Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Solusi Vol. 1 No.

1 Januari Maret 2014: 55-63

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PEMBERIAN ASI


EKSLUSIF
PADA KARYAWATI UNSIKA TAHUN 2013
Sri Rahayu dan Nelly Apriningrum
Fakultas Pertanian, Prodi D III Kebidanan Universitas Singaperbangsa Karawang

Abstrak
ASI merupakan makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi yang bersifat
alamiah karena mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan bayi serta dapat melindungi bayi dari berbagai
penyakit. Bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif morbiditas dan mortalitasnya
jauh lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.
Metode penelitian bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional,
populasi seluruh karyawati Unsika yang memiliki anak usia > 6 bulan sampai
dengan 5 tahun dengan jumlah 23 responden.
Analisis data meliputi univariat dan bivariat dengan menggunakan Chi Square
dengan hasil analisis bahwa seluruh variabel yang diteliti nilai P > 0.05 sehingga
tidak ada hubungan yang bermakna antara keseluruhan variabel dengan pemberian
ASI eksklusif.
Saran dari hasil penelitian ini bagi unsika memfasilitasi karyawati unsika
untuk dapat memberikan ASI eksklusif dengan memberikan dukungan berupa sarana
maupun prasarana yang mendukung motivasi ekstrinsik positif yang berasal dari
pimpinan dalam bentuk kebijakan dan penyediaan fasilitas untuk menyusui di
tempat kerja sehingga dapat meningkatkan perilaku ibu bekerja dalam memberikan
ASI eksklusif, dengan melakukan penelitian lanjutan dan pembentukan KP-ASI dan
pojok ASI secara bertahap

PENDAHULUAN
Kualitas anak masa kini merupakan penentu kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) dimasa yang akan datang. Pembangunan manusia masa depan dimulai dengan
pembinaan anak masa sekarang. Untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas
dimasa yang akan datang maka anak perlu dipersiapkan agar anak bisa tumbuh dan
berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya
Tumbuh kembang anak dipengaruhi berbagai faktor, salah satu faktor
terpenting adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). ASI adalah makanan ideal bagi bayi
baru lahir. ASI memberikan semua kebutuhan gizi yang diperlukan bagi bayi untuk
tumbuh dan berkembang dengan sehat.
Perilaku pemberian ASI eksklusif adalah dengan menyesuaikan kebutuhan bayi
secara nirjadwal atau tanpa dijadwal setiap kali bayi menginginkan (On demand)
dengan memberikan ASI saja sampai usia bayi 6 bulan. Sebagaimana terdapat dalam
Kepmenkes RI No.450/Menkes/IV/2004. Perilaku pemberian ASI ekslusif di
Indonesia cenderung menurun.
55

Sri Rahayu dkk, Faktor-Faktor Yang Berhubungan .......

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu dilakukan penelitian dengan tema
Faktor faktor yang berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Karyawati
Unsika tahun 2013 yang mana Unsika sebagai satu-satunya perguruan tinggi di
wilayah kabupaten Karawang Jawa Barat. Berdasarkan perumusan masalah yang ada
tujuan penelitian dari penelitian ini meliputi :
1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pemberian ASI eksklusif pada karyawati
di lingkungan Unsika tahun 2013
2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pemberian ASI ekslusif pada karyawati di
lingkungan Unsika tahun 2013 berdasarkan usia ibu, tingkat pendidikan ibu,
penolong persalinan, tempat persalinan, paritas, jarak kelahiran, dukungan
keluarga, dukungan penolong persalinan, dukungan tempat kerja dan
pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
3. Untuk mengetahui hubungan antara usia ibu, tingkat pendidikan ibu, penolong
persalinan, tempat persalinan, paritas, jarak kelahiran, dukungan keluarga,
dukungan penolong persalinan, dukungan tempat kerja, pengetahuan ibu tentang
ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif
DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan survey
analatik dengan pendekatan Crossectional yang mana variabel-variabelnya diukur
dalam waktu yang bersamaan. Adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh
karyawati unsika yang memiliki balita usia > 6 bulan s/d 5 tahun.
HASIL
Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk
menganalisa univariabel dan tabel silang dengan menggunakan rumus chi square
untuk analisa bivariabel
1. Analisa univariabel
Tabel 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pemberian ASI eksklusif
Variabel
1. Pemberian ASI ekslusif
Ya
Tidak

