Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


HYDROCYCLONE

ANGGOTA:
ANDRIAN EKA PUTRA
FATHONIE YURNIA H
RIAN SAPUTRA
RIZKI ALDI SAPUTRA

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Hydrocyclone ini. Adapun makalah ini disusun
sebagai tugas mata kuliah Pengolahan Bahan Galian.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan atas bantuan semua pihak.
Baik yang berperan secara langsung maupun tidak langsung dalam
penulisan dan penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Penulis juga menyadari bahwa makalah yang telah diselesaikan ini
tidak

lepas

dari

beberapa

kesalahan.

Oleh

karena

itu,

penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan


kedepannya. Demikianlah, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Aamiin.

Padang, 9 November 2015

Penulis

ii

DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................i
Kata Pengantar......................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................iii
BAB I Pendahuluan................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................1
1.2 Rumusan masalah.................................................2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................2
BAB II Pembahasan...............................................................3
2.1 Pengertian Hydrocyclone.......................................3
2.2 Prinsip kerja Hydrocyclone....................................3
2.3 Jenis Hydrocyclone................................................5
2.4 Konstruksi pada multicyclone................................6
2.5 Bagian-bagian Hydrocyclone.................................8
BAB III Penutup.....................................................................12
3.1 Kesimpulan............................................................12
Daftar Pustaka......................................................................13

BAB I
ii
i

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Klasifikasi adalah proses pemisahan partikel berdasarkan kecepatan pengendapannya


dalam suatu media (udara atau air). Klasifikasi dilakukan dalam suatu alat yang disebut
classifier.
Produk dari proses klasifikasi ada 2 (dua), yaitu :
- Produk yang berukuran kecil/halus (slimes) mengalir di bagian atas disebut overflow.
- Produk yang berukuran lebih besar/kasar (sand) mengendap di bagian bawah (dasar)
disebut underflow.
Proses pemisahan dalam classifier dapat terjadi dalam tiga cara (concept), yaitu :
1. Partition concept
2. Tapping concept
3. Rein concept
Hal ini dapat berlangsung apabila sejumlah partikel dengan bermacam-macam ukuran
jatuh bebas di dalam suatu media atau fluida (udara atau air), maka setiap partikel akan
menerima gaya berat dan gaya gesek dari media. Pada saat kecepatan gerak partikel
menjadi rendah (tenang/laminer), ukuran partikel yang besar-besar mengendap lebih
dahulu, kemudian diikuti oleh ukuran-ukuran yang lebih kecil, sedang yang terhalus
(antara lain slimes) akan tidak sempat mengendap.
Peralatan yang umum dipakai dalam proses klasifikasi adalah :
1. Scrubber
2. Log washer
3. Sloping tank classifier (rake, spiral & drag)
4. Hydraulic bowl classifier
5. Hydraulic clindrical tank classifier
6. Hydraulic cone classifier
7. Counter current classifier
8. Pocket classifier
9. Hydrocyclone
10. Air separator
11. Solid bowl centrifuge
12. Elutriator
Pada makalah ini, akan dibahas mengenai Hydrocyclone.

1.2

Rumusan Masalah

1. Apa itu Hydrocyclone?


2. Bagaimana cara kerja Hydrocyclone?
1.3

Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang Hydrocyclone


2. Untuk mengetahui cara kerja hydrocyclone

BAB II
2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hydrocyclone


Pada dasarnya hydrocyclone merupakan gabungan dari dua kata yaitu hydro dan cyclone. Hydro
dapat diartikan air ataupun cairan, sedangkan cyclone dapat diartikan sebagai pusaran. Sehingga
hydrocyclone diartikan sebagai pusaran air.
Dalam penggunaanya secara nyata hydrocyclone dapat diartikan sebagai suatu alat yang dapat
memisahkan material ataupun partikel dari suatu komposisi campuran baik berbentuk padatan
dengan cairan ataupun cairan dengan cairan.

