maksudnya adalah catatan dibawah halaman. Ketika membuat makalah penulisan footnote ini sering di
anggap penting, hal ini diperlukan untuk mengetahui sumber makalah tersebut supaya makalah tersebut
dapat dinyatakan sebagai makalah yang valid. Namun, terkadang sebagian dari pembuat makalah
mengalami kesulitan untuk membuat footnote di makalah, oleh karena itu disini akan dibahas mengenai
cara mudah membuat footnote di MS Word. Di beberapa perguruan tinggi ternyata footnote sudah hampir
tidak digunakan. Tetapi pada beberapa perguruan tinggi footnote masih dirasa penting. Terlepas dari hal
itu semua, tidak perlu dihiraukan lah yang penting kita belajar cara membuat footnote.untuk paduan cara
penulisan catatan kaki (footnote) tidak usah baca di wikipedia hehehe silahkan baca di Cara Menulis
Catatan Kaki
Langkah 1
Arahkan pointer ke kalimat yang mau diberi footnote.
Contoh : Tutorial Software Gratis.
Langkah 2
Kemudian arahkan pointer anda ke Menu Bar klik references
Setelah itu anda klik AB Insert footnote
Langkah 3
Untuk tahap akhir yaitu kembali ke mode pengetikan, silahkan klik pada layar anda, terserah. Maka
hasilnya footnote anda sudah jadi.
Langkah 4
Untuk menambahkan footnote silahkan ulangi lagi cara yang diatas.
Nah, sudah selesai kan? sekarang anda sudah bisa membuat footnote sendiri, alhamdulillah
satu ilmu lagi telah kita dapatkan dihari ini. Sebenarnya ada cara yang lebih cepat dan
praktis untuk dilakukan mau tahu caranya? mari kami bertahu. Untuk cara cepat membuat
footnote di MS Word, dapat dilakukan dengan cara :
Klik Dua kali secara langsung di bagian bawah lembar teks. maka kursor akan secara
otomatis berubah ke mode footnote
Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan hari ini, anda dapat membaca dan
memperoleh hal baru yang belum anda ketahui hanya disini diblog kami tutorial software
gratisini. Masih banyak artikel yang bermanfaat untuk anda seperti cara membuat surat
undangan keren dilengkapi dengan bingkai keren. Tak lupa kami ucapkan terima kasih
banyak kepada anda para pemirsa setia kami. Kami tunggu kunjungan anda selanjutnya
hanya disini. selamat melakjutkan, terima kasih dan salam sukses.
Richard Whittle, High Sea Piracy: Crisis in Aden, Aviation Today, diakses
dari http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack/High-Sea-Piracy-Crisisin-Aden_32500.html, pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47
3. Footnote (Catatan kaki) dari Majalah
4
sampai setinggi satu spasi. Nomor itu jauhnya tujuh huruf dari margin
atau tepi teks, atau sama dengan permulaan alinea baru. Jika catatan
kaki terdiri lebih dari dua baris, baris kedua dan selanjutnya dimulai di
garis margin atau tepi teks biasa.
2. Nama pengarang ditulis menurut urutan nama aslinya. Pangkat atau
gelar seperti Prof., Dr., Ir., dan sebagainya tidak perlu dicantumkan.
3. Judul buku digaris bawah jika diketik dengan mesin ketik atau dicetak
disebut. loc. Cit digunakan jika kita menunjuk ke halaman yang sama
dari suatu sumber yang telah disebut.
Perhatikan pemakaian ibid., op. cit., dan loc. cit., dibawah ini.
Ismail Marahimin, loc. cit. (buku yang telah disebut di atas di halaman
yang sama, yakni hlm. 46)
Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit. (menunjuk ke halaman yang sama
dengan yang disebut terakhir, yakni hlm. 23)
Sebelum membuat catatan kaki, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai
berikut:
1.
Nomor footnote agak diangkat sedikit di atas baris biasa, tetapi tidak sampai
setinggi satu spasi. Dan ukurannya sedikit lebih kecil.
