Anda di halaman 1dari 17

1

BABI

DiskripsiMataKuliah
Bab ini memperkenalkan perkembangan ilmu Kesehatan Lingkungan yang berkaitan
denganpenurunankualitaslingkunganlokal,nasional,regionaldanglobal.Dalamkuliah
ini juga dijelaskan tentang difinisi dan pengertian Ilmu Kesehatan Lingkungan dalam
hubungannyadenganIlmuKesehatanMasyarakatsertailmuilmulainnya.
TujuanInstruksional
Setelahmempelajaribabinimahasiswadiharapkanmampu:
a.
b.
c.
d.

1.1

Menjelaskanbatasandanruanglingkupkesehatanlingkungan.
Menjelaskanhubunganlingkungandanmanusia
Konsephubunganantaralingkungandankesehatan
Beberapaprinsippengendalianlingkungan.

Pendahuluan
Salahsatusubdariperhatiandanmateridalamilmukesehatanmasyarakatadalah
ilmu kesehatan lingkungan, yang dalam upayanya menekankan pada kegiatan yang
bersifatpreventifdanpromotif.Kesehatanlingkungandapatmempengaruhikondisidari
kesehatan masyarakat. Banyak penyakit ataupun kejadian yang menyebabkan sakit
berasaldarikondisilingkunganyangkurangbaik.
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia
mampu melakukan adaptasi terhadap berbagai faktor lingkungan, bahkan dapat
melakukan manipulasi sedemikian rupa sehingga menguntungkan dan bahkan dapat
dimanfaatkan. Ilmu kesehatan berkembang karena adanya penyakit. Kebutuhan dalam
penyembuhan penyakit, membuat manusia mencari cara dalam pengobatannya. Yang
tentu saja sesuai dengan caracara yang dianut mulai dari karena hal gaib, sampai
dikaitkandengankarmaataudosa.
Apa yang dimaksud dengan kesehatan? secara harfiah kesehatan adalah sesuatu
yangberhubungandengankondisifisikseseorang.Orangdikatakansehatapabiladalam
kondisijauhdarisakit,atauterbebasdaripenyakit.WHOmendefinisikanbahwasehata
stateof completephysical, mental and socialwellbeing and not merety theabsenceof
disease or infirmity, hal tersebut makna bahwa manusia dikatakan sehat tidak hanya
sekedarbebasdaripenyakit,tetapikondisifisik,mentaldansosialdalamkeadaanyang
sempurna dan lengkap. Secara operasional seseorang dikatakan sehat apa bila ketika
diperiksa oleh ahlinya dinyatakan tidak mempunyai keluhan dan kelainan atau tanda
tanda penyakit.(white,1997). UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa :
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
hidupproduktifsecarasosialdanekonomi.
Dalampengertianinimakakesehatanharusdilihatsebagaisatukesatuanyangutuh
terdiri dari unsur unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa

PengantarIlmuKesehatanLingkungan

merupakanbagianintegralkesehatan.Kalaudikajilebihjauhbisadikatakanbahwatidak
banyak manusia yang benarbenar sehat, tapi bukan berarti bahwa semua manusia
mempunyaipenyakit.
Penyakit adalah perubahan yang mengganggu kondisi tubuh sebagai respon dari
faktorlingkunganyangmungkinberupanutrisi,kimia,bilogidanpsikologi(Cunningham
dan Saigo,2001). Atau dalam pengertian lain Sebagai keadaan yang tidak nyaman
(discomfort),keadaandimanakesehatanbadanterganggusecaranyata,penyimpangan
dari keadaan sehat, perubahan dalam badan manusia sehingga penampilan dari fungsi
fungsivitalnyaterganggu.
Sudah lama diketahui bahwa ada hubungan antara faktor lingkungan dengan
kehidupan manusia. sehat tidaknya seseorang amat tergantung dari adanya
keseimbangan yang relatif dari bentuk dan fungsi tubuh, yang terjadi sebagai hasil dari
kemampuanpenyesuaiansecaradinamisterhadapberbagaitenagaataukekuatan(yang
lazim bersumber dari lingkungan) yang berusaha mengganggunya (perkins,1938). Dari
teori tersebut muncul teori tentang timbulnya penyakit yang menyebutkan bahwa
kondisikesehatanseseorangtergantungsekalidariadaatautidaknyasuatuprosesyang
dinamishubungantimbalbalikdaritigafaktoryakni:1)Faktorlingkungan(environment),
2)Pejamu(host)dan3)Bibitpenyakit(agent).

Konsep status kesehatan seperti yang dikemukakan oleh H. L. Blum bahwa ada
empatfaktoryangberpengaruhpositifterhadapstatuskesehatanseseorangadalah:1)
FaktorKeturunan,2)FaktorPelayananKesehatan,3)FaktorPerilaku,dan4)Lingkungan.
Dimanastatuskesehatanseseorangakanoptimalapabilakeempatfaktortersebutpositif
mempengaruhi secara optimal, apabila salah satu faktor tidak optimal, maka kondisi
kesehatanakanbergeserkearahygtidakoptimal.
1. Faktorketurunan,mengarahpadakondisiindividuyangberkaitandenganasal
usul keluarga, ras, dan jenis golongan darah. Ada penyakit tertentu yang
disebabkan oleh faktor keturunan antara lain hemofilia, hipertensi, kelainan
bawaan,albino,dll.

