Anda di halaman 1dari 19

KIMIA DASAR

RESUME KIMIA ORGANIK


(Senyawa Hidrokarbon, Isomerisasi, Gugus Fungsi
dan Polimer)
Nama Kelompok :
-

Ritha
( 12601040044 )
Prayogo Pangestu ( 14601040018 )
Themy Pramitha
( 14601040022 )
Halla
( 14601040026 )
Rizal Sevtian ( 14601040038 )

Pendidikan Matematika 2014

A. KIMIA ORGANIK

Kimia organik adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia


mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa
organik. Senyawa organik dibangun terutama oleh karbon dan
hidrogen, dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen,
oksigen, fosfor, halogen dan belerang.
Definisi asli dari kimia organik ini berasal dari kesalahpahaman
bahwa semua senyawa organik pasti berasal dari organisme hidup,
namun telah dibuktikan bahwa ada beberapa perkecualian. Bahkan
sebenarnya,
anorganik;

kehidupan
sebagai

juga

contoh,

sangat
banyak

bergantung
enzim

yang

pada

kimia

mendasarkan

kerjanya pada logam transisi seperti besi dan tembaga, juga gigi dan
tulang yang komposisinya merupakan campuran dari senyama
organik maupun anorganik. Contoh lainnya adalah larutan HCl,
larutan ini berperan besar dalam proses pencernaan makanan yang
hampir seluruh organisme (terutama organisme tingkat tinggi)

memakai larutan HCl untuk mencerna makanannya, yang juga


digolongkan dalam senyawa anorganik. Mengenai unsur karbon, kimia
anorganik

biasanya

berkaitan

dengan

senyawa

karbon

yang

sederhana yang tidak mengandung ikatan antar karbon misalnya


oksida, garam, asam, karbid, dan mineral. Namun hal ini tidak berarti
bahwa tidak ada senyawa karbon tunggal dalam senyawa organik
misalnya metan dan turunannya.
Ada banyak sekali penerapan kimia organik dalam kehidupan
sehari-hari, diantaranya adalah pada bidang makanan, obat-obatan,
bahan bakar, pewarna, tekstil, parfum, dan lain sebagainya.

1. SENYAWA HIDROKARBON
Unsur karbon secara otomatis akan berikatan dengan Hidrogen
sehingga membentuk senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon ini ditemui
banyak terdapat pada bahan bakar fosil, yaitu batubara, minyak dan
gas alam.
Senyawa Hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas atom
Hidrogen dan atom Karbon. Sebagian besar hidrokarbon digunakan
sebagai bahan bakar mesin dan industri. Contoh dari hidrokarbon
ialah minyak tanah, LPG, bensin, gas alam, plastik aspal dll.

Keunikan Sifat Atom Karbon


1. Atom karbon dapat berikatan dengan sesama atom karbon.
2. Dapat membentuk empat ikatan kovalen yang kuat.
3. Memiliki kemampuan untuk berikatan rangkap II dan rangkap III
4. Dapat membentuk rantai ikatan yang panjang

Pengelompokan Atom Karbon


Atom karbon dikelompokkan berdasarkan kedudukannya pada rantai
senyawa hidrokarbon:

1. Atom C yang mengikat 1 atom C langsung disebut Atom C


Primer
2. Atom C yang mengikat 2 atom C lainnya disebut Atom C
Sekunder
3. Atom C yang mengikat 3 atom C lainnya disebut Atom C Tersier
4. Atom C yang mengikat 4 atom C lain disebut Atom C Kuartener.
Senyawa Hidrokarbon dikelompokkan menjadi dua kelompok
besar, yaitu senyawa karbon Alifatik dan senyawa karbon siklik.
Alifatik ialah senyawa hidrokarbon yang strukturnya terbuka, dan
rantai C-nya bisa bercabang. Berdasarkan jenis ikatannya, alifatik
dibedakan atas alifatik jenuh yang hanya menganduk ikatan C
tunggal saja dan alifatik tak jenuh yang mengandung ikatan C
rangkap 2 ataupun rangkap 3.

Siklik ialah senyawa hidrokarbon yang strukturnya siklis, yaitu rantai


karbonnya melingkar dan tertutup. Golongan ini dibedakan lagi
menjadi dua, alisiklik yang membentuk rantai tertutup, dan aromatik
yang merupakan senyawa dengan 6 atom C melingkar membentuk
rantai benzena.

