Anda di halaman 1dari 16

Grafik diatas adalah grafik hubungan antara kapasitas dan head pada pengujian

pompa tunggal.head adalah energi per satuan berat fluida,sedangkan kapasitas


adalah volum fluida yang dapat dialirkan per satuan waktu.
Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa semakin besar kapasitas fluida maka head
akan mengalami penurunan.Hal ini disebabkan karena hubungan antara head dan
kapasitas berbanding terbalik,sesuai dengan rumus berikut:

H=

P d 1P s1

Dimana :
=

air.g

H = Head (m)
Head pada grafik diatas turun karna pengaruh (Pd-Ps) yang turun,sednagkan Pd
disini dipengaruh oleh bukaan katup,dimana semakin katup dibuka maka tekanan
balik makin kecil sehinggga Pd makin rendah dan menyebabkan nilai head
semakin turun.

Grafik diatas adalah grafik hubungan antara kapasitas dan head pada pengujian
pompa tunggal.head adalah energi per satuan berat fluida,sedangkan kapasitas
adalah volum fluida yang dapat dialirkan per satuan waktu.
Dari grafik hubungan antara kapasitas dengan head pada pompa susunan seri
dapat dilihat bahwa polinomial grafik mengalami penurunan dari awal putaran
mesin sampai akhir putaran mesin,dimana semakin bertambahnya kapasitas,maka
head akan mengalami penurunan.hal ini disebabkan karena hubungan antara
headd dan kapasitas pompa adalah berbanding terbalik.headdapat dirumuskan
sebagai berikut:

H=

P d 1P s1

H total =H p 1 +H p 2

Dimana

air.g

H = Head (m)
Dalam grafik ini juga terlihat bahwa head total memiliki nilai tertinggi.jal ini
disebabkan karena head total merupakan penjumlahan dari head pada pampa 1
dan head pada pompa 2.kapasitas yang turun disebabkan oleh beda tekannan yang
turun,disebabkan oleh penurunan Pd yang lebih besar dari pada penurunan Ps
yang dipengaruhi oleh bukaan katup.

Grafik diatas adalah grafik hubungan antara kapasitas dan head pada pengujian
pompa tunggal.head adalah energi per satuan berat fluida,sedangkan kapasitas
adalah volum fluida yang dapat dialirkan per satuan waktu.karakteristik pompa
paralel mendapatkan kapasitas tinggi,sedangkan pompa seri memiliki nilai head
yang tinggi.
Dari grafik hubungan antara kapasitas terhadap head pada pengujian pompa
paralel dapat dilihat bahwa polinomial grafik mengalami penurunan dari putaran
awal sampai pada putaran akhir,dimana semakin bertambahnya kapasitas maka
head akan mengalami penurunan.hal ini berarti bahwa hubungan antara head dan
kapasitas pada pompa paralel adalah berbanding terbalik sesuai dengan rumus :
H=

P d 1P s1

H total=H 1 + H 2
Qtotal=Q1 +Q2

Pada bertambahnya nilai kapasitas maka akan mempengaruhi beda tekanan (PdPs) karena tekanan masuk semakin besar maka mengakibatkan terjadinya
penurunan beda tekanan (Pd-Ps),dimana beda tekanan (Pd-Ps) berbanding lurus
dengan head sehingga menyebabkan terjadinya penurunan nilai head.head pada
pompa susunan paralel tidak jauh berbeda dibandingkan dengan head pada pompa
tunggal akan tetapi kapasitas pada pompa susunan paralel jauh lebih besar
dibandingkan pada pompa susunan seri maupun tunggal.hal ini disebabkan karena
kapasitas pada pompa paralel merupakan penjumlahan dari kapasitas pompa 1 dan
kapasitas pada pompa 2.

grafik diatas adalah hubungan antara kapasitas (Q) dan daya poros ( W 0 ),
kapasitas adalah volum fluida yang dapat dialirkan per satuan waktu,sedangkan
daya poros adalah daya yang bersumber dari motor listrik.
Dari garik diatas dapat dilihat bahwa polinomial grafik mengalami kenaikan dan
setiap jenis pompa yaitu pompa tunggal,pompa seri dan pompa paralel dimana
semakin tinggi kapasitas (Q) maka semakin tinggi pula nilai daya porosnya (
W 1 ).hal ini disebabkan karena nilai kapasitas (Q) berbanding lurus dengan
daya poros ( W 1 ) dimana sesuai dengan rumus berikut:
n
W 1=F x watt
k
T =F x L Nm

W2
x 100
W1

n
x F x =( Pd Ps ) x Q
k
x F x n=( P dP s ) x Q x k
Sehingga jika kapasitas (Q) mengalami peningkatan maka nilai gaya pembebanan
(F) untuk memindahkan fluida juga akan meningkat.dengan meningkatnya nilai
gaya pembebanan (F) maka akan diikuti pula dengan meningkatnya nilai torsi
(Nm).selain itu perbedaan tekanan yang tinggi juga dapat menaikkan daya
poros.dalam hal ini,pompa seri memiliki perbraan tekanan yang sangat besar
sehingga nilai daya porosnya lebih tinggi dari pompa lainnya. Pada tiga data
terakhir mengalami penurunan hal inidisebabkan sifat inersia dari pompa itu
sendiri yang mana mempertahankan putaran dari pompa,sehingga menyebabkan
turunnya selisih kenaikan nilai gaya pembebanan (F) dan mengakibatkan turunnya
nilai daya poros ( W 1 ).

