Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF IBU BERSALIN PADA

NY. SUPRIYATIN DI BPS MARTINI


BANDAR LAMPUNG

Oleh

: Lenny Sofia Yulita

Waktu

: 06 April 2009

Pukul

: 20.00 WIB

1. PENGKAJIAN
A. Identitas
Nama

: Ny. Supriyatin

Nama

: Tn. Richard

Umur

: 31 Tahun

Umur

: 33 Tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Suku/Bangsa

: Palembang

Suku/Bangsa : Palembang

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: IRT

Alamat

: Jln. Gatam Raya

Pendidikan
Pekerjaan

:SMA

: Wiraswasta

Bandar Lampung

KALA I
Subjektif (S)

: Ibu mengatakan bahwa ia ingin melahirkan


Ibu mengatakan sudah keluar air-air sejak pukul 18.00 Wib

Objektif (O)

: 1. Pemeriksaan Umum
1. keadaan umum

: baik

2. keadaan emosional

: stabil

3. kesadaran

: composmentis

4. tanda-tanda vital

: TD

: 120/70 mmHg

: 80x/menit

: 24x/menit

: 370C

2. Pemeriksaan Fisik
2.1 Kepala

: Rambut tidak rontok & tidak ada lesi

2.2 Mata

: kelopak mata : Tidak ada oedema


Konjungtiva : merah muda
Sklera

2.3 Dada

: putih

: Jantung

: Normal (Lup-dup)

Paru-paru

: Wheezing (-), ronchi (-), murmur (-)

Payudara

Pembesaran

: normal

Puting susu

: menonjol

Hiperpigmentasi: ya, pada bagian


areola
Benjolan

: tidak ada

Rasa nyeri

: tidak ada

Pengeluaran

: Belum ada

Simetris

: ya

2.4 Punggung dan pinggang


Posisi punggung : lordosis
Nyeri pinggang : tidak ada
2.5 Ekstremitas : oedema

: tidak ada

Varises

: tidak ada

Refleks

: (+) kanan dan (+) kiri

2.6 Abdomen

: bekas luka operasi : tidak ada

3.Pemeriksaan kebidanan
3.1 Abdomen

: acites

: tidak ada

Tumor
Leopold 1

: tidak ada

: 3 jari dibawah PX, pada bagian fundus teraba


satu bagian besar, lunak, dan tidak melenting
(bokong)

Leopold 2

: pada bagian kanan perut ibu teraba satu


bagian

yang

besar,

keras,

rata,

dan

memanjang (punggung), sedangkan pada

bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian


kecil janin.
Leopold 3

: pada bagian terbawah perut ibu teraba satu


bagian bulat, keras, dan sukar digerakkan
yaitu kepala

Leopold 4

: Divergen (sudah masuk PAP)

Mc Donald

: 33 cm

TBJ (rumus niswander) = (TFU 11 ) x 155


= (33 11 ) x 155
= 22x155 gr
= 3410 gr
Fetus

Observasi His

: letak

: membujur

Presentasi

: kepala

Penurunan

: 3/5 bagian

Pergerakan

: aktif

: His

: sering dan kuat

Sejak

: malam hari pukul :


18.00WIB

Frekuensi

: 3-4x / 10 menit

Lamanya

: 20-40 detik

3.2 Auskultasi
DJJ

(+),

frekuensi

138x/menit,

teratur,

punctum maximum 3 jari dibawah pusat


sebelah kanan perut ibu
3.3 Anogenital
Perineum

: tidak ada luka parut

Vulva dan Vagina


Warna

: livide

Oedema

: tidak ada

Varises

: tidak ada

Kelenjar bartholini

:ada,tidak

terjadi

pembesaran
Anus

:tidak ada haemoroid

3.4 Vaginal Toucher

Atas indikasi

tanggal : 06 April 2009


Pukul

: 20.00 WIB

Oleh

: Lenny SY

: Menilai apakah ibu sudah inpartu


apa belum

Dinding Vagina : Tidak ada sistokel dan rektokel

Assasment (A)

