DISUSUN OLEH:
RELIZ PUTRI CAHYATI
NIM. 160240033
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Transisi MDGs menuju SDGs sangat memerlukan kerja keras. Didasarkan oleh hasil
pencapaian MDGs 2015 menunjukkan bahwa banyak terget yang belum tercapai. Dari 31
indikator terkait sektor kesehatan, 7 indikator Achieved, 17 indikator On Track, dan 7
indikator Off Track (unfineshed business). 7 indikator Off Track ini 2 diantaranya adalah
AKI dan AKB. Dapat disimpulkan bahwa penurunan AKI dan AKB belum mencapai
target (Kemenkes, 2015).
World Healt Organization (WHO) memperkirakan setiap tahun terjadi 210 juta
kehamilan di seluruh dunia. Dari jumlah itu, 20 juta perempuan mengalami kesakitan
sebagai akibat kehamilan. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, Hasil
Survei Demogafi dan Kependudukan Indonesia (SDKI) 2012 terdapat kenaikan Angka
Kematian Ibu (AKI) yang cukup drastis dari 228 atau 100.000 kelahiran hidup (KH)
menjadi 359 atau 100.000 kelahiran hidup (Erawati ,2016).
LB3 KIA Dinas Kesehatan Bondowoso memaparkan gambaran dinamika AKI di
kabupaten tersebut sebagai berikut ; tahun 2011 AKI sebesar 147,98 /100.000 KH, tahun
2012 109,5 / 100.000 KH, tahun 2013 206,4 / 100.000 KH, tahun 2014 156,2 / 100.000
Kh dan tahun 2015 184/100.000 KH. Sekitar 25-50% kematian perempuan usia subur
disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan. Data tersebut menunjukkan
bahwa dalam 5 tahun terakhir justru mengalami peningkatan dari angka pada tahun 2012,
meskipun setiap tahunnya ada penurunan yang diimbangi kenaikan AKI yg signigikan.
(Erawati ,2016).
Sumber data direktorat kesehatan ibu 2010-2013 penyebab kematian ibu di indonesia
terbanyak disebabkan oleh perdarahan 30,3%, hipertensi 27,21%, infeksi 7,1%, partus
lama 1,8%, abortus 1,6% dan oleh sebab lain-lain sebesar 40,8% (Kemenkes. 2014).
Meskipun partus lama memiliki persentase penyebab AKI rendah secara langsung. Akan
tetapi partus lama beresiko meningkatkan cidera yang akan muncul setelah 24 jam
persalinan. Meningkatnya insidesi atonia uteri, laserasi, perdarahan, infeksi, kelelahan
ibu bahkan syok banyak terjadi sebab partus lama (Oxorn & Forte, 2010).
Berbagai upaya pemerintah menurunkan AKI dan AKB telah diluncurkan seperti
pelaksanaan kelas ibu hamil yang dilaksanakan oleh tim pelaksana yaitu bidan desa.
Dengan harapan kelas ibu hamil dapat meingkatkan pengetahuan ibu agar dapat sadar
pentingnya pemeriksaan kehamilan sebagai deteksi dini pencegahan komplikasi
kehamilan yang dapat menjadi penyebab AKI seperti pada yang telah dijelaskan diatas.
Selain penyampaian materi, dalam kelas ibu hamil juga terdapat latihan fisik ringan yang
disebut dengan senam hamil. Latihan fisik ringan (senam hamil) memiliki banyak
manfaat salah satunya meningkatkan kekuatan otot-otot panggul untuk proses persalinan
(Kemenkes, 2012).
Hasil penelitian yuliasri 2010, mengemukakan bahwa sebanyak 55 responden
penelitiannya, 32 diantaranya tidak melaksanakan senam hamil. Padahal 40 responden
telah memiliki pengetahuan yang baik tentang senam hamil dan manfaatnya. Hal ini
menunjukkan bahwa program senam hamil dalam kelas ibu hamil masih memerlukan
evaluasi lanjut agar dapat meyakinkan masyarakat untuk melaksanakan senam hamil.