2.
Nomor itu jauhnya tujuh huruf dari margin atau tepi teks, atau sama dengan
permulaan alinea baru. Jika catatan kaki terdiri lebih dari dua baris, baris kedua dan
selanjutnya dimulai di garis margin atau tepi teks biasa.
3.
Nama pengarang ditulis menurut urutan nama aslinya. Pangkat atau gelar seperti
Prof., Dr., Ir., dan sebagainya tidak perlu dicantumkan.
4.
Judul buku digaris bawah jika diketik dengan mesin ketik atau dicetak miring jika
diketik dengan komputer.
5.
Jika buku, majalah, atau surat kabar ditulis oleh dua atau tiga orang, nama
pengarang dicantumkan semua.
6.
Jika sumbernya berasal dari internet: Nama depan dan belakang penulis, Judul
dokumen, nama website, alamat web komplit, tanggal dokumen tersebut di
download.
7.
Pengarang yang lebih dari tiga orang, ditulis hanya nama pengarang pertama,
lalu di belakangnya ditulis et al., atau dkk.
Satu pengarang
Format Penulisan:
1Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hlm.
Nomer halaman.
Contoh:
1Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu-ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (Jakarta:
PT Gramedia, 1992), hlm. 3.
b.
Dua Pengarang
Format Penulisan:
1Nama Pengarang 1 dan Nama Pengarang 2, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit,
Tahun, Penerbitan), hlm. Nomer halaman.
Contoh:
1Hugiono dan P.K Poerwantana, Pengantar Ilmu Sejarah (Jakarta: Bina Aksara, 1987),
hlm. 56-58.
c.
Buku Terjemahan
Format Penulisan:
1Nama Pengarang, Judul Buku, Terj. Nama Penerjemah (Kota Penerbit: Nama Penerbit,
Tahun, Penerbitan), hlm. Nomer halaman.
Contoh:
1Ali Syariati, Rasulullah saw Sejak Hijrah hingga Wafat, Terj. Afif Muhammad, Sunt.
Ahmad Hadi (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1992), hlm. 28.
Format Penulisan:
2Nama Penulis, Judul Artikel Nama majalah, Edisi, hlm. Nomor halaman.
Contoh:
2Mayadina Rahma, Kekerasan terhadap Anaka dalam Perspekif Hukum Islam
Shima, Edisi XIV, April 2015, hlm. 12.
3.
Format Penulisan:
3Nama Penulis, Judul Tulisan, diakses dari Url / alamat web, pada tanggal (tanggal
mengakses) pukul (waktu mengakses)
Contoh:
3Richard Whittle, High Sea Piracy: Crisis in Aden, Aviation Today, diakses dari
http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack/High-Sea-Piracy-Crisis-inAden_32500.html, pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47
Format Penulisan:
5Nama Koran, Tanggal Terbitan, hlm. halaman.
Contoh:
5Suara Merdeka, 2 Juni 2014, hlm. 14.
ibid, singkatan dari ibidem. Maksudnya adalah di tempat yang sama dan
belum diselingi dengan kutipan lain.
Contoh:1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
1999,
hlm.
8.
2Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku yang sama dengan buku di atas)
2.
op.cit., singkatan dari opere citato, yang artinya dalam karangan yang telah
disebut dan diselingi dengan sumber lain.
Contoh:1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
1999,
hlm.
8.
3Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
4Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja Rosda Karya,
Bandung,
hlm.
23.
5Gorys Keraf, op. cit. hlm 8 (berarti diambil dari buku yang telah disebutkan di atas)
3.
Contoh:1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
1999,
hlm.
8.
3Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
4Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja Rosda Karya,
Bandung,
hlm.
23.
6Ismail Marahimin, loc. cit. (maksudnya buku yang telah disebut di atas di halaman
yang
sama,
yakni
hlm.
46)
7Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit. (menunjuk ke halaman yang sama dengan
yang disebut terakhir, yakni hlm. 23)