: Diagnosa Ibu

Arah

: Depan

Portio

: tipis

Konsistensi

: lunak

Pendataran

: >80%

Pembukaan

: 8 cm

Ketuban

: (+) belum pecah

Presentasi

: Kepala

Penunjuk

: UUK

Posisi

: UUK kanan depan

Penurunan

: 3/5 bagian

: G4P1A2 hamil 38 minggu 1 hari kala I, inpartu


Kala 1 fase aktif

Dasar

: - Ibu hamil yang keempat, pernah melahirkan satu


kali, dan pernah mengalami abortus
- HPHT : 09 juli 2008

TP: 16 April 2009

- Pada pemeriksaan palpasi TFU 33 Cm, Pada leopold


3 teraba satu bagian bulat, keras & melenting.
- Ibu sudah merasakan mules & sakit pada bagian
pinggang yang menjalar ke perut bawah disertai
keluar lendir campur darah sejak pukul 18.00 Wib &
belum keluar air-air
- pembukaan 8 cm, pendataran >80%, bagian terbawah
janin sudah masuk PAP 3/5 bagian, portio : tipis, HIS :
Frekuensi 3-4 x /10 menit lamanya 20-40 detik
Diagnosa Janin : Tunggal hidup intra uterin dengan
presentasi kepala
Dasar

: Hasil pemeriksaan Leopold

Leopold 1 : 3 jari dibawah PX, pada bagian fundus


teraba satu bagian besar, lunak, dan tidak
melenting (bokong)
Leopold 2 : pada bagian kanan perut ibu teraba satu
bagian

yang

besar,

keras,

rata,

dan

memanjang (punggung), sedangkan pada


bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian
kecil janin.
Leopold 3 : pada bagian terbawah perut ibu teraba satu
bagian bulat, keras, dan sukar digerakkan
yaitu kepala
Leopold 4 : Divergen (sudah masuk PAP) 3/5 bagian
DJJ (+), frekuensi 138x/menit, teratur, punctum
maximum 3 jari dibawah pusat sebelah kanan
ibu
Masalah

: tidak ada

Kebutuhan : intake cairan dan support


Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi (P)
1.

Berikan penjelasan pada ibu tentang keadaan ibu dan


janinnya
menjelaskan pada ibu tentang keadaan ibu dan janinnya
dalam keadaan baik, sehingga ibu dapat mengurangi
kecemasan dan ibu lebih tenang dalam menghadapi
persalinannya.
Ibu mengerti keadaannya dan tampak tenang

2. Menghadirkan orang terdekat untuk menemani ibu saat


persalinan

Dengan menghadirkan orang terdekat maka ibu akan


mendapatkan dukungan dan semangat dari keluarganya
sehingga rasa cemas dan takutnya akan berkurang

Suami

ibu

semangat.

terus

mendampingi

dan

memberikan

3. Memberikan ibu minum yang cukup

Asupan minum akan menambah tenaga ibu untuk


mengedan pada saat persalinan dan mencegah dehidrasi
bila intake cairan yang telah dikeluarkan baik melalui
keringat atau urine segera diganti

Ibu telah minum 3 gelas air putih

4. Berikan posisi yang nyaman bagi ibu sesuai yang ia ingini

Posisi miring ke kiri dapat mempercepat turunnya kepala


janin & membuat peredaran darah ibu ke janin lancar.

Ibu memilih posisi tidur miring ke kiri

5. Lakukan massase pada pinggang ibu, terutama pada lumbal IV


&V

Dengan melakukan massase pada pinggang ibu terutama


pada lumbal IV & V, maka akan merangsang syaraf
fleksus frankenhauser untuk relaksasi, sehingga dapat
mengurangi rasa sakit & memberikan rasa nyaman pada
ibu.