Alkana

Alkana merupakan senyawa hidrokarbon dengan rantai tunggal


(alifatik jenuh) dan memiliki rantai terbuka.
Rumus Umum Alkana ialah CnH2n+2 ;dengan n=jumlah atom Karbon C
Sifat-Sifat Alkana
1. Senyawa nonpolar, tidak larut dalam air
2. Semakin banyak rantai C, maka titik didihnya semakin
meningkat
3. Mudah mengalami reaksi subtitusi dengan atom Golongan 17Halogen(F2, Cl2, Br2, atau I2)
4. Bisa Teroksidasi
Kegunaan Alkana:
1. Sumber Unsur Hidrogen utuk bahan bakar bersih
2. Bahan Bakar Fosil
3. Pelarut senyawa nonpolar
4. Bahan Baku Industr
Alkena
Alkena Merupakan senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap
dua (alifatik tak jenuh). Senyawa dengan dua ikatan rangkap 2,
disebut alkadiena.
Senyawa dengan tiga ikatan rangkap 3 disebut alkatriena.
Rumus Umum Alkana ialah CnH2n;dengan n=Jumlah Atom
Karbon C
Kegunaan Alkena

Bahan utama dalam industri plastik, karet sintetik, dan polimer


lainnya

Alkuna

Alkuna Merupakan senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap


tiga (alifatik tak jenuh). Senyawa dengan dua ikatan rangkap 2
di sebut alkadiuna, sedangkan dengan 3 ikatan rangkap disebut
alkenuna.
Rumus umum Alkuna ialah CnH2n-2 ;dengan n=jumlah atom
Karbon C
Kegunaan Alkuna

Mengelas Besi dan baja (asetilena/etuna)


2. ISOMERISASI
Isomer adalah molekul yang mempunyai rumus kimia yang
sama, namaun mempunyai struktur yang berbeda. Berasal dari
bahasa yunani, isomer merupakan adaptasi dari kata isomers
dimana isos berarti sama, dan meros artinya bagian. Isomer
merupakan jumlah atom yang sama untuk masing-masing
unsur, tetapi mem[unyai perbedaan susunan penempatan
atom-atomnya. Isomer belum tentu mempunyai sifat-sifat yang
sama,kecuali mempunyai gugus fungsi yang sama.
JENIS-JENIS ISOMER
Ada tiga tipe isomer yang akan dibahas disini, yakni isomer
kerangka, posisi, dan gugus fungsi
ISOMER RANTAI ATAU KERANGKA
Isomer rantai atau kerangka adalah molekul yang mempunyai
kerangka yang berbeda, tetapi mempunyai rumus molekul yang
sama. Isomer kerangka paling banyak terjadi pada alkane.
Contoh isomer rantai atau kerangka adalah n-pentana,
isopentana, dan neopentana.

ISOMER POSISI
Isomer posisi atau regioisomer merupakan molekulyang
mempunyai posisi gugus fungsi yang berbeda, melekat pada
rantai induk yang sama. Pada contoh di bawah ini, gugus
hidroksil (-OH) melekat pada n-pentana dalam tiga posisi yang
berbeda.

Beberapa isomer aromatic ada karena gugus fungsi dapat


diposisikan pada bagian yang berbeda pada cincin benzene.
Sebagai contoh adalah xilenol. Xilenol mempunyai satu gugus
hidroksil dan dua gugus metil sehingga mempunyai enam
isomer.
ISOMER GUGUS FUNGSI
Isomer gugus fungsi merupakan isomer struktur yang
mempunyai rumus molekul yang sama, namun atom-atomnya
terhubung dengan cara lain sehingga membentuk gugus fungsi
yang berbeda. Sebagai contoh, sikloheksana dan 1-heksena
mepunyai rumus molekul yang sama, yaitu C6H12. Kedua
molekul tersebut dapat digolngkan menjadi isomer gugus
fungsi, karena sikloheksana merupakan sikloalkana, sedangkan
1-heksena merupakan alkena.

3. GUGUS FUNGSI
PENGERTIAN GUGUS FUNGSI Gugus fungsi adalah gugus atom
dalam molekul yang menentukan ciri atau sifat suatu senyawa.
Gugus fungsi ini merupakan atom selain atom karbon dan atom
hidrogen dalam senyawa hidrokarbon dan membentuk ikatan
rangkap. Adapun bagian-bagian dari molekul yang hanya terdiri
dari atom karbon dan hidrogen saja serta hanya mengandung
-

ikatan tunggal saja disebut gugus-gugus non fungsional.


GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON GOLONGAN GUGUS
FUNGSIONAL RUMUS UMUM Alkanol (alkohol) OH CnH2n+2O
Eter (alkoksi alkana) O CnH2n+2O Aldehid (alkanal) O CnH2nO
C Keton(alkanon) H O CnH2nO C Asam karboksilat (asam
alkanoat) C Ester (alkil alkanoat) OH O C Haloalkana (alkil

halogenida) CnH2nO2 O X CnH2nO2 O CnH2n+1X


ALKOHOL Merupakan senyawa organik yang dapat dianggap
berasal dari alkana yang salah satu atom hidrogennya diganti
dengan gugus OH. Dengan demikian alkohol memiliki gugus
fungsi OH. Adapun, Monohidroksi Alkohol : Alkohol yang
memiliki satu gugus OH dan Dihidroksi Alkohol: Memiliki dua

gugus OH
Macam-Macam Alkohol Alkohol PRIMER : Alkohol yang gugus
fungsinya diikat secara langsung oleh atom C primer. Alkohol
SEKUNDER : Alkohol yang gugus fungsinya diikat secara
langsung oleh atom C sekunder. Alkohol TERSIER : Alkohol
yang gugus fungsinya diikat langsung oleh atom C tersier.

Tata Nama Alkohol Menurut IUPAC, nama alkohol diturunkan


dari nama alkana induknya dengan mengganti akhiran a
menjadi akhiran ol dan memberi awalan angka yang dipilih
sekecil mungkin jika diperlukan. Awalan angka diberikan jika
alkohol yang dimaksud memiliki isomer. Selain IUPAC, alkohol
juga memiliki nama trivial. Sesuai dengan rumus umumnya, R-

OH, alkohol sederhana diberi nama alkil alkohol.


Isomer pada Alkohol Isomer posisi : Perbedaan letak atau
posisi gugus tertentu Isomer fungsi : Perbedaan gugus
fungsional Isomer optis : Pada alkohol yang memiliki atom

asimetris
Sifat Alkohol Memiliki titik didih yang tinggi Pada suhu
kamar alkohol suku rendah,alkohol suku sedang berbentuk
cairan kental, dan alkohol suku tinggi berbentuk padatan.
Kelarutan alkohol dalam air berkurang seiring dengan
penambahan panjang rantai karbon. Kelarutan alkohol
ditentukan oleh gugus OH yang bersifat polar dan gugus alkil
(R) yang bersifat nonpolar.makin panjang rantai karbon makin
berkurang sifat kepolaran alkohol sehingga kelarutannya dalam
air (pelarut polar) berkurang,kelarutannya dalam CCL4 (pelarut

nonpolar) makin bertambah.


REAKSI IDENTIFIKASI PADA ALKOHOL Gugus fungsi -OH pada
alkohol merupakan gugus yang relatif. Karena itu alkohol dapat
mengalami berbagai macam reaksi antara lain reaksi dengan
natrium, oksidasi, esterifikasi, halogenasi, dan dehidrasi.
Reaksi-reaksi tersebut dapat digunakan untuk identifikasi gugus

fungsi alkohol.
Alkohol bereaksi dengan natrium membentuk alkoksida dan
gas hidrogen Halogenasi Gugus OH pada alkohol akan
tersubstitusi oleh atom halogen. Oksidasi Oksidasi akohol
sederhana yang mudah terbakar akan membebaskan gas
karbon oksidasi dan uap air. Pada pembakaran etanol akan
dibebaskan kalor yang cukup besar sehingga dapat digunakkan

untuk bahan bakar. Dehidrasi Alkohol jika dipanaskan bersama


asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi(melepaskan air)
membetuk eter atau etana.alkohol akan berubah menjadi eter
jika dipanaskan bersama asam sulfat pada terperatur 130C
dan akan terbentukl alkena jika dipanaskan bersama asam
-

sulfat pada temperatur 180 C.


