Bidang Keperawatan
RS Katolik Marianum Halilulik
2015 2019
DAFTAR ISI
1.
Bab I Pendahuluan
Bab II Dasar dasar penyusunan program
Bab III Rencana strategis bidang keperawatan
Rencana strategis bidang keperawatan 2015
# Program pengembangan ketenagaan / sumber daya manusia bidang keperawatan
# Program pengembangan sarana, prasarana dan peralatan bidang keperawatan
# Programpembentukan tim KPRS keperawatan
# Program pembentukan tim kerja akreditasi keperawatan
2. Rencana strategis bidang keperawatan 2016
# Program pengembangan ketenagaan / sumber daya manusia bidang keperawatan
# Program pengembangan sarana, prasarana dan peralatan bidang keperawatan
# Program penyuluhan kesehatan masyarakat maternitas
3. Rencana strategis bidang keperawatan 2017
# Program pengembangan ketenagaan / sumber daya manusia bidang keperawatan
# Program pengembangan sarana, prasarana dan peralatan bidang Keperawatan
# Program peningkatan mutu keperawatan
# Program pengendalian INOS direktorat keperawatan
4. Rencana strategis bidang keperawatan 2018
# Program pengembangan manajemen keperawatan
# Program pengembangan ketenagaan / sumber daya manusia bidang keperawatan
# Program pengembangan sarana, prasarana dan peralatan bidang keperawatan
#
Bab 1
Pendahuluan
Sesuai visi, misi, falsafah dan tujuan bidang keperawatan RS Katolik Marianum dan
sesuai rencana strategis RS Katolik Marianum maka bidang keperawatan juga menyusun rencana
strategis jangka panjang tahun 20152019.
Bab II
Dasar Dasar Penyusunan Program
A. ANALISA SITUASIONAL
Laju perkembangan pelayanan bidang keperawatan terjdi seiring perkembangan dan
perubahan yang banyak terjadi di era dunia saat ini. Banyak faktor yang mempengaruhi
perkembangan baik dari dalam maupun luar rumah sakit pada umumnya dan bidang
keperawatan pada khususnya
Faktor tersebut dapat berupa kendala yang menjadi penghambat perkembangan kemajuan
bidang keperawatan dan dapat juga berupa peluang atau potensi yang bila dimanfaatkan
dengan baik dapat dijadikan kekuatan untuk menjadi pendorong dan pemacu pengembangan
pelayanan keperawatan di masa yang akan datang.
Berangkat dari pola pikir tersebut, faktor-faktor berupa kekuatan, kelemahan, ancaman dan
peluang yang ada perlu diinventarisasi dan di antisipasi dengan baik supaya ke depan hal-hal
positif tersebut yang dapat mendukung dijadikan pemacu dan pendukung sementara hal-hal
negative dapat diupayakan ternetralisir.
Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan yang amat utama bagi sebuah Rumah sakit
namun juga merupakan bagian integral yang harus menyatukan langkah dengan semua
bagian terkait. Dengan munculnya banyak penyakit baru, perkembangan ilmu keperawatan,
kedokteran dan tehnologi memberikan banyak dampak bagi dunia kesehatan pada umumnya
dan dunia keperawatan pada khususnya. Perawat merupakan ujung tombak dari seluruh
proses keperawatan. Oleh karena itu perlu pembinaan secara teratur. Peningkatan baik dari
segi pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan formal maupun non formal agar dapat
memberikan pelayanan terbaik yang mengutamakan kepuasan pasien sebagai sasaran utama.