Ibu tampak nyaman & mengatakan sakitnya sedikit


berkurang

6. Pertahankan kandung kemih tetap kosong

mempertahankan kandung kemih tetap kosong dengan


cara menganjurkan ibu untuk menggunakan pispot bila
terasa ingin BAK, sehingga kontraksi uterus menjadi
baik dan tidak menghalangi turunnya kepala janin
sehingga penurunan kepala janin menjadi cepat dan
mempercepat proses persalinan.

Kandung kemih kosong setelah ibu BAK dipispot

7. Menyiapkan alat-alat pertolongan persalinan dan partus set,


meliputi :
Alat-alat steril

2 pasang hanscoon
1 buah duk steril
1 buah klem kokher
1 buah gunting episiotomi
2 buah klem tali pusat
1 buah gunting tali pusat

1 buah Benang tali pusat


1 buah Kateter nelaton
Alat-alat non steril

Kain kasa
Bengkok
Kom tertutup
Pispot
2 buah Waskom untuk air DTT dan
larutan klorin
Perlak
Sabun + lap tangan
3 buah tempat sampah
Kom kecil
Tensimeter
Stetoskop
Monokuler/dopler
Infuse set + cairan
Metlin
Waskom untuk plasenta
Timbangan bayi
Spuit dan nald

Alat-alat hecting

Oxytosin
1 pasang handscoon
1 buah alat suntik
Lidocain
Pinset anatomi
Jarum jahit
Benang cut get
Nald puder
Gunting hecting

Persiapan bidan

Celemak
Kaca mata
Masker
Sepatu bot

Persiapan ibu

Tutup kepala
1 buah kain sarung
1 buah pembalut
1 buah gurita
1 buah celana dalam
1 buah baju

Persiapan bayi

1 buah popok
1 buah baju
1 buah bedong
2 buah handuk

dengan menyiapkan alat-alat pertolongan persalinan maka proses


persalinan dapat berjalan sesuai prosedur sehingga memudahkan
kita dalam menolong persalinan dan persalinan dapat berjalan
dengan lancar dan aman

alat-alat persalinan yang akan dipergunakan sudah dipersiapkan


pada tempatnya masing-masing secara ergonomic.

8. Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dan catat dalam


partograf .

Dengan memantau kemajuan persalinan dengan partograf


maka kesejahteraan ibu dan janin dapat terpantau serta
dapat mengantisipasi masalah yang timbul dan dapat
menentukan keputusan dengan cepat dan tepat

Ket/pukul
DJJ
ketuban
penyusupan
Pembukaan
Penurunan
TD
Nadi
Suhu
Urine

20.00 WIB
138x/menit

21.30 WIB
138x/menit

21.55 WIB
140x/menit

U
0
8 cm
3/5
120/70mmHg
80x/menit
370C
100 cc

80x/menit
-

U
0
10 cm
1/5
120/70
80x/menit
-

KALA II ( Pukul : 21.55 WIB)


Subjektif (S)

: Ibu mengatakan ingin mengedan seperti buang air besar


Ibu mengatakan dan mengeluh rasa sakit dan nyeri pinggang
yang bertambah

Objektif (O)

: keadaan umum
keadaan emosional

: baik
: stabil

kesadaran

: composmentis

tanda-tanda vital

: TD

His

: 120/70 mmHg

: 80x/menit

: 20x/menit

: 370C

:frekuensi : 4-5x/10 menit


Lamanya : 40-50 detik

DJJ

: (+)frekuensi 140x/menit

Kandung kemih kosong


Dari vagina keluar bloody slim
Ibu

memperlihatkan

tanda-tanda

persalinan

yaitu

perineum menonjol, vulva membuka, anus mengembang


Pukul 21.55 WIB dilakukan pemeriksaan dalam atas
indikasi menilai kemajuan persalinan
a. Dinding portio

