Ritha
( 12601040044 )
Prayogo Pangestu ( 14601040018 )
Themy Pramitha
( 14601040022 )
Halla
( 14601040026 )
Rizal Sevtian ( 14601040038 )
A. KIMIA ORGANIK
kehidupan
sebagai
juga
contoh,
sangat
banyak
bergantung
enzim
yang
pada
kimia
mendasarkan
kerjanya pada logam transisi seperti besi dan tembaga, juga gigi dan
tulang yang komposisinya merupakan campuran dari senyama
organik maupun anorganik. Contoh lainnya adalah larutan HCl,
larutan ini berperan besar dalam proses pencernaan makanan yang
hampir seluruh organisme (terutama organisme tingkat tinggi)
biasanya
berkaitan
dengan
senyawa
karbon
yang
1. SENYAWA HIDROKARBON
Unsur karbon secara otomatis akan berikatan dengan Hidrogen
sehingga membentuk senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon ini ditemui
banyak terdapat pada bahan bakar fosil, yaitu batubara, minyak dan
gas alam.
Senyawa Hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas atom
Hidrogen dan atom Karbon. Sebagian besar hidrokarbon digunakan
sebagai bahan bakar mesin dan industri. Contoh dari hidrokarbon
ialah minyak tanah, LPG, bensin, gas alam, plastik aspal dll.
Alkana
Alkuna
ISOMER POSISI
Isomer posisi atau regioisomer merupakan molekulyang
mempunyai posisi gugus fungsi yang berbeda, melekat pada
rantai induk yang sama. Pada contoh di bawah ini, gugus
hidroksil (-OH) melekat pada n-pentana dalam tiga posisi yang
berbeda.
3. GUGUS FUNGSI
PENGERTIAN GUGUS FUNGSI Gugus fungsi adalah gugus atom
dalam molekul yang menentukan ciri atau sifat suatu senyawa.
Gugus fungsi ini merupakan atom selain atom karbon dan atom
hidrogen dalam senyawa hidrokarbon dan membentuk ikatan
rangkap. Adapun bagian-bagian dari molekul yang hanya terdiri
dari atom karbon dan hidrogen saja serta hanya mengandung
-
gugus OH
Macam-Macam Alkohol Alkohol PRIMER : Alkohol yang gugus
fungsinya diikat secara langsung oleh atom C primer. Alkohol
SEKUNDER : Alkohol yang gugus fungsinya diikat secara
langsung oleh atom C sekunder. Alkohol TERSIER : Alkohol
yang gugus fungsinya diikat langsung oleh atom C tersier.
asimetris
Sifat Alkohol Memiliki titik didih yang tinggi Pada suhu
kamar alkohol suku rendah,alkohol suku sedang berbentuk
cairan kental, dan alkohol suku tinggi berbentuk padatan.
Kelarutan alkohol dalam air berkurang seiring dengan
penambahan panjang rantai karbon. Kelarutan alkohol
ditentukan oleh gugus OH yang bersifat polar dan gugus alkil
(R) yang bersifat nonpolar.makin panjang rantai karbon makin
berkurang sifat kepolaran alkohol sehingga kelarutannya dalam
air (pelarut polar) berkurang,kelarutannya dalam CCL4 (pelarut
fungsi alkohol.
Alkohol bereaksi dengan natrium membentuk alkoksida dan
gas hidrogen Halogenasi Gugus OH pada alkohol akan
tersubstitusi oleh atom halogen. Oksidasi Oksidasi akohol
sederhana yang mudah terbakar akan membebaskan gas
karbon oksidasi dan uap air. Pada pembakaran etanol akan
dibebaskan kalor yang cukup besar sehingga dapat digunakkan
obat batuk.
Eter Eter merupakan senyawa organik yang memiliki gugus
fungsi O-R. Sehinga strukturnya R-O-R. jika R = R, disebut
eter sederhana atau eter tunggal. Dalam rumus umumnya
eter merupakan turunan alkana dengan mengganti salah satu
atom H dengan gugus alkolasi (-OR) sehingga disebut
alkoksialkana.
