Anda di halaman 1dari 3

c) Mogas ( sebagai bahan bensir/premium).

d) Nafta (C6H14-C12H26), bahan baku petrokimia ini baik


untuk industri olefin dan aromatik. Komposisinya sama seperti
kondesat, Nafta banyak dipergunakan sebagai bahan baku dalam
industri petrokimia aromatik atau olefin. Nafta berbentuk cair
dan dapat dihasilkan dari kilang BBM melalui proses distilasi
biasa. e) Kerosin atau minyak tanah, yang kalau diekstrasi akan
menghasilkan n-parafin yaitu bahan baku pembuatan sabun
deterjen. f) "Gas-oil" (untuk bahan bakar minyak solar). g) 'Fuel
oil" (minyak bakar). h) "short-residue / waxy-residue ("untuk
bahan bakar minyak residu lain
juga untuk bahan baku industri petrokimia Coke" dan "Carbon
black"
ataupun untuk industry olefin). Di Indonesia bahan baku
petrokimia tersebut dapat dihasilkan dikilang-kilang minyak
Cilacap, Balongan, Dumai, Musi, Balikpapan, dll. 2. Yang
berasal dari lapangan gas bumi: Komponen-komponen gas bumi
yang dapat dipergunakan sebagai bahan baku petrokimia yang
berasal lapangan gas bumi adalah: a) Metana (CH4) Gas ini
sekitar 60-80% volume gas bumi yang dihasilkan sesuatu
lapangan gas dan dapat dipergunakan sebagai bahan baku gas
sintetis CO dan H2 yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk
pembuatan ammonia / urea, metanol, carbon black, dll.
Gas Metana dapat diperoleh secara langsung dari pengeboran
gas di lapangan, setelah dipisahkan dari kotoran kotoran yang
tidak di inginkan. Sebaliknya' gas. metana yang dihasilkan
kilang BBM (disebut juga sebagai "off-gases") tidak ekonomis
untuk dipakai sebagai bahan baku petrokimia, sehingga
dijadikan gas buangan / gas"flare". b) Etana (C2H6), dapat

dijadikan bahan baku untuk industri olefin untuk menghasilkan


baha bahan sintetik seperti plastik, sabun, deterjen, bahan
kosmetik, dll. Gas Etana diperoleh dari lapangan gas bumi yang
berproduksi secara besar-besaran (seperti lapangan gas Arun di
Aceh). Gas ini terlebih dulu harus dipisahkan dari komponenkomponen gas lainnya seperti gas metana, propane, butane dan
kondesat dengan cara ekstraksi dan absorpsi. Gas etilena
(C2H6), Merupakan gas yang tidak jenuh dan pada lazimnya
dapat dihasilkan dari gas etana, nafta dan kondesat dengan cara
proses "cracking" (perengkahan). c) Propana( C3H8), yang
dalam industri olefin dapat dijadikan bahan baku untuk
menghasilkan polipropilen, suatu bahan plastik sintetik. Dapat
dihasilkan dari gas bumi suatu lapangan atau gas kilang, yaitu
dengan cara eksraksi dan absorpsi. d) Butana ( n-C4H10), yang
merupakan bahan baku untuk pembuatan karet sintetik
butadiene. Gas Butana dapat diperoleh dari hasil pemisahan gas
kilang BBM yaitu dengan cara ekstraksi dan absorpsi. e)
Kondesat (C5Hl2CllH24), yang disebut juga sebagai natural
gasoline" yang mempunyai sifat-sifat seperti minyak/ nafta dan
dapat
dipergunakan untuk bahan baku dalam industri olefin atau
industri aromatik. Berbentuk cairan dan mempunyai sifat-sifat
sama dengan nafta yang berasal dari kilang BBM. Kondesat ini
seperti juga gas-gas jenuh lainnya (gas metana, etana, propane
dan butana) dapat dihasilkan dari gas bumi suatu lapangan
dengan cara ekstraksi dan absorpsi. f) Benzena, Toulena, dan
Xilena (Xylene atau BTX-Aromatik), Bahan baku petrokimia
aromatik ini sangat banyak digunakan untuk menghasilkan
produk petrokimia seperti serat-serat sintetik, resin-resin

sintetik, bahan plastik sintetik, bahan sabun deterjen, bahan


pewarna cat dan lain-lain. BTX-Aromatik ini dapat dihasillkan
dari bahan baku nafta atau kondesat melalui proses "catalytic
reforming" atau proses pembentukan dengan katalis

Anda mungkin juga menyukai