Anda di halaman 1dari 8
GS DASAR-DASAR KELISTRIKAN — uit Kelistrikan SIRKUIT LISTRIK ; TEORI DASAR 1. TEORI DASAR TENTANG SIRKUIT KELISTRIKAN APAKAH SIRKUIT LISTRIK ITU ? Pada gambar di bawah ditunjukkan baterai, fuse, switch dan lampu, masing-masing dihubungkan de- gan kabel sehingga arus listrik akan mengalir dari terminal positi baterai —> kabel pengantar —> Fuse —> Sakelar (switch) —> kabel pengantar —> lampu —> kabel pengantar kemudian ke terminal negatit baterai. Rangkalan dimana arus listrik dapat mengalir disebut sirkuitlistrik. Battery OHP 23 BEBAN Pada gambar di bawah, klakson (horn) ditempatkan pada lampu, Perlengkapan lain (contoh lain : lampu, motor wiper,dsb) yang menggunakan kelistrikan disebut beban. Dalam sirkuit kelistrikan semua beban dikategorikan sebagal tahanan. 2-10 SIRKUIT LISTRIK PADA MOBIL Dalam sirkuit kelistrikan mobil, salah satu ujung kabel dari setiap beban dibubungkan dengan body kendaraan atau rangka yang bertungsi sebagal konduktor untuk mengalirkan arus ke baterai. Selanjutnya bodi atau rangka tersebut disebut de- gan massa (ground = earth) dari sirkuit (berarti agian dari sirkuit yang mengembalikan arus ke baterai). Body or frame (Ground) OHP 23 2, HUKUM OHM APAKAH HUKUM OHM ITU ? Bila tegangan diberikan pada sirkuit kelistrikan, maka arus akan mengalir ke sirkuit. Berikut ini hubungan khusus antara tagangan (voltage), arus dan tahanan dalam sirkut. Ukuran arus yang me- ngalir akan berbanding lurus dengan tegangan yang diberikan dan berbanding terbalik terhadap tahanan Hubungan ini disebut dengan hukum Ohm dapat ditunjukkan seperti berikut ‘Arus listrik = Tegangan : Tahanan Dimana 1 = Anus listrik yang mengalir pada sirkuit, da- lam Ampere (A) V = Tegangan iistrik yang diberikan pada sirkuit dalam Vott (V). R = Tahanan pada sirkuit, dalam Ohm (0). DASAR-DASAR KELISTRIKAN Dalam praktek istilah “I = V/R" berarti“A = V/O". 10. Pada tahanan memungkinkan 1 A arus mengalir da- ‘am satu sirkuit bila tegangan 1 V diberikan pada sirkult, PENGGUNAAN HUKUM OHM Hukum Ohm dapat digunakan untuk menentukan suatu tegangan V, arus I atau tahanan R pada sit- uit kelistrikan, dapat ditentukan tanpa pengukuran yang aktual, bila diketahui harga dari dua faktor yang lain. a. Hukum ini dapat digunakan untuk menentukan besar arus yang mengalic pada sirkuit bila te- ‘gangan V diberikan pada tahanan R. Sepertitelah disebut terdahulu, Hukum Ohm adalah ‘Anus listrik = Tegangan/Tahanan Pada sitkuit berikut diasumsikan bahwa tahanan R. adalah 2 9 dan tegangan V yang diberikan adalah 12 V. Jadi arus | yang mengalis pada sirkuit dapat dinitung sebagai berikut : OHP 24 b. Hukum ini juga dapat digunakan untuk meng- hhitung tegangan V yang diperlukan agar arus I ‘mengalir melalui tahanan R. irkuit Kelistrikan, Teorl Dasar V=IxR Tegangan = Arus listrik x Tahanan Dalam sirkult berikut ini dlasumsikan bahwa ta- hanan R adalah 4 Q. Besarnya tegangan V yang diperlukan agar arus I sebesar 3 A dapat mengalir melalul tahanan dapat dihitung sebagai berikut : V= rR 3Ax4Q=12V OHP 24 ann B DASAR-DASAR KELISTRIKAN - Sirkuit Kelistrikan, Teor! Dasar c. Contoh lain pemakaian Hukum Ohm digunakan untuk menghitung tahanan listrik R bila tegangan V yang diberikan pada sirkuit dan arus listrik I yang