PengantarIlmuKesehatanLingkungan

2. Faktor pelayanan kesehatan, dipengaruhi oleh seberapa jauh pelayanan


kesehatan yang diberikan, seperti sarana dan prasarana institusi kesehatan
antaralainrumahsakit,puskesmas,labkes,balaipengobatan,sertatersedianya
fasilitas pada institusi tersebut (tenaga kesehatan, obatobatan, alatalat
kesehatan)yangkesemuanyatersediadalamkondisibaik,cukup,dansiappakai.
3. Faktor perilaku. Faktor perilaku berhubungan dengan perilaku individu atau
masyarakat, perilaku petugas kesehatan, dan perilaku para pejabat pengelola
pemerintahan (pusat dan daerah) serta perilaku pelaksana bisnis. Perilaku
individu atau masyarakat yang positif pada kehidupan seharihari misalnya
membuang sampan/kotoran secara baik, minum air masak, saluran limbah
terpelihara, dan mandi setiap hari secara higienis. Perilaku petugas kesehatan
dalam memberi pelayanan yang baik, antaralain ramah, cepat tanggap, disiplin
tinggi,terapiyangtepatsesuaidiagnosis,tidakmalpraktik,pemberianobatyang
rasional,danbekerjadenganpenuhpengabdian.Perilakupemerintahpusatdan
daerah dalam menyikapi suatu permasalahan kesehatan masyarakat secara
tanggapdanpenuhkearifan,misalnyacepattanggapterhadapadanyapenduduk
yang gizinya buruk, adanya wabah penyakit, serta menyediakan sarana dan
prasaranakesehatandanfasilitasumum(jalan,parit,TPA,penyediaanairbersih,
jalur hijau, pemukiman sehat) yang didukung dengan peraturan perundang
undangan yang berhubungan dengan kesehatan dan lingkungan hidup dan
menerapkansanksihukumyangtegasbagipelanggarnya.
4. Faktorlingkungan.Faktorlingkungansangatbesarpengaruhnyaterhadapstatus
kesehatan.Faktorlingkunganterdiridari3bagianbesar:
a. Lingkunganfisik,terdiridaribendamatiyangdapatdilihat,diraba,dirasakan,
antaralainbangunan,jalan,jembatan,kendaraan,gunung,air,tanah.Benda
mati yang dapat dilihat dan dirasakan, tetapi tidak dapat diraba (api, asap,
kabut, dll). Benda mati yang tidak dapat diraba, tidak dapat dilihat, namun
dapatdirasakan(udara,angin,gas,baubauan,bunyibunyian/suara,dll.).
b. Lingkungan biologis, terdiri dari makhluk hidup yang bergerak, baik yang
dapat dilihat maupun tidak (manusia, hewan, kehidupan akuatik, amuba,
virus, plangton). Makhluk hidup tidak bergerak (tumbuhan, karang laut,
bakteri,dll.).
c. Lingkungan sosial. Lingkungan sosial adalah bentuk lain selain fisik dan
biologis di atas. Lingkungan sosial tidak berbentuk nyata, namun ada dalam
kehidupan di bumi ini. Lingkungan sosial terdiri dari sosioekonomi, sosio
budaya, adat istiadat, agama/kepercayaan, organisasi kemasyarakatan, dll.
Melalui lingkungan sosial manusia melakukan interaksi dalam bentuk
pengelolaan hubungan dengan alam dan buatannya melalui pengembangan
perangkatnilai,ideologi,sosialdanbudayasehinggadapatmenentukanarah
pembangunan lingkungan yang selaras dan sesuai dengan daya dukung

PengantarIlmuKesehatanLingkungan

1.2

lingkungan yang seringdisebut dengan etika lingkungan (Adnan Harahap et


al,(1997)
Lingkungan
Berikutbeberapadefinisilingkunganhidupmenurutbeberapapendapat.
1. Otto Sumarwoto (1990): jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam
ruangyangkitatempatiyangmemengaruhikehidupankita.
2. Sewell(1986):environmentcanbedefinedasthesumofallexternalinfluences
andforcesactinguponanobject,usuallyassumedtobelivingbeing.
3. Suwasono Heddy etal (1986): mencakup semua hal di luar organisme yang
bersangkutan. Tidak termasuk cahaya, suhu, curah hujan, kelembapan,
topografi,tetapijugaparasit,predatordankompetitor.UndangundangNomor
23 tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup dikatakan: kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan
perikehidupandankesejahteraanmanusiasertamakhlukhiduplain.
4. M.DaudSilalahi(2001):Batasantentanglingkunganberdasarkanisinyauntuk
kepentinganpraktisataukebutuhananalisiskitaperlubatasihinggalingkungan
dalamartibiosfersajayaitupermukaanbumi,airdanatmosfirtempatterdapat
jasadjasadhidup.Ada2bentuklingkunganhidup,yaitu:
a. Lingkungan hidup alami (natural environment or the biosphere of his
inheritance)
b. Lingkungan hidup buatan (man made environment or the technosphere of
hiscreation)
Adnan Harahap (1997): lingkungan hidup alami secara garis besar dibagi
menjadi2macamyaituekosistemdaratdanekosistemyangterbentuk
Ekosistem darat mempunyai komponen abiotik seperti tanah, udara
cahaya dan faktorfaktor yang terdapat di darat serta komponen biotik vang
terdiri dari tumbuhan, hewan dan hutan. Luas tanah daratan di Indonesia
diperkirakan811.570km2.Sedangkankawasanhutanmencapai1.134.330km2
perairan317jutahektar,panjangpantaisekitar81.000km.
Ekosistem mencakup ekosistem perairan yang dapat dibedakan antara
perairan laut dan perairan darat (air tawar). Faktor yang menentukan jenis
kehidupanadalahair.Padadasarnyaekosistemperairandandaratmempunyai
konsepyangsama,yangmembedakannyaadalahlingkunganabiotiknya,yaitu
airpadaekosistemperairandantanahpadaekosistemdarat.
Kedua ekosistem di atas masih murni disebut lingkungan hidup alami.
Lingkungan hidup alami ini lambat laun akan berubah sesuai dengan
perkembangan kecerdasan manusia dalam mengelola dan menciptakan
teknologi yang dapat mengubah keadaan lingkungan yang mampu untuk

