraf mata (buta, dll). Akibat lainnya adalah janin dengan ukuran
kepala yang besar dan berisi cairan (hidrocephalus).
Untuk itu, ibu hamil perlu memperhatikan hal-hal berikut agar terhindar dari
toxoplasmosis :
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir setelah melakukan
kontak atau menyentuh hewan berdarah panas.
2. Menghindari makan daging setengah matang. Biasanya daging pada sate
belum matang sempurna, jadi lebih baik menghindari daging yang disate.
3. Menghindari makan sayuran mentah, karena dikhawatirkan masih
terdapat ookista yang menempel (bisa terbawa angin air hujan). Mencuci

bersih sayuran mentah tidak menjamin hilangnya ookista yang mungkin


menempel dilipatan-lipatan sayuran.
4. Menjalani tes laboratorium pada trimester pertama kehamilan akan sangat
bermanfaat untuk deteksi dini toxoplasmosis.
Silakan 'LIKE' dan Share jika artikel ini bermanfaat untuk Bunda.
=====================================
Dapatkan Panduan Lengkap Cara Cepat Hamil, menjawab semua
permasalahan kehamilan.
Kunjungi : www.AgarHamil.com

Anda mungkin juga menyukai