ANALISA SWOT
Kekuatan :
Dalam hal ini Perawat memiliki loyalitas dan keinginan berkembang yang sangat tinggi,
juga menjujung tinggi nilai kehidupan dan menghormati martabat manusianiat serta
melayani dengan tulus. Selama ini juga terkenal perawat RS Katolik Marianum ramah,
melayani dengan senyum serta pandai memasang infuse bayi walaupun bayi kecil dan
vena kolaps
Sarana, Prasarana, dan Peralatan
Secara berkesinambungan sarana, prasarana dan perralatan terus menerus mendapat
perhatian dengan penambahan alat baru, penggantian alat rusak dan tidak layak pakai,
pemeliharaan alat medis dan keperawatan maupun kalibrasi alat. Peralatan modern juga
Kelemahan :
terbagi dalam berbagai tugas juga mengakibatkan hasil kerja kurang efektif
Kurang memahami tugas dan fungsi dalam pelayanan keperawatan
Perlu pemahaman lebih dalam mengenai struktur, uraian tugas, wewenang dan tanggung
jawab dari masing-masing jabatan yang ada berikut batasan-batasan dan kewajiban yang
harus dilakukan
Pergeseran nilai perawat semata-mata mencari uang bukan lagi pengabdian penuh
Dunia keperawatan berubah dari orientasi
Kurangnya pelatihan keluar rumah sakit, belum ada koordinasi yang jelas antara tes
Peluang :
Banyak pendaftar perawat, mudah mencari lulusan baru. Bidang pelayanan keperawatan
mempunyai
Ancaman :
Kondisi ekonomi sosial masyarakat yang makin meningkat dan makin jeli dalam
memilih rumah sakit yang dianggap mampu memenuhi harapan masyarakat serta skap
kritis dan tuntutan konsumen akan mutu pelayanan yang semakin meningkat
Persaingan antar pelayanan rumah sakit. Ada beberapa rumah sakit yang letaknya saling
berdekatan sehingga terbuka kompetensi di industri pelayanan perawatan pada khususnya
Kesimpulan :
Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak pelayanan perlu perhatian secara kualitas
maupun kuantitas
Perlu penambahan ketrampilan melalui banyak pelatihan-pelatihan baik keluar rumah
Hubungan yang kuat antar perawat dan bidan, kedekatan emosi antar perawat dan
kekompakan dalam bekerja sama dalam upaya memberikan pelayanan keperawatan yang
3.
menunjang
Strategi pengembangan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia, maupun
diartikan
sebagai
sebuah
rangkaian
proses
perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dijalankan guna mencapai tujuan direktorat
keperawatan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada
Dalam perkembangannya output dari bidang keperawatan tidak hanya dilihat hasilnya dari
pelayanan keperawatan saja tetapi juga kemampuan manajerial bidang keperawatan. Oleh karena
itu perlu kelengkapan manajemen keperawatan sebagai perangkat organisasi yang sesuai dan
tepat di bidang keperawatan
Tujuan
Meningkatkan kwalitas manajemen keperawatan dan memantapkan perkembangan orgamisasi
profesi sehingga siap menghadapi persaingan yang ketat menjelang era globalisasi khususnya di
bidang pelayanan keperawatan
Kegiatan
1. Fungsionalisasi organisasi
Visi dan misi organisasi
Memperjelas visi organisasi sebagai kerangka kerja, sebagai identitas organisasi, arah
yang dituju dan menentukan nilai serta keperacyaan organisasi. Visi misi organisasi ini
disosialisasikan kepada semua karyawan untuk dipahami dan dihayati secara konsisten
bekerja bersama-sama dan bersatu padu untuk mengusahakan tercapainya visi dan misi
tersebut
Struktur organisasi
Menetapkan dan memperjelas deskripsi uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang
masing-masing bagan struktur direktorat keperawatan yang telah disesuaikan dan
ditetapkan
Staff
Membentuk tim-tim keja direktorat keperawatan dan membagikan dalam tugas aktifitas
yang terkait
Koordinasi
Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinir masing-masing tugas dalam satu kesatuan
Jadwal pelaksanaan
Jadwal kegiatan terlampir
Pelaporan dan evaluasi
Kegiatan yang membutuhkan dana disusun dengan mengajukan proposal. Setiap kegiatan
dilaporkan secara tertulis maksimal 2 minggu setelah kegiatan dilaksanakan
Penutup
Demikian kerangka acuan program kerja pengembangan manajemen keperawatan ini disusun
sebagai pedoman pelaklsanaan guna memantau dan meningkatkan profesionalisme
manajerial bidang keperawatan agar pelayanan yang dihasilkan semakin memuaskan banyak
pihak dan membawa dampak positif bagi pelayanan keperawatan pada khususnya dan
pelayanan kesehatan di rumah sakit pada umumnya.
Kerangka acuan ini diperbaharui sesuai kebutuhan dan perkembangan yang terjadi.
