Anda di halaman 1dari 5

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

NOMOR PERCOBAAN

:3

JUDUL PERCOBAAN

: FIBER OPTIK SINYAL ANALOG

KELAS / GROUP

: TT 5A/ 3

NAMA PRAKTIKAN

: 1. SIFA ANISA

(1314030073)

NAMA KELOMPOK

: 2. AULIA RAHMA P

(1314030047)

: 3. TASYA SAKILA

(1314030089)

: 4. WIDIANA NURBANI

(13140300 )

TANGGAL PERCOBAAN : 20 SEPTEMBER 2016


TGL. PENYERAHAN LAP. : 27 SEPTEMBER 2016
NILAI

DOSEN

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2016

FIBER OPTIK SINYAL ANALOG

I.

TUJUAN
1. Mengamati dan menguji pengiriman sinyal analog melalui fiber optik.
2. Mengukur pengaruh panjang saluran terhadap redaman pada transmisi fiber optik.
3. Membandingkan input dan output sinyal analog melalui fiber optik.
4. Menguji pengiriman suara dari handphone melalui fiber optik

II.

DASAR TEORI
1. Rugi-rugi Fiber Optik
Dalam pentransmisian sinyal pada teknologi komunikasi, fiber optik makin banyak
menggantikan saluran transmisi kawat. Hal ini disebabkan saluran fiber optik
memberikan beberapa keuntungan dibandingkan dengan saluran kawat. Pertama,
karena cahaya secara efektif adalah sama seperti radiasi radio frekuensi yang jauh
lebih tinggi, makadalam teori

k apasitas pembawaan informasi dar isuatu fiber

adalah jauh lebih besar dari pada sistem-sistem radio gelombang mikro. Berikutnya,
bahan yang digunakan dalam fiber adalah gelas silika atau dioksida silikon, yang
adalah salah satu dari bahan-bahan yang paling banyak terdapat di

bumi kita,

sehingga nantinya biaya saluran-saluran semacam ini pastiakan jauh lebih rendah,
baik dari saluran-saluran kawat maupun sistem-sistem gelombang mikro. Lagi pula
fiber-fiber tidak bersifat menghantarkan listrik, sehingga merekadapat digunakan di
daerah-daerah dimana isolasi listrik dan interferensi merupakan masalah berat. Dan
karena kapasitas informasinya yang tinggi, rute-rute saluran majemuk dapat diringkas
menjadi kabel-kabel yang jauh lebih kecil sehingga dengan demikia dapat mengurangi
kemacetan pada chanel yang sudah sangat padat. Dengan teknologi yang telah dikuasi
pada saat ini, sistem komunikasi fiber optik masih sedikit lebih mahal daripada sistem
kawat atau radio yang setara, tetapi keadaan ini sedang berubah dengan cepat. Sistem
fiber optik dengan cepat akan mampu bersaing dengan sistem-sistem lain dalam
harga, dan dengan kelebihan-kelebihannya yang lain, makin lama akan makin banyak
sistem lain yang menggantikannya.
Rugi-rugi dalam fiber :
a. Rugi-rugi penyebaran Rayleigh
Gelas dalam fiber optik adalah suatu benda pada amorphous (tidak berbentuk
kristal atau noncrystalline), yang dibentuk dengan cara membiarkan gelas itu
mendingin dari keadaan cairnya pada suhu tinggi hingga dia membeku, sementara
masih dalam keadaan plastik, gelas itu ditarik dengan menggunakan tegangan

kedalam bentuk fiber yang

panjang. Selamadalam proses pembentukan ini,

variasi-variasisubmikroskopis dalam kerapatan gelas dan dalamcampurancampuran di dalamnya ikut dibekukan di dalam gelas, dan kemudian menjadi
facet-facet yang memantulkan dan membiaskan serta menyebarkan sebagian kecil
cahaya yang lewat melalui gelas tersebut. Meskipun teknik pembuatan yang teliti
dapat mengurangi anomali-anomal iini hingga minimum, hal tersebut tidak dapat
sepenuhnyadihilangkan.
b. Rugi-rugi penyerapan
Terdapat tiga macam, yaitu penyerapan ultraviolet, penyerapan infra merah, dan
penyerapan resonansi ion.
c. Rugi-rugi penggandengan
Cacat-cacat kecil pada inti atau pada interface inti pelapis, seperti misalnya variasi
kecil pada diameter inti, bentuk penampang atau gelembung-gelembung dalam
gelasdapat menyebabkan penggandengan yang tidak sempurna.
d. Rugi-rugi pembengkokan
Terdapat dua macam, yaitu pembengkokan mikro dan pembengkokan radius
konstan.
2. Komunikasi dan Transmisi data Fiber Optik