Kegunaan alkohol Kegunaan beberapa alkohol dalam kehidupan
sehari-hari yaitu : Metanol Metanol banyak dibuat menjadi
formaldehida (metana) yang digunakan untuk membuat plastik
atau polimer, dan juga banyak digunakan sebagai pelarut dan
bahan pembuatan senyawa organik lainnya,misalnya Ester.
Etanol Etanol dapat ditemukan dalam spiritus,alkohol 70% yang
digunakan untuk membersihkan luka, minuman beralkohol, dan
obat sirup. Glikol Glikol digunakan untuk untuk bahan anti
beku pada radiator mobil didaerah musim dingin karena titik
bekunya rendah. Gliserol Digunakan untuk pelembab dan
pelembut pada berbagai macam kosmetik,pelembab
tembakau,dan pelarut berbagai macam jenis obat misalnya

obat batuk.
Eter Eter merupakan senyawa organik yang memiliki gugus
fungsi O-R. Sehinga strukturnya R-O-R. jika R = R, disebut
eter sederhana atau eter tunggal. Dalam rumus umumnya
eter merupakan turunan alkana dengan mengganti salah satu
atom H dengan gugus alkolasi (-OR) sehingga disebut

alkoksialkana.
Tata Nama Eter Cara penamaan trival eter adalah nama kedua
gugus alkil yang diikatnya diikuti dengan kata eter. Adapun
menurut IUPAC, eter diberi nama alkoksialkana. Hal itu
disebabkan eter dapat dianggap sebagai turunan alkana
dengan mengganti salah satu atom H dengan gugus alkoksi (-

OR).
Isomer pada eter Isomer pada eter mulai ada pada suku yang
memiliki empat atom C. Makin banyak atom C yang dimiliki

suatu eter, makin banyak isomernya. Eter dengan atom C lima


memiliki enam isomer, yaitu empat isomer merupakan butil
-

metil eter, dan dua isomer merupakan etilpropil eter.


Sifat Eter Eter memiliki titik didih jauh lebih kecil dari pada
alkohol dengan jumlah atom C yang sama. Kelarutan eter
dalam air sangat kecil sehingga dapat disebut tidak bercampur
dengan air. Pada temperatur kamar, kelarutan dieti eter hanya
8 g/100 mL Eter jauh kurang reaktif jika dibandingkan dengan
alkohol. Sebagaimana alkohol, eter mudah terbakar membentuk

gas karbon dioksida dan uap air.


Reaksi Identifikasi Gugus Fungsi pada Eter Eter tidak bereaksi
dengan logam aktif, misalnya natrium. Sifat ini dapat digunakan
untuk membedakan eter dengan alkohol . Eter dan alkohol
dapat bereaksi dengan PCL5. reaksi alkohol dengan PCL5
sedang kan eter tidak membebaskan HCL. Reaksi ini dapat
digunakan untuk membedakan alkohol dengan eter. Eter akan
terurai oleh asam halida menjadi alkohol dan haloalkana (alkil
halida). Dengan asam halida berlebihan, eter dapat

membentuk alkil halida (R-X) dan H2O.


Kegunaan Eter Etil eter banyak digunakan untuk pelarut organik
dan obat bius yang diberikan melalui pernapasan pada proses
operasi. Sebagai obat bius, etil eter diberikan melalui
pernapasan. Selain etil eter, senyawa eter yang banyak
digunakan adalah metil ters-butil eter (MTBE).senyawa ini

digunakan untuk menaikkan angka oktan bensin.


Aldehida dan Keton O Rumus struktur aldehida dapat ditulis R-CH atau R-CHO dengan R merupakan gugus alkil dan CHO
merupakan gugus fungsi aldehida. Dengan demikian, aldehida
merupakan senyawa turunan alkana yang salah satu atom
hidrogennya diganti dengan gugus fungsi aldehida. Aldehida
merupakan turunan alkana yang disebut alkanal. Gugus fungsi
aldehida biasa disebut gugus formil.

Tata Nama Aldehida Pilih rantai terpanjang yang mencakup


gugus aldehida Sebut nama induk aldehida dengan
mengganti akhiran ana dengan al nomor atom-atom C rantai
dengan memberikan nomor 1 (1 pada atom C carbonil). Susun
cara nama aldehida dengan cara seperti yang telah dibicarakan
dalam aturan IUPAC untuk alkohol. Tata nama aldehida
bercabang pada dasarnya sama seperti tata nama alkanol,
tetapi posisi gugus fungsi (-CHO) tidak perlu dinyatakan karena

selalu menjadi atom karbon nomor 1


Nama Lazim Nama lazim aldehida diturunkan dari nama lazim
asam karboksilat yang sesuai dengan menggantikan akhiran at
menjadi aldehida dan membuang kata asam. Contoh : Jumlah
atom C Asam karboksilat Aldehida 1 Asam format formaldehida
2 Asam asetat asetaldehida 3 Asam propanoat propildehida 4

Asam butirat butiraldehida


Sifat Aldehida Aldehida termasuk senyawa organik polar dan
mampu membentuk ikatan hidrogen sehingga larut dalam air
dan memiliki titik didih yang cukup tinggi. Kelarutan dan titik
didih aldehida berbanding terbalik dengan jumlah atom C.