Mengatur distribusi tenaga keperwatan dan tenaga penunjang ruang keperawatan seperti
tenaga boga ruangan, tenaga administrasi ruangan dan tenaga rumah tangga keperawatan
secara merata baik dari segi kwalitas maupun kwantitas di masing-masing unit kegiatan
Kegiatan
Menghitung ketenagaan di ruang rawat inap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
dan mempertimbangkan untuk kebutuhan tenaga tambahan dalam proses tim rekuitmen
Meningkatkan kwalitas sumber daya tenaga yang telah ada di bidang keperawatan
melalui pengembangan dan peningkatan pendidikan keperawatan formal maupun non
Cara pelaksanaan
Penghitungan tenaga di ruang rawat inap berdasarkan BOR tiap tahun pada masingmasing ruang rawat inap secara berkala setiap tahunnya sesuai dengan standar dan
Sasaran
Perawat yang telah lama mengabdikan diri dan berdedikasi tinggi dalam memberikan
Jadwal pelaksanaan
Jadwal kegiatan terlampir
Pengadaan sarana dan prasarana serta peralatan mengingat prinsip ekonomi, efisien,
rasional sesuai standar serta mengacu pada kebutuhan dan keselamatan pasien
Mengembangkan program pemeliharaan dan perbaikan guna menjamin mutu sarana,
Kegiatan
Cara pelaksanaan
Sasaran
Jadwal pelaksanaan
Jadwal kegiatan terlampir
Pelaporan dan evaluasi
Pelaporan dilakukan maksimal 1 bulan setelah kegiatan dilakukan
Dilakukan evaluasi dari hasil pengembangan peralatan dan tindak lanjutnya
Penutup
Demikian kerangka acuan program pengembangan peralatan keperawatan ini disusun
sebagai pedoman pelaksanaan guna memantau efektifitas dan peningkatan profesionalisme
bidang keperawatan agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar peralatan baik
kwantitas maupun kwalitasnya
Kerangka acuan ini dapat diperbaharui sesuai kebutuhan dan perkembangan yang terjadi
Kegiatan
Cara pelaksanaan
Sasaran
Jadwal pelaksanaan
Penutup
Demikian kerangka acuan program pengembangan komputerisasi keperawatan ini disusun
sebagai pedoman pelaksanaan guna memantau efektifitas dan peningkatan profesionalisme
bidang keperawatan agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar baik kwantitas
maupun kwalitasnya
Kerangka acuan ini dapat diperbaharui sesuai kebutuhan dan perkembangan yang terjadi
I.
PENDAHULUAN
Karena semakin meningkatnya tuntutan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang
memuaskan, maka untuk memenuhi hal tersebut RS Katolik Marianum melaksanakan upaya
peningkatan dan pengendalian mutu asuhan keperawatan yang sesuai dengan visi dan RS
Katolik Marianum. Dan pemberian pelayanan keperawatan perlu dievaluasi dan dikendalikan
secara terus menerus dan berkesinambungan.
II.
TUJUAN
1.
2.
3.
4.
III.
WAKTU KEGIATAN
`
IV.
1.
Pasien
2.
Perawat
V. URAIAN PROGRAM
1.
2.
Ronde keperawatan
3.
4.
5.
6.
7.
VI.
PELAPORAN
Pelaporan Pengendalian Mutu Keperawatan dilaporkan setiap 3 bulan sekali.
2.
3.
VIII. PENUTUP
Demikian program Pengendalian Mutu Keperawatan ini kami susun semoga dapat
membantu peningkatan mutu pelayanan asuhan keperawatan pada khususnya dan
pelayanan kesehatan RS Katolik Marianum pada umumnya.
Tujuan Umum :
Terciptanya kondisi lingkungan rumah sakit yang memenuhi persyaratan agar menjamin
pencegahan Infeksi Nosokomial dan membantu proses pengobatan serta penyembuhan
penderita, sehingga rumah sakit dapat menuingkatkan mutu pelayanan, cakupan dan
efisiensi.
B.
Tujuan Khusus :
Menjalankan tindakan pencegahan dan pemberantasan Infeksi Nosokomial dengan
memutuskan rantai infeksi nosokomial, survaillance epidemiologi yang terpadu yang
meliputi karyawan, pasien dan pengunjung.
Semua personil yang berkaitan dengan resiko terkena infeksi nosokomial seperti
petugas medis, non medis, pengunjung, pasiendan keluarganya
IV LANGKAH KEGIATAN
1.