Dari permasalahan diatas, penulis ingin melakukan penelitian tentang efektivitas
senam hamil terhadap lama kala II. Sehingga dapat menjadi sumber pengetahuan baru
yang dapat disalurkan kepada masyarakat agar termotivasi melakukan senam hamil.
1.2.
Rumusan Masalah
Pelaksanaan senam hamil dapat meningkatkan kekuatan otot-otot panggul untuk
proses persalinan, perlu diteliti apakah pelaksaaan senam selama kehamilan dapat
memeberikan efektivitas pada lama kala II proses persalinan.
1.3.
Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui efektivitas senam hamil terhadap lama kala II persalinan
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi lama kala II ibu yang melakukan senam hamil
1.3.2.2 Mengidentifikasii perbedaan lama kala II pada ibu yang tidak melakukan
senam hamil.
1.3.2.3 Menganalisa pelaksanaan senam hamil yang efektif terhadap lama kala II
1.4.
Manfaat
1.4.1 Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan baru dari hasil penelitian mandiri yang dapat menjadi
bekal ilmu untuk terjun dalam memberikan pelayanan standar maupun
menjalankan program pemerintah dalam peran serta aktif membantu menurunkan
AKI dan AKB.
1.4.2 Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan)
Memberikan pengetahuan baru hasil penelitian konkrit antara teori dan praktis
untuk evaluasi pelaksanaan pelayanannya, sehingga dapat memeberikan
pelayanan sesuai standar yang sesungguhnya.
1.4.3 Bagi Masyarakat
Memberikan pengetahuan tentang manfaat dari pelaksanaan senam hamil untuk
keselamatan dalam pencegahan komplikasi persalinan ibu hamil.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Teori
2.1.1 Senam Hamil
2.1.1.1 Mengenal Senam Hamil
Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu
hamil secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan
(Widianti, 2010).
Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan
mempertahankan elastisitas dinding perut, ligament-ligament, otot-otot
dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan (Yulaikhah,
2008)
Senam hamil dapat mempengaruhi proses persalinan apabila
dilaksanakan secara teratur yaitu minimal satu kali dalam seminggu
dimulai saat umur kehamilan 20 minggu. Dengan mengikuti latihan senam
hamil secara teratur dan intensif, wanita tersebut akan menjaga kesehatan
(Manuaba, 2010)
2.1.1.2 Manfaat Senam Hamil
Menurut Sulastri (2012) dalam penelitiannya, manfaat senam hamil adalah
sebagai berikut :
1. Menguasai teknik pernafasan Latihan pernapasan sangat bermanfaat
untuk mendapatkan oksigen, sedangkan teknik pernapasan dilatih agar
ibu siap menghadapi persalinan
2. Memperkuat elastisitas otot Memperkuat dan mempertahankan
elastisitas otot-otot dinding perut, sehingga dapat mencegah atau
mengatasi keluhan nyeri di bokong, di perut bagian bawah dan keluhan
wasir
3. Mengurangi keluhan. Melatih sikap tubuh selama hamil sehingga
mengurangi keluhan yang timbul akibat perubahan bentuk tubuh
4. Melatih relaksasi Proses relaksasi akan sempurna dengan melakukan
latihan kontraksi dan relaksasi yang diperlukan untuk mengatasi
ketegangan atau rasa sakit saat proses persalinan
5. Menghindari kesulitan. Senam ini membantu persalinan sehingga ibu
dapat melahirkan tanpa kesulitan, serta menjaga ibu dan bayi sehat
setelah melahirkan.
2.1.1.3 Syarat Pelaksanaan Senam Hamil
2.1.1.4 Gerakan Senam Hamil
2.1.2 Persalinan Kala II
2.1.2.1 Pengertian persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta ) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan sendiri). Menurut Manuaba (2010) bentuk persalinan
berdasarkan definisi adalah sebagai berikut :
1. Persalinan spontan. Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan
kekuatan ibu sendiri
2. Persalinan buatan. Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari
luar.