PengantarIlmuKesehatanLingkungan

memengaruhinya sehingga tercipta lingkungan hidup buatan manusia, yang


tentunyamempunyaidampakpositifataunegatifbagimanusiaitusendiri.
Lingkungan hidup buatan adalah lingkungan hidup yang banyak
dipengaruhi oleh kegiatan manusia sejalan dengan perkembangan teknologi.
Lingkungan hidup buatan dibuat oleh manusia untuk menjaga kelestarian
lingkungan hidup alami, misalnya dengan menanami pepohonan di wilayah
perkotaan (hutan kota, jalur hijau, pertamanan) dan melepas/membiarkan
burungdanunggaslainnyahidupbebasagardicapaikesamaan/keseimbangan
fungsihutansesuaibentukaslinya.
Penebangan hutan untuk keperluan kesejahteraan manusia perlu diim
bangi dengan penanaman kembali (reboisasi) tumbuhan sejenis atau
tumbuhan lain yang cepat tumbuh dan bermanfaat. Akibat pengerasan
permukaan tanah untuk pembangunan jalan aspal/beton dan pembangunan
perumahan/ pemukiman, mal atau supermarket dan sebagainya perlu
diimbangi dengan pembuatan sumursumur resapan air di wilayah tersebut
agar air yang mengalir di atasnya tidak langsung menguap atau akhirnya
mengalirkelaut.
Bagi manusia, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitamya, baik
berupa benda hidup. benda mati, benda nyata atupun abstrak, tcrmasuk manusia
lainnya. serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elcmen
elemen di alam tersebut. Lingkungan itu sangat luas, oleh karenanya seringkali
dikelompokkanuntukmempermudahpemahamannya.
Tergantung kebutuhan, lingkungan dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara
sebagaiberikut:
1. Lingkunganyanghidup(biotis)danlingkungantidakhidup(abiotis).
2. Lingkunganalamiah,danlingkunganbuatan(manusia).
3. Lingkunganprenataldanlingkunganpostnatal.
4. Lingkunganbiofisisdanlingkunganpsikososial.
5. Lingkunganair(hydrosfir),lingkunganudara(atmosfir),lingkunganta
nah(litosfir),lingkunganbiologis(biosfir),danlingkungansosial
(sosiosfir).
6. Kombinasidariklasifikasiklasifikasitersebut
Bagaimanapun lingkungan itu dikelompokkan, pada prinsipnya, lingkungan (air,
udara, tanah, sosial, dll.) tidak dapat dipisahpisahkan, karena tidak mempunyai batas
yangnyatadanmerupakansuatukesatuanekosistem.
Misalnya,airtakdapatdipisahkandengannyatadariudara,karenadidalamudara
terdapatuapuapataupunbintikbintikair.Begitupulaterdapatgasgasyangterlarutdi
dalam air. Udarapun terdapat di dalam tanah. Karenanya, apabila udara mengandung
banyaksulfurdioxida,makabilahujanturun,makaairhujanakanbersifatasam,danair
permukaanmenjadiasampula

PengantarIlmuKesehatanLingkungan

Bendahiduptakdapatdipisahkandaribendamati.Jaditidakmungkinmempelajari
tumbuhan tanpa mempelajari bendabenda mati seperti tanah, zatzat hara yang
diperlukanuntukkehidupantumbuhan.danseterusnya.Demikianpuladenganmanusia
dan hewan yang tergantung pada berbagai benda tidak hidup untuk kelangsungan
hidupnya, seperti air, udara, tanah, disamping benda hidup seperti berbagai sayuran
dan dagingdagingan. Atas dasar itulah orang mengatakan bahwa lingkungan itu tidak
mengenalbatasan(bounderies).
Pengetahuan tentang hubungan antar jenis lingkungan ini sangat penting agar
dapat menanggulangi permasalahan lingkungan secara terpadu dan tuntas. Sebagai
contoh, apabila terdapat permasalahan menumpuknya sampah di kotakota, dan
diselesaikan dengan mengangkut dan membuangnya di suatu lembah yang jauh dari
pusatkota,makapermasalahantidakdiselesaikan,tetapihanyadipindahkandantimbul
masalahlainsepertipencemaranairtanah,udara,bertambahnyajumlahlalat,tikus,bau,
pemandahgan menjadi tidak nyaman. dan lain sebagainya. Hal tersebut terjadi karena
orang tidak memahami bahwa ada hubungan antara sampah, air, udara, benda hidup
dan sebagainya. Sebagai akibatnya, masyarakat akan menderita kerugian yang besar
dalambentukgangguankesehatan.
Contoh lain ialah pengendalian pencemaran udara akibat asap kendaraan
bermotor. Pengendalian dapat dilakukan dari berbagai aspek, seperti dari segi desain
mesin,penambahanperalatanantipolusi,dansebagainya.Orangdapatjugamengurangi
jumlah kendaraan ataupun tahun dan kualitas kendaraan yang boleh berlalulalang di
jalan raya. Orang dapat pula mengiirangi arus lalu lintas dengan mengubah adat dan
kebiasaan hidup. misalnya dengan lebih banyak memanfaatkan kendaraan umum
daripada kendaraan pribadi. Tetapi dapat pula orang mengurangi jumlah kendaraan
bermotor dengan memperbanyak sambungan tilpon kota apabila orang dapat
menerimapercakapanlewattilponsebagaigantipercakapantatapmukadantidaklagi
memandangnyasebagaikurangsopan.Terakhirinimerupakancontohhubunganantara
lingkunganudaradenganlingkungansosial.
Atas dasar uraian tersebut dapat difahami bahwa permasalahanlingkungan perlu
dirumuskansecaraluassehinggatercapaipenyelesaianyanglebihpermanendisamping
bahwabisadicarialternatifyanglebihbanvakuntukmenentukansolusiterbaik.
Misalnya, didapat permasalahan serta keinginan untuk mengatasi persoalan
pencemaran udara akibat buangan industri, maka permasalahan tersebut dapat
diformulasikan dengan berbagai cara. Di bawah ini dikemukakan dua cara
mengformulasikanpermasalahandengan"luas"yangberbeda:

1.emisiindustryalatpengontrolpolusi
atau
2.sumbersumberpencemaranpendayagunaankembalizatzatpencemar

PengantarIlmuKesehatanLingkungan

Perumusan masalah pertama mencakup ruang lingkup yang sangat sempit,


sedangkan yang kedua sangat luas. Perumusan pertama tidak akan dapat menangani
pencemarandengantuntas,karenahanyazatzatpencemaryangsudahadadicerobong
asapyangditangani,yaitu.denganmemasangperalatanantipolusipadacerobongasap
tersebut. Dengan demikian, sumbersumber pencemar akan terns menerus
memproduksizatpencemar.Selainituzatzatpencemaryangtertangkapkembali,tetap
masihharusdibuangentahkemana.
Perumusan yang kedua melihat permasalahan mulai dari sumbernya sampai pada
pendayagunaan kembali zatzat pencemar yang berhasil dikumpulkan. Perumusan
sepertiinimemperlihatkanmaksuduntukmenanganipencemaranmulaidarisumbernya,
sehingga apabila berhasil, maka zat pencemar tidak akan ada ataupun berkurang
jumlahnya. Dengan demikian peralatan yang perlu dipasang tidak akan terkena beban
yangterlalubanyakdandipikirkanpulabagaimanamemanfaatkankembalizatpencemar
yang tertangkap kembali, sejauh memungkinkan. Contoh tersebut memperlihatkan
bahwa formulasi permasalahan yang luas dapat memberikan solusi yang lebih baik dan
lebihpermanensifatnyadaripadaformulasiyangsempit.