Instrumen dan bahan medis yang akan dilakukan proses sterilisasi harus melalui
persiapan yang meliputi :
Persiapan sterilisasi bahan dan alat sekali pakai
Penataan Pengemasan Pelabelan Sterilisasi
Persiapan sterilisasi instrumen baru
Penataan dilengkapi dengan sarana pengikat (bila diperlukan) Pelabelan
Strilisasi
Persiapan sterilisasi instrumen dan bahan lama
Desinfeksi Pencucian (dekontaminasi) Pengeringan (pelipatan bila perlu)
Penataan Pelabelan Sterilisasi.
Setiap alat yang berubah kondisi fisiknya karena dibersihkan, disetirilkan atau
didesinfeksi tidak boleh dipergunakan lagi.
Peralatan operasi yang telah steril jalur masuk ke ruangan harus terpisah dengan
peralatan yang telah dipakai.
Sterilisasi dan desinfeksi terhadap ruang pelayanan medis dan peralatan medis
dilakukan sesuai permintaan dari kesatuan kerja pelayanan medis dan penunjang
medis
B. Pengelolaan sampah
Sampah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah
sakit dalam bentuk padat, cair dan gas.
Pemilahan sampah harus dilakukan mulai dari sumber yang menghasilkan limbah
dengan meletakkan limbah dalam wadah berbeda dan tertutup yang dilapisi
dengan kantong plastik dengan warna yang berbeda (warna kuning untukyang
infeksius)
Limbah yang akan dimanfaatkan kembali harus dipisahkan dari limbah yang
tidak dimanfaatkan kembali.
Limbah benda tajam harus dikumpulkan dalam satu wadah tanpa memperhatika
terkontaminasi atau tidak.Wadah tersebut harus anti
Limbah infeksius dan benda tajam harus diolah dengan insinerator bila
memungkinkan.
Limbah cair harus dikumpulkan dalam kontainer yang sesuai dengan karakteristik
bahan
kimia
dan
radiologi,
volume
dan
prosedur
penanganan
dan
Limbah non infeksius harus diletakkan dalam wadah yang tertutup pada lokasi
yang mudah dijangkau.Limbah domestik dibuang ke lokasi pembuangan akhir
yang dikelola oleh pemerintah daerah (Pemda), atau badan lain sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
C. Pengelolaan linen
Secara fungsional linen digunakan untuk baju, alas, pembungkus, lap dan
sebagainya. Sehingga dalam perkembangan manajemennya menjadi tidak
sederhana lagi.Berhubung tiap bagian di rumah sakit mempunyai spesifikasi
pekerjaan, jumlah kebutuhan yang besar, frekuensi cuci yang tinggi,
keterbatasan persediaan,penggunaan yang majemuk dan image yang ingin
dicapai diperlukan standar linen antara lain :
Standar produk
Berhubung sarana kesehatan bersifat universal, maka sebaiknya setiap
rumah sakit mempunyai standar produk yang sama agar bisa diproduksi
massal dan mencapai skala ekonomi. Produk dengan kwalitas tinggi akan
memberikan kenyamanan pada waktu pemakaiannya dan mempunyai
Karena
lebih
mengutamakan
fungsinya
sebaiknya
desain
dibuat
Standar jumlah
Linen yang baik seharusnya tahan cuci sampai 350 kali dengan prosedur
normal. Sebaiknya setiap rumah sakit menentukan standar kelayakan
sebuah linen apakah dengan umur linen, kondisi fisik atau dengan
frekuensi cuci.
Pengelolaan linen adalah pencucian linen kotor (infeksius dan non infeksius)
menjadi linen bersih siap pakai.
menggunakan
Alat
Pelindung
Diri
(APD)
dalam
setiap
Kewaspadaan Universal
1. Semua petugas kesehatan harus rutin menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)
yang dapat mencegah kontak kulit dan selaput lendir dengan darah atau cairan
tubuh lainnya dari setiap pasien yang dilayani.
Setiap petugas kesehatan harus :
Menggunakan sarung tangan bila :
Mengelola
berbagai
peralatan
dan
sarana
lebih
kesehatan yang
tidak hamil. Namun demikian bila terjadi infeksi HIV selama kehamilan janin
yang dikandungnya mempunyai resiko untu mengalami tranmisi perinatal. Oleh
karena itu petugas kesehatan yang sedang hamil harus lebih memperhatikan
pelaksanaan prosedur yang dapat menghindari penularan HIV.
E.
Penggunaan Desinfektan
Dilakukan dengan cara membuat perhitungan yang tepat dosis desinfektan yang
digunakan baik untuk desinfektan ruangan ( fogging ) maupun desinfektan alat medis.