: tidak ada benjolan

b. Portio

: Tidak teraba

c. Pendataran

: 100%

d. Pembukaan

: 10 cm (lengkap)

e. Ketuban

:(+) amniotomi pukul 21.53


WIB, warna jernih

f. Presentasi

: letak belakang kepala

g. Penunjuk

: Ubun-ubun kecil

h. Posisi

: Ubun-ubun kecil kanan depan

i. Penurunan
Assasment (A)

: Hodge IV

: Diagnosa
Ibu

: G4P1A2, Hamil 38 minggu 5 hari, Inpartu


dalam kala II persalinan

Dasar

: ibu mengatakan ini kehamilannya yang


keempat dan pernah keguguran

HPHT

: 09 juli 2008

TP : 16 April 2009

Ibu merasa ingin mengedan seperti BAB, vulva membuka,


perineum menonjol, dan anus mengembang.
Meningkatnya pengeluaran lender bercampur darah
melalui vagina.
His yang adekuat, 4-5 x /10 menit, lamanya 40-50 detik
Pembukaan lengkap (10 cm)
Janin

: Tunggal, hidup intra uterin presentasi

kepala
Dasar

: hasil pemeriksaan Leopold

Leopold 1 : 3 jari dibawah PX, pada bagian fundus teraba


satu bagian besar, lunak, dan tidak melenting
(bokong)
Leopold 2 : pada bagian kanan perut ibu teraba satu
bagian yang besar, keras, rata, dan memanjang
(punggung), sedangkan pada bagian kiri perut
ibu teraba bagian-bagian kecil janin.
Leopold 3 : pada bagian terbawah perut ibu teraba satu
bagian bulat, keras, dan sukar digerakkan yaitu
kepala
Leopold 4 : Divergen (sudah masuk PAP) 0/5 bagian
DJJ (+), frekuensi 140x/menit, teratur, punctum
maximum 5 jari dibawah pusat
Masalah

: Tidak ada

Kebutuhan : Tidak ada


Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi (P)
1. Memberi semangat dan motivasi kepada ibu
dengan memberikan semangat dan motivasi kepada ibu
diharapkan ibu bersemangat dan tidak tegang dalam
menghadapi kelahiran bayinya yang sebentar lagi akan
berlangsung.
Ibu tampak sangat antusias dan bersemangat dalam
menghadapi kelahirannya
2. Pimpin ibu mengedan dan relaksasi dengan baik dan benar
seperti yang telah diajarkan pada Kala I

Mengedan yang baik dan efektif dapat memperlancar


proses persalinan. Mengedan tanpa diselingi napas
dapat menurunkan aliran darah pada arteri umbilikalis
sehingga sirkulasi darah ke janin menurun, hal ini

dapat menyebabkan denyut jantung janin tidak normal


dan resiko asfiksia pada janin.

Ibu

mengedan dengan baik pada saat terjadinya

kontraksi, dan ketika relaksasi ibu beristirahat.


3. Berikan ibu minum yang cukup

Memberikan cairan yang cukup merupakan sumber


energi dan mencegah dehidrasi. Memberikan minum
air teh manis karena air minum yang mengandung
gula dapat menambah tenaga ibu

Pada saat relaksasi, ibu minum dan menghabiskan 1


gelas air teh manis.

4. Pertahankan kandung kemih tetap kosong


mempertahankan kandung kemih tetap kosong dengan
cara menganjurkan ibu untuk menggunakan pispot bila
terasa ingin BAK, sehingga kontraksi uterus menjadi
baik dan tidak menghalangi turunnya kepala janin
sehingga penurunan kepala janin menjadi cepat dan
mempercepat proses persalinan.
Kandung kemih kosong setelah ibu BAK dipispot
5. Lakukan pertolongan persalinan normal sesuai dengan APN
o Penolong/bidan cuci tangan dengan cara 7 langkah
setelah itu penolong memakai perlengkapan head to
too kemudian penolong mendekatkan alat-alat dan
pasang handuk diatas perut ibu, penolong memakai
hand scoon kanan dan kiri setelah itu pasang duk steril
dibawah bokong ibu kemudian pimpin ibu mengejan
saat ada his dan istirahat saat tidak ada his. Jika kepala
sudah tampak divulva maka tangan kanan menahan
perineum dan tangan kiri berada diatas supra simfisis
agar de fleksi kepala janin tidak terlalu cepat
kemudian lahirlah berturut-turut dari Ubun-ubun kecil,
Ubun-ubun besar, dahi, muka, dagu, dan wajah,
kemudian periksa leher bayi apakah ada lilitan tali
pusat atau tidak. Setelah kepal mengadakan putar
paksi luar searah punggungnya, kepal dipegang secara
biparietal, lalu lakukan tarikan curam kebawah untuk
melahirkan bahu depan, dan tarikan curam keatas