mengalir pada sirkult diketanui : v Aes Tahanan listrik = Voltage / Arus listrik Dalam sirkuit berikut ini diasumsikan bahwa t gangan V adalah 12 V diberikan pada sirkuit dan arus listrik yang mengalir adalah 4 A. Jadi harga tahanan listrik R atau beban dapat dihitung sebagai berikut : OHP 24 3. TAHANAN RANGKAIAN Pada satu sirkuit kelistrikan biasanya digabungkan lebih dari satu tahanan Jlistrik atau beban. Beberapa tahanan listrik mungkin dirangkaikan di dalam sirkuit dengan salah satu diantara tiga metode penyam- bungan berikut ini : Rangkalan Ser! b, Rangkalan Pararel ¢, Rangkalan Serl - Pararel 2-12 Harga jumlah tahanan dari seluruh tahanan yang dirangkaikan di dalam sirkult disebut dengan ta- hanan total (combined resistance). Metode rang- kaian serie - paralel sering digunakan pada kelistrik- kan mobil RANGKAIAN SER} Bila dua atau lebih lampu (tahanan Rs dan Re, dsb) dirangkaikan di dalam sirkuit seperti pada gambar di bawah, hanya ada satu jalur dimana arus dapat mengalir. Tipe penyambungan seperti ini, disebut rangkaian serie. Besar arus listrik yang mengalir se- alu sama pada setiap tempattitik pada rangkaian serie. Ry (Combined tesistance) ‘Tahanan kombinasi (combined resistance) Re pada sirkuit adalah sama dengan jumlah dari masing- masing tahanan R, dan Rp, R= Ry +Rp ‘Selanjutnya, kuat arus listik 1 yang mengalir pada sirkuit dapat dihitung sebagai berikut : v Nv. ie = R, ~ R,+R, DASAR-DASAR KELISTRIKAN ~ Sirkuit Kelistrikan, Teori Dasar Tahanan Ro (jumlah tahanan Ry dan R yang dirangkaikan serie pada sirkuit seperti pada gam- bar) dan anus listrik I yang mengalir pada sirkuit dapat dihitung sebagai berikut ; —— = T=? R, = 29 I a= 40 Tahanan total R, + Re =22+49=62 v ‘Arus listrik 1 Ine 12V =a =2A 62 PENURUNAN TEGANGAN (VOLTAGE DROP) Bila arus istrk mengalir di dalam sirkuit, dengan adanya tahanan listrik di dalam sirkuit akan menyebabkan tegangan turun setelah melewati tahanan. Besarnya perubahan tegangan dengan adanya tahanan disebut dengan penurunan te- gangan (voltage drop), Bila arus I mengalir pada sirkuit, penurunan te- ‘gangan V; dan V, Setelah melawati Ry dan Fiz dapat dinitung dengan hukum Ohm (Besar-arus I adalah sama pada Ay dan Re karena dirangkaikan secara serie) Vy = Rix R, x1 < i Penjumlahan penurunan tegangan setelah mele- wati tahanan akan sama dengan tegangan sum- bernya (Vz). Vy +V2=Vy Penurunan tegangan setelah melewati Ry dan Ra pada sirkuit di bawah dapat dihitung sebagal berikut. a2 Tahanan total (Combined resistance) Ro = Pr + Re =22+49=62 Mr Aus 1 ra 12V =v ae2an 6a Penurunantegangan V, = Ry x1 pada R, =29x2A=4V Rp x1 40x2A=8V Penurunantegangan V2 pada Re > G DASAR-DASAR KELISTRIKAN ~ Sirkuit Kelistrikan, Teori Dasar RANGKAIAN PARALEL Pada rangkaian paralel, dua atau lebih tahanan (Ry, Re, dst) dihwbungkan di dalam sirkuit seperti pada gambar, salah satu dari setiap ujung resistance dihubungkan ke bagian yang bertegangan tinggi (positif) dari sirkuit dan ujung lainnya dihubungkan ke bagian yang lebih rendah (negatit) ‘Tegangan baterai dialirkan ke seluruh resistor di da- lam sitkuit yang dinubungkan secara paralel Combined | p Vy fesistance Rp | ¥ r r i | { ' ' u Tahanan Ro (kot ssi tahanan R, dan A) pada rangkaian parale! dapat dihitung sebagai