Anda di halaman 1dari 7

KONSEP DASAR PERUBAHAN

Perubahan pelayanan keperawatan mempunyai dua pilihan utama,


yaitu mereka melakukan inovasi dan berubah atau mereka yang
diubah oleh suatu keadaan dan situasi. Perawat harus mempunyai
keterampilan dalam proses perubahan. Keterampilan pertama
adalah

proses

keperawatan.

Proses

keperawatan

merupakan

pendekatan dalam menyelesaikan masalah yang sistematis dan


konsisten dengan perencanaan perubahan. Keterampilan kedua
adalah ilmu teoritis dan pengalaman praktik. Perawat harus
diajarkan ilmu teoritis di kelas dan mempunyai pengalaman praktik
untuk bekerja secara efektif dengan orang lain.
Perubahan

pelayanan

kesehatan/keperawatan

merupakan

kesatuan dalam perkembangan dan perubahan keperawatan di


Indonesia. Bahkan, menjadi hal yang aneh atau tidak semestinya
terjadi, apabila masyarakat umum dan lingkungannya

terus-

menerus berubah, sedangkan keperawatan yang merupakan bagian


masyarakat tersebut tidak berubah dalam menata kehidupan
profesi

keperawatan.

Perubahan

adalah

cara

keperawatan

memperatahankan diri sebagai profesi dan berperan aktif dalam


menghadapi era global (millennium III). Masyarakat ilmuwan dan
professional keperawatan Indonesia melihat dan mempersiapkan
proses profesionalisasi pada era global ini bukan sebagai suatu
ancaman untuk ditakuti atau dihindari, tetapi merupakan tantangan
untuk

berupaya

keperawatan

di

lebih

keras

Indonesia

memacu

serta

proses

profesionalisasi

menyejajarkan

diri

dengan

keperawatan di Negara-negara lain. Mewujudkan keperawatan

sebagai profesi di Indonesia bukan hanya sekadar perjuangan untuk


membela nasib para perawat yang sudah lama kurang mendapat
perhatian. Namun lebih dari itu, upaya ini dilakukan untuk
memenuhi hak masyarakat dalam mendapat asuhan keperawatan
yang professional.
Keperawatan sebagai profesi yang merupakan bagian dari
masyarakat akan terus berubah sejalan dengan masyarakat yang
terus berkembang dan mengalami perubahan. Keperawatan dapat
dilihat dari berbagai aspek, antara lain keperawatan sebagai bentuk
asuhan professional kepada masyarakat, keperawatan sebagai ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek), serta keperawatan sebagai
kelompok

masyarakat

ilmuwab

dan

kelompok

masyarakat

professional. Dengan terjadinya perubahan atau pergeseran dari


berbagai factor yang memengaruhi keperawatan, akan berdampak
pada

perubahan

dalam

pelayanan/asuhan

keperawatan,

perkembangan iptek keperawatan, maupun perubahan dalam


masyarakat

keperawatan,

baik

sebagai

masyarakat

ilmuwan

maupun sebagai masyarakat professional.


Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
pada era global akan terus berubah karena masalah kesehatan
yang dihadapi masyarakat juga terus mengalami perubahan.
Masalah keperawatan sebagai bagian masalah kesehatan yang di
hadapi masyarakat terus-menerus berubah karena berbagai factor
yang mendasarinya juga terus mengalami perubahan. Dengan
berkembangnya

masyarakat

dan

berbagai

bentuk

pelayanan

professional serta kemungkinan adanyan perubahan kebijakan


dalam

bidang

kesehatan,maka

mungkin

saja

akan

terjadi

pergeseran peran keperawatan dalam system pemberian pelayan


kesehatan kepada masyarakat.
Era global, hendaknya oleh para penggiat keperawatan
dipersiapkan secara benar dan menyeluruh, mencakup seluruh
aspek keadan atau peristiwa yang telah, sedang dan yang akan
berlangsung pad era tersebut. Memasuki era global kita dihadapkan
pada perkembangan iptek yang sangat cepat. Proses penyebaran
iptek juga disertai dengan percepatan penyebaran berbagai macam
barang dan jasa yang luar biasa banyak. Hal ini disebabkan
pesatnya perkembangan teknologi transportasi, komunikasi, dan
jenis teknologi lainnya. Semuanya ini mencerminkan terjadinya
proses globalisasi dengan segala ciri dan konsekuensinya.
Ada empat scenario masa depan yang diprediksikan akan
terjadi dan harus diantisipasi dengan baik oleh profesi keperawatan
Indonesia (Maarifin,1999), yaitu :
1. Masyarakat berkembang ditunjukkan dengan tingkat pendidikan
sehingga membuat mereka memiliki kesadaran yang lebih tinggi
akan hak dan hokum menuntut berbagai bentuk dan jenjang
pelayanan kesehatan yang professional ditambah pula rentang
kehidupan daya ekonomi masyarakat ikut semakin melebar.
2. Rentang masalah kesehatan meluas, sehingga berdampak pada
system pemberian pelayan kesehatan, mulai dari teknologi yang
sederhana sampai pada teknologi yang sangat canggih.
3. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang dan harus
dimanfaatkan secara tepat guna.
4. Tuntutan profesi meningkat karena didorong oleh perkembangan
iptek medis, permasalahan internal pada profesi keperawatan,
dan era global.