Makin banyak atom C, makin rendah kelarutan aldehida.


Kegunaan Aldehida Aldehida yang paling penting dan paling
banyak diproduksi adalah formaldehida. Larutan formaldehida
40% dalam air biasa disebut formalin yang banyak digunakan
untuk mengawetkan spesimen biologi, termasuk mayat. Hal itu
disebabkan formaldehida dapat bereaksi dengan jaringan
tubuh. Oleh karena itu, formalin tidak boleh digunakan sebgai
pengawet makanan. Formaldehida dapat digunakan sebagai
bahan penghilang bau pada sumbu dan lilin serta untuk

membuat plastik tahan panas (plastik termoseting).


Tata Nama Alkanon (keton) Berdasarkan IUPAC Nama alkanon
diturunkan dari nama alkana yang sesuai denga menggantikan
akhiran a menjadi on Suku terendah dari alkanon adalah
propanon, yang juga disebut aseton. Untuk keton tata

namanya identik dengan tata nama aldehida dengan beberapa


perbedaan yaitu lokus gugus karbonil harus diberikan dan
penomoran dimulai dari ujung yang terdekat pada gugus
karbonil. Disamping itu akhiran al pada aldehida menjadi on
-

pada keton.
Nama lazim Nama lazim keton adalah alkil alkil keton. kedua
gugus alkil disebut secara terpisah kemudian diakhiri kata
keton. Kegunaan Keton Keton yang paling penting dan paling
banyak diproduksi adalah propanon. Dalam dunia perdagangan,
propanon disebut aseton. Aseton banyak digunakan untuk
pelarut pelarut plastik, lilin, dan selulosa asetat dalam proses
pembuatan rayon. Aseton biasa digunakan untuk
membersihkan pewarna kuku (kutex). Beberapa jenis keton
berbau harum sehingga dapat digunakan untuk membuat

parfum.
ASAM KARBOKSILAT (ASAM ALKANOAT) Asam
karboksilat(asam alkanoat) merupakan senyawa turunan alkana
yang salah satu atom hidrogennya diganti dengan gugus fungsi
asam karboksilat (COOH). Disebut gugus karboksil karena

mengandung gugus karbonil (CO) dan gugus hidroksil (OH).


Tata Nama Asam Karboksilat Nama asam karboksilat
diturunkan dari nama alkana yang sesuai, dengan cara
mengganti akhiran a dengan oat lalu diawali dengan kata
asam. Posisi atom C yang mengikat gugus fungsi Asam
Karboksilat tidak perlu diberi nomor karena atom C itu selalu
menjadi nomor satu. Rantai induk selalu dipilih dari rantai
terpanjang yang mengandung gugus fungsi COOH. Senyawa
yang mempunyai dua gugus fungsi asam karboksilat disebut

asam alkanadioat,dst.
Nama Trivial o Nama trivial dari asam karboksilat didasarkan
pada sumber asam yang ada di alam. o Jika digunakan nama
trivial, posisi rantai cabang dinyatakan dengan huruf Yunani. o

Untuk asam karboksilat yang memiliki lebih dari satu gugus


-

fungsional sering dikenal dengan nama trivial.


Sifat-Sifat Asam Karboksilat Memiliki titik didih dan titik leleh
yang tinggi. Asam karboksilat alifatis sampai dengan atom C-8
berwujud cair pada temperatur kamar, berbau sedap dan
menyengat. Cth : asam butirat pada minyak tengik. Makin

banyak atom C, maka semakin sukar larut dalam air.


Reaksi Identifikasi Reaksi antara asam karboksilat dengan basa
menghasilkan garam dan air. Contoh R COOH + NaOH R
COONa + H 2O Reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol

akan menghasilkan ester(Rx Esterifikasi).