berikut a, - = Rem * 1,1 ° R +R R dari perhitungan diatas, jumlah arus | yang mengalir Pada sirkuit dapat dihitung berdasarkan hukum Ohm sebagai berikut : v vo + Ry ea TY ORR Tet R, Re 2-14 Jumiah arus I adalah sama dengan jumiah arus 1, dan Ip yaitu arus yang mengalir melalui masing- masing resistor Ry dan Rp. I=h+k Karena tegangan bateral V adalah sama pada seluruh resistance, kuat arus I; dan Ip dapat dihitung, berdasarkan hukum Ohm sebagai berikut : v v h-§ La Tahanan Re (kombinasi dari tahanan Ry dan Re yang dihubungkan secara paralel pada rangkalan seperti ‘gambar di bawah), total arus I yang mengalir pada rangkaian, besar arus 1, dan I, yang mengalir ke masing-masing resistor Ry dan Re dapat dinitung sebagal berikut : Ry x Rr Tahanan total oR, + Re 62x32 182 “gn+3n" 90-79 N Anus Te es rus Total Re 12V = 12) Lea 20 v ‘Anus Is keg (lewat Ri) 1 12V = Nv -20 6a ‘Anus le ane ewat Fa R, 12 peated 32 A DASAR-DASAR KELISTRIKAN ~ Sirkuit Kelistrikan, Teor! Dasar w RANGKAIAN SERIE PARALEL Sebuah resistance dan heberana ‘amon danat dihubungkan pada rangkaian sepertinada aamhardi bawah. Jenis atau matoda rannkalan ini disebut rangkaian serie - paralel, dan adalah suatus kambi- asi dari ranakaian sarin dan paralal Kombinasi tahanan Ra» dalam rangkaian serie pas satel ini dapat shituog sahaaat hartat a. Menghitung Komhinasi tahanan Pay. vaity kombinasi tahanan R2 lan B, yang dihubungkan secara paralal b. Kemudian menghiting kombinasi tahanan Rao, yaitu. kombinasi tahanan dari Ry dan Any yang dihubungkan secara serie A, x Ry Roy R,* R, R, x R, Roz = Ry + Ry = Ry + ORT ee E R. +R, Besar arus I yang menqalir melalui ranakaian da pat dihitung berdasarkan hukum Ohm sebaaai beri- kut ‘Tegangan yang bekerja pada Ra dan Rs dapat dink tung dengan rumus : v > Ray KD = Pesar amis Ty, Jp dan 1 yang mengalir melalui t hanan Ri , Py dan Ra pada rangkaian serie paralel seperti gambar di bawah dapat dihitung sebagal be- Tahanan tatat Pap = Pe + Baw Anis total Teaangan Vi memotong Vs = Ro: x I tananan Pe dan Ph =4 ‘Anis Is mengalir melalui Re ‘Arus J mengalir vy melalui Fy hop 3 =2V ay xm 2-15 & DASAR-OASAR KELISTRIKAN ~ Sikuit Kelistrikan, Teori Dasar 4. KERJA DAN DAYA LISTRIK (Electric Power and Work) KERJA dapat didefinisikan sebagai jumiah total energi (energi lisik atau lainnya) yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan (nyata). TENAGA adalah berapa lamanya Kerja itu berlangsung de- ‘gan memperhitungkan waktu. Sebagai contoh se- buah benda seberat10 kg dipindahkan sejauh 2 me- ter jumlah kerja yang diperiukan adalah 20 kg - m (20 kilogram-metar ; yaitu 10 kg dikalikan 2 meter), tanpa memperhitungkan berapa lamanya waktu untuk melakukan kerja tersebut. Tetapi bila kta memperhitungkan berapa lama kerja itu bertang- ‘sung, maka kita menggunakan satuan kg - m/detik (kilogram meter por detik). Bila diperiukan waktu 1 detik untuk memindahkan benda 10 kg pada jarak 2 meter maka DAYA (Power = P) yang diperlukan ada- lah 20 kg - m/detik TENAGA LISTRIK (Electric Power) Bila arus listrik mengalir ke dalam suatu sirkuit, energi listrik dirubah dalam bentuk panas, energ} radiasi (sinar), energi mekanis dan sebagainya ke dalam beberapa bentuk kerja.Bila tegangan (V) dinubungkan dengan blower motor, sebagai