1.3 Pengertian
Berbicara tentang pengertian ilmu kesehatan lingkungan, banyak definisi telah
dikenal, yang tergantung dari latar belakang, sudut pandangan serta titik tolak para
sarjana yang membahasnya. Pelbagai definisi ini mengandung beberapa variasi. Ambil
contoh pengertian, yang diajukan oleh Walter R. Lym. Olehnya disebut yang dimaksud
dengan kesehatan lingkungan ialah hubungan timbal balik antara manusia dengan
lingkunganyangberakibatataumempengaruhiderajatkesehatanmanusia.
Para ahli epidemiologi dalam pembahasannya tentang lingkungan dan kesehatan
manusia menyebutkan bahwa ruang lingkup perhatian kedokteran terhadap masalah
lingkungan(jadidapatdisebutkansebagaikesehatanlingkungan)mencakupkeseluruhan
kumpulan dan pelbagai kondisi luar yang mempengaruhi dan mempunya! akibat pada
kehidupansertapadaperkembangansetiapmakhlukhidup.
Sedangkan WHO memberikan definisi tentangilmu kesehatan lingkungan sebagai
suatu ilmu dan ketrampilan yang memusatkan perhatiannya pada usaha pengendalian
semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan menimbulkan
atau akan menimbulkan halhal yang merugikan perkembangan fisiknya, kesehatannya
ataupunkelangsunganhidupnya.
Dari pelbagai definisi yang ada ini, terlihat bahwa ilmu kesehatan lingkungan
berkisar pada usaha manusia mengeloia lingkungan sedemikian rupa, sehingga derajat
kesehatan manusia dapat lebih ditingkatkan. Dengan demikian, dapatlah ditarik
kesimpulan bahwa sebenarnya yang dimaksud dengan ilmu kesehatan lingkungan tidak
lain daripada suatu ilmu yang merupakan bagian dari ilmu kesehatan masyarakat yang
menitikberatkan perhatiarmya pada perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

PengantarIlmuKesehatanLingkungan

pengawasan, pengkoordinasian dan penilaian dari semua faktor yang ada pada
lingkungan fisik manusia yang diperkirakan ada hubungan atau berhubungan dengan
perkembangan fisik, kesehatan ataupun kelangsungan hidup manusia, sedemikian rupa
sehinggaderajatkesehatandapatlebihditingkatkan.
Dalam membicarakan tentang kesehatan lingkungan, ada dua istilah yang sering
dicampuradukkan.Istilahtersebutialahhygienedansanitasi.Ditinjaudariilmukesehatan
lingkungan kedua istilah ini mempunyai perbedaanperbedaan. Yang dimaksud dengan
hygiene ialah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi
lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit karena
pengaruhlingkungankesehatantersebut,sertamembuatkondisilingkungansedemikian
rupasehinggaterjaminpemeliharaankesehatan.Kedalampengertianinitermasukpula
upaya melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan manusia
(perseorangan ataupun masyarakat), sedemikian rupa sehingga pelbagai faktor
lingkungan yang tidak menguntungkan tereebut, tidak sampai menimbulkan gangguan
terhadapkesehatan.
Sedangkanyangdimaksuddenganistilahsanitasiialahusahakesehatanmasyarakat
yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap pelbagai faktor lingkungan yang
mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Jadi lebih
mengutamakanusahapencegahanterhadappelbagaifaktorlingkungan,sedemikianrupa
sehingga munculnya penyakit dapat dihindari. Dapat ditambahkan bahwa jika
menyebutkantentangusahasanitasimakainiberartipulasuatuusahauntukmenurunkan
jumlahbibitpenyakityangterdapatdalambahanbahanyangterdapatpadalingkungan
fisik manusia sedemikian rupa sehingga derajat kesehatan manusia dapat terpelihara
dengansempurna.
Secaragarisbesar,perbedaanyangdapatditarikantarahygienedansanitasiialah
bahwa hygiene lebih mengarahkan aktivitasnya kepada manusia (individu ataupun
masyarakat), sedangkan sanitasi lebih menitikberatkan pada faktorfaktor lingkungan
hidupmanusia.

PerbedaanantaraHigyienedanSanitasi
Usaha/TindakanHygiene
Usaha/TindakanSanitasi

minumairyangdirebus.
pembuatan sumur yang memenuhi
syaratkesehatan.
pengawasankesegaranataupunmutu
daging.
pengawasan kebersihan peralatan
makan.
mencuci tangan sebelum memegang
makanan.
pengawasanpengotoranmakanan

