OLEH :
KELOMPOK 18
Kristian Felix Samosir
: E1D013073
Graceby Limbong
: E1D013077
Rolas Sinaga
: E1D013082
Herlyna Novasari
: E1D013085
Efa Yulita Putri
: E1D013094
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
ILMU USAHATANI
ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
izin-Nya sehingga pelaksanaan praktikum lapangan mata kuliah Ilmu
usahatani di Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya Kabupaten
Bengkulu Utara yang dimulai dari Tanggal 15 Mei sampai dengan 17 Mei
dapat berjalan dengan lancar.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam kegiatan
Praktikum Lapangan sebagai bahan acuan yang telah dilaksanakan. Dalam
laporan ini penulis mengangkat beberapa topik, yaitu karakteristik
responden, struktur pengeluaran responden, struktur pendapatan responden,
serta analisis usahatani usahatani padi sawah di Kelurahan Kemumu
Kecamatan Arma Jaya. Pelaksanaan praktikum lapangan ini tidak lepas
dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak baik dosen, mahasiswa,
maupun masyarakat. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya terutama kepada:
1. Bapak Camat Kecamatan Arma Jaya
2. Bapak Kepala Kelurahan Kemumu
3. Bapak/Ibu dosen pembimbing mata kuliah Ilmu usahatani
4. Bapak Ir. Basuki Sigit Priyono, M.Sc, sebagai dosen pembimbing
laporan praktikum mata kuliah Ilmu usahatani
5. Rekan-rekan panitia pelaksana praktikum lapangan mata kuliah ilmu
usahatani
6. Seluruh warga Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya
Kabupaten Bengkulu Utara.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi yang menulis dan yang
membacanya
Bengkulu, Juni 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................2
1.3 Manfaat..................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Usahatani..............................................................................4
2.2 Pengertian Usahatani Padi.....................................................................5
2.2 Analisis Biaya dan Pendapatan..............................................................6
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Metode Pemilihan Lokasi......................................................................11
3.2 Metode Penentuan Sampel Responden..................................................11
3.3 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................11
3.4 Metode Analisis Data.............................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan nasional
saat
ini
diprioritaskan
pada
bidang
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui besarnya biaya dan pendapatan dari suatu usaha tani
padi sawah yang ada di Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya,
Kabupaten Bengkulu Utara
2. Menganalisa efisiensi dari suatu usaha tani yang ada di Kelurahan
Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dalam pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pembuat kebijakan untuk
meningkatkan produktivitas padi sawah yang ada di Kelurahan
Kemumu Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa yang ingin meneliti
padi sawah yang ada di Kelurahan kemumu Kecamatan Arma Jaya,
Kabupaten Bengkulu Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Usahatani
Usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan
untuk mencapai suatu maksud. Tani adalah mata pencaharian dalam bentuk
bercocok tanam atau mata pencarian dalam bentuk mengusahakan tanah
dengan tanam-menanam.
Pengertian Usahatani Menurut Prawirokusumo (1990) : Ilmu
usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari
bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya secara efisien pada
suatu usaha pertanian, perikanan atau peternakan. Menurut Ken Suratiyah
(2002) : Pengetahuan terapan tentang cara-cara petani atau peternak dalam
menentukan, mengorganisasikan serta mengkoordinasikan penggunaan
faktor-faktor produksi secara efektif dan efisien sehingga memberikan
pendapatan maksimal. Menurut Mosher (1968) : Mengartikan usahatani
sebagai himpunan dari sumber-sumber alam yang ada di tempat itu yang
diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah dan air, perbaikanperbaikan yang dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan
yang didirikan di atas tanah itu dan sebagainya. Menurut Soekartawi
(2006) : Usahatani diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana
seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien
untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.
Menurut Soeharjo dan Patong (1973) : Usahatani adalah proses
pengorganisasian faktor-faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan
pengelolaan yang diusahakan oleh perorangan atau sekumpulan orang untuk
menghasilkan output yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga ataupun
orang lain disamping bermotif mencari keuntungan.
Menurut Hernanto (1989) : Usahatani adalah sebagai organisasi alam,
kerja, modal dan pengelolaan yang ditujukan kepada produksi di lapangan
pertanian.
: Spermatophyta
: Angiospermae
: Monotyledonae
Keluarga
: Gramineae (Poaceae)
Genus
: Oryza
Spesies
: Oryza spp.