untuk melahirkan bahu belakang kemudian lakukan


sanggah susur untuk lahirkan seluruh tubuh bayi,
kemudian letakkan bayi diatas perut ibu yang telah
dipasangkan handuk lalu segera keringkan bayi
dengan handuk tersebut kemudian jepit tali pusat
dengan klem 3cm dari perut ibu kemudian urut tali
pusat kearah ibu bukan kearah bayi agar pada saat
pemotongan tali pusat darah tidak muncrat, kemudian
jepit lagi tali pusat dengan menggunakan klem
jaraknya 3-5cm dari klem pertama lalu potong tali
pusat dengan dilindungi tangan kiri berada diantara 2
klem untuk menghindari gunting mengenai tubuh bayi
setelah itu ikat tali pusat dengan benang, lepaskan
klem,rendam dilarutan klorin lalu tali pusat dibungkus
dengan kasa kering steril. Ganti handuk bayi yang
basah dengan yang kering kemudian berikan bayi pada
ibu untuk segera disusui.
Dengan melakukan pertolongan normal yang sesuai
dengan APN, maka akan melindungi ibu dan bayinya
sehingga ibu dan bayi lahir dengan selamat.

Bayi lahir spontan, segera menangis, jenis kelamin


perempuan, Berat badan : 3400 gr, Panjang badan : 50
cm, A/S 8/9, anus (+), tanpa cacat, perdarahan kala II
150 cc.

KALA III ( Pukul 22.05-22.20 Wib)


Subjektif (S)

: ibu mengatakan perutnya mules

Objektif (O)

: Keadaan umum

: Baik

Kesadaran

: Composmentis

Tanda-tanda Vital

: TD

: 120/70 mmHg

: 20x/menit

: 82x/menit

: 370C

Kandung kemih

: Kosong

TFU

: Sepusat

Kontraksi Uterus

: Baik

Plasenta

: Belum lahir

Perdarahan

: 150 cc.

Assasment (A)

: Diagnosa

: ibu P2A2 dalam persalinan kala III

Dasar

: Bayi telah lahir spontan, langsung menangis pada


hari senin, Tanggal : 06 April 2009 Pukul : 22.00
WIB dengan jenis kelamin perempuan, BB : 3400
gr, PB : 50 cm, anus (+), cacat (-), kontraksi uterus
baik, konsistensi uterus keras, dan plasenta belum
lahir.

Masalah

: Tidak ada

Kebutuhan

: Support, intake cairan, lahirkan plasenta.

Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi (P)


1. lakuakn palpasi abdomen dan kandung kemih

melakukan

palpasi

abdomen

sehingga

dapat

memastiakan tidak ada kemungkinan bayi kedua. Serta


untuk mengetahui apakah kandung kemih ibu penuh
karena bisa menghambat kontraksi

tidak adanya bayi kedua pada perut ibu dan TFU


sepusat, kandung kemih ibu kosong.