contoh, motor tersebut akan berputar. Hal ini disebabkan ‘energi listrik dirubah ke dalam bentuk energi mekanis untuk melakukan kerja, g Mechanical energy Bila tegangan 12 V diberikan (dinubungk? xe se- buah lampu dengan tahanan 120, mak’ us sebe- sar 1 Aakan mengalirdan menyalakan .umpu. Hal ini disebabkan energi listrik (yang diberikan dari bat rai) dirubah ke dalam bentuk energi panas pada 2-16 filament lampu dan menghasiikan sinar, sehingga filament akan menyala disebabkan oleh kerja listrik, Jumiah kerja yang dilakukan oleh listrik ini dalam satuan waktu (misal 1 detik) disebut dengan daya listrik dengan simbol P (Power) dan diukur dalam satuan Watt (W). Electrical energy g Radiant energy Dengan mengumpamakan tegangan (V) dihubung- kan ke lampu dan anus I akan mengalir ke lampu tersebut, maka akan didapatkan suatu hubungan atau rumus yang menyatakan daya listrik P pada lampu tersebut P=VxI ‘Dengan kata lain, 1 W adalah didefinisikan sebagai daya listrik yang dibutuhkan (diperlukan) bila te- gangan 1 V dinubungkan ke lampu dan arus 1 A mengalir melalui lampu tersebut (ingat bahwa 1A adalah sama dengan 1 C per detik). Pada contoh di atas jumlah daya listrik P (diukur dalam satuan Watt ‘= W) yang dipertukan pada lampu setiap detik : Po=VxI s12VxtAs12W Dengan mensubstitusikan hukum Ohm (V = Rx!) kita dapat menentukan persamaan daya listrik. PeVxI = RX? (Untuk menentukan tenage kelistrkan dari nilai-nilal erus dan tahanan yang diketahui) 2 = 22 (Untuk menontukan tonage Fat cart arnt tgengan dan tahanan yang diketahui) DASAR-DASAR KELISTRIKAN ~ Sirkuit Kelistrikan, Teorl Dasar Besarnya daya listrik yang digunakan dapat ditentu- kan sebagai berikut bila tahanan lampu adalah 12. dan arus yang mengalir adalah 2A. PeRxP =12x2%=48W Besamya daya listrik yang digunakan dapat ditentu- kan sebagai berikut bila tahanan lampu adalah 30 dan besarnya tegangan yang bekerja pada lampu adalah 12v, Pe olg als 144 « te -aw 3 Untuk satuan daya listrik yang sangat keci! ataupun sangat besar, lihat tabel di bawah : Sauer! omyakact | oaya esr oa Otace wart] mmuuwarr | wtowarr | Mecawarr Fen Te | rio [a Contoh konversi : 1.000 mW = 1W 100 W = 0.1 kW KERJA LISTRIK Jumlah keria yang dilakukan oleh listrikdisebut sebagai kerja listrik. Simo! W (jangan diartikan sama dengan *W" singkatan dari "watt" digunakanuntuk menyatakan kerja listrik, yang dihitung dalam satuan watt detik (Ws). Jumlan energi listrik W yang digunakan dapat ditentukan sebagai berikut bila tenaga listrik P dipergunakan untuk beberapa waktu t W=Pxt Karena P = V xi maka rumus di atas dapat dinyata- kan WeVxIxt Jumiah energi listrik yang digunakan bila lampu 12 W_ menyala selama 10 detik dapat dihitung se- bagai berkut : W=Pxt = 12410 = 120 Ws Bila tegangan 12 V diberikan pada lampu dan dialin arus 2 A, maka lampii akan menyala selama § menit, ‘energilistrk yang digunakan dapat diitung WeVxixt = 12x25 x80 = 7.200 Ws ‘Selain satuan watt detik (Ws) digunakan juga satu- an Wh'= Watt jam = Energi listrik yang digunakan bila daya listrik 1 W berlangsung selama 1 jam KWh = Kilowatt jam = Energi listrik yang digunakan bila daya listrik 1 kW berlangsung selama 1 jam. (Satuan ini digunakan untuk menghitung rekening listik PLN).

Anda mungkin juga menyukai