Terdapat 25 spesies Oryza yang dikenal adalah O. sativa dengan dua
sub spesies yaitu Indica (padi bulu) yang ditanam di Indonesia dan Sinica
(padi cere). Padi dibedakan dalam dua tipe yaitu padi kering (gogo) yang
ditanam di dataran tinggi dan padi sawah di dataran rendah yang
memerlukan penggenangan.Dan di Kelurahan Kemumu ini adalah padi
sawah dengan sumber penggenangan air adalah dari irigasi.
2.3 Analisis Biaya dan Pendapatan
Biaya produksi adalah pengeluaran yang dilakukan selama proses
produksi, meliputi seluruh dana yang dikeluarkan untuk pembelian inputinput dan jasa yang dipakai dalam suatu proses produksi. Dalam jangka
pendek biaya proses produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Sedangkan untuk jangka panjang seluruh pengeluaran adalah biaya variabel,
sebab semua input yang dicapai bersifat variabel.Macam-macam biaya
terdiri dari :
a) Biaya tetap total (Total fixed cost) adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk biaya faktor-faktor produksi tetap dalam suatu proses
produksi. Besarnya biaya ini tidak tergantung dari besarnya volume
yang akan dihasilkan.
b) Biaya Variabel (Total variable cost) adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk pengadaan faktor-faktor produksi variabel suatu
proses produksi. Besarnya biaya ini tergantung dari jumlah produksi
yang akan dihasilkan. Cara menghitung dengan cara mengalikan antara
jumlah input dengan harga input.TVC = Px . X
c) Biaya total (Total cost) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan
dalam proses produksi yang terdiri dari biaya varioabel dan biaya
tetap.TC = TFC + TVC
d) Biaya tetap rata-rata (Average fixed cost) adalah biaya tetap total (TFC)
dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan (Y) pada tiap tingkat
produksi.
e) Biaya variabel rata-rata (Average variable cost) adalah biaya variabel
total (TVC) dibagi dengan jumlah produksi yang dihasilkan (Y). AVC
merupakan kebalikan produk fisik rata-rata (APP).
penjualan
produk
usahatani
seperti,
pinjaman
tunai,
harus
penerimaan tunai rumah tangga seperti upah kerja yang diperoleh dari luar
usahatani didefinisikan sebagai pendapatan tunai rumah tangga (household
net cash income). Jumlah ini adalah uang tunai yang tersedia bagi keluarga
petani untuk pembayaran-pembayaran yang tidak ada kaitannya dengan
usahatani.
Menurut Winardi (1986), pendapatan atau penghasilan adalah hasil
berupa uang atau material lainnya yang dicapai dari penggunaan jasa-jasa
manusia. Pada hakekatnya, petani didalam usahataninya menjalankan
perusahaan pertanian, karena itu tujuan utama setiap petani adalah
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya agar kebutuhan
keluarga dapat dipenuhi. Didalam perusahaan pertanian, pendapatan
diperoleh melalui kegiatan produksi yaitu berupa hasil produksi itu
sendiri. Menurut Sumardi (1985), pendapatan adalah seluruh penerimaan
seseoarang atau kelompok baik berupa uang maupun barang, baik dari
sumber sendiri maupun dari pihak lain yang dinilai dengan uang
berdasarkan atas harga yang berlaku dalam jangka waktu tertentu.
Analisis pendapatan mempunyai tujuan untuk menggambarkan keadaan
sekarang dari suatu kegiatan usaha dan menggambarkan keadaan yang
akan datang dari perencanaan atau tindakan.
Pendapatan keluarga petani berasal dari tiga unsur yaitu pendapatan
dari usaha taninya sendiri, non-pertanian dan kegiatan dari buruh tani di
lahan petani lain. Pendapatan dari usaha tani sendiri terutama ditentukan
oleh produktivitas lahan dan produktivitas tenaga kerja petani yang tersedia
dalam keluarga petani. Usahatani yang dilakukan oleh petani pada
hakekatnya, menyangkut kemampuan petani sendiri dalam memanfaatkan
sumberdaya pertanian yang dimilikinya secara efektif dan efisien (Syam,
1996). Menurut Soekartawi (1995), pendapatan usaha tani adalah selisih
antara penerimaan total dan total biaya yang dikeluarkan. Selanjutnya
Soekartawi, dkk (1986), menjelaskan bahwa pendapatan usaha tani adalah
selisih antara pendapatan kotor usahatani dan pengeluaran total usaha tani.
Pendapatan kotor usaha tani didefinisikan sebagai nilai produksi total usaha
tani dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun yang tidak
dijual.
untuk
membandingkan
penampilan
beberapa
usaha
tani
BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Metode Penentuan Lokasi
Lokasi yang dipilih menjadi lokasi pelaksanaan praktikum adalah
Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara.