Menurut

Tofler

(1979),

terdapat

empat

kategori

umum

perubahan social yang memengaruhi peran keperawatan, yaitu


pergeseran menuju arah pengasuhan diri sendiri dan rasa tanggung
jawab seseorang terhadap kesehatan yang meliputi :
1. Pengaruh factor-faktor lingkungan terhadap kesehatan
2. Pergerakan penekanan pelayanan kesehatan dengan lebih
menekankan pada upaya pencegahan gangguan kesehatan.
3. Perubahan peran dari pemberi pelayanan kesehatan
4. Cara-cara baru pengambilan keputusan dalam bidang
kesehatan yang memberikan penerima pelayanan kesehatan
tanggung

jawab

yang

lebih

besar

dalam

perencanaan

kesehatan.

Jenis dan Proses Perubahan


Perubahan

dapat

dijabarkan

dengan

beberapa

cara,

yaitu

perubahan yang tidak direncanakan dan yang direncanakan.


Perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan yang terjadi
tanpa persiapan. Sebaliknya, perubahan yang direncanakan adalah
perubahan yang telah derencanakan dan dipikirkan sebelumnya.
Secara umum, perubahan terencana adalah suatu proses dimana
ada pendapat baru yang dikembangkan dan dikomunikasikan
kepada semua orang, walupun akhirnya akan diterima atau ditolak.
Perubahan ini terjadi dalam waktu yang lama dan memiliki tujuan
yang jelas. Perubahan terencana lebih mudah dikelola daripada
perubahan tidak terencana yang terjadi pada perkembangan
manusia, tanpa persiapan, atau karena suatu ancaman. Oleh karena
alas an tersebut, perawat harus dapat mengelola perubahan.

Proses perencanaan terjadi karena adanya perubahan yang


sangat kompleks dan melibatkan interaksi banyak orang,factor, dan
tekanan.

Perencanaan

perubahan,

sebagaimana

proses

keperawatan, memerlukan suatu pemikiran yang matang tentang


keterlibatan
pengambilan
efektivitas

individu

atau

keputusan,
penggunaan

kelompok,.
pemikiran

Penyelesaian

keterampilan

kritis,

masalah,

pengkajian,

interpersonal

dan

seperti

kemampuan komunikasi, kolaborasi, negosiasi, dan persuasi adalah


kunci dalam perencanaan perubahan.
Orang yang mengelola perubahan harus mempunya visi yang
jelas bagaimana proses akan dilaksanakan dengan cara yang
terbaik untuk mencapai tujuan. Proses perubahan memerlukan
tahapan yang berururtan diamana orang akan terlibat dalam
sebuah

proses

perubahan

dan

arah

perubahan

yang

akan

dilaksanakan. Oleh karena itu, koalisi perlu dan harus dibentuk


untuk mendukung perubahan. Selain itu, perubahan juga harus
didukung oleh strategi perubahan yang baik. Sebelum mempelajari
strategi

perubahan,

rangkuman

teori-teori

perubahan

perlu

dipelajari terlebih dahulu.

Teori-Teori Perubahan
Teori Kurt Lewin (1951)
Lewin (1951) mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan
menjadi tiga tahapan, yaitu unfreezing, moving, dan refreezing

(Kurt Lewin, 1951 dari Lancaster,J,. Lancaster,W, 1982). Perubahan


tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut .
1. Pencairan (Unfreezing), yaitu motivasi yang kuat untuk beranjak
dari keadaan semula dan merubah keseimbangan yang ada.
Pada tahapan ini, perubahan mulai dirasakan perlu sehingga
muncul kesiapan untuk berubah, menyiapkan diri, dan upaya
melakukan perubahan.
2. Bergerak (moving), yaitu bergerak menuju keadan yang baru
atau tingkat/tahap perkembangan baru karena memiliki cukup
informasi, memiliki sikap dan kemampuan untuk berubah,
memahami masalah yang dihadapi, dan mengetahui langkahlangkah penyelesaian yang harus dilakukan. Setelah hal-hal ini
dimiliki, perlu dilakukan langkah nyata untuk berubah dalam
mencapai tingkat atau tahap baru tersebut.
3. Pembekuan (refreezing), yaitu keadan disaat motivasi telah
mencapai tingkat /tahap baru atau mencapai keseimbangan
baru. Tingkat baru yang telah dicapai harus dijaga agar tidak
mengalami kemunduran pada tingkat atau tahap perkembangan
semula. Oleh karena itu, selalu diperlukan umpan balik dan kritik
yang membangun dalam upaya pembinaan (reinforcement) yang
terus-menerus dan berkelanjutan.
Tuntutan

kebutuhan

yang

semakin

meningkat

menyebabkan

perawat harus berubah secara terencana dan terkendali. Salah satu


teori perubahan yang dikenal sebagai teori lapangan (field theory)
dengan analisis kekuatan medan (force field analysis) dari Kurt
Lewin (1951), dalam Marifin (1997), menjelskan bahwa ada
kekuatan pendorong untuk berubah ( driving forces) dan ada
kekuatan penghambat terjadinya perubahan (restraining force).

Perubahan terjadi apabila salah satu kekuatan lebih besar dari yang
lain.
Factor pendorong terjadinya perubahan terdiri atas kebutuhan
dasar

manusia

dan

kebutuhan

dasar

interpersonal.

Manusia

memiliki kebutuhan dasar yang tersusun berdasarkan hierarki


kepentingan. Kebutuhan yang belum terpenuhi akan memotivasi
perilaku sebagaimana teori kebutuhan Maslow (1954). Di dalam
keperawatan,

kebutuhan

ini

dapat

dilihat

dari

bagaimana

keperawatan mempertahankan dirinya sebagai profesi dalam upaya


memenuhi

kebutuhan

masyarakat

keperawatan yang professional.

akan

pelayanan/asuhan

Anda mungkin juga menyukai