5.
6.
7.
8.
kepala janin dengan as panjang dari bahu akan berubah dan leher akan
berputar 45 derajat
Lahirnya Kepala dengan Cara Ekstensi
Proses ini terjadi karena gaya tahanan dari dasar panggul, dimana gaya
tersebut membentuk lengkungan carus, yang mengarahkan kepala
keatas menuju lorong vulva. Bagian leher belakang dibawah oksiput
akan bergeser kebawah sympisis pubis dan bekerja sebagai titik poros.
Uterus yang berkontraksi kemudian memberikan tekanan tambahan
dikepala yang menyebabkan ekstensi lebih lanjut saat lubang vulva
vagina membuka lebar
Restitusi
Perputaran kepala sebesar 45 derajat baik kekanan atau ke kiri,
bergantung kepada arah dimana ia mengikuti perputaran menuju posisi
oksiput anterior.
Putar Paksi Luar
Putaran ini terjadi secara bersamaan dengan putaran internal dari bahu.
Pada saat kepala janin mencapai dasar panggul, bahu akan mengalami
perputaran dalam arah yang sama dengan kepala janin agar terletak
dalam diameter yang besar dari rongga panggul. Bahu anterior akan
terlihat pada vulva, dimana ia akan bergeser dibawah simpisis pubis.
Lahirnya Bahu dan Seluruh Badan Bayi
Bahu anterior akan mengembungkan perineum dan kemudian
dilahirkan dengan cara fleksi lateral. Setelah bahu dilahirkan, seluruh
tubuh janin lainnya akan dilahirkan mengikuti sumbu carus.
3)
4)
5)
6)
2.3 Hipotesis
Ha
: senam hamil memberikan efektifitas lama kala II persalinan
H0
: tidak ada efektifitas senam hamil terhadap lama kala II persalinan
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu
pengetahuan atau pemecahan masalah dengan menggunakan metode ilmiah (Notoatmojo,
2005).
3.1 Desain Penelitian
Jenis penelitan merupakan penelitian kuantitatif, rancangan penelitian ini
menggunakan True Eksperimental (satu kelompok tidak dilakukan interverensi)
yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen
terhadap dependen (Nursalam. 2011).
3.2 Kerangka Operasional
Peneliti melakukan pendekatan ke Puskesmas Wonosari menentukan jumlah populasi
Menentukan sampel sesuai dengan teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
Adapun besarnya sampel penelitian ini adalah ibu hamil trimester III
yang menggunakan rumus (Nursalam 2011) :
n=
N
N +1 ( d ) 2
Keterangan :
n : sampel yang diteliti
N : Jumlah Populasi
d : Tingkat signfikansi (0,05)
Sampel terdiri dari dua kelompok yaitu sampel kelompok perlakuan
dan sampel kelompok kontrol. Dengan demikian, Ibu hamil UK >29
minggu per Desember 2016 yang melakukan senam hamil (kelompok
perlakuan) dan tidak melakukan senam hamil di tempat persalinan yang
sama (kelompok kontrol).