Jumlah

Prosentase

12
11

52,2 %
47,8 %

17
6

73,9 %
26,1 %

16
7

69,6 %
30,4 %

15
8

65,2 %
34,8 %

15
8

65,2 %
34,8 %

2. Usia ibu
Sehat reproduktif
Non reproduktif
3. Pendidikan Ibu
Tinggi
Sedang
4. Penolong persalinan
Dokter kandungan
Bidan
5. Tempat persalinan
Rumah sakit
RB/ BPM

56

Sri Rahayu dkk, Faktor-Faktor Yang Berhubungan .......

6. Jumlah paritas
2 anak
> 2 anak
7. Jarak kelahiran anak
24 bulan
< 24 bulan
Anak pertama
8. Dukungan keluarga
Ya
Tidak
9. Dukungan penolong persalinan
Ya
Tidak
10. Dukungan tempat kerja
Ya
Tidak
11. Pengetahuan ibu
Baik
Kurang

21
2

91,3 %
8,7 %

8
8
7

34,8 %
34,8 %
30,4 %

17
6

73,9 %
26,1 %

18
5

78,3 %
21,7 %

9
14

39,1 %
60,9 %

12
11

52,2 %
47,8 %

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa distribusi responden yang memberikan


ASI secara eksklusif lebih dominan yaitu sebesar 52,2 %, responden berdasarkan usia
sehat reproduktif (20-35 tahun) lebih dominan sebesar 73,9 %, responden dengan
pendidikan tinggi lebih dominan sebesar 69,9 %, responden dengan penolong
persalinan oleh dokter kandungan dan tempat persalinan di Rumah Sakit lebih
dominan sebesar 65,2 %, responden dengan jumlah paritas 2 anak lebih dominan
sebesar 91,3 %, prosentase responden dengan jarak kelahiran dan > 2 tahun
memiliki jumlah yang sama sebesar 34,8 %, responden yang mendapatkan dukungan
persalinan dari keluarga lebih dominan sebesar 73,9 %, responden yang mendapatkan
dukungan dari penolong persalinan lebih dominan sebesar 78,3 %, responden yang
tidak mendapatkan dukungan dari tempat kerja lebih dominan sebesar (60,9%),
sedangkan responden dengan pengetahuan baik lebih dominan sebesar 52,2 %.
2. Analisa bivariat
Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Ibu Dengan Pemberian ASI
Eksklusif Pada Karyawati Unsika Tahun 2013
Usia Ibu
Sehat reproduktif
Non reproduktif
Jumlah

Pemberian ASI Ekslusif


Ya
Tidak

%
7
41,2 %
10
58,8 %
5
83,3 %
1
16,7 %
12
52,2 %
11
47,8 %

Jumlah

%
17
100
6
100
23
100

P Value

0.667

Berdasarkan hasil uji analisis hubungan antara usia ibu dengan pemberian ASI
eksklusif diperoleh nilai P = 0,667 (> = 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat hubungan antara usia ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada
karyawati UNSIKA tahun 2013

57

Sri Rahayu dkk, Faktor-Faktor Yang Berhubungan .......

Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Dengan Pemberian


ASI Eksklusif Pada Karyawati Unsika Tahun 2013
Pendidikan Ibu
Tinggi
Sedang
Jumlah

Pemberian ASI Ekslusif


Ya
Tidak

%
8
50,0 %
8
50,0 %
4
57,1 %
3
42,9 %
12
52,2 %
11
47,8 %

16
7
23

Jumlah
%
100
100
100

P Value

1.000

Berdasarkan hasil uji analisis hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan
pemberian ASI eksklusif diperoleh nilai P = 1.000 (> = 0.05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan
pemberian ASI eksklusif pada karyawati UNSIKA tahun 2013
Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Penolong Persalinan dengan
Pemberian ASI Eksklusif Pada Karyawati Unsika Tahun 2013
Penolong Persalinan
Dokter Kandungan
Bidan
Jumlah