2. Lakukan manajemen aktif KALA III untuk menghasilkan kontraksi


uterus yang baik sehingga kala III persalinan lebih pendek dan
untuk mengurangi resiko kehilangan darah yang banyak .
- Berikan injeksi oksitosin 10 unit im

Memberikan oksitosin 10 unit secara im pada sepertiga


paha kanan

atas bagian luar,sehingga merangsang

uterus untuk berkontraksi dengan baik karena oksitosin


merupakan

uterotonika

yang

dapat

merangsangn

kontraksi uterus,sehingga dapat mempercepat pelepasan


plasenta .

oksitosin telah diberikan, ibu merasakan mulesnya


bertanbah

- Mengkaji tanda-tanda lepasnya plasenta yaitu keluar darah


sekonyong-konyong ,tali pusat bertambah panjjang ,dan terjadi
perubahan padan tinggi fundus uteri apabila sudah terlihat

tanda.tanda tersebut dapat dipastikan bahwa plasenta sudah


terlepas.
Tanda-tanda lepasnya plasenta sudah terlihat
- Memindahkan klem tali pusat sekitar 5-10cm didepan vulva,me
lakukan

peregangan

tali

pusat

terkendali

dan

dorongan

dorsokranial.
Melakukan peregangan tali pusat terkendali saat ada his
dengan tangan kanan dan tangan kiri berada diatas simfisis
melakukan

dorongan

dorsokranial

,sehingga

dapat

mengetahui apakah plasenta sudah lepas atau belum dan


menggunakan perasat manuaba,yang ditandai apabila tali
pusat bertambah panjang setelah di lakukan PTT itu artinya
tali pusat telah lepas dan sebaiknya bila tali pusat ikut
tertarik kedalam setelah dilakukan PTT itu artinya belum
terlepas dari perlekatannya,tujuan PTT Mencegah terjadinya
inversiouteri ,sehingga proses kelahiran plasenta menjadi
lancar .
PTT sudah dilakukan tali pusat bertambah panjang dan
tampak plasenta didepan introitus vagina
-lahirkan plasenta dan periksa kelengkapannya.

Saat plasenta tampak pada introitus vagina dan tangan


kanan yang tadinya PTT pindah ke perineum dan tangan
kiri di perineum pindah bagian atas simfisis untuk
menangkap plasenta keluar,setalah keluar dan dengan hatihati memutar plasenta searah jarum jam sampai selaput
plasenta terpilin dan memeriksa kelengkapannya ,bagian
maternal dan bagian perinatal , Lakukan penilaian
terhadap plasenta untuk mengetahui keadaan plasenta
tersebut ,karena bila ternyata selaput dan kotiledonnya
masih tertinggal didalam uterus hal tersebut dapat
melemahkan kontraksi dan dikhawatirkan akan terjadi
perdarahan bila tidak dilakukan tindakan yang tepat.

Plasenta lahir pukul 06.15 wib lengkap dengan selaput dan


kotiledonnya .
Panjang tali pusat : 50cm
Berat plasenta

:500gram

Insersi

:Sentralis

Jumlah kotiledon

:20 buah

Selaput plasenta

:Tidak tertinggal

Tebal

:3cm

Diameter

:20 cm

3. Lakukan masase uterus


Dengan melakukan massase uterus segera setelah plasenta
lahir,maka dapat merangsang uterus untuk berkontraksi
,sehingga uterus dapat berkontraksi dengan baik dan
mencegah terjadinya atonia uteri
4. Pantau perdarahan kala III,dengan memantau perdarahan kala
III,maka dapat diketahui jumlah darah yang keluar ,sehingga
apabila terjadi perdarahan dapat segera diketahui jumlah
darah yang keluar ,kemudian apabila terjadi perdarahan dapat
segera diatasi, juga bila ada robekan.

