Disusun oleh :
1. Bella Lusiana W P
2. Pramisti Tiara M
(120041)
(120248)
LEMBAR PERSETUJUAN
(120041)
(120248)
Mengetahui
Dosen Pembimbing
Pembimbing Lahan
LEMBAR PENGESAHAN
(120041)
(120248)
Desember 2014
Mengetahui :
Penguji I
Penguji II
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt karena atas rahmat dan karuniaNya,
kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen kami berupa sebuah
makalah yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Patologi Ny.R Umur
36 Tahun G1P0Ab0Ah0 Hamil 24 Minggu 6 Hari dengan Anemia Ringan
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Makalah ini disusun
sebagai tugas untuk presentasi kasus PKK II. Dalam penyusunan makalah ini
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Drs. Henri Soekirdi,M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan
Yogyakarta
2. Retno Heru, SST.Keb., MPH selaku Dosen Pembimbing Akademik
3. Dwi Maryati, S.ST selaku pembimbing Lahan di BPS Dwi Maryati
4. Semua pihak yang telah bersedia membantu kami dalam penyusunan
makalah ini.
Dengan keterbatasan waktu dan kemapuan yang ada, kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu penulis mengharpkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga
dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................
ii
iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang......................................................................................
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan..
Manfaat Penulisan
1
3
3
3
A.
B.
C.
D.
E.
Anemia Kehamilan............................................................................... 5
Gejala Klinis Anemia pada Kehamilan................................................. 8
Dampak Anemia 8
Penatalaksanaan.................................................................................... 9
Pencegahan........................................................................................... 10
Pengkajian.............................................................................................
Interprestasi Data..................................................................................
Diagnose Potensial................................................................................
Antisipasi Tindakan Segera...................................................................
Perencanaan..........................................................................................
Pelaksanaan...........................................................................................
Evaluasi.................................................................................................
11
16
17
18
18
18
20
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................... 21
BAB V PENUTUP.............................................................................................. 24
A. Kesimpulan........................................................................................... 24
B. Saran..................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium
Development Goals (MDGs) Sesuai target Nasional menurut MDGs yaitu
menurunkan Angka Kematian Ibu sebesar dari Angka Kematian Ibu pada
tahun 1990 (450 per 100.000) menjadi 102 per 100.000 yang ingin dicapai
pada tahun 2015. Penurunan Angka Kematian ibu merupakan salah satu
targetnya.
Menurut laporan World Health Organization (WHO) diperkirakan
diseluruh dunia terdapat sekitar 536.000 wanita meninggal dunia akibat
masalah persalinan. Dari jumlah tersebut, 99% di antaranya terjadi di Negaranegara berkembang (Bambang, 2007).
Mortalitas dan morbiditas pada waktu hamil dan bersalin adalah
masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-50%
kematian wanita usia subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan
kehamilan (Saifuddin, 2006).
Pada tahun 2005 WHO melaporkan bahwa prevalensi anemia pada
kehamilan secara global sebesar 55% dan pada umumnya terjadi pada
trimester ketiga. Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia tahun 2010
adalah70% atau 7 dari 10 wanita hamil menderita anemia (Sunita, 2011).
Angka Kematian Ibu (AKI) diIndonesia adalah yang tertinggi bila
dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Salah satu faktor
penyebab tidak langsung kematian ibu hamil adalah anemia. Kematian ibu
banyak terjadi pada masa sekitar persalinan yang sebenarnya dapat dicegah
melalui
kegiatan
yang
efektif
seperti
pemeriksaan
kehamilan
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil patologi
dengan anemia ringan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengkaji data pasien meliputi data subjektif dan objektif.
b. Mampu menginterprestasikan data dan menentukan diagnose dan
masalah.
c. Mampu menentukan diagnosa masalah potensial.
d. Mampu menentukan antisipasi tindakan segera.
e. Mampu membuat rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
anemia ringan.
f. Mampu melaksanakan tindakan sesuai rencana asuhan.
g. Mampu melakukan evaluasi dari hasil tindakan yang telah dilakukan.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi mahasiswa
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan
pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada
ibu.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada asuhan
fisiologis
3. Bagi klien dan keluarga
Agar klien dan keluarga mengetahui dan memahami perubahan fisiologis
yang terjadi pada kehamilan secara fisiologis maupun psikologis serta
masalah pada kehamilan sehingga timbul kesadaran bagi klien untuk
memperhatikan kehamilannya.
