Disusun oleh :
Brenda Karina
1102010052
Pembimbing :
dr. Henny Riana, SpKJ (K)
dr. Karjana, Sp.KJ
dr. Esther Sinsuw, Sp.KJ
dr. Hening Madonna, Sp.KJ
dr. Witri Antariksa, Sp.KJ
LAPORAN PSIKIATRI
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Nn. I.L
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 18 tahun
Alamat
: Karawang
Warga Negara
: Indonesia
Suku
: Batak
Agama
: Kristen Protestan
Status
: Belum Menikah
Pekerjaan
: Pelajar
Pendidikan
: SMA
Tgl masuk RS
: 28 November 2016
Tgl pemeriksaan
: 30 Desember 2016
Ruang Perawatan
: Dahlia
RIWAYAT PSIKIATRI
1. Keluhan utama
Mengamuk
2. Keluhan tambahan :
Gelisah, ketakutan, Mendengar suara-suara, merasa dikendalikan
3. Riwayat Gangguan Sekarang
Dilakukan autoanamnesis tanggal 30 Desember 2016
Pasien perempuan, berusia 17 tahun dibawa ke IGD RS Bhayangkara
tk. 1 Raden Said Sukanto pada malam hari tanggal 28 Desember 2016 diantar
oleh keluarganya karena pasien mengamuk. Keluhan disertai gelisah,
ketakutan, mendengar suara-suara, dan merasa dikendalikan.
Saat sore hari SMRS, pasien mengamuk tiba-tiba, pasien mengatakan
saat pasien sedang duduk-duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi,
pasien melihat sosok perempuan seperti kuntilanak yang tiba-tiba masuk ke
tubuh pasien dan mengendalikan tubuh pasien, lalu pasien merusak pohon
natal, pasien juga mendengar suara-suara berteriak memanggil nama pasien
dan menyuruh untuk menarik lampu lampu pada pohon natal, pasien
mengatakan tidak dapat mengontrol tubuhnya, setelah menarik pohon natal
pasien berbaring di lantai, setelah itu pasien tidak sadar, saat tersadar pasien
mengatakan sudah dalam keadaan tangan terborgol di kasur bangsal RS,
pasien sempat mengamuk karena tangannya diborgol, pasien merasa gelisah
dan ketakutan karena masih mendengar suara bisikan yang berteriak teriak
memanggil namanya.
Selama berada di bangsal pasien mengatakan merasa lebih tenang dari
sebelumnya walaupun masih gelisah dan merasa ketakutan karena mendengar
natal, setelah itu , pasien berguling guling di lantai, tiba tiba pasien lemas dan
berbaring di lantai. Pamannya pun akhirnya membawanya ke IGD RS.
Bhayangkara tk.1 Raden Said Sukanto.
Sebelum pasien mengamuk, paman pasien mengatakan awal mula
terlihat perubahan sikap pasien adalah ketika pada hari natal, pasien terlihat
murung, saat ditanyakan mengapa, pasien bercerita bahwa keluarga dari pihak
ayahnya yang berada di karawang akan pulang ke Medan saat liburan tahun
baru, pasien sedih karena tidak dapat ikut pulang ke Medan untuk bertemu ibu
kandungnya. Pasien merasa rindu pada ibu kandung dan adik-adiknya di
Medan, namun tidak dapat pulang karena masalah biaya. Selama 3 hari pasien
terlihat murung, lalu tiba-tiba pasa sore hari tanggal 28 Desember 2016 pasien
tiba-tiba menangis saat sedang duduk duduk dan berkumpul dengan saudarasaudara dan merusak pohon natal.
Paman pasien mengatakan pasien merupakan anak yang pemalu,
santun dan patuh di rumah, pasien juga anak yang rajin membantu dalam
pekerjaan membersihkan dan membereskan rumah. Paman pasien juga
mengatakan dalam kesehariannya pasien merupakan anak yang baik dalam
budi dan perilaku.
4. Riwayat gangguan sebelumnya
1. Riwayat gangguan medis umum
karena sudah merasa sehat total, dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan
mau bersosialisasi dengan teman dan keluarganya.
Menurut paman pasien, pasien tiba-tiba menjadi berbicara sendiri dan
terlihat ketakutan setelah pulang dari Medan, pada tanggal 31 Desember 2015,
setelah mengunjungi ibunya, lalu pada bulan januari awal pasien pun dibawa
ke RS. dan dirawat. Keluarga pasien juga mengatakan setelah pulang dari
dirawat pasien menjadi normal kembali, tidak terlihat kosong dan melamun,
tidak menyendiri dan beraktivitas seperti biasa.