Perdarahan kala III 100cc

Kala 1V (Pukul 22.25-00.30 Wib)


Subjektif (S)

: Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules dan agak sedikit


lemas

Objektif (O)

Keadaan umum

: Baik

Kesadaaran

: compos mentis

TTV

: TD

:100/70 Mmhg

:20x/menit

:80x/menit

:370C

Kandung kemih

: kosong

Kontraksi uterus

: Baik

Perdarahan

: 100cc

Perineum

: Utuh

TFU

: 2 jari di bawah pusat

Plasenta : Telah lahir spontan ,lengkap dengan selaput dan


kotiledonnya pada pukul 22.20 wib,panjang tali pusat 50 cm,
Berat plasenta 500 gram, insersi sentralis

ASSASMENT (A)

: Diagnosa
Dasar

: Ibu P2A2 dalam kala IV persalinan


:

Bayi sudah lahir pukul 22.00 wib

Plasenta lahir lengkap dangan selaput dan kotiledonnya


pukul 22.20 wib

TFU 2 jari dibawah pusat

Pada pemeriksaan jalan lahir tidak terjadi rupture


perineum

Masalah

: Tidak ada

Kebutuhan

: Personal Hiegene

Perencanaan, pelaksanan, evaluasi (P)


1. Bersihkan tubuh ibu dari keringat, darah dan cairan ketuban
serta ganti pakaian ibu dengan pakaian berrsih dan kering.
Ganti pakaian dalam dan pasang pembalut {duk}.

Membersihkan tubuh ibu dengan waslap dan air hangat


serta menggantikan pakaian ibu dengan pakaian yang bersih
maka dapat memberikan rasa nyaman pada ibu dan dapat
mencegah infeksi. Memasangkan pembalut agar dapat
menampung darah {lochea}yang keluar.

Ibu sudah dalam keadaan bersih dan nyaman.

2. Ajari ibu untuk memasase uterusnya

Dengan mengajari ibu masase uterusnya, maka kontraksi


uterus tetap baik, sehingga dapat mencegah atonia uteri
yang dapat menimbulkan perdarahan

Ibu mengerti cara memasase uterus, dan melakukannya,


sehingga kontraksi uterus menjadi baik.

4. Jelaskan pada ibu untuk sesegera mungkin menyusui bayinya

Menyusui bayi segera dalam 30 menit setelah lahir,


sehingga bayi akan mendapatkan periode emas dalam
menyusui dan mendapatkan kolustrum yang merupakakan
zat gizi penting sebagai antibodi dalam tubuh bayi serta
untuk kontak dini dengan ibu sehingga menimbulkan

kehangatan dan ikatan batin antara ibu dan bayi. Selain itu,
hisapan bayi akan merangsang hipofise posterior untuk
menghasilkan hormon oksitosin alami, yang berguna untuk
mempertahankan kontraksi uterus, sehingga kontraksi uterus
tetap baik dan mencegah terjadinya atonia uteri.

Ibu mengerti penjelasan yang di berikan, dan mau


melakukannya

5. Jelaskan tentang mobilisasi dini

Memberikan penjelasan tentang mobilisasi dini boleh di


lakukan sekurang-kurangnya 6 jam post partum. Mobilisasi
dini membantu melatih otot-otot panggul dan mengurangi
rasa sakit setelah melahirkan dan membantu pemulihan.

Ibu bersedia untuk melakukannya

6. Lakukan pemantauan selama 2 jam

Jam

Melakukan pemantauan selama 2 jam untuk memastikan kala IV ibu normal


Waktu

ke

TD
(mmHg}

Nadi
{menit}

Temp
0

{ C}

Tinggi

Kontraksi

Kandung

Perda-

Fundus

Uterus

kemih

rahan

uteri
1

22.30

120/70

80x/i

370C

2 jari

Baik

Kosong

70 cc

Baik

Kosong

50 cc

Baik

Kosong

30 cc

Baik

Kosong

30 cc

Baik

Kosong

Baik

Kosong

dibawah
pusat
22.45

120/70

80x/i

2 jari
dibawah
pusat

23.00

120/70

80x/i

2 jari
dibawah
pusat

23.15

120/70

80x/i

3 jari
dibawah
pusat

23.45

120/70

80x/i

3 jari

20 cc

dibawah
pusat
08.15

120/70

80x/i

37C

3 jari
dibawah
pusat

20 cc

Anda mungkin juga menyukai