2.2 Prinsip kerja Hydrocyclone


Prinsip kerja dari hydrocyclone adalah terdapatnya kumpulan partikel dan air yang masuk dalam
arah tangensial ke dalam siklon pada bagian puncaknya. Kumpulan air dan partikel ditekan ke
bawah secara spiral (primary vortex) karena bentuk dari siklon. Gaya sentrifugal menyebabkan
partikel terlempar ke arah luar, membentur dinding dan kemudian bergerak turun ke dasar
hydrocyclone. Dekat dengan bagian dasar hydrocyclone, air bergerak membalik dan bergerak ke
atas dalam bentuk spiral yang lebih kecil (secondary vortex) partikel yang lebih ringan bergerak
keluar dari bagian puncak hydrocyclone sedangkan partikel yang berat keluar dari dasar
hydrocyclone.

Gambar 2.1 Prinsip kerja Hydrocyclone


3

Ada beberapa alasan mengapa hydrocyclone dipakai sebagai alat pemisah, yaitu:
1. Biaya operaional yang relatif murah
2. Prosesnya dapat dilakukan pada satu tempat
3. Desain ataupun modelnya sederhana, berupa kombinasi konstruksi silinder dan kerucut
4. Tidak memiliki bagian yang bergerak
5. Minim biaya perawatan

2.3 Jenis Hydrocyclone


2.3.1 Hydrocyclone tipe konvensional
Pada Hydrocyclone tipe konvensional memiliki bagian berbentuk silinder dan bagian berbentuk
kerucut. Memiliki dua jenis tipe yang berbeda yang berdasarkan sudut kemiringannya. Tipe yang
pertama memiliki sudut kemiringan 20o 25O, sedangkan jenis yang lain memiliki sudut > 25o
hingga 180o. Fluida dialirkan melalui dari lubang inlet bagian atas pada silinder dan aliran
tersebut menghasilkan gerakan berbentuk pusaran yang kuat pada dinding Hydrocyclone.
Gambar 2.2 Hydrocyclone tipe konvensional

2.4 Konstruksi pada multicyclone


Pada proses klarifikasi ataupun pada proses klasifikasi untuk ukuran partikel yang sangat kecil
biasanya dipergunakan hydrocylone dalam jumlah yang banyak. Tetapi ukuran dari hydrocyclone
yang digunakan tidak sebesar hydrocyclone pada umumnya. Hal ini dimaksudkan karena
diperlukannya proses pemisahan yang berulang-ulang dan kualitas hasil pemisahan yang sangat
baik sehingga dibuatlah konstruksi multicyclone.
Secara umum dapat dilihat terdapat 2 jenis konstruksi multicyclone yang dapat dijumpai, yaitu :
konstruksi linear dan konstruksi circular. Kedua jenis konstruksi tersebut memiliki fungsinya
masing-masing, seperti pada konstruksi circular yang memungkinkan tiap hydrocyclone dapat
terhubung dalam jumlah banyak dimana mengelilingi satu pipa atau lubang utama sehingga
panjang pipa penghubung tiap hydrocyclone tetap sama.
2.4.1 Round Desilter Hydrocyclone
Terdiri dari 10 hingga 20 Hydrocyclone yang digabungkan secara melingkar menjadi satu bagian.
Pada Hydrocyclone ini dilengkapi dengan Shut-off valves pada setiap konstruksinya. Sehingga
memungkinkan untuk memindahkan atau mengganti salah satu Hydrocyclone jika rusak tanpa
menganggu kinerja Hydrocyclone lainnya dan juga memudahkan operator untuk mengawasi
kinerja disetiap Hydrocyclone.
Gambar 2.3 Round Desilter Hydrocyclone (Krebs Engineering,2009)