Tata Nama Eter Cara penamaan trival eter adalah nama kedua
gugus alkil yang diikatnya diikuti dengan kata eter. Adapun
menurut IUPAC, eter diberi nama alkoksialkana. Hal itu
disebabkan eter dapat dianggap sebagai turunan alkana
dengan mengganti salah satu atom H dengan gugus alkoksi (-
OR).
Isomer pada eter Isomer pada eter mulai ada pada suku yang
memiliki empat atom C. Makin banyak atom C yang dimiliki
pada keton.
Nama lazim Nama lazim keton adalah alkil alkil keton. kedua
gugus alkil disebut secara terpisah kemudian diakhiri kata
keton. Kegunaan Keton Keton yang paling penting dan paling
banyak diproduksi adalah propanon. Dalam dunia perdagangan,
propanon disebut aseton. Aseton banyak digunakan untuk
pelarut pelarut plastik, lilin, dan selulosa asetat dalam proses
pembuatan rayon. Aseton biasa digunakan untuk
membersihkan pewarna kuku (kutex). Beberapa jenis keton
berbau harum sehingga dapat digunakan untuk membuat
parfum.
ASAM KARBOKSILAT (ASAM ALKANOAT) Asam
karboksilat(asam alkanoat) merupakan senyawa turunan alkana
yang salah satu atom hidrogennya diganti dengan gugus fungsi
asam karboksilat (COOH). Disebut gugus karboksil karena
asam alkanadioat,dst.
Nama Trivial o Nama trivial dari asam karboksilat didasarkan
pada sumber asam yang ada di alam. o Jika digunakan nama
trivial, posisi rantai cabang dinyatakan dengan huruf Yunani. o
oat.
Sifat-Sifat Ester Memiliki titik didih rendah Bersifat netral
Berbau enak
Reaksi identifikasi Reaksi Esterifikasi RCOOH + ROH R
COOR +H2O Reaksi Hidrolisis(suasana asam) RCOOR +H2O
RCOOH + ROH Reaksi Saponifikasi RCOOR + OHRCOO +
2X4 CCl4
Tata Nama Haloalkana Menurut IUPAC, tata nama pada
haloalkana sama dengan tata nama pada alkana. Antara lain :
Rantai utama dipilih berdasarkan rantai terpanjang yang
mengandung atom halogen. Nama halogen ditulis sebagai
awalan dengan sebutan fluoro jika mengikat gugus fluorin (-F),
kloro jika mengikat gugus klorin (-Cl), bromo jika mengikat
gugus bromin (-Br), atau iodo jika mengikat gugus iodin (-I).
Pemberian nomor pada rantai utama - Atom C yang mengikat
halogen diberi nomor serendah mungkin. - Pemberian nomor
paling kecil pada halogen yang paling reaktif (untuk halogen
lebih dari satu). - Halogen yang sama dan lebih dari satu, nama
halogennya diberi awalan di(2), tri(3), tetra (4) dan seterusnya.
Penulisan nama halogen dan alkil diurutkan sesuai urutan
stabil
Sebagian besar haloalkana tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut organik. Makin banyak atom halogen yang diikat
oleh karbon, makin besar massa molekulnya. Penambahan
massa molekul menyebabkan kenaikan titik didih (makin
panjang rantai karbon makin tinggi titik didihnya) dan kenaikan
rapat jenis. Berikut adalah sifat beberapa haloalkana : Nama
IUPAC Nama Trivial Rumus Tb (oC) Rapat Jenis Pada 20 oC (g
mL-1) Klorometana Metil klorida CH3Cl -24 Gas Diklorometana
Metilena klorida CH2Cl2 40 1,34 Triklorometana Kloroform
CHCl3 61 1,49 Tetraklorometana Karbon tetraklorida CCl4 77
1,60 Bromometana Metil bromida CH3Br 5 Gas Iodometana