4. Bagi Lahan praktik
Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan
untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatanbagi masyarakat dan selalu
menjaga mutu pelayanan.
5. Bagi Masyarakat
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Anemia Kehamilan
1. Definisi
Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar
haemoglobin hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Pada
penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah merah
(Haemoglobin/ Hb) dibawah normal. Penyebabnya bisa karena kurangnya
zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asama folat dan
vitamin B12, tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan
zat besi.
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh
kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (Fe) untuk
eritropoesis tidak cukup yang ditandai dengan gambaran sel darah merah
hipokrom-mikrositer, kadar besi serum (serum iron), dan jenuh transferin
menurun, kapasitas besi total meninggi dan cadangan besi dalam sumsum
tulang serta ditempat yang lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali
(Ai Yeyeh, 2010)
Anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah
atau penurunan konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia
yang diterima secara umum adalah kadar HB <12.0 gr% dan wanita hamil
dibawah 11 gr% (Varney, 2006)
2. Fisiologi Anemia
Anemia pada kehamilan yang disebabkan kekurangan zat besi
mencapai kurang lebih 95%. Terjadinya peningkatan volume darah selama
hamil menyebabkan hemodilusi atau pengenceran darah sehingga kadar
HB mengalami penurunan dan terjadi anemia (Varney, 2007). Hemodilusi
dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologis dalam kehamilan
untuk meringankan beban jantung yang harus bekerja lebih berat dalam
masa hamil. Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah
oleh karena perubahan sirkulasi yang semakain meningkat terhadap
plasenta. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester 2
kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke-9 dan meningkatnya
sekitar 100mm, dan menurun sedikit menjelang aterm serta kembali
normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatan volume plasma
seperti laktogen plasma yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron
(Ai yeyeh, 2010).
3. Macam macam anemia
a. Anemia zat besi
Anemia yang sering terjadi dikehamilan adalah anemia akibat
kekurangan zat besi. Kekurangan ini disebabkan karena kurang
masuknya unsure zat besi dalam makanan dan gangguan absorbsi.
b. Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi
asam folat.
c. Anemia hipoplastik
Anemia pada ibu hamil yang disebabkan karena sumsum tulang
kurang mampu membuat sel sel darah merah, dimana etiologinya
belum dapat diketahui dengan pasti kecuali sepsis, sinar rontgen, racun
dam obat-obatan.
d. Anemia hemolitik
Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah yang
yterlalu cepat. Yaitu pada penyakit malaria.
4. Penggolongan Anemia
Klasifikasi menurut Depkes RI (2000):
a. Tidak anemia : 11 gr%
D. Penatalaksanaan
Menurut setiawan Y (2006) dijelaskan bahwa pencegahan dan terapi anemia
pada kehamilan berdasarkan klasifikasi dari anemia itu sendiri, diantaranya :
a. Anemia bagi wanita hamil
Saat hamil zat besi dibutuhkan lebih banyak dibandingkan saat
tidak hamil. Pada kehamilan memerlukan tambahan zat besi guna
meningkatkan jumlah sel darah merah dan plasenta. Kebutuhan zat besi
disetiap trimester kehamilan berbeda. Terutama pada trimester kedua dan
ketiga wanita hamil memerlukan tambahan zat besi dalam jumlah yang
banyak. Untuk itu wanita hamil trimester dua dan tiga diberi sulfas
ferrosus atau glukonas ferrosus yang mana diminum 1 tablet sehari,
selain itu wanita hamil disarankan untuk makan lebih banyak protein dan
sayuran yang banyak mengandung mineral dan vitamin terutama sayuran
hijau yang banyak mengandung zat besi.
b. Anemia megaloblastik
Pencegahannya adalah apabila pemberian zat besi tidak berhasil
maka ditambah dengan asam folat, adapun terapinya adalah asam folat
15-30mg/hari, vitamin b12 1,25mg/hari, sulfas ferrosus 500mg/hari. Pada
kasus berat dan pengobatan per oral dirasa lambat maka harus diberikan
transfusi darah.
c. Anemia hipoplastik
Anemia ini
dianggap
komplikasi
kehamilan
dimana
(Arief,2008).