Pemberian ASI Ekslusif


Ya
Tidak

%
7
46,7 %
8
58,8 %
5
62,5 %
3
37,5 %
12
52,2 %
11
47,8 %

15
8
23

Jumlah
%
100
100
100

P Value

0,667

Berdasarkan hasil uji analisis hubungan antara penolong persalinan dengan


pemberian ASI eksklusif diperoleh nilai P = 0,667 (> = 0.05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara penolong persalinan dengan
pemberian ASI eksklusif pada karyawati UNSIKA tahun 2013
Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Persalinan Dengan
Pemberian ASI Eksklusif Pada Karyawati Unsika Tahun 2013
Tempat Persalinan
Rumah Sakit
RB/ BPM
Jumlah

Pemberian ASI Ekslusif


Ya
Tidak

%
7
46,7 %
8
58,8 %
5
62,5 %
3
37,5 %
12
52,2 %
11
47,8 %

15
8
23

Jumlah
%
100
100
100

P Value

0,667

Berdasarkan hasil uji analisis diperoleh nilai P =0,667 (> = 0.05) sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tempat persalinan dengan
pemberian ASI eksklusif pada karyawati UNSIKA tahun 2013
Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Paritas Dengan
Pemberian ASI Eksklusif Pada Karyawati Unsika Tahun 2013
Jumlah Paritas
2 anak
> 2 anak
Jumlah

Pemberian ASI Ekslusif


Ya
Tidak

%
10
47,6 %
11
52,4 %
2
100 %
8
0,0 %
12
52,2 %
11
47,8 %

58

21
1
23

Jumlah
%
100
100
100

P Value

0,478

Sri Rahayu dkk, Faktor-Faktor Yang Berhubungan .......

Berdasarkan hasil uji analisis diperoleh nilai P = 0,478 (> = 0.05) sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jumlah paritas dengan
pemberian ASI eksklusif pada karyawati UNSIKA tahun 2013
Tabel 7 Distribusi Responden Berdasarkan Jarak Kelahiran Dengan
Pemberian ASI Eksklusif Pada Karyawati Unsika Tahun 2013
Jarak Kelahiran
2 anak
< 2 anak
Anak Pertama
Jumlah

Pemberian ASI Ekslusif


Ya
Tidak

%
3
41,2 %
10
58,8 %
5
83,3 %
1
16,7 %
5
71,4 %
2
28,6 %
12
52,2 %
11
47,8 %

Jumlah

%
17
100
6
100
7
100
23
100

P Value

0.303

Berdasarkan hasil uji analisis diperoleh nilai P =0. 303 (> = 0.05) sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jarak kelahiran dengan
pemberian ASI eksklusif pada karyawati UNSIKA tahun 2013
Tabel 8 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga Dengan
Pemberian ASI Eksklusif Pada Karyawati Unsika Tahun 2013
Dukungan Keluarga
Ya
Tidak
Jumlah

Pemberian ASI Ekslusif


Ya
Tidak

%
11
64,7 %
6
35,3 %
1
16,7 %
5
83,3 %
12
52,2 %
11
47,8 %

P Value
Jumlah

%
17
100
6
100
23
100

0.069

Berdasarkan hasil uji analisis diperoleh nilai P =0.069 (> = 0.05) sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan
pemberian ASI eksklusif pada karyawati UNSIKA tahun 2013
Tabel 9 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Penolong Persalinan
Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Karyawati Unsika Tahun 2013
Dukungan Penolong
Persalinan
Ya
Tidak
Jumlah

Pemberian ASI Ekslusif


Ya
Tidak

%
10
55,6 %
8
44,4 %
2
40,0 %
3
60,0 %
12
52,2 %
11
47,8 %

Jumlah

%
18
100
5
100
23
100

P Value

0.640

Berdasarkan hasil uji analisis diperoleh nilai P = 0.640 (> = 0.05) sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara penolong persalinan dengan
pemberian ASI eksklusif pada karyawati UNSIKA tahun 2013
Tabel 10 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Tempat kerja Dengan
Pemberian ASI Eksklusif Pada Karyawati Unsika Tahun 2013
Dukungan Tempat
Kerja

Pemberian ASI Ekslusif


Ya
Tidak

59

Jumlah
%

P Value

Sri Rahayu dkk, Faktor-Faktor Yang Berhubungan .......