Pembuatan Asam Karboksilat Hidrolisis :Reaksi hidrolisis
artinya pemecahan suatu molekul oleh air. Suatu senyawa yang
menghasilkan asam karboksilat jika dihidrolisis disebut turunan
asam karboksilat, antara lain ester dan amida.
Oksidasi:Oksidasi alkohol primer dengan oksidator kuat seperti
KMnO4 menghasilkan asam karboksilat pada suasana asam.
Grignard:Jika reagen Grignard direaksikan dengan gas
karbondioksida maka akan terbentuk endapan magnesium

karbonat. Jika diasamkan maka akan menjadi asam karboksilat.


Kegunaan Asam Karboksilat Asam Asetat(Cuka) sebagai
penyedap makanan, sintesis hasil industi termasuk serat dan
plastik. Juga sebagai pelarut dan pereaksi dalam laboratorium.
Asam Oksalat digunakan untuk menghilangkan karat dan
sebagai pereaksi pada pembuatan warna. Asam Tartrat untuk
mengasamkan minuman, permen dan makanan. Juga
digunakan dalam fotografi, keramik, penyamakan kulit, dll.

Asam format digunakan untuk industri tekstil, dll.


Alkil Alkanoat (Ester) Ester merupakan senyawa turunan
alkana yang salah satu atom hidrogennya diganti dengan gugus
fungsi ester (COO ) yang mengikat satu gugus alkil. Secara

umum, struktur ester ditulis R COOR


Tata Nama Ester Alkil pada nama ester dipilih alkil yang terikat
pada atom O dengan cara mengganti akhiran ana menjadi il.

Alkanoat merupakan gugus fungsi turunan dari asam


karboksilat dan penamaannya diganti akhiran ana dengan
-

oat.
Sifat-Sifat Ester Memiliki titik didih rendah Bersifat netral

Berbau enak
Reaksi identifikasi Reaksi Esterifikasi RCOOH + ROH R
COOR +H2O Reaksi Hidrolisis(suasana asam) RCOOR +H2O
RCOOH + ROH Reaksi Saponifikasi RCOOR + OHRCOO +

ROH Penambahan asam RCOO + H+ RCOOH H2SO4


HALOALKANA (Alkil Halogenida) Merupakan senyawa turunan
alkana di mana salah satu atom H diganti dengan atom halogen
(F, Cl, Br, I). Mempunyai rumus umum: R X X = unsur halogen

(F, Cl, Br, I)


Beberapa Jenis Haloalkana Nama Rumus Molekul Contoh
Monohaloalkana CnH2n+1X CH3Cl Dihaloalkana CnH2nX2
CH2Cl2 Trihaloalkana CnH2n-1X3 CHCl3 Tetrahaloalkana CnH2n-

2X4 CCl4
Tata Nama Haloalkana Menurut IUPAC, tata nama pada
haloalkana sama dengan tata nama pada alkana. Antara lain :
Rantai utama dipilih berdasarkan rantai terpanjang yang
mengandung atom halogen. Nama halogen ditulis sebagai
awalan dengan sebutan fluoro jika mengikat gugus fluorin (-F),
kloro jika mengikat gugus klorin (-Cl), bromo jika mengikat

gugus bromin (-Br), atau iodo jika mengikat gugus iodin (-I).
Pemberian nomor pada rantai utama - Atom C yang mengikat
halogen diberi nomor serendah mungkin. - Pemberian nomor
paling kecil pada halogen yang paling reaktif (untuk halogen
lebih dari satu). - Halogen yang sama dan lebih dari satu, nama
halogennya diberi awalan di(2), tri(3), tetra (4) dan seterusnya.
Penulisan nama halogen dan alkil diurutkan sesuai urutan

abjadnya, khusus kloro dipakai abjad c. Contoh :


Sifat Haloalkana Atom halogen lebih elektronegatif daripada
atom karbon sehingga haloalkana bersifat polar. Untuk
mengetahui polaritas senyawa haloalkana, dapat dilihat dari

besar momen dipol setiap senyawa. CH3F CH3Cl CH3Br CH3I


= 1,81 D = 1,86 D = 1,78 D = 1,64 D Karena bersifat
polar, terjadi polarisasi sehingga atom karbon bermuatan
parsial positif dan atom halogen bermuatan parsial negatif.
Energi ikatan rata-rata (dalam kJ mol1): CF = 485; CCl = 339;
CBr = 284; CI = 213. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa
iodoalkana paling reaktif untuk gugus alkil yang sama. Ikatan C
F adalah paling kuat sehingga senyawa fluoroalkana relatif
-