Pemberian zat besi dimulai saat rasa mual dan muntah hilang yaitu
memasuki usia kehamilan 16 minggu, dikonsumsi satu tablet sehari selama
minimal 90 hari (Salmah, dkk, 2006).
Pemerintah Indonesia mulai menerapkan dan terfokus pada pemberian
tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil. Ibu hamil mendapatkan tablet
tambah darah 90 tablet selama kehamilannya. Program ini dilaksanakan
dengan harapan setiap ibu hamil secara teratur memeriksakan kehamilannya
di puskesmas atau posyandu selama masa kehamilannya (Depkes RI, 2010).
10
BAB III
TINJAUAN KASUS
: 162
Istri
suami
Nama
: Ny. R
Tn.S
Umur
: 36 tahun
34 tahun
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Jawa, Indonesia
Jawa, Indonesia
Pendidikan
: SMP
SMA
Pekerjaan
: IRT
Wiraswasta
Alamat
: Sabrang, Watusigar
Islam
2. Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan sering pusing dan cepat lelah
11
4. Riwayat menstruasi
a. Menarche
b. Siklus
c. Lamanya
d. Banyaknya
pembalut/ hari
e. Teratur/ tidak
f. Disminorhea
Pendidikan kesehatan /
Tindakan
Memberikan KIE
Mual muntah
mual
muntah,
tentang
terapi
paracetamol 3x500mg
Ketidaknyamanan dalam
kehamilan, tanda bahaya
12
kehamilan TM II
d. Riwayat penyakit
1) Riwayat penyakit yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit baik
menurun, menular, maupun kronis seperti DM, TBC,
hipertensi, hepatitis, jantung, kanker dll.
2) Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit baik
menular, menurun, maupun kronis.
3) Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan baik dari keluarganya maupun keluarga
suaminya tidak ada yang menderita penyakit baik menular,
menurun, maupun kronis.
e. Pola kebiasaan sehari-hari
1) Nutrisi
Makan :3x/hari, Jenis nasi,lauk,sayur kadang-kadang porsi
2)
4)
1 piring sedang
Minum` :6-8 gelas/hari, jenis air putih, teh, susu
Keluhan: Kurang suka dengan sayuran hijau
Eliminasi
BAB :1x/hari,warna
kuning
kecoklatan,konsistensi
lembek
BAK : 5-7x/hari, warna kuning jernih, bau khas urin
Keluhan: tidak ada
3) Istirahat
Siang
: 1 jam
Malam : 5-7 jam
Keluhan
: tidak ada
Aktifitas
Ibu mengatakan sebagai ibu rumah tangga aktivitasnya
yaitu menyapu, mencuci dan mengepel dibantu oleh suami,
5)
13
1.
2.
: Baik
: Compos mentis
:TD : 100/ 60 mmHg
R
: 22 x/ menit
: 144 cm
: 51 kg
: 24 cm
N : 80x/ menit
S : 36, 5 0c
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala
Muka
Mata
Hidung
Telinga
14
Mulut
Leher
striae gravidarum
: TFU :21cm
Leopold I
: Ballotement (+)
Leopold II : Tidak dilakukan
Leopold III : Tidak dilakukan
Leopold IV : Tidak dilakukan
: 137x/menit
Genitalia
: Tidak dikaji
Ekstremitas
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada tanggal 05 November 2014 jam
16.10 wib. Hb : 9 gr %, proteinurine (-), glukosa (-)
4. Hari Perkiraan Lahir
: 15 05 2014
(+7) (-3) (-1)
22 - 02 - 2015
5. UK
: 15 Mei 2014
Juni
Juli
Agustus
September
15
= 2 minggu
= 4 minggu
= 4 minggu
= 4 minggu
= 4 minggu
2 hari
2 hari
3 hari
3 hari
2 hari
Oktober
5 November
= 4 minggu
3 hari
5 hari
22 minggu
= 24 minggu
20 hari
6 hari
: Compos mentis
TB/BB
: 144 cm/51 kg
LILA
: 24 cm
Vital sign: TD
: 100/ 70 mmHg
N : 80x/ menit
: 36, 5 0C
R : 22 x/ menit
S
b. Pemeriksaan fisik
16
Mata
: Konjungtiva anemis
Mulut
: bibir pucat
Abdomen
TFU
: 21 cm
Leopold
: Ballotement (+)