PengantarIlmuKesehatanLingkungan

1.4

DefinisiKesehatanLingkungan
Definisikesehatanlingkunganmenurutbeberapapendapat:
1. WHO: environmental health addresses all the physical, chemical, and biological
factors external to a person, and all the related factors impacting behaviours. It
encompasses the assessment and control of those environmental factors that can
potentially affect health. It is targeted towards preventing disease and creating
healthsupportiveenvironments
2. SoekidjoNotoatmodjo:kesehatanlingkunganpadahakekatnyaadalahsuatukondisi
atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap
terwujudnyastatuskesehatanyangoptimumpula.
3. DeklarasiHelsinki(WHORegionalOfficeforEurope):environmentalhealthcomprises
those aspects of human health including quality of life that are determined by the
physical,biological,socialandpsychosocialfactorsintheenvironment.Italsorefers
tothetheoryandpracticeofassessing,correcting,controllingandpreventingthose
factorsintheenvironmentthatcanpotentiallyaffectadverselythehealthofpresent
andfuturegenerations
SedangkanRogersmembuatpembagianlingkungansebagaiberikut:
(1) lingkunganmateri(thematerialenvironment)yangterdiridari:
(a) lingkungan intrinsik (somatic) seperti umur, jenis kelamin, karakteristik,
danlainsebagainya,serta
(b) lingkunganextrinsikyangterdiriatasfisik,biologisdansosial.
(2) lingkungannonmateriyangdibedakanpulaatas:
(a) lingkungan intrinsik yaitu mentalitas, temperamen dan lain sebagainya,
serta
(b) lingkungan extrinsik yakni pelbagai faktor luar yang mempengaruhi
tingkah laku, kepercayaan, nilainilai dan lain sebagainya dari seorang
manusia.
Tidaklah semua faktor lingkungan ini menjadi pusat perhatian ilmu kesehatan
lingkungan, karena sebagaimana disebutkan dalam definisi maka ilmu kesehatan
lingkungan terutama memperhatikan faktorfaktor yang ada pada lingkungan fisik
manusia.
Dalam kehidupan seharihari, apa yang disebut faktorfaktor yang ada pada
lingkungan fisik manusia, ternyata sifatnya tidak statis. Karena dengan perkembangan
ilmudanteknologimodern,pelbagaifaktorlingkungan,yangadaataudiperkirakanada
hubungan dengan perkembangan fisik, keadaan kesehatan serta kelangsungan hidup
manusia, ternyata mengalami perubahanperubahan. Ambil contoh faktor radiasi
misalnya. Dahulu faktor ini belum termasuk salah satu faktor lingkungan yang harus
diperhatikan. Tetapi pada saat ini, dengan makin banyak dipergunakan pelbagai
peralatanyangmempergunakantenagaatom,radiasitelahmerupakansalahsatufaktor
pentingyangtidakbisadikesampingkandemikiansaja.

PengantarIlmuKesehatanLingkungan

10

Sebaliknya, dengan perkembangan ilmu serta teknologi modern itu, beberapa


faktor yang dulunya merupakan hal yang harus diperhatikan, tetapi pada saat ini telah
menjadi faktor yang tidak begitu penting lagi. Dengan perkataan lain, sebagai akibat
kemajuan ilmu dan teknologi modern, di samping terjadinya penambahan faktor
lingkungan yang harus diperhatikan, dalam waktu yang bersamaan terjadi pula
pengurangandaripelbagaifaktortersebut.Misalnyakontrolterhadapvektor,yanguntuk
negaranegara yang telah maju tidak menjadi masalah lingkungan yang harus
diperhatikanlagi.
Denganpengertiansepertiini,dapatlahdisebutkanbahwaruanglingkupperhatian
kesehatanlingkunganberbedaantarasatunegaradengannegaralainnya,berbedapula
antarasatudaerahdengandaerahlainnya,sejalandenganperbedaansituasidankondisi
sebagai akibat kemajuan yang diperoleh oleh masyarakat masingmasing. Karena itulah
jikamembicarakantentangruanglingkupkesehatanlingkungan,terutamadalamkaitan
ingin menterapkannya di masyarakat, maka setidaktidaknya terdapat tiga hal yang
harusdipertanyakanterlebihdahuluyakni:
1. sampai seberapa jauh besamya permasalahan yang timbul karena adanya
faktortersebut;
2. sampai seberapa jauh adanya pengertian serta kesadaran masyarakat. dalam
melihatpermasalahanyangmungkinditimbulkanolehadanyafaktortersebut;
3. sampai seberapa jauh tersedianya keahlian serta fasilitas dan lain sebagainya
yangdibutuhkangunamenanggulangipermasalahanyangtimbul.
Berdasarkan pegangan ini, maka oleh WHO (1972) disusunlah suatu daftar yang
dapatdisebut"ruanglingkupperhatianilmukesehatanlingkungan"secaraumum,yang
jika diteliti dengan seksama temyata tidak semuanya berlaku pada setiap negara.
Beberapa dari daftar yang disusun tersebut, ada yang belum menjadi masalah untuk
suatunegaratertentu.Ruanglingkupperhatianilmukesehatanlingkungantersebutialah:
1. Penyediaan air, khususnya yang menyangkut persediaan jumlah serta mutu
dariairtersebut.
2. Pengelolaan air bekas dan pengelolaan pencemaran terhadap air, termasuk
masalah pengumpulan, pembersihan dan pembuangan air bekas dari rumah
tangga dan sampah lain yang dibawa air, serta kontrol terhadap kwahtas air
permukaandanairtanah.
3. Pengelolaansampahpadat.
4. Kontrol vektor, termasuk anthropoda, mollusea, binatang mengerat, karena
mungkindipakaisebagaitempatpajamudaripadabibitpenyakit.
5. Pencegahandanpengontrolanpencemarantanaholehkotoranmanusiaatau
substansi lain yang berpengaruh buruk terhadap kehidupan manusia, hewan
dantumbuhan.
6. Sanitasimakanandansusu.
7. Pengotoranudara.

PengantarIlmuKesehatanLingkungan

11

8.
9.
10.
11.

Kontrolterhadapradiasi.
Kesehatankerja,terutamapengaruhburukdarifaktorfisik,kimiadanbiologis.
Kontrolterhadapkebisingan.
Perumahan dan lingkungan sekitar, terutama aspek kesehatan masyarakat
padaternpatpemukimanumumataupungedunggedung.
12. Perencanaankotadanregional.
13. Pencegahanterhadapkecelakaan.
14. Aspekkesehatanlingkungandariudara,lautdantransportasi.
15. Tempatrekreasidantourisme,aspekkesehatanlingkungandaripantai,kolam
renang,tempatberkemahdanlainsebagainya.
16. Tindakansanitasiyangdihubungkandenganepidemi,keadaandarurat(seperti
banjirdansebagainya)sertaimigrasipenduduk.
17. Tindakan pencegahan lain yang dibutuhkan untuk meyakinkan bahwa
lingkungantelahbebasdaribahayayangdapatmengancamkesehatan.
Jika diteliti ke17 macam yang menjadi ruang lingkup kesehatan lingkungan
sebagaimana yang dikemukakan oleh WHO, maka sebenarnya secara umum dapat
dikelompokkanjadibeberapahalyakni:
1. Masalahpencemaranterhadapudara,tanahdanair.
2. Masalahair.
3. Masalahbarang/bendasisa/bekassepertiairlimbah,sampah,tinja.
4. Masalahmakanandanminuman.
4. Masalahperumahandanbangunan.
5. Masalahpengawasanarthropodadanrodentia.
6. Masalahkesehatankerja.