Januari 2016
Desember 2016
Januari 2016:
Setelah pulang dari Medan pada tanggal 31 Desember 2015, pasien
tiba-tiba mengamuk, pasien mengatakan ada suara berbisik padanya, terkadang
suara tersebut berteriak memanggil namanya dan mengontrol dirinya, pasien
sempat memukul orang, Pasien akhirnya dibawa ke RS. Bhayangkara tk.1 Said
Sukanto dan dirawat selama 2 minggu, pasien mengatakan selama dirawat
pasien sudah tidak mendengar suara- suara lagi. Pasien hanya datang kontrol
satu kali setelah itu tidak datang lagi untuk kontrol karena sudah merasa
sembuh total dan kembali beraktivitas dengan baik dan menjadi dirinya
sendiri.
Desember 2016:
Pasien dibawa kembali ke RS. Bhayangkara tk.1 Said Sukanto karena
mengamuk, pasien juga menangis, terlihat gelisah dan ketakutan karena
mendengar kembali suara bisikan dan teriakan memanggil namanya dan
merasa ada yang masuk ke dalam tubuhnya dan mengontrol dirinya sampai tak
sadarkan diri. Saat wawancara pasien terlihat tenang, namun sempat gelisah
dan tampak ketakutan saat merasa mendengar suara yang meneriaki dirinya,
pasien mengatakan telapak tangan kirinya dan Rahangnya menjadi sedikit
kaku setelah diberi obat dari RS. saat awal dirawat, namun rahangnya sudah
membaik, tidak terasa kaku lagi, telapak tangan kiri pasien masih terasa
sedikit kaku.
Riwayat pendidikan:
Pasien masih duduk di bangku SMA kelas 3 di SMA 2 Karawang,
prestasi pasien biasa biasa saja namun tidak pernah tinggal kelas
Riwayat perkerjaan:
Riwayat pernikahan:
Pasien belum menikah
Riwayat keluarga
Sejak kecil sampai selesai SMP pasien tinggal bersama orangtua
kandung dan adik adiknya, pasien merupakan anak pertama dari
empat bersaudara, ayah pasien sudah meninggal ketika pasien kelas
5 SD karena sakit lambung yang sudah lama diderita dan tidak
kunjung sembuh. Setelah ayah pasien meninggal, pasien tinggal
8
bersama ibu pasien dan ketiga adiknya di Medan. Saat SMA pasien
pindah ke jakarta seorang diri dan tinggal dengan paman pasien di
karawang agar mandiri. Pasien mengatakan keluarga paman pasien
merupakan keluarga yang baik dan menyayanginya.
Berdasarkan keterangan dari paman pasien, ayah pasien sempat
menderita keluhan seperti pasien selama 2 tahun sebelum ayah
pasien sakit lambung kornis, namun tidak berobat.
Genogram:
Keterangan:
Pasien Gangguan Jiwa
Laki-laki
Perempuan
Keluarga Angkat
Laki-laki Meninggal
Perempuan Meninggal
Laki-laki Meninggal dengan
Gangguan Jiwa
STATUS MENTAL
A. DESKRIPSI UMUM
o
Penampilan
Seorang perempuan 18 tahun, penampilan fisik sesuai dengan usianya,
penampilan rapi, berkulit kuning langsat. Perawatan diri baik dan tampak
bersih.
Kesadaran
Composmentis
: Pasien
2.
cukup
berkonsentrasi
menjawab
3.
wawancara selesai.
Sikap terhadap pemeriksa
Selama wawancara pasien menunjukkan sikap kooperatif dan tenang,
sempat terlihat gelisah dan ketakutan.
Pembicaraan
Pasien dapat berbicara jelas namun pelan, artikulasi jelas, volume
kurang, ide banyak
: Hipothym
10
Afek
Empati
: Sedikit Tumpul
: Sedikit dapat diraba dan dirasakan oleh pemeriksa
C. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi :
Saat awal masuk rumah sakit pasien memiliki halusinasi auditorik dan
halusinasi visual, sering mendengar ada bisikan yang berteriak
memanggil namanya dan merasa melihat kuntilanak yang masuk ke
dalam tubuhnya. Saat pemeriksaan didapatkan halusinasi auditorik.
2. Ilusi
: Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi
: Tidak ada
D. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)
1.
2.
3.
4.
Pengetahuan umum
Kecerdasan
Konsentrasi
Orientasi :
o
: Baik
: Baik
: cukup baik
Waktu :Baik (pasien dapat menyebutkan
5. Daya ingat :
A. Jangka panjang
B. Jangka pendek
C. Segera
6. Pikiran abstraktif
Baik (Pasien dapat mengetahui persamaan jeruk dan apel)
7.
Visuospasial
Baik (Pasien dapat menggambarkan bentuk yang diminta oleh
pemeriksa)
8.
Bakat Kreatif
Pasien dapat bernyanyi dan aktif dalam paduan suara gereja
9.
11
E. PROSES PIKIR
a) Arus pikir
o Kontinuitas
o Hendaya bahasa
b) Isi pikir
o Preokupasi
o Waham
o Obsesi
o Kompulsi
o Fobia
: Remming
: Tidak ada
: Tidak ada
: Waham Kendali
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
F. PENGENDALIAN IMPULS
Baik, selama wawancara pasien dapat berlaku dengan tenang dan tidak
menunjukkan gejala yang agresif dan tidak marah.
