Anda di halaman 1dari 7

PROSES PEMBUATAN KAWAT

ADITIA PRAYOGA
3335101852

BAB I

MACAM-MACAM MATERIAL
DAN SPESIFIKASI KAWAT

Kawat dibagi menjadi tiga jenis,yaitu:


a. Kawat Stainless
Kawat yang tidak memiliki derat atau tunggal. Untuk ukuran, semakin
besar nomornya diameter kawat semakin kecil. Terdapat dua jenis kawat
stainless, yaitu: hard (kaku) dan soft (agak lentur)
b. Kawat lilitan dengan lapisan nilon
Kawat yang memiliki serat dan dilapisi dengan nilon, misalnya:
*7x1, yaitu kawat yang memiliki 7 serat yang dililit jadi satu dan dilapis
dengan nilon dibagian luar kawat
*7x3, yaitu kawat yang terdiri dari 3 lilitan, dimana setiap lilitan memiliki
7 serat, jadi jumlah keseluruhan serat adalah 21 dan dibagian luar kawat
dilapis dengan nilon.
Umumnya

kawat

yang

dilapis

nilon

agak

kaku,

dan

dalam

pemakaiannyajika lapisan nilon tersebut tergores batu karang atau gigi


ikan, maka lilitan serat didalamnya akan keluar dan buyar. Selain itu jika
air sampai masuk kedalam lapisan nilon, maka akan menyebabkan noda
karat pada kawat , dimana noda karat itu tidak kelihatan dari luar dan
jika karat tersebut semakin menyebar, maka kekuatan kawat menjadi
lemah atau putus.
c. Kawat lilitan tanpa lapisan nilon

Kawat yang memiliki serat, tapi tidak dilapisi dengan nilon, misalnya:
7x7, yaitu kawat yang memiliki 49 serat, tapi dibagian luar kawat tidak
dilapisi nilon.

BAB II
PROSES PEMBUATAN KAWAT

Secara garis besar pabrik pembuatan kawat dari wire rod atau baja
batangan terdiri dari dua proses utama yaitu, proses preparasi wire rod dan
proses wire drawing.
Skematika pabrik pembuatan kawat dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Gambar:

1. Tahap Preparasi Wire Rod


Tahapan preparasi pada prinsipnya membersihkan permukaan wire rod
dari lapisan oksida yang muncul selama proses hot rolling. Tahapan ini
terdiri dari empat tahap yaitu pickling, cleaning, phosphating dan
normalizing.

Tahap pickling adalah tahap yang bertujuan melarutkan lapisan besi


oksida dengan larutan asam (HCL atau H2SO4) pada temperatur antara 75
85 celcius. Lapisan oksida yang terdapat pada permukaan wire rod akan
larut.
Tahap cleaning adalah tahap pembersihan sisa larutan asam yang
menempel pada permukaan wire rod dengan media air. Tujuan dari
cleaning adalah untuk menghindari terjadinya reaksi sisa asam dengan
permukaan, dan ini akan menyebabkan permukaan wire rod menjadi
cacat, terjadi lubang- lubang kecil.
Tahap phosphating adalah pelapisan permukaan wire rod dengan
senyawa phospat untuk melindungi permukaan dari pengaruh lingkungan
dan memudahkan proses penarikan kawat (wire drawing). Permukaan
menjadi bebas dari kotoran. Senyawa yang umum digunakan adalah zinc
phosphate atau calcium phosphate.
Tahap normalisasi merupakan tahap akhir yang bertujuan menetralkan
permukaan wire rod dari senyawa atau zat yang reaktif sehingga tidak
mudah berinteraksi dengan lingkungan. Contoh penampilan wire rod
setelah diproses pickling dan phosphating dapat dilihat pada gambar
dibawah ini. Wire rod sebelum di preparasi terlihat berwarna abu-abu
gelap dengan sejumlah karat warna merah kecoklatan. Tampak bahwa
setelah proses preparasi permukaan menjadi lebih terang, tidak tampak
lagi adanya karat maupun scale.
2. Tahap wire drawing, penarikan kawat
Proses berikutnya adalah proses penarikan kawat atau wire drawing.
Proses

wire

drawing,

penarikan

kawat

merupakan

suatu

proses

pembentukan logam dengan cara menarik wire rod, kawat batangan,


melalui dies atau cetakan oleh gaya tarik yang bekerja pada bagian luar
dan ditarik kearah luar dies, cetakan.

Tujuan utama dari penarikan kawat adalah untuk mengecilkan diameter


batang kawat, wire rod. Batang kawat berdiameter d1 direduksi dengan
member gaya tarik melalui cetakan menjadi kawat

berdiameter d2.

Sehingga terjadi reduksi area atau pengurangan luas penampang yang


dinyatakan dengan formula berikut:

R= reduksi area = 1 (D2/D1)2

Pengecilan diameter dilakukan dalam beberapa tahap reduksi, dengan


besarnya reduksi tiap tahap dapat menurun atau relatif sama. Tingkat
keberhasilan proses wire drawing sangat tergantung pada banyak
variable seperti variable wire rod yaitu drawability atau kemamputarikan,
kualitas permukaan seperti roundnees, retak, kandungan pengotor atau
inklusi dalam wire rod.

BAB III
APLIKASI
pada umumnya kawat digunakan dalam memancing dengan sasaran ikanikan yang bergigi tajam, baik ikan air tawar maupun ikan laut. Kawat
umumnya terbuat dari stainless steel dan untuk pemakaian umumnya
dipasangkan dengan kili- kili dan peniti. Untuk menyimpul kawat umumnya
dipakai sleeve/ klem dan dijepit dengan tang.

BAB IV
KESIMPULAN

Variable operasi yang mempengaruhi keberhasilan proses drawing adalah


kecepatan penarikan, pelumasan tingkat reduksi, dan sudut dies.
Baik variabel wire rod maupun variabel operasi sama- sama memegang
peran penting dalam keberhasilan operasi penarikan kawat. Sehingga kedua
faktor harus benar- benar diketahui secara pasti sebelum operasi dijalankan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Thomas Maxwell, 2001, Maintenance, Design, Measuring And Pressure
Lubrication Of The Wire Drawing Die,Wire Journal International, Vol.
34, Number 5. May.
2. Pearce, R, 1991, sheet metal, Forming, The Adam Highler Series On
New Manufacturing Processes And Materials,
3. Hosford, W. F., 1993, Metal Forming, Mechanics & Metallurgy,Second
Edition, Printice-Hill, Inc., New Jersey.
4. Lange, K. 1985, Handbook Off Metal Forming, MC Graw-Hill, New
Jersey
5. Backofen, W. A., 1972, Deformation Processing, Addison-Willey
Publishing Company, Massachusett.
6. Dieter, G.E., 1986,Mechanical Metallurgy, Mc. Graw-Hill, New Jersey

Anda mungkin juga menyukai