1.5 Tujuan
SesuaidengandefinisisebagaimanadikemukakanolehWHO,makatujuandariilmu
kesehatanlingkunganialahterciptanyakeadaanyangserasisempurnadarisemuafaktor
yang ada dilingkungan fisik manusia, sehingga perkembangan fisik manusia dapat
diuntungkan, kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dapat dipelihara dan
ditingkatkan.
Jika tujuan umum ini diperinci maka secara garis besarnya dapat pula dibedakan
atas:
(1) melakukan koreksi, yakni memperkecil atau memodifikasi terjadinya bahaya
darilingkunganterhadapkesehatandankesejahteraanhidupmanusia;
(2) melakukan pencegahan, dalam arti mengefisienkan pengaturan sumber
sumber lingkungan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup
manusiasertauntukmenghindarkannyadaribahaya.

PengantarIlmuKesehatanLingkungan

12

Tujuan seperti ini adalah tujuan yang amat pokok, karena sebenarnyalah faktor
lingkungantersebutmempunyaipengaruhyangbesarterhadapmanusia.Pengaruhyang
ditimbulkannyaberkisarpadatigahalyakni:
(1) terhadapkesehatanmanusia;
(2) terhadapestetika,kenikmatandanefisiensikehidupanmanusia;
(3) terhadap keseimbangan ekologi dan sumber daya alam. Tujuan yang
diutamakanolehkesehatanlingkungan,tentusajaadalahtujuanyangpertama
yakni terhadap kesehatan manusia, sedangkan tujuan lainnya, yakni dalam
rangka mengatasi pengaruh negatif terhadap estetika, kenikmatan, efisiensi,
keseimbangan ekologi serta sumber daya alam, tidak tercakup dalam tujuan
ilmukesehatanlingkungan.Karenayangterakhirinimenjadiperhatianpelbagai
disiplinilmupengetahuanlainnya,diluarilmukesehatanlingkungantersebut.

1.6 InteraksiManusiaDenganLingkungannya

Secara alamiah manusia berinteraksi dengan lingkungannya. Manusia bernapas


udara sekitarnya setiap detik. Makanan manusia diambil dari sekitarnya, demikian pula
minuman,pakaian,danlainsebagainya.Tergantungdaritarafbiidayanya,manusiadapat
sangateratataukurangerathubungannyadenganlingkunganhidupnya.
Manusia yang primitif berhubungan secara erat dan langsung dengan banyak
elemendidalamlingkungan.Merekapunsangattcrpcngaruholehlingkunganhidupnya.
Makananmerekasangattergantungpadajumlahyangtersediadialam,olehkarenanya
manusia primitif berpindahpindah tempat tinggal sesuai dengan ketersediaan bahan
makanandidalamlingkungansekitarnya.Halinidisebabkankarenamanusiatidakdapat
secara langsung mendayagunakan energi matahari untuk mensintesa energi yang
diperlukannya.Ketersediaansumberenergibagimanusiatergantungsekalipadaefisiensi
konversi energi yang ada pada setiap tingkat trofis (1). Jumlah anggota kelompok yang
dapat bertahan hidup sesuai pula dengan ketersediaan sumber energi terscbut serta
kekuatan musuh alamnya. Dengan kemajuan budaya manusia mulai dapat melakukan
modifikasialamuntukmemenuhikcbutuhannya,yaknidenganmulaibercocoktanamdan
betemak. Sebagai akibat pertambahan energi terjadi pcrtumbuhan penduduk, yang
semakin lama semakin banyak. Hal ini terutama terlaksana karena berkembangnya
teknologi di berbagai bidang, termasuk teknologi di bidang kedokteran seperti
ditemukannyavaksin.dansebagainya.Pertumbuhanpendudukyangpesatmenimbulkan
tantangan yang dicoba diatasi dengan industrialisasi. Namun industrialisasi disamping
mempercepatpersediaansegalakebutuhanhidupmanusia,jugamemberidampakyang
negatifterhadapmanusiaakibatterjadinyapencemaranlingkungan.
Pencemaranudarayangmenyebabkan60kematiandalamwaktutigaIhariterjadi
di Meuse River Valley, Belgia. Bencana semacam kemudian ' Amerikat Serikat, Inggris,
dan kemudian juga di Jepang dan Iainlain negara. Pencemaran air yang menimbulkan
cacat bawaan pada bayibayi terjadi di Minamata Hay di Jepang. Keracunan makanan

PengantarIlmuKesehatanLingkungan

13

karena limbah industri terjadi di negaranegara maju, sedangkan di negara sedang


berkembang seperti Indonesia, Pakistan, Afganistan dan lainnya baru mulai dilaporkan.
Bencana karena obat yang menyebabkan cacat bawaan, Thalidomide, terjadi di banyak
negara Eropa. Kcbocorankebocoran peralatan di industri sering menyebabkan bencana
sepertiyangterjadidiBhopalIndia,Chernobyl,Rusiadansebagainya.
Atas dasar keiadiankejadian sejenis tersebut orang mulai mempelajari ekosistem
dengan siklussiklus geobiokimianya; semua unsur di alam ini mengalami siklus yang
dapatbcrjalancepatataulambat,tergantungdarisifatsifatunsurmasingmasing. Hasii
penelitian tersebut dimanfaatkan untuk mengelola lingkungan hidupnya. Dapat
dimengerti,bahwapengelolaanlingkunganhidupiniperludilakukansecaraterpadudan
multidisiplin. Dengan demikian berkembanglah ilmu lingkungan yang diterapkan
diberbagai bidang ilmu seperti ilniu rekayasa, kesehalan. pcrtanian. pcrindustrian, dan
lainsebagainya.