stabil
Sebagian besar haloalkana tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut organik. Makin banyak atom halogen yang diikat
oleh karbon, makin besar massa molekulnya. Penambahan
massa molekul menyebabkan kenaikan titik didih (makin
panjang rantai karbon makin tinggi titik didihnya) dan kenaikan
rapat jenis. Berikut adalah sifat beberapa haloalkana : Nama
IUPAC Nama Trivial Rumus Tb (oC) Rapat Jenis Pada 20 oC (g
mL-1) Klorometana Metil klorida CH3Cl -24 Gas Diklorometana
Metilena klorida CH2Cl2 40 1,34 Triklorometana Kloroform
CHCl3 61 1,49 Tetraklorometana Karbon tetraklorida CCl4 77
1,60 Bromometana Metil bromida CH3Br 5 Gas Iodometana

Metil iodida CH3I 43 2,28


Sifat-sifat haloalkana lainnya : Pada suhu kamar haloalkana
rantai pendek berwujud gas, sedang haloalkana rantai panjang
berwujud cair sampai padat. Dapat disubstitusi dengan suatu
basa kuat. Dapat mengalami reaksi eliminasi membentuk
alkena. Jika direaksikan dengan logam Na menghasilkan
alkana dengan perpanjangan rantai atom karbon dua kali

semula (Sintesis Wurtz).


Reaksi-reaksi pada Haloalkana Adanya muatan parsial,
menyebabkan senyawa haloalkana mengalami beberapa reaksi,
antara lain : Reaksi Substitusi adalah reaksi penggantian
suatu atom, ion, atau gugus fungsi dengan atom, ion, atau
gugus lain. Dalam reaksi substitusi haloalkana, atom halogen

digantikan dengan atom atau gugus lain. Reaksi Eliminasi


terjadi jika haloalkana direaksikan dengan basa kuat dan
sebuah molekul kehilangan atom atau ion dari strukturnya.
Dalam reaksi ini atom H dan X (atom halogen) keluar dari
haloalkana. Reaksi ini disebut juga reaksi dehidrohalogenasi.
-

Awalan de berarti minus atau hilang. Contohnya :


Kegunaan Haloalkana CH3Cl (klorometana) yaitu sebagai
bahan pendingin, pembuatan silikon, dan zat warna CH3Br
(bromometana) yaitu sebagai bahan pemadam kebakaran di
pesawat C2H5Cl (kloretana) yaitu untuk anestesi local ,
membuat TEL CHCl3 (Kloroform) yaitu untuk pelarut, anestesi.
Akibat: merusak hati, ginjal, dan jantung. Bereaksi dengan
udara membentuk gas fosgen (COCl2) yang beracun. CFC
( Freon) yaitu sebagai zat pendingin. Akibat : menipisnya
lapisan ozon. C2H3Cl (vinil klorida) sebagai monomer

pembuatan PVC (plastik)


AMINA Amina adalah senyawa organik yang mengandung
atom nitrogen trivalent yang berikatan satu,dua, atau tiga atom
karbon. Dengan gugus fungsi NH2 dan rumus umum :
CnH2n+3N Amina tergolong ke dalam basa organik lemah
yang dapat bereaksi dengan asam membentuk garam yang
dapat larut dalam air, tetapi dalam keadaan bebas amina sulit
atau hampir tidak larut dalam air kecuali dengan senyawa

amina yang berwujud gas.


Amina dibagi 3, yaitu: Amina Primer 1 atom H diganti dengan
alkil Amina Sekunder 2 atom H diganti dengan alkil Amina

Tersier 3 atom H diganti dengan alkil


Sifat-sifat Amina: 1. Amina termasuk golongan basa. Karena itu
dapat bereaksi dengan asam >>> R- NH2 + HCl RNH2HCl 2.
a. Amina primer dengan asam nitrat, menghasilkan
menghasilkan alkohol dengan nitrogen . R- NH2 + HONO ROH
+N2 + H2O R-N-H amina I b. Amina sekunder dengan asam
nitrat, menghasilkan nitrogamin. c. Amina tersier tidak dapat

bereaksi dengan asam nitrit. 3. Senyawa amina merupakan titik


didih atau sifat fisik lainnya lebih besar dibandingkan senyawa
alkohoh dengan massa molekul yang bersamaan atau hampir
sama. 4. Senyawa amina mempunyai sifat polar dibandingkan
hidrokarbon tapi kurang polar dibanding alkohol. 5. Senyawa
-

amina mempunyai bau yang spesifik


Tata nama amina : Dalam sistem IUPAC untuk amina primer:
dipakai nama hidrokarbon, dimana akhiran a diganti amina
Nama mono-amina dinyatakan dengan kata amina didahului
nama gugus atau gugus-gugus yang terikat pada nitrogen
Untuk poli-amina dipakai nama hidrokarbon asal ditambahi

akhiran di-amina, triamina dan sebagainya.