Ya
Tidak
Jumlah

0
12
12

0,0 %
52,2 %
52,2 %

0
11
11

0,0 %
58,8 %
47,8 %

0
17
23

0,0 %
100
100

0.089

Berdasarkan hasil uji analisis diperoleh nilai P = 0.089 (> = 0.05) sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak hubungan antara dukungan tempat kerja dengan
pemberian ASI eksklusif pada karyawati UNSIKA tahun 2013
Tabel 11 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Dengan
Pemberian ASI Eksklusif Pada Karyawati Unsika Tahun 2013
Tingkat Pengetahuan
Ibu
Baik
Kurang
Jumlah

Pemberian ASI Ekslusif


Ya
Tidak

%
5
41,7 %
7
58,3 %
7
63,6 %
4
36,4 %
12
52,2 %
11
47,8 %

Jumlah

%
12
100
11
100
23
100

P Value

0.525

Berdasarkan hasil uji analisis diperoleh nilai P = 0.525 (> = 0.05) sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan pemberian
ASI eksklusif pada karyawati UNSIKA tahun 2013
PEMBAHASAN
1. Analisa distribusi frekuensi responden yang memberikan ASI eksklusif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 52,2 % responden yang
memberikan ASI secara eksklusif, hal ini menunjukkan bahwa di lingkungan
unsika dengan popolasi yang relative sedikit masih dibawah target nasional yaitu
sebesar 80 %.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Yessica S
yang menyatakan bahwa hanya 4 % responden yang ditelitinya yang memberikan
ASI secara eksklusif. Hal ini diharapkan menjadi perhatian yang cukup besar
bagi sektor terkait di lingkungan unsika untuk memfasilitasi ibu dalam
pemberian ASI eksklusif meskipun ibu bekerja sebagaimana sesuai dengan
KepMenKes RI No 450/ KepMenKes/SK/ IV/2004 tentang pemberian ASI
secara eksklusif bayi bayi.
2. Analisis hubungan antara usia ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada
karyawati Unsika tahun 2013
Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara usia ibu dengan pemberian ASI ekslusif dengan
P value 0,667. Tidak bermaknanya analisa dengan uji statistik ini dapat
disebabkan karena jumlah sampel yang relatif sedikit. Namun demikian
penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulifira M dkk
dengan desain penelitian crossectional dan pendekekatan kualitatif serta metode
pengumpulan data indepth interview dan observasi menyatakan bahwa secara
prosentase sebagian besar usia responden dari hasil penelitian yang dilakukannya
berusia 2030 tahun.
3. Analisis hubungan antara pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif
pada karyawati Unsika tahun 2013

60

Sri Rahayu dkk, Faktor-Faktor Yang Berhubungan .......

4.

5.

6.