DJJ
: 137x/menit
III.DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
IV. TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V. PERENCANAAN
Tanggal : 5 November 2014
Pukul : 16.20 WIB
1. Informasikan kepada ibu hasil pemeriksaan.
2. Jelaskan KIE tentang Anemia.
3. Jelaskan penyebab anemia yang terjadi pada ibu.
4. Jelaskan KIE tentang tanda gejala anemia.
5. Jelaskan dampak anemia pada ibu hamil.
6. Anjurkan ibu untuk memakan makanan yang bergizi seimbang.
17
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 5 November 2014
Pukul : 16.21 WIB
1. Menginformasikan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa secara umum
keadaan ibu baik, akan tetapi saat ini ibu mengalami anemia. Tensi 100/70
mmHg, N 80x/menit, suhu 36, 5 0C , R 22x/menit, BB 51 kg, Hb 9 gr%
dan keadaan janin saat ini baik DJJ 137x/menit.
2. Menjelaskan KIE tentang Anemia yaitu kondisi dimana sel darah merah
menurun (kadar Hb <12 gr/dl) sehingga daya angkat oksigen untuk
kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin berkurang.
3. Menjelaskan kepada ibu penyebab anemia yaitu bisa karena kurangnya
zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat dan
vitamin B12, tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan
zat besi.
18
4. Menjelaskan KIE tanda gejala anemia, diantaranya seperti yang ibu alami
saat ini yaitu mudah lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan
lesu.
5. Menjelaskan dampak anemia ibu hamil yaitu bisa menyebabkan
perdarahan, dan pada janin bisa mnyebabkan prematuritas atau janin lahir
kurang bulan, berat badan bayi lahir rendah, dan keguguran.
6. Memotivasi ibu untuk banyak memakan makanan yang mengandung
banyak zat besi seperti telur, susu, hati, ikan, daging, kacang-kacangan
(tempe, tahu, kedelai, kacang hijau), sayuran hijau ( kangkung, bayam,
katu), dan buah-buahan (jeruk, jambu biji, pisang) dan perhatikan pula
pola makan teratur 3x sehari agar kesehatan ibu dan janin baik,minum
susu.
7. Memberikan ibu mikronutrien tablet Fe 1x250mg dan Vit.C 1x100mg
yang diminum satu tablet pada malam hari menggunakan air air putih atau
air jeruk. Jangan diminum menggunakan teh, kopi, atau susu karena bisa
menghambat penyerapan obat.
.
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau
jika ibu ada keluhan.
9. Melakukan dokumentasi hasil tindakan pada buku KIA.
VII. EVALUASI
Tanggal : 5 November 2014
Pukul : 16.20 WIB
1. Ibu sudah mengerti dengan hasil pemeriksaan. Tensi 100/70 mmHg, N
80x/menit, suhu 36, 5 0C , R 22x/menit, BB 51 kg, kedaan janin saat ini
baik DJJ 137x/menit dan ibu mengalami anemia dengan Hb 9 gr%.
2. Ibu sudah mengerti dan paham tentang anemia.
3. Ibu sudah paham tentang penyebab anemia.
4. Ibu suda paham tentang tanda gejala anemia dan ibu mampu menyebutkan
kembali tanda gejala anemia seperti mudah lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang, dan lesu.
5. Ibu sudah paham dampak anemia pada ibu hamil yang bisa terjadi pada
janinnya.
6. Ibu sudah mengerti tentang gizi seimbang yang harus dipenuhi dan
bersedia untuk memenuhinya.
7. Ibu sudah diberikan tablet Fe dan vit.C dan ibu bersedia meminumnya.
19
8. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika
ada keluhan.
9. Dokumentasi telah dilakukan pada buku KIA.
20
BAB IV
PEMBAHASAN
21
disarankan untuk makan lebih banyak protein dan sayuran yang banyak
mengandung mineral dan vitamin terutama sayuran hijau yang banyak
mengandung zat besi.