Kegunaan Amina Untuk menghambat korosi pada logam
Untuk membuat insektisida Untuk membuat bahan flotasi Dan

digunakan dalam pembuatan zat warna


AMIDA Amida merupakan senyawa organik dengan gugus Asil
(R-C=O) yang terhubung dengan Atom Nitrogen. Amida juga
sering dihubungkan sebagai senyawa turunan dari Amonia
maupun Amina. Amida yang paling sederhana merupakan
turunan dari Amonia dengan satu hidrogen didalamnya
tergantikan dengan gugus Asil. Amida mengandung -CONH2
dimana -OH dari asam digantikan oleh --NH2. Amida biasanya
dituliskan dengan RC(O)NH2. Sedangkan senyawa amida yang
paling sederhana adalah Ethanamida. Amida biasanya dibentuk

dengan mereaksikan Asam Karboksilat dengan Amina.


Sifat-sifat Amida Mudah mengalami substitusi nukleofilik.
Reaksi substitusi nukleofilik pada amida (turunan asam
karboksilat) berlangsung lebih cepat dari pada reaksi substitusi
nukleofilik pada rantai karbon jenuh (gugus alkil). Mudah larut
di dalam air karena dengan adanya gugus C=O dan N-H
memungkinkan terbentuknya ikatan hidrogen. Umumnya
berupa padat pada suhu kamar kecuali : formamida berbentuk
cair pada TR. Polar Titik didihnya cukup tinggi. Semua

turunan asam karboksilat dapat larut dalam pelarut organik,


sedangkan dalam air kelarutannya tergantung pada jumlah
-

atom karbon yang terdapat dalam molekulnya.


Pembuatan Amida Dehidrasi garam amonium melalui
pemanasan atau destilasi. CH3CO2NH4 CH3CONH2 + H2O
Pemanasan asam dengan urea CH3COOH + NH2CONH2
CH3CONH2 + CO2 + NH3 Reaksi antara amoniak pekat

dengan ester CH3COOC2H5 + NH3 CH3CONH2 + C2H5OH


Tata Nama Amida Amida ialah suatu senyawa yang
mempunyai nitrogen trivalen yang terikat pada suatu gugus
karbonil. Dalam senyawa amida, gugus fungsi asil berkaitan
dengan gugus NH2. Dalam pemberian namanya, akhiran Oat
atau At dalam nama asam induknya diganti dengan kata
amida. Dinamai sesuai dengan nama asam karboksilatnya
dikurangi akhiran oat dan diganti dengan amida. Jika pada
atom N tersubstitusi gugus alkil, maka substituent alkil
ditunjukkan dengan memberi awalan N dimana alkil tersebut
terikat. Contoh: 1. HCOOH : Asam metanoat / asam format 2.
HCONH2 : metanamida(IUPAC), Formamida (trivial) 3.
CH3CH2CH2COOH : asam bityanoat/asam butirat 4.

CH3CH2CH2CONH2 : butanamida (IUPAC), Butiramida (trivial)


Kegunaan Senyawa Amida Senyawa amida jenuh rantai
panjang dipakai intermediet dalam produksi textil tahan air tipe
Zelan atau Velan. Sebagai bahan baku setengah jadi
(intermediate raw material) untuk produksi fatty nitril dan fatty
amina. Amida dapat digunakan untuk identifikasi asam yang
berbentuk cair. Amida dapat digunakan untuk sintesis nilon.
Memperbaiki sifat-sifat dari tinta, yaitu membantu slip,

mengurangi block dan tack.


KEISOMERAN FUNGSI Senyawa yang memiliki rumus molekul
sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Alkanol R-OH CnH2n
+2O Alkoksi alkana R-OR Alkanal R-C-H O CnH2n O Alkanon R-C-

R O Asam.Alkanoat R-COOH Alkil alkanoat R-COOR CnH2n O2


ISOMER FUNGSI

Anda mungkin juga menyukai