2.4.2 Inline Desilter Hydrocyclone


Terdiri dari 10 20 Hydrocyclone yang disusun secara pararel. Inline Desilter Hydrocyclone
biasanya digunakan pada tempat yang tidak memiliki area yang cukup luas untuk menampung
banyak konstruksi instalasi mesin. Sehingga dapat menghemat pemakaian tempat.
Gambar 2.4 Inline Desilter Hydrocyclone
2.4.3 Hydrocyclone aliran aksial
Pada umumnya digunakan pada industri pengolahan air bersih. Berfungsi memisahkan sisi
minyak dari campuran air kemudian sisa minyak tersebut ditampung dan dibuang.
Karateristik dari Hydrocyclone aliran aksial :
a.) Konsentrasi penyerapan minyak hingga 10.000 ppm
b.) Besar penurunan tekanan balik 2 - 3,5 bar
c.) Besar penurunan tekanan buang 4 7,5 bar
d.) Penurunan tekanan dapat diminimalkan dengan menambah jumlah pipa didalam
Hydrocyclone
Gambar 2.5 Hydrocyclone aliran aksial

2.5 Bagian-bagian dari Hydrocyclone


Secara umum bagian-bagian dari Hydrocyclone dapat dilihat dari gambar berikut :
Gambar 2.6 Bagian-bagian Hydrocyclone

Keterangan:
1. Lubang masuk
2. Cylindrical section
3. Vortex finder
4. Cone section
5. Lubang keluar

2.5.1 Lubang masuk (Inlet area)


Ada beberapa tipe dari lubang masuk (Inlet area), yaitu : lubang masuk tipe involute, lubang
masuk tipe ramp dan lubang masuk tipe scroll. Berbagai tipe tersebut dimaksudkan untuk lebih
memaksimalkan kinerja dari Hydrocyclone. Dengan konstruksi lubang masuk dengan tipe
involute, lubang masuk tipe ramp dan lubang masuk tipe scroll dapat mengurangi efek dari
turbulensi yang terjadi disekitar dinding lubang masuk dan daerah antara lubang masuk dengan
cylinder section.

Gambar 2.7 Beberapa tipe dari lubang masuk (inlet area)

2.5.2 Cylindrical section


Pada dasarnya diameter dari cylindrical section memilki diameter sebesar diameter dari
Hydrocyclone . Konstruksi dari cylindrical section yang panjang dimaksudkan untuk
memperbesar kapasitas dan juga mengurangi dari kecepatan tangensial. Besar kecilnya dari
konstruksi dari cylindrical section dapat mempengaruhi besarnya tekanan.

Gambar 2.8 Beberapa tipe dari cylindrical section

10

2.5.3 Vortex finder


Pada umumnya besar dari vortex finder 20 - 45 % dari diameter Hydrocyclone. Besar dari vortex
finder dapat kualitas pemisahan yang dihisap.
2.5.4 Cone section
Besar sudut pada cone section didasarkan pada jenis pemakaiannya. Pada cone section besudut
20 merupakan standar pemakaian pada industri pertambangan mineral. Sedangkan untuk
Hydrocyclone yang memiliki bagian bawah datar diperuntukan untuk pemisahan materialmaterial berstruktur kasar.
Gambar 2.9 Beberapa tipe dari cone section

11

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hydrocyclone merupakan gabungan dari dua kata yaitu hydro dan cyclone. Hydro dapat
diartikan air ataupun cairan, sedangkan cyclone dapat diartikan sebagai pusaran. Sehingga
hydrocyclone diartikan sebagai pusaran air.
Ada beberapa alasan Hydrocyclone digunakan sebagai pemisah, yaitu :
1. Biaya operaional yang relatif murah
2. Prosesnya dapat dilakukan pada satu tempat
3. Desain ataupun modelnya sederhana, berupa kombinasi konstruksi silinder dan kerucut
4. Tidak memiliki bagian yang bergerak
5. Minim biaya perawatan

12

DAFTAR PUSTAKA

http://migas-indonesia.com/2008/08/rangkuman-diskusihydro-cyclone.html
https://indrawibawads.wordpress.com/tag/prinsip-kerja-cyclone/
http://intisawit.blogspot.co.id/2012/08/cara-kerja-sand-cyclone.html
http://kuliahd3fatek.blogspot.co.id/2009/05/bab-i-pengolahan-bahan-galian.html

13

Anda mungkin juga menyukai