Pemberian zat besi dimulai saat rasa mual dan muntah hilang yaitu
memasuki usia kehamilan 16 minggu, dikonsumsi satu tablet sehari selama
minimal 90 hari (Salmah, dkk, 2006).
Pengkajian kasus di lapangan ibu hamil G1P0AO dengan anemia ringan
diketahui kadar Hb 9 gr/dl dan ditandai dengan keadaan umum ibu yang tampak
lemah, bibir nampak pucat, konjugtiva pucat. Kondisi ini apabila tidak segera
ditangani akan mengakibatkan anemia sedang bahkan mengarah anemia berat.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut dilapangan kami memberikan asuhan
berupa pemberian tablet Fe dan memotivasi ibu untuk rutin mengkonsumsi tablet
Fe serta memberikan pendidikan kesehatan (KIE) anemia pada ibu hamil, nutrisi,
tanda gejala anemia pada ibu hamil, dampak anemia pada ibu hamil, dan
menganjurkan ibu untuk menjaga pola istirahat serta mengingatkan ibu untuk
melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi untuk cek kadar Hb dan apabila ibu
mengalami keluhan.
Berdasarkan analisa kami, asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
anemia ringan yang dilakukan dan diberikan di lapangan sudah sesuai dengan
teori. Ibu diberikan tablet Fe 1x250mg yang dikonsumsi satu tablet pada malam
hari. Selain memberikan tablet Fe juga diberikan motivasi ibu untuk
mengkonsumsi tablet Fe tersebut secara teratur untuk membantu meningkatkan
kadar HB, karena apabila kadar HB tetap rendah ( <11 grdl) akan berdampak
buruk bagi ibu dan janin yaitu dapat mengakibatkan dampak anemia ibu hamil
yaitu bisa menyebabkan perdarahan, dan pada janin bisa mnyebabkan
prematuritas atau janin lahir kurang bulan, berat badan bayi lahir rendah, dan
keguguran. Untuk itu sangat perlu dilakukan pemantauan kadar HB pada ibu
hamil terutama ibu hamil dengan anemia. Asuhan yang diberikan selanjutnya
adalah menganjurkan dan memotivasi ibu untuk makan lebih banyak dari sebelum
hamil dan makan makanan bergizi yang mengandung karbohidrat, protein,
vitamin, mineral, dan zat besi seperti nasi, telur, ikan, tahu, tempe, daging, susu,
22
dan sayuran hijau seperti bayam, kangkung, buncis, sawi, dan daun katup yang
mana dalam sayuran hijau tersebut banyak mengandung zat besi yang dapat
membantu meningkatkan kadar HB. Dan mengingatkan ibu untuk tetap menjaga
pola istirahat.
23
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
yang kami lakukan pada Ny.R Umur 36 Tahun G1P0Ab0Ah0 Hamil 24
Minggu 6 Hari Di BPS Dwi Maryati Gunung Kidul, dapat disimpulkan
bahwa Ny. R hamil trimester
II
dilakukan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil yang mengalami
anemia.
Dengan diberikan asuhan tersebut ibu hamil dengan anemia akan
termotivasi untuk mengkonsumsi tablet Fe secara rutin dan memenuhi asupan
nutrisi seimbang guna meningkatkan kadar HB dalam darah. Dalam studi
kasus ini asuhan yang diberikan di lapangan sudah sesuai dengan asuhan
yang dijelaskan didalam teori.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa di harapkan lebih mahir dalam memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan anemia, karena sampai saat ini anemia
pada ibu hamil masih menjadi salah satu faktor penyebab AKI jadi
mahasiswa harus mempunyai skill dan pengetahuan yang tinggi agar
mampu memberikan asuhan kebidanan yang lebih baik.
2. Bagi BPS Dwi Maryati Gunung Kidul
Untuk BPS Di Dwi Maryati Gunung Kidul diharapkan tetap
memberikan
pelayanan
yang
baik
kepada
pasien
dan
perlu
24
yang
diberikan
oleh
petugas
kesehatan
guna
DAFTAR PUSTAKA
25
untuk
26