Anda di halaman 1dari 4

Kajian Teori

Kemampuan Pemecahan Masalah


Menurut Hamalik menjelaskan bahwa pemecahan masalah adalah suatu proses berpikir sebagai
upaya dalam menemukan suatu masalah dan memecahkannya berdasarkan informasi yang
dikumpulkan dari berbagai sumber sehingga dapat diambil suatu kesimpulan yang tepat.
Sedangkan menurut pendapat Polya mengemukakan bahwa pemecahan suatu masalah adalah
menemukan makna yang dicari sampai akhirnya dapat dipahami dengan jelas.
Heller & Heller (2010) menyatakan strategi pemecahan masalah melakukan lima tahapan dalam
memecahkan masalah yaitu: (1) tahap mengenal masalah (Recognize the problem), (2) tahap
menjelaskan masalah (Describe the problem in terms of the field) , (3) tahap perencanaan
pemecahan (Plan a solution), (4) tahap pelaksanaan perencanaan (Execute the plan) , dan (5)
mengecek dan mengevaluasi jawaban (Evaluate the solution). Selanjutnya Heller
mengatakan, untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah (problem solving) yang
dihadapi mahasiswa dalam ilmu fisika dapat dilakukan dengan memberikan strategi bagaimana
memecahkan masalah tersebut.
Contoh Soal:
Ana dan Budi melakukan perlombaan lari. Ana berlari dengan kecepatan konstan 3 m/s. Setelah
5 menit Ana berlari, Budi mulai berlari dengan kecepatan konstan 4 m/s. Pada jarak berapa dari
titik keberangkatan, Budi akan menyusul Ana ?
Langkah-langkah Pemecahan Masalah Ditunjukkan Tahapan:
1. Fokus masalah
Dalam langkah ini, dirancang strategi pemecahan masalah yang mengkonstruksi pemahaman
awal secara kualitatif dari situasi masalah dengan cara menuliskan apa yang diketahui, apa
yang ingin diketahui, besaran-besaran fisika dan asumsi yang akan digunakan dalam
pemecahan masalah.
Ana: v = 3 m/s
Budi: v = 4 m/s
Ditanya: jarak tempuh budi ketika menyusul ana setelah ana berlari selama 5 menit (x2) ?
Asumsi: gunakan persamaan kinematika hubungan tentang kecepatan, jarak dan waktu ?
2. Gambaran Secara Fisika
Dalam langkah ini, gunakan gambaran secara fisis untuk mentransfer pemahaman awal dari
masalah, dengan membubuhkan komponen besaran kinematika yang diketahui, yang
ditanyakan, dan kemungkinan-kemungkinan lain yang dapat diinferensikan dalam
memecahkan masalah. Gambaran fisis tersebut ditunjukkan Gambar 3.

Toulmin untuk melihat kejelasan struktur pemecahan masalah, sehingga terminologi epistemis
usaha ini dapat terlihat dengan nyata. Komponen argumentasi Toulmin dalam gambaran fisis
ditunjukkan pada Gambar 4. Kecepatan Ana dan Budi (v a dan vb) dan waktu mulai Budi
berlari setelah Ana duluan berlari (t) merupakan data. Untuk menemukan jarak tempuh Budi
berlari (x2 ) merupakan klaim diperlukan aturan atau hukum Fisika (warrant) , dalam hal
ini rumus

Keterangan:
va
= kecepatan konstan Ana berlari
vb
= kecepatan konstan Budi berlari
to
= waktu awal
t1
= waktu setelah Ana berlari selama 5 menit = 300 s
t2
= waktu yang dibutuhkan Budi menyusul Ana
xo
= jarak mula-mula
x1
= jarak tempuh Ana setelah berlari selama 5 menit
x2
= jarak tempuh saat Budi menyusul Ana dihitung dari Ana mulai berlari
3. Perencanaan Pemecahan Masalah
Pada tahap ini, dilakukan pemahaman fisika untuk memecahkan masalah dan menyatakan
persamaan matematis yang akan gunakan untuk menentukan besaran yang akan diukur.

Temukan harga x2 dari persamaan: x2 = vb (t2 - t1)


vb = 4 m/s
t1 = 300 s
Temukan harga t2 dari persamaan:
??
v 2= 2
? ?2
t2
4. Eksekusi Perencanaan
Dalam langkah ini, untuk menentukan nilai dari kuantitas target digunakan konsep kinematika
dengan persamaan matematis.
? ?2
Menemukan harga t2 : v 2= ? ? 2
t2 =

? ?2
? ?2
=
? ?2 3? ? /? ?

Substitusi t2 ke dalam persamaan: x2 = vb (t2 t1), sehingga persamaan menjadi


Menemukan harga t 2 :v 2 =
5. Evaluasi Jawaban
Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap hasil dari eksekusi perencanaan yang didapatkan
dengan memperoleh nilai dari kuantitas target yang dicari yaitu x 2 sebesar 3.600 meter.
Evaluasi terhadap jawaban dilakukan dengan melihat kelayakan dan kebenaran hasil target.

Anda mungkin juga menyukai