Gambar 1. Blok Diagram Komunikasi data menggunakan Fiber Optik


Prinsip prinsip dasar dari komunikasi fiber optik. Signal itu lewat dari fase
seperti pada bentuk gelombang analog. Kemudian melalui pengubah analog menjadi
digital yang mngubah gelombang analog menjadi rangkaian pulsa digital. Kemudian
signal digital itu melewati sumber sinyal yang mungkin laser atau LED, yang
mengubah pulsa digital elektronik menjadi pulsa sinar yang ekuivalen. Pada akhir
penerimaan suatu detektor menangkap pulsa sinar dan menterjemahkannya dalam
pulsa digital, yang kemudian terus melalui pengubah analog menghubungkan dengan
kabel fiber optik yang mengeluarkan sinar digital, seperti misal komputer, konversi
anaog menjadi digital tidak diperlukan. Dalam banyak sirkuit fiber optik teresterial,
repeater yang untuk membuat sinyal ditempati kira kira setiap 40 Km. Supaya
dibuat, pulsa sinar itu pertama tama harus diubah lagi menjadi pulsa elektrik.
Kemudian sinyal itu dibuat dan diubah lagi dalam pulsa sinar.

Berlainan

dengan

telekomunikasi

yang

mempergunakan

gelombang

elektromagnet maka pada fiber optik gelombang cahayalah yang bertugas membawa
sinyal informasi. Pertama-tama microphone merubah sinyal suara menjadi sinyal
listrik. Kemudian sinyal listrik ini dibawa oleh gelombang pembawa cahaya melalui
fiber optik dari pengirim (transmitter) menuju alat penerima (receiver) yang terletak
pada ujung lainnya dari fiber. Modulasi gelombang cahaya ini dapat dilakukan dengan
merubah sinyal listrik termodulasi menjadi gelombang cahaya pada transmitter dan
kemudian merubahnya kembali menjadi sinyal listrik pada receiver. Pada receiver
sinyal listrik dapat dirubah kembali menjadi gelombang suara. Tugas untuk merubah
sinyal listrik ke gelombang cahaya atau kebalikannya dapat dilakukan oleh komponen
elektronik yang dikenal dengan nama komponen optoelectronic pada setiap ujung
fiber optik.
III.

ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN


- 1 buah Driver OMI99A
- 1 buah Optical Fiber 1 m, 4 m, 7 m
- 1 buah Osiloskop
- 1 buah Function Generator
- 1 buah Power Supply
- 1 buah Power Meter
- Kabel konektor secukupnya

V.

PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN

5.1 Mengukur Daya Output dan Rugi-rugi Serat Optik


1. Siapkan peralatan sesuai dengan seperti yang dituliskan di Daftar Alat dan
Komponen.
2. Hubungkan keluaran Function generator ke Osiloskop dan atur frekuensinya 10
kHz dengan tegangan 2 Vpp, seperti diperlihatkan Gambar 2.
3. Hubungkan ujung fiber optik yang memiliki redaman rendah dengan keluaran
modul transmitter dan ujung lainnya dengan power meter, seperti pada Gambar
1.

4. Hubungkan keluaran Function Generator dengan input Transmitter dan catatlah


hasil pengukuran yang ditampilkan pada power meter kedalam Tabel Hasil
Percobaan 1.
5. Ubahlah frekuensi input sesuai Tabel 1 dan mencatat hasil pengukuran kedalam
Tabel 1tersebut. Ulangi langkah 2 s.d. 4
6. Catat hasil berupa panjang kabel optic berikutnya redamannyapadaTabel 1.
5.2 Menguji Rugi-Rugi Fiber optic pada Kabel yang dibengkokkan
1. Instalasi rangkaian pengukuran seperti pada Gambar 2 dengan frekuensi 1 MHZ
dan tegangan input sebesar 4 Vpp.
2. Lengkapi Tabel 4 !

Anda mungkin juga menyukai