Grafik diatas adalah hubungan antara daya air ( W 2 ) dengan kapasitas (Q),daya
air adalah daya yang dihasilkan oleh pompa,sedangkan kapasitas adalah volum
fluida yang dapat dialirkan per satuan waktu.
Dari grafik hubungan antara kapasitas (Q) dan daya air ( W 2 ) dapat dilihat
bahwa kurva grafik dari masing-masing pompa (pompa tunggal,paralel,seri)
mengalami kenaikkan sampai pada titik tertentu.daya air sendiri dipengaruhi oleh
beda tekanan dan head dikali berat jenis air.dan daya air juga berbanding terbalik
dengan kapasitas
H=

Pd Ps

W 2=( P dP s ) x Q watt

H . =

Pd Ps=

W2
Q

W2
Q

Dimana :
Pd-Ps = beda teknan
Q = kapasitas
Dari rumus diatas dapat kita lihat bahwa antara bedda tekanan pompa (Pd-Ps) dan
kapasitas (Q) adalah berbanding terbalik,sehingga peningkatan dari nilai kapasitas
(Q) akan diikuti pula dengan penurunan nilai beda tekanan pompa yang mana
akan mempengaruhi nilai daya air ( W 2 ) juga.hal ini disebabkan karena setelah
melewati nilai puncak,terjadi penurunan nilai (Pd-Ps) secara signifikan.penurunan
ini disebabkan karena semakin besarnya faktor mayor losses dan minor losses
yang terjadi disaluran fluida yang meliputi kerugian gesek dan losses saaat fluida
melewati belokan,katup,perubahan penampang,dan pada pipa lurus.

Grafik diatas adalah hubungan antara Torsi dan Kapasitas,dimana Torsi adalah
tenaga untuk menggerakkan sesuatu,sedangkan kapasitas adalah volum fluida
yang dapat dialirkan per satuan waktu.
Dari grafik hubungan antara kapasitas (Q) terhadap torsi (Nm) dapat dilihat
bahwa polinomial grafik mengalami peningkatan dimana semakin meningkatnya
nilai kapasitas (Q),maka torsi (Nm) akan ikut meningkat.hal ini disebabkan karena
nilai kapasitas Q yang bernbanding lurus dengan nilai torsi (Nm) dimana sesuai
dengan rumus :
T =F x L Nm

Sehingga jika kapasitas (Q) mengalami peningkatan maka nilai gaya pembebanan
(F) untuk memindahkan fluida juga akan meningkat,dengan meningkatnya nilai
gaya pembebanan (F) maka akan diikuti pula dengan meningkatnya nilai torsi
(Nm).dari grafik juga dapat dilihat bahwa kurva grafik pompa seri memiliki nilai
rata-rata paling tinggi,hal ini disebabkankarena gaya pembebanan (F) pada pompa
seri bernilailebih besar dibandingkan dengan gaya pembebanan (F) dan nilai beda
tekanan (Pd-Ps) pada pompa tunggal dan pompa paralel.hal ini disebabkan karena
turunnya gaya pembebanan (F) pada pompa tunggal dan paralel karena gaya
inersia pada pompa,yang mana gaya inersia tersebut cendrung mempertahankan
putaran pompa sehingga mengurangi gaya pembebanannya.

Grafik diatas menunjukkan hubungan antara kapasitas (Q) terhadap efisiensi


(%),dimana efisiensi adalah perbandingan antara daya air yang dihasilkan dari
pompa dengan daya poros dari motor listrik,sedangkan kapasitas adalah volum
fluida yang dapat dialirkan per satuan waktu.
Dari grafik hubungan diatas dapat kita lihat bahawa polinomial grafik mengalami
kenaikkan pada titik tertentu lalu kemudian mengalai penurunan.hal ini berarti
bahwa seiiring dengan bertambahnya kapasitas (Q) maka efisiensi (%) juga akan
meningkat pula sampai pada titik tertentu lalu mengalami penurunan.hal ini dapat
disesuaikan dengan rumus berikut :
=

W2
x 100
W1

( Pd Ps ) x Q
Fx

n
k

n
=F x =( Pd Ps ) x Q
k
Dari rumus di atas dapat kita lihat bahwa nilai efisiensi adalah perbandingan
antara daya air ( W 2 ) dengan daya poros ( W 1 ).pada pompa tunggal,efisiensi
cendrung naik,lalu turun setelah nilai tertinggi ,hal ini dikarenakan nialai W1 dan
W2 yang cendrung naik lalu turun setelah mencapai nilai tertinggi.hal ini terjadi
pula pada pompa seri,namun grafik kurva pompa seri lebih tingggi dari pompa
tunggal,karena kenaikan daya poros maupun daya air yang dihasilkan lebih besar
dari pompa tunggal.pada pompa paralel,grafik kurvanya cendrung terus naik,hal
ini karena nilai W1 dan W2 pompa paralel terus naik.

BAB IV
PENGOLAHAN DATA
4.1 Data Hasil Percobaaan
(terlampir)
4.2 Pengolahan Data
4.2.1 Contoh Perhitungan
a Pompa Tunggal
1

Kapasitas (Q)
0,189
0,189
m3
Q=
h=
0=0( )
1000
1000
s

Head
H=

Pd Ps
56000
=
=5,70846

1000. 9,81

Torsi
T =F . L=1,6 . 0,179=0,28640

Daya Poros ( W 1 )
n
2000
W 1=F . =2 .
=59,98126(Watt )
k
53,35

Daya Air ( W 2 )
W 2=( PdPs ) . Q=56000.0=0(Watt)

Efisiensi ( )
W
0
= 2 x 100 =
100 =0
W1
59,98126

b.Pompa Seri
1

Kapasitas (Q)

0,189
0,189
m
Q=
h=
0=0( )
1000
1000
s

Anda mungkin juga menyukai