2. Survaillance
Dilakukan perhitungan angka Infeksi Lokal ( ILI ),Infeksi Luka operasi ( ILO) dan
Decubitus.
3. Pengawasan penggunaan Antibiotik
Dilakukan dengan membuat pedoman penggunaan antibiotik yang rasional sesuai
indikasi dan kondisi pasien.
4. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan diberikan kepada karyawan sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan. Pendidikan ini dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.
PELAKSANAAN PROGRAM
Seluruh personil/petugas kesehatan rumah sakit baik dokter, perawat, petugas kesehatan
lainnya, petugas kebersihan dan petugas pemeliharaan sarana rumah sakit
Pelaporan dan evaluasi
Pelaporan dilakukan maksimal 1 bulan setelah kegiatan dilkukan
Dilakukan evaluasi dari hasil pengembangan program INOS dan tindak lanjutnya
Penutup
Demikian kerangka acuan program pengembangan program infeksi nosokomial keperawatan
ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan guna memantau efektifitas dan peningkatan
profesionalisme bidang keperawatan agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar
baik kwantitas maupun kwalitasnya.
Kerangka acuan ini dapat diperbaharui sesuai kebutuhan dan perkembangan yang terjadi
memiliki suatu cirri khas yaitu selalu bertumbuh dan berkembang berbeda
dari orang dewasa. Anak tidak dapat diidentikkan dengan orang dewasa dalam bentuk kecil.
Setiap anak mendapat hak untu hidup, tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi secara
wajar. Oleh karenanya perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan pada anak perlu dan
sangat penting baginya untuk mengetahui karakteristik pertumbuhan dan perkembangan anak
mulai dari konsespsi sampai dengan dewasa yang terintegrasi dalam pertumbuhan yang cepat,
peningkatan mental, memori, daya nalar dan lainnya. Untuk mencapai pertumbuhan yang
optimal itu salah satu hal yang ahkir ahkir ini banyak dikembangkan adalah metode pijat
bayi. Pijat adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler. Pijat adalah rangsangan atau stimulasi
taktil kinestetik yang merupakan komunikasi non verbal dan ungkapan cinta dari orang tua
yang berpengaruh positif terhadap tumbuh kembang anak. Mekanisme dasar pijat bayi adalah
merangsang ujung ujung syaraf permukaan kulit sehingga bereaksi terhadap sentuhan yang
kemudian mengirimkan pesan ke otak melalui jaringan yang berada di tulang sumsum tulang
belakang. Sentuhan pijat juga merangsang peredaran darah sehingga oksigen segar mengalir
ke otak. Pijat juga dapat membuka pori pori dan pengeluaran keringat sehingga
mengembalikan kelembaban kulit
Tujuan
Kegiatan
Cara pelaksanaan
1.
2.
3.
Sasaran
Jadwal pelaksanaan
Jadwal kegiatan terlampir
Pelaporan dan evaluasi
Pelaporan dilakukan maksimal 1 bulan setelah kegiatan dilkukan
Dilakukan evaluasi dari hasil pengembangan dan tindak lanjutnya
Penutup
Demikian kerangka acuan program pengembangan pijat bayi ini disusun sebagai pedoman
pelaksanaan guna memantau efektifitas dan peningkatan profesionalisme bidang keperawatan
agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar baik kwantitas maupun kwalitasnya
Kerangka acuan ini dapat diperbaharui sesuai kebutuhan dan perkembangan yang terjadi
Pasien maternitas
Keluarga pasien
Pemerhati masalah kesejahteraan keluarga
Kelompok PKK kader kesehatan
Perawat
Masyarakat sekitar
Jadwal pelaksanaan
Jadwal kegiatan terlampir
Pelaporan dan evaluasi
Pelaporan dilakukan maksimal 1 bulan setelah kegiatan dilkukan
Dilakukan evaluasi dari hasil pengembangan dan tindak lanjutnya
Penutup
Demikian kerangka acuan program penyuluhan kesehatan maternitas ini disusun sebagai
pedoman pelaksanaan guna memantau efektifitas dan peningkatan profesionalisme bidang
keperawatan agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar baik kwantitas maupun
kwalitasnya
Kerangka acuan ini dapat diperbaharui sesuai kebutuhan dan perkembangan yang terjadi