Dimana metode penentuan lokasi adalah dipilih secara purposive (sengaja)
dengan pertimbangan bahwa desa ini merupakan wilayah dataran tinggi
yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani yang
membudidayakan tanaman padi sawah. Dan karena lokasi ini adalah lokasi
yang tepat dengan kebutuhan praktikum.
3.2 Metode Penentuan Sampel Responden
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan
teknik Purposive Sampling, yaitu teknik sampling yang didasarkan pada
pertimbangan dan kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian, yaitu
populasi petani padi sawah. Dimana populasi petani padi sawah yang ada
sesuai dengan kebutuhan praktikan yakni 3 kuesioner per praktikan dengan
satu kelompok terdiri dari 5 orang praktikan sehingga dibutuhkan 15
kuesioner dengan 1 kuesioner membutuhkan 1 orang responden.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada praktikum
Ilmu Usahatani ini adalah metode wawancara dengan menggunakan alat
bantu kuesioner yang disesuaikan dengan kebutuhan data dan informasi
yang diperlukan. Data yang digunakan adalah dengan menggunakan data
primer yakni data yang diperlukan adalah data primer tentang karakteristik
petani, biaya serta penerimaan usaha tani yang diperoleh secara langsung
dari petani. Data diperoleh secara langsung dari masyarakat setempat,
perangkat desa maupun dari data lain yang diperoleh dari wawancara. Data
sekunder yakni data yang diperoleh dari instansi atau lembaga yang terkait,
berupa data atau arsip kantor kepala desa atau kelurahan dalam bentuk
monografi desa.
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan didalam laporan praktikum ini
adalah sebagai berikut :
1. Metode deskriptif analisis, maksudnya adalah bahwa metode ini
berusaha memberi arti terhadap data dengan menggambarkannya sesuai
keadaan aktual, data tersebut disusun, dianalisis, dijelaskan kemudian
2.
diambil kesimpulannya.
Tabulasi data dimaksudkan
sebagai
pengelompokkan
data-data
tidak rancu
Persentase dan rata-rata yakni metode yang dilakukan dengan
menghitung persentase dari setiap data yang telah dihitung rata-ratanya
4.
5.
BAB IV
KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTIKUM
4.1 Letak dan Keadaan Wilayah
Luas ( Ha )
Hutan
18
Rawa
4
Padang alang-alang
2.5
Sumber : Data Sekunder Kelurahan Kemumu tahun 2014
Luas lahan yang belum diolah pada Kelurahan Kemumu adalah
sebesar 24.5 Ha. Dapat dilihat bahwa pengunaan lahan yang belum diolah
lebih kecil dibanding lahan yang telah diolah.
Tabel 3. Tanah Inventaris Kelurahan
Penggunaan lahan
Luas
Ha
Tanah bengkok
1
Tanah pasar
0.25
Tanah perkebunan
2
Tanah makam
0.75
Tanah masjid
0.5
Tanah musholla
0.45
Balai dan kantor
1.6
Taman kanak-kanak
0.4
Sumber : Data Sekunder Kelurahan Kemumu tahun 2014
Dari data berikut dapat dilihat bahwa luas lahan untuk penggunaan
inventaris kelurahan sebesar 6.95 Ha. Dengan penggunaan tanah inventaris
kelurahan terluas adalah sebagai balai dan kantor.
Tabel 4 : Luas Tanah Pertanian di Kelurahan Kemumu
Penggunaan lahan
Luas ( Ha )
Sawah teknis
315
Sawah teknis
53
Tegalan
69.15
Kebun karet
100
Kebun kopi
20
Kebun cengkeh
0.5
Kebun kelapa
59
Kebun merica
1
Kebun kayumanis
2
Kebun damar
4
Kebun bambu
70
Kebun buah-buahan
57
Kebun sayur-sayuran
6
Sumber : Data Sekunder Kelurahan Kemumu tahun 2014
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa luas seluruh tanah pertanian di
Kelurahan Kemumu adalah sebesar 756.65 Ha. Dengan luas lahan pertanian
terbesar adalah lahan sawah teknis sebesar 315 Ha.
Jenis kelamin
Jumlah ( jiwa )
Laki-laki
1183
Perempuan
1127
Sumber : Data Sekunder Kelurahan Kemumu tahun 2014
Dari data diatas menunjukkan bahwa penduduk menurut jenis
kelamin adalah bahwa penduduk wanita lebih banyak dibandingkan
penduduk laki-laki. Dimana jumlah perempuan adalah sebanyak 1127
orang.