1.7 Pengaruh
Jika diteliti pengaruh lingkungan terhadap kesehatan manusia, maka akibat yang
dimunculkannyasecaraumumdapatdibedakanatasduamacamyakni:
(1) akibatataumasalahyangditimbulkannyasegeraterjadi,artinyabegitufaktor
lingkunganyangtidakmenguntungkantersebuthadiratautidakhadirdalam
kehidupan,makaakantimbullahpenyakit;
(2) akibatataumasalahyangditimbulkannyaterjadisecaralambatlaun,artinya
terdapattenggangwaktuantarahadiratautidakhadirnyafaktorlingkungan
yangtidakmenguntungkandenganmunculnyapenyakit.Untukyangterakhir
ini, dua syarat haruslah terpenuhi yakni pengaruh tersebut berlangsung
secaraterusmenerussertaterdapatsifatakumulatifdidalamnya.
Sedangkan peranan faktor lingkungan dalam menimbulkan penyakit dapat
dibedakanatasempatmacamyakni:
1.
Sebagai predisposing faktor, artinya berperanan dalam menunjang
terjangkitnya suatu penyakit pada manusia. Misalnya, sebuah keluarga yang
berdiamdisuaturumahyangberhawalembabdalamdaerahyangendemis
terhadap penyakit TBC. Jelaslah di sini bahwa hawa lembab adalah
predisposingfaktorbagikeluargatersebutyangmenyebabkanmerekamudah
terserangpenyakitTBC.
2.
Sebagaipenyebabpenyakitsecaralangsung.Misalnya,seorangyangbekerja
pada pabrik peleburan baja mudah diserang penyakit keruh lensa, sebagai
akibat sinar atau nyala api yang hebat di pabrik peleburan baja tersebut,
karenaiatidakmempergunakankacamatapelindungmisalnya.
3.
Sebagai medium transmisi penyakit, misalnya air yang merupakan medium
transmisipenyakitkolera.

PengantarIlmuKesehatanLingkungan

14

Sebagai faktor yang mempengaruhi perjalanan suatu penyakit telah lama


diketahui bahwa udara yang panas akan memperberat penderita yang sakit
jantung.
Perkembangan epidemiologi menggambarkan secara spesifik peran lingkungan
dalam terjadinya penyakit dan wabah. Bahwasanya lingkungan berpengaruh pada
terjadinyapenyakitsudahsejaklamadiperkirakanorangSebagaicontoh,nama"Malaria"
yangberartiudarajelek,diberikanpadapenyakityangmempunyaigejalagejalademam,
menggigil, berkeringat, demam lagi, menggigil lagi, dan seterusnya, serta didapatkan di
antara masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar rawarawa. Udara di sekitar rawa
rawa memang tidak segar dan orang saat itu beranggapan bahwa udara itulah yang
menyebabkan penyakit tersebut. Sekarang diketahui bahwa nyamuknyamuk yang
bersarang di rawarawa itulah yang menyebarkan penyakit Malaria. Namun demikian,
pendapatsepertiitumerupakansuatukemajuanpadajamannya,karenapenyakitsaatitu
diasosiasikan dengan dosa dan kekuatan supernatural. Seorang tokoh di dunia
kedokteran, Hippocrates (460377 SM), adalah tokoh yang pertamatama berpendapat
bahwapenyakitituadahubungannyadenganfenomenaalamdanlingkungannya.Dilihat
dari segi ilmu kesehatan lingkungan, penyakit terjadi karena adanya interaksi antara
manusiadenganlingkunganhidupnya.Ilmuyangmempelajariprosesinteraksiinidisebut
Ekologi dan secara khusus Ekologi Manusia, apabila pusat perhatian studi itu adalah
manusia.
Interaksimanusiadenganlingkunganhidupnyamerupakansuatuprosesyangwajar
danterlaksanasejakmanusiaitudilahirkansampaiiameninggaldunia.Halinidisebabkan
karena manusia memerlukan daya dukung unsurunsur lingkungan untuk kelangsungan
hidupnya.Udara,air,makanan,sandang,papan,danseluruhkebutuhanmanusiaharus
diambil dari lingkungan hidupnya. Akan tetapi, dalam proses interaksi manusia dengan
lingkungannya ini tidak selalu didapatkan keuntungan, kadangkadang manusia bahkan
mendapatkerugian.Misalnya,seseorangmakanminumuntukmenghilangkanrasalapar
dan dahaga, tetapi ia dapat menjadi sakit karenanya. Jumlah makanan dan minuman
yang terlalu banyak ataupun terlalu sedikit dapat menimbulkan kelainan nitrisi. Begitu
juga apabila makanan ataupun minuman mengandung zatzat yang berbahaya bagi
kesehatan. Zatzat tersebut dapat berupa racun asli (berasal dari makanan itu sendiri)
ataupun akibat kontaminasi makanan tersebut dengan mikroba patogen ataupun zat
kimia yang berbahaya, sehingga dapat terjadi keracunan atau penyakit. Hal ini
merupakanakibathubungantimbalbalikantaraaktivitasmanusiadenganlingkungannya

1.8 PengaruhManusia
Kemampuan manusia untuk mengubah atau memodifikasi kualitas lingkungannya
tergantung sekali pada taraf sosial budayanya. Masyarakat yang masih primitif hanya
mampu membuka hutan secukupnya untuk memberi perlindungan pada masyarakat
tersebut. Sebaliknya, masyarakat yang sudah maju sosial budayanya dapat mengubah
4.

PengantarIlmuKesehatanLingkungan

15

lingkungan hidup sampai ke taraf yang irreversibel. Gununggunung dapat dibelah atau
dipotong sesuai dengan keperluannya. Hutan dapat diubah menjadi kota dalam waktu
yangsingkat.