Pemberian ASI eksklusif oleh ibu dengan pendidikan tinggi (69,6 %) lebih
tinggi jika dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan rendah (30,4 %), hal ini
menunjukkan hubungan yang positif antara pendidikan ibu dengan pemberian
ASI ekslusif, meskipun secara uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif
dengan P value 1.00.
Hasil penelitian ini juga berbeda dengan WHO yang menyatakan bahwa
semakin tinggi tingkat pendidikan perempuan maka semakin tinggi pula
pemanfaatan upaya kesehatan sehingga tingkat kematian bayi akan semakin
rendah.
Analisis hubungan antara penolong persalinan dengan pemberian ASI
eksklusif pada karyawati Unsika tahun 2013
Proporsi pemberian ASI eksklusif oleh ibu yang bersalin di tolong oleh
dokter kandungan lebih besar (65.2 %) dibandingkan dengan ibu yang ditolong
oleh bidan (30.4 %). Berdasarkan hasil analisis secara statistik diketahui bahwa
tidak ada hubungan yang bermakna antara penolong persalinan dengan
pemberian ASI ekslusif dengan P value 0,667.
Hasil ini penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Yessica S yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara penolong
persalinan dengan pemberian ASI eksklusif dengan p value 0,214
Analisis hubungan antara tempat persalinan dengan pemberian ASI
eksklusif pada karyawati Unsika tahun 2013
Proporsi pemberian ASI eksklusif yang lahir di tempat rumah sakit lebih
besar dibandingkan dengan bayi yang lahir di RB/ BPM. Hasil analisis
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tempat
persalinan dengan pemberian ASI eksklusif P value 0,667. Namun demikian
secara prosentase tempat pertolongan persalinan mempunyai hubungan positif
dengan pemberian ASI ekslusif yaitu sebesar 52,2 %, meskipun tidak ada
responden yang melahirkan bukan di tempat pelayanan kesehatan.
Tidak adanya hubungan yang bermakna antara tempat persalinan dengan
pemberian ASI eksklusif dijadikan referensi bagi tenaga kesehatan bahwa
meskipun bayi dilahirkan di tempat pelayanan kesehatan saja tidak menjamin
akan diberikan ASI eksklusif, apalagi jika ibu melahirkan bukan di tempat
pelayanan kesehatan.
Analisis hubungan antara paritas dengan pemberian ASI eksklusif pada
karyawati Unsika tahun 2013
Pemberian ASI eksklusif berdasarkan paritas seperti terlihat pada tabel 4.1
menunjukkan bahwa proporsi paritas 2 kali sebesar (91,3 %) lebih besar
dibandingkan dengan proporsi paritas > 2 kali sebesar (8,7 %). Meskipun secara
persentase terdapat hubungan yang positif, namun berdasarkan analisis secara
statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara paritas
dengan pemberian ASI eksklusif dengan P value 0,478. Hal ini kemungkinan
terjadi karena meskipun paritas responden baik yaitu 2 kali namun para ibu
tetap tidak dapat memberikan ASI secara eksklusif karena kesibukan maupun
keadaan kondisi tubuhnya

61

Sri Rahayu dkk, Faktor-Faktor Yang Berhubungan .......

7.

Analisis hubungan antara jarak kelahiran dengan pemberian ASI eksklusif


pada karyawati Unsika tahun 2013
Berdasarkan uji analisis secara statistik menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan yang bermakna antara jarak kelahiran dengan kematian bayi dengan P
value 0.303.
Tidak bermaknanya jarak kelahiran dengan pemberian ASI eksklusif
mungkin disebabkan karena kesadaran masyarakat khususnya ibu yang lebih baik
untuk memiliki anak dengan jarak kelahiran 2 tahun untuk menjaga kesehatan
reproduksi perempuan meskipun jarak kelahiran tidak mempengaruhi pemberian
ASI eksklusif berdasarkan penelitian ini.
8. Analisis hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif
pada karyawati Unsika tahun 2013
Berdasarkan uji analisis secara statistik menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI
eksklusif dengan P value 0,069. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Elsere I yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara dukungan
keluarga dengan pemberian ASI eksklusif dengan P value 0,045.
Penelitian yang dilakukan oleh Halimah U dengan menggunakan metode
penelitian analitik dengan uji analisis regresi logistic ganda dari lima variabel
yang significant diuji menggunakan chi square tinggal dua variabel yang
mempunyai hubungan bermakna, hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang paling bermakna antara dukungan keluarga dengan pemberian
ASI eksklusif dengan P value 0,000 selain dengan keterpaparan susu formula.
9. Analisis hubungan dukungan penolong persalinan dengan pemberian ASI
eksklusif pada karyawati Unsika tahun 2013
Berdasarkan uji analisis secara statistik menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan yang bermakna antara dukungan penolong persalinan dengan
pemberian ASI eksklusif dengan P value 0,640. Hasil penelitian ini senada
dengan penelitian yang dilakukan oleh Yessica S yang menyatakan bahwa tidak
ada hubungan yang bermakna antara penolong persalinan dengan pemberian ASI
eksklusif dengan P value 0,214.
Tidak adanya hubungan yang kuat antara penolong persalinan dengan
pemberian ASI eksklusif pada penelitian ini mungkin disebabkan karena kedua
kategori penolong persalinan samasama sebagai tenaga kesehatan.
10. Analisis hubungan dukungan tempat kerja dengan pemberan ASI eksklusif
pada karyawati Unsika tahun 2013
Berdasarkan uji analisis secara statistik menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan yang bermakna antara dukungan tempat kerja dengan pemberian ASI
eksklusif dengan P value 0,640. Tidak bermaknanya tempat kerja dengan
pemberian ASI eksklusif mungkin disebabkan karena adanya pertanyaan
kuesioner tentang dukungan tempat kerja yaitu ada tidaknya fasilitas pojok ASI
dengan hasil distribusi frekeunsi sangat dominan yaitu 95,7 %.
11. Analisis hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada
karyawati Unsika tahun 2013
Berdasarkan uji analisis secara statistik menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI

62

Sri Rahayu dkk, Faktor-Faktor Yang Berhubungan .......

eksklusif dengan P value 0,525. Penelitian ini senada dengan penelitian yang
dilakukan oleh Dian N dengan hasil penelitian tidak ada hubungan yang
signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif
dengan P value 0,130. Namun berbeda dengan hasil penelitian Wulandari, dkk
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel
pengetahuan dengan variabel pemberian ASI Eksklusif.
KESIMPULAN
1. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari seluruh sampel sebanyak 23 sampel
ibu yang memiliki bayi usia > 6 bulan sampai 5 tahun terdapat 52 % yang
memberikan ASI eksklusif
2. Berdasarkan hasil uji analisis bivariabel seluruh variabel didapatkan nilai > 0.05
sehingga kesimpulan pada analisis bivariat penelitian ini adalah tidak ada
hubungan yang bermakna baik antara variabel independen dan variabel dependen
SARAN
1. Meskipun dari hasil penelitian ini tidak ada satupun variabel yang mempunyai
hubungan bermakna dengan pemberian ASI eksklusif, dengan demikian
diharapkan bagi seluruh karyawati Unsika yang mempunyai bayi dan sedang
hamil diharapkan untuk merencanakan dan melakukan pemberian ASI eksklusif
2. Masih rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif bagi karyawati unsika (52,2
%) dapat dijadikan dasar untuk membuat program dalam rangka menggerakkan
pemberian ASI eksklusif.
3. Tidak adanya variabel yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif dapat
dijadikan bahan masukan untuk prodi kebidanan melakukan penelitian
selanjutnya dengan sampel yang lebih variatif dan metodelogi yang lebih
representative dengan permasalahan ASI
4. Memfasilitasi karyawati unsika untuk dapat memberikan ASI eksklusif dengan
memberikan dukungan berupa sarana maupun prasarana yang mendukung yang
dapat ditunjang dengan pembentukan KP ASI dan pojok ASI secara bertahap.
DAFTAR PUSTAKA
Badan pusat statistik, 2008. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2007.
USAID, BPS, BKKBN, Depkes, Macro International, Jakarta
Depkes RI Dirjen Bina Kesmas, 2010, Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat
Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS-KIA) : Jakarta
Depkes RI, 2001, Pelayanan Kesehatan Nasional Esensial, Jakarta
Depkes RI, 2005, Pelayanan Kesehatan Nasional Esensial, Jakarta
Glenn JS. Knowledge, perceptions, and attitudes of managers, coworkers, and
employed breastfeeding mothers. AAOHN journal. 2008 Tersedia dari:
http://www.ebschost.com.
Kepmenkes RI No. 450/Menkes/SK/IV/2004 tentang Pemberian ASI secara
Eksklusif pada Bayi
Yesica siallagan dkk, faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif
Pada bayi di kelurahan bantan Kecamatan medan tembung Tahun 2013, Tesis

63

Anda mungkin juga menyukai