Tabel 6. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Tidak Sekolah
Tidak tamat SD
Tamat SD/Sederajat
SLTP/Sederajat
SLTA/Sederajat
Perguruan tinggi
Jumlah
Jumlah ( jiwa)
43
29
427
275
98
51
923
Jumlah
386
320
28
4
4
45
67
854
Jumlah
Guru
19
28
1
1
Jenis Guru
Laki-laki Perempuan
8
11
5
23
1
1
Jumlah
murid
352
379
18
21
Jenis Murid
Laki-laki Perempuan
179
183
187
192
11
7
10
11
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Petani Padi Sawah
Karakteristik responden yang
diamati
adalah
umur,
Tingkat
2.
3.
4.
Umur (tahun)
1. <48
2. 48-51
3. >51
Pendidikan Formal
1. <7
2. 7-9
3. >9
Pengalaman Usaha
Tani (Tahun)
1. <16
2. 16-22
3. >22
Penguasaan Lahan
(Ha)
1. <0,5
2. 0,5-0,75
Range
4
Frekuensi
(Orang)
Persentase (%)
8
6
1
53,3
40
6,7
9
3
3
60
20
20
7
6
2
47
40
13
0,25
Rata-Rata
45
17
0.67
2
9
13
60
3. >0,75
4
27
Sumber : Data Sekunder Kelurahan Kemumu tahun 2015.
Karakteristik umur Petani Padi Sawah di Kelurahan Kemumu
Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara yang dibagi kedalam 3
kategori yakni umur muda yang berumur kurang dari 48 tahun dengan
jumlah 8 orang, umur sedang yang berumur 48-51 tahun dengan jumlah
petani sebanyak 6 orang, dan umur tua yang berumur lebih besar dari 51
tahun dengan jumlah petani sebesar 1 orang. Dimana umur ketiganya masih
dalam rentang umur produktif dimana umur produktif adalah umur yang
berada pada umur 15-60 tahun. Dimana pada usia produktif petani
mempunyai kemampuan berfikir dan bekerja yang optimal khususnya dalam
berusahatani.
Pada tingkat pendidikan Petani Responden bahwa umur petani
digolongkan kedalam 3 kategori yakni tingkat pendidikan kurang dari 7
tahun yang berjumlah 9 orang dengan persentase 60 %, tingkat pendidikan 7
sampai 9 tahun berjumlah 3 orang dengan persentase 20 %dan tingkat
pendidikan lebih besar dari 9 tahun berjumlah 3 orang dengan persentase
20% . Dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan petani responden
digolongkan dengan rata-rata 7 tahun artinya adalah bahwa tingkat
pendidikan petani responden masih tergolong rendah dimana telah tamat
pendidikan sekolah dasar (SD), namun belum tamat sekolah lanjutan tingkat
pertama (SLTP).
Untuk pengalaman usahatani petani padi sawah Kelurahan Kemumu,
Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara bahwa rata-rata
pengalaman usahatani padi sawah selama 17 tahun, yang dibagi kedalam 3
kategori yakni pengalaman usahatani kurang dari 16 tahun sebanyak 6
orang, pengalaman usahatani selama 16-22 tahun sebanyak 6 orang, dan
pengalaman usahatani selama lebih dari 22 tahun sebanyak 2 tahun. Artinya
adalah
bahwa
petani
responden
termasuk
kedalam
petani
yang
sebanyak 9 orang dan penguasaan lahan lebih dari 0.75 sebanyak 4 orang.
Dapat dilihat bahwa petani responden termasuk kedalam petani dengan
penguasaan lahan sempit karena petani responden masih memiliki rata-rata
penguasaan lahan sebesar 0.67 Ha.
Pupuk :
Urea
TSP
Ponska
3.
-
Pestisida :
Danke
Lindomin
Skor
Pugar
Manufer
Dursban
Decis
Rupiah/Ha/MT
94030
386667
105333
176400
577115
157213
263284
30000
10000
3333
5333
8000
16667
30000
778333
1023333
44776
14925
4795
7960
11940
24876
44776
1161691
1527363
4. Tenaga Kerja :
TKDK
TKLK
250000
250000
TK Mesin
Sumber : Data Primer Kelurahan Kemumu tahun 2015.