G. DAYA NILAI
a. Daya nilai sosial:
Baik (Diberikan simulasi bila menemukan dompet dijalan maka
apa yang harus dilakukan )
b. Uji daya nilai:
Baik (Pasien dapat membedakan perbuatan baik dan buruk)
c. Penilaian Realita :
Terganggu
H. TILIKAN
Derajat 1: Pasien menyangkal secara total bahwa ia sakit.
I. RELIABILITAS (TARIF DAPAT DIPERCAYA)
Pemeriksa memperoleh kesan bahwa keseluruhan jawaban pasien dapat
dipercaya.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Internus
Keadaaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
TTV
: TD : 120/80 mmHg
RR : 20 x/menit
HR : 82 x/menit
12
Suhu : 36,5 C
Sistem Kardiovaskular : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Sistem Respiratorius
Sistem Urogenital
: Tidak diperiksa
Status Neurologik
N. XII tidak didapatkan kelainan
Pemeriksaan motorik:
didapatkan rigiditas dan bradikinesia ringan pada telapak tangan kiri.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan
I.
IKHTISAR PENEMUAN
Pasien perempuan, umur 18 tahun datang ke RS Bhayangkara tk.I R. Said
Soekanto karena mengamuk, gelisah dan ketakutan. Pasien mengatakan
Kendali).
Pasien composmentis, kooperatif dan cukup tenang, berbicara jelas dan
spontan namun pelan, ide banyak dengan artikulasi jelas
13
Mood hipothym, afek sedikit tumpul, dan empati sedikit dapat diraba
Formulasi diagnosis
Setelah wawancara pasien ditemukan adanya psikopatologi yang
menyebabkan distress dan disabilitas dalam fungsi dan aktivitasnya seharihari, oleh karena itu dapat disimpulkan pasien mengalami gangguan jiwa
yang sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Aksis 1
1. Gangguan mental organik (FO) dapat disingkirkan, karena tidak ada
penyakit fisik yang bermakna, tidak adanya penurunan fungsi kognitif,
tidak ada gangguan sensorium, tidak adanya gangguan orientasi
maupun daya ingat, tidak adanya delirium dan tidak adanya demensia.
2. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif (F1)
dapat
disingkirkan,
karena
pasien
dan
keluarga
menyangkal
penggunaan psikoaktif.
3. Pasien ini termasuk gangguan skizofrenia paranoid karena didapatkan
delusion of control (waham kendali), disertai dengan adanya gejala
halusinasi auditorik dan halusinasi visual yang timbul secara
bersamaan dalam waktu kurang dari 2 minggu namun pasien pernah
mengalami kejadian serupa pada bulan januari 2016 (berulang).
(F20.0)
14
Aksis 2
Tidak didapatkan gangguan kepribadian
Aksis 3
Didapatkan rigiditas dan bradikinesia pada telapak tangan kiri, yang
mengarah kepada extrapyramidal symptoms
Aksis 4
Masalah keluarga (pasien rindu pada keluarga pasien di Medan dan sering
dimarahi oleh anak pamannya).
Aksis 5
Saat datang: Global Assement of Functioning (GAF) scale 40-31 yaitu,
beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,
disabilitas berat dalam beberapa fungsi.
Saat pemeriksaan: Global Assement of Functioning (GAF) scale 60-51
yaitu, gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.
II.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis 1 : F20.03 Skizofrenia Paranoid Episode Berulang
Aksis 2 : Z.03.2 tidak ada diagnosis aksis 2
Aksis 3 : Extra piramidal symptoms ringan.
15
DAFTAR MASALAH
a. Organobiologik
Tidak ada riwayat trauma kepala, kejang atau gangguan fisik lainnya.
b. Psikologis
Mood
: Hipothym
Afek
: Sedikit Tumpul
Gangguan persepsi
Proses pikir
: Remming
Isi pikir
: Waham kendali
Tilikan
: Derajat I
IV.
DIAGNOSIS
Diagnosis kerja
Diagnosis banding
PROGNOSIS
16
Quo ad vitam
: bonam
Quo ad fungsionam
: dubia ad bonam
Qua ad sanactionam
: dubia ad malam
V.
RENCANA TERAPI
a. Psikofarmaka
Risperidone 2x2 mg
Thihexyphenidyl 3 x 2 mg
b. Psikoterapi
Kepada pasien
Psikoterapi suportif dengan memberikan motivasi kepada pasien agar
bisa cepat kembali pulih dan berkumpul lagi bersama keluarganya, berempati
dan memberikan perhatian pada pasien, tidak menghakimi pasien, mensuport
segala usaha adaptif pasien, menghormati pasien sebagai manusia seutuhnya
dan peduli pada aktivitas keseharian pasien.
Kepada keluarga
Diperlukan peran
serta
keluarga
dalam
penanganan
pasien.
17