1.9 Pemanfaatan
Modifikasilingkunganhidupdengantujuanmempefbaikinasibmanusiatidakselalu
berhasil dengan baik bila tidak diperhatikan proses proses yang terjadi di dalam
ekosistemyangmengikutiperubahanperubahantersebut.Apabilamodifikasilingkungan
dilakukan sedemikian rupa sehingga alam tidak dapat lagi mempertahankan
keseimbangannya, maka akan terjadi halhal yang tidak kita inginkan. Misalnya, contoh
yangtidakasinglagiialahapabilaareahutanyangdibukaterlaluluas,banjirakanterjadi
di waktu hujan karena tanah tidak dapat lagi menahan air disebabkan akarakar
tumbuhansudahterlalubanyakberkurang.

1.10Limbah
Contoh yang lain, manusia sebagai mahluk hidup selain mendaya gunagunakan
unsurunsur dari alam, ia juga membuang kembali segala sesuatu yang tidak
dipergunakannya lagi kembali ke alam. Tindakan ini akan berakibat buruk terhadap
manusiaapabilajumlahbuangansudahterlampaubanyaksehinggaalamtidakdapatlagi
membersihkan keseluruhannya (proses self purification terlampaui). Dengan demikian,
terjadi pengotoran lingkungan dan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan untuk
kehidupanseharihari.
Sebagai akibatnya, manusia akan mengalamigangguan kesehatan karenanya. Dari
uraian di atas menjadi jelas bahwa kelangsungan hidup masyarakat sangat tergantung
pada pengetahuan dan pengertian tentang prosesproses interaksi di dalam ekosistim.
Oleh karena itu pengetahuan ekologi manusia perlu diteliti dan difahami dengan lebih
mendalam agar dapat dimanfaatkan dalam prosesproses pengendalian lingkungan
hidup. Adapun yang dimaksud dengan ekologi manusia adalah ilmu yang mempelajari
interaksi antara setiap segi kehidupan manusia (fisik, mental, sosiai) dengan lingkungan
hidupnya (biofisis, psikososial) secara keseluruhan dan bersifat sintetis. Pengetahuan
ekologimanusiainimerupakandasaresensiiluntukmengembangkanteknikteknikbaru
dalam pengelolaan lingkungan. Hubungan ekologi manusia dengan usaha kesehatan
lingkungan dapat dianalogkan dengan hubungan antara ekologi dengan pertanian,
kehutanan, dan sebaginya. Sebagai contoh, ekologi manusia dapat diterapkan dalam
berbagaibidangkesehatansebagaiberikut:
- dalam ilmu kedokteran pencegahan, meningkatkan daya tahan manusia
terhadapfaktordisgenik.
- dalam ilmu kesehatan lingkungan meningkatkan daya guna faktor
eugenik(menguntungkan)danmengurangipengaruhfaktordisgenik(merugikan).

PengantarIlmuKesehatanLingkungan

16

dalam ilmu kedokteran pengobatan membantu meningkatkan kekuatan


manusiadalammelawanfaktordisgenik.

1.11ParadigmaKesehatanLingkungan
Paradigma kesehatan lingkungan adalah pola pikir keterkaitan terjadinya suatu
penyakit/masalah kesehatan berkaitan dengan faktorfaktor lingkungan. Patogenesis
penyakit terjadi erat kaitannya dengan media lingkungan. Pertama kali secara ilmiah
Hipocrates (467366 SM) telah menyatakan bahwa terjadinya penyakit berhubungan
denganperspektiflingkunganyaituair,udara,dantanah.
Simpul 1 (sumberpenyakit): Sumber penyakit adalah titik yang secara konstan
mengeluarkan atau mengemisikan agent penyakit. Agent penyakit adalah sesuatu yang
dapat menimbukan gangguan penyakit melalui kontak secara langsung atau melalui
media perantara. Sumber penyakit adalah titik yang secara konstan maupun kadang
kadang mengeluarkan satu atau lebih berbagai komponen lingkungan hidup tersebut.
Sumberpenyakitdikelompokkankedalam3kelompokbesar,yaitu:
a. Kelompok mikroba, seperti virus, amuba, jamur, bakteri, parasit, dan lain
lain
b. Kelompok fisik, seperti kekuatan radiasi, energi, kebisingan, kekuatan
cahaya,danlainlain
c. Kelompok bahan kimia toksik, misalnya pestisida, merkuri, kadmium, CO,
danlainlain.
Simpul 2 (komponen lingkungan): Komponen lingkungan berperan sebagai media
transmisi penyakit artinya bila lingkungan sanitasinya bersih dan baik maka timbulnya
penyakit tidak akan terjadi. Komponen lingkungan sebagai media transmisi penyakit
mencakupberikutini:
a. Lingkunganudara
b. Lingkunganair
c. Lingkungantanah
d. Lingkunganlainnyasepertibinatang/serangga,dansebagainya
Simpul3(penduduk):Pendudukdimanifestasikandenganperilakuataukebiasaan
hidupsehariharidalamartiyangluas.Hubunganinteraktifantarakomponenlingkungan
denganpendudukberikutperilakunya,dapatdiukurdalamkonsepyangdisebutperilaku
pemajanan (Achmadi, 1985). Perilaku pemajanan adalah jumlah kontak antara manusia
dengan komponen lingkungan yang mengandung potensi bahaya penyakit. Misalnya,
seseorang akan terkena risiko penyakit flu burung apabila kontak dengan unggas yang
sakitataumatikarenaH5N1lebihdari3kalidalamkurunwaktu1bulansebelumsakit
(Budiman,2009).
Simpul 4 (sakit/sehat): Sakit merupakan dampak dari perilaku pemajanan yang
mendukung sumber penyakit masuk dalam tubuh manusia karena lingkungan menjadi
mediatransmisi.Padasaatpenduduktidakmampuberadaptasidenganlingkunganmaka
-

PengantarIlmuKesehatanLingkungan

17

sumber penyakit akan mudah menimbulkan sakit tetapi sebaliknya bila perilaku
pemajananmampuberadaptasimakaakanterciptakondisisehat.

LatihanSoal:
1. ApayangAndaketahuitentangLingkungan.
2. BagaimanaKerusakanlingkunganbisaterjadi.
3. Setujukahandakalaualambisamemperbaikidirisendiri,sebutkanalasannya.
4. Mengapalingkungandapatmempengaruhikesehatanseseorang.

PengantarIlmuKesehatanLingkungan

Anda mungkin juga menyukai