Penggunaan biaya variabel oleh petani responden adalah untuk biaya
bibit, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Untuk biaya bibit, petani responden
menggunakan rata rata bibit sebanyak 21 kg dengan rata-rata biaya
permusim tanam nya adalah seharga 63.000. Artinya adalah bahwa
penggunaan pupuk dari suatu usahatani adalah 21 kg dengan rata-rata luas
lahan petani responden seluas 0.67 Ha, dan dengan bibit 21 kg dapat
melakukan usatani padi sawah.
Biaya variabel untuk pupuk, petani responden hanya menggunakan 3
jenis pupuk yakni ure, ponska, dan TSP. Dimana rata-rata penggunaan
pupuk urea sebesar 125 kg, rata-rata penggunaan pupuk TSP sebesar 26 kg,
dan rata-rata penggunaan pupuk ponska sebesar 49 kg, dapat dilihat bahwa
dari ketiga pupuk tersebut petani responden lebih banyak menggunakan
pupuk urea dibanding pupuk Ponska dan TSP dikarenakan harga pupuk urea
yang
paling
murah
diantara
keduanya.
Petani
responden
dalam
penggunaan tenaga kerja mesin yang juga merupakan biaya riil atau biaya
yang benar dikeluarkan dalam usahatani.
Penggunaan tenaga kerja dalam keluarga meliputi seluruh proses
kegiatan usahatani mulai dari penyemaian, persiapan lahan, penanaman,
perawatan, panen dan pasca panen. Alasan petani responden menggunakan
tenaga kerja dalam keluarga adalah agar semakin ringan/murahnya biaya
yang dikeluarkan jika petani ikut bekerja dalam setiap proses usahatani.
Sedangkan pada penanaman dan panen petani responden menggunakan
tenaga kerja dari luar keluarga dikarenakan dalam proses usahatani ini
memerlukan banyak tenaga sehingga harus menggunakan tenaga kerja luar
keluarga, dan penggunaan tenaga kerja mesin diperlukan pada saat
pengolahan tanah dengan menggunakan traktor dimana petani reponden
mengeluarkan biaya tenaga kerja mesin sebesar Rp. 250,000 setiap musim
tanam.
B. Biaya Tetap Usahatani Padi Sawah
Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh besarnya
produksi.
Tabel 13: Biaya Tetap Usahatani Padi Sawah
No
1.
Jenis
Rupiah/UT/MT
Rupiah/Ha/MT
Biaya
49630
74075
Penyusutan
Alat
6667
9951
Biaya pajak
Sumber : Data Primer Kelurahan Kemumu tahun 2015
Dari tabel dapat dijelaskan bahwa biaya tetap yang dikeluarkan
petani responden dalam usahatani padi sawah adalah biaya penyusutan alat,
dan biaya pajak lahan usahatani. Biaya tetap untuk biaya penyusutan alat
adalah sebesar 49630 per musim tanam nya, dimana biaya penyusutan alat
yang dimiliki petani adalah biaya penyusutan sabit, cangkul, parang, dan
hand sprayer. Sedangkan untuk biaya pajak lahan usahatani petani
responden adalah rata-rata sebesar Rp. 6,667 permusim tanam.
Total biaya
Penerimaan
variabel
1
2699400
56297
5606667
Sumber : Data Primer Kelurahan Kemumu tahun 2015
Total
pendapatan
2850970
untuk
mengetahui
kelayakan
usahatani
dengan
BAB V
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Biaya dan pendapatan dari usaha tani padi sawah yang ada di
Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu
Utara dapat disimpulkan bahwa besarnya biaya pendapatan lebih
besar dibanding biaya yang dikeluarkan dalam usahatani, yang
artinya adalah bahwa usahatani untung dan layak diusahakan.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwilaga. 1982. Ekonomi Pertanian Indonesia. Angkasa. Bandung.
Dumairy. 1999. Bunga Rampai Pembangunan Pertanian. Universitas
Sebelas Maret Press. Surakarta.
Fadholi. 1989. Manajemen Usahatani Daerah Tropis. LP3ES. Jakarta.
Herwanto. 1993. Dasar-dasar Usahatani di Indonesia. Yayasan Obor
Indonesia. Jakarta.
Mosher. 1968. Ekonomi Pertanian Indonesia. Universitas Sebelas Maret
Press. Surakarta.
Mulyadi. 2007. Pengantar Ekonomi pertanian. LP3ES. Jakarta.
Nila. 2006. Analisis Pendapatan Usahatani Padi. Universitas Indonesia.
Jakarta
.
Ratang. 1995. Ilmu Usahatani dan Penelitian dan Pengembangan Petani
Kecil. UI Press. Jakarta.
L
A
M
P
I
R
A
N