3.3.3 Sampling
Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dar populasi untuk
mewakili atau sebagai sampel. Dalam penelitian ini teknik sampling yang
digunakan probability sampling dengan pendekatan cluster sampling yaitu
sampel bersadasarkan wilayah atau lokasi populasi (Nursalam,2011)
3.4 Kriteria Sampel
3.4.1 Kriteria Inklusi
3.4.1.1 Ibu hamil primi / multigravida dengan UK UK >29 minggu per
Desember 2016
3.4.1.2 Tidak memiliki kriteria eksklusi
3.4.2 Kriteria Eksklusi
3.4.2.1 Ibu hamil mengalami / riwayat KPD
3.4.2.2 Kehamilan kembar
3.4.2.3 Ibu hamil dg anemia
3.4.2.4 Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi / penyakit jantung
3.4.2.5 Ibu hamil diabetes militus
3.4.2.6 Memiliki riwayat persalinan prematur
3.4.2.7 Memiliki riwayat keguguran 2 kali / lebih
(Kemenkes, 2012)
3.5 Variabel Penelitian
3.5.1 Senam Hamil (Variabel Independen)
Senam Hamil dilakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu pada usia
kehamilan 29-40 minggu. Dengan durasi 10-20 menit setiap kali senam
(Kemenkes,2010)
3.5.2 Lama Kala II (Variabel Dependen)
Durasi kala II dengan satuan menit, terhitung sejak pembukaan lengkap
sampai bayi secara keseluruhan lahir
Lama kala
II
Indikator
Latihan fisik
1. melakukan
ringan yang
senam : rutin
dilakukan 2 kali
mengikuti
setiap minggu
senam hamil 2
dengan durasi 15kali dalam
20 menit kepada
seminggu
ibu hamil dengan 2. tidak
UK > 29 minggu
melakukan
senam hamil :
pernah
mengikuti atau
tidak
mengikuti
senam hamil
Kala pengeluaran 1. Sangat cepat :
janin. Tanda pasti
10-25 menit
mulainya kala II
pada
primi
melalui
gravida. 10-15
pemeriksaan
menit
pada
pembukaan servik
multigravida
dan terlihatnya
2. Cepat : 25
bagian kepala
60 menit pada
bayi di introitus
primigravida.
vagina. (JNPK15-30
pada
KR 2015)
multigravida
3. Normal : 60
90 menit pada
primigravida.
30-45 menit
pada
multigravida
4. Lambat : 90120
menit
pada
primi
gravida. 45-60
pada
multigravida
5. Sangat
lambat : > 120
menit
pada
primigravida.
>60
menit
pada
multigravida
Alat Ukur
Lembar
observasi,
absensi
jadwal
senam,
Stopwach/
jam
berdetik,
lembar
observasi.
Lembar
partograf
Skala
Ukur
Hasil
Ordinal
1. Ya
2. Tidak
Interval
1. Sangat
cepat
2. Cepat
3. Normal
4. Lambat
5. Sangat
lambat
Daftar Pustaka
Kemenkes. 2012. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil). Jakarta : KTD Kemenkes
Kemenkes. 2014. Mothers Day Situasi Kesehatan Ibu. Jakarta : Pusat Data dan Informasi
Kemenkes. 2015. KESEHATAN DALAM KERANGKA SUSTAINABLE DEVELOPMENT
GOALS (SDGs). Jakarta : Dirjen Bina KIA p.3
Erawati, Titik Erna. 2016 Ummi Persameda dan Bunda Kespro di Bondowoso. Bondowoso :
http://jipp.jatimprov.go.id/
JNPK-KR. 2013. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK-KR
Keumalahayati. 2009. Dukungan suami terhadap kesiapan ibu primigravidamenghadapi
persalinan di daerah pedesaan di Langsa Nanggroe Aceh Darussalam.
Skripsi. Jakarta : Universitas Indonesia.
Manuaba, Ida Ayu Chandranita dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan edisi 2. Jakarta: EGC
Mochtar, Rustam. 2011. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
Nursalam. 2011. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
Oxorn,hari & Forte, William R. 2010. Human labor and birth (Eds. Dr. Mohammad Hakimi,
Ph.D). Yogjakarta : Andi Offset
Sulastri. 2012. Senam hamil bantu persalinan tanpa kecemasan. Jurnal (PROFESI Volume
08 / Februari September 2012. Surakarta : Portal Garuda
Sulistyawati, Ari. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan.
Yogyakarta: CV.
Andi Joffset
Yuliastri. 2010. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Pelaksanaan Senam Hamil.
Skripsi . Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah
Yulaikhah, L. 2008. Kehamilan. EGC, Jakarta. terkutip sebagai artikel dalam, Sulastri. 2012.
Senam hamil bantu persalinan tanpa kecemasan. Jurnal (PROFESI Volume
08 / Februari September 2012. Surakarta : Portal Garuda
Widianti, A. (2010). Senam kesehatan. Yogyakarta : Mulia Medika