Anda di halaman 1dari 8

Desain III

Rencana Umum dan Safety


Plan

Nomor Dokumen
Doc. No. 01 42 13 082
RE

Estimasi Perhitungan Tahanan Kapal dan Pemilihan Engine

Data Kapal
Tipe kapal
Lpp
Lwl
Lebar (B)
Tinggi (H)
Sarat (T)
Kecepatan (Vs)
Koefisien blok
Koefisien perismatik
Koefisien midship

:
:
:
:
:
:

Chemical Tanker
148 m
152,44 m
25 m
14 m
10,514 m
: 13,5 knot
: 0,776
: 0,9898
: 0,785

Perkiraan Tahanan Kapal dengan Metode Holtrop


Tahanan kapal pada suatu kecepatan adalah gaya fluida yang bekerja pada kapal demikian
rupa sehingga melawan gerakan kapal tersebut. Beberapa asumsi data data akan dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan perhitungan. Asumsi dalam hal ini dibutuhkan sebagai data awal
untuk menentukan kemana kapal ini akan berlayar, sebab tiap - tiap daerah pelayaran memiliki
suhu berbeda dan kekentalan (viskositas) air laut yang berbeda pula. Viskositas air laut
kemudian akan memengaruhi besarnya gaya fluida yang akan bekerja pada kapal. Kapal ini
dirancang untuk pelayaran antarnegara (Surabaya - China) dengan asumsi data air laut sebagai
berikut :
Air laut dalam keadaan standar pada suhu 27C
Viskositas kinematis v = 0,0000009 m2/s
Massa jenis air laut = 1023 kg/m3

1. Penentuan Koefisien Tahanan Sisa Dari Grafik Guldhammer dan Harvald


a. Perhitungan Froude Number (Fn)

Fn =
=

v
gL

14
9,8 152,44

= Nilai Froude Number pada setiap variasi kecepatan ditunjukkan dalam table berikut :
Tabel 1. Froud number masing masing kecepatan

Kecepatan
(knot) (m/s)
14
7,20222
13,5
6,945
13
6,68778
12,5
6,43056
12
6,17333
11,5
5,91611
11
5,65889

No.
1
2
3
4
5
6
7

Froude Number
0,186339107
0,179684139
0,173029171
0,166374202
0,159719234
0,153064266
0,146409298

b. Perhitungan Perbandingan Lwl dengan Akar Pangkat Tiga Volume Displasmen


L

152,44
=
=4.8
1
73
c. Mencari
Nilai
Cr
dari
V
30599.098 3 Diagram Guldhammer dan Harvald
1
3

Tabel 2. 10Cr
No.
1
2
3
4
5
6
7

Kecepatan
(knot) (m/s)
14
7,20222
13,5
6,945
13
6,68778
12,5
6,43056
12
6,17333
11,5
5,91611
11
5,65889

10Cr pada 4,5

10Cr pada 5,0

1,1783
1,083
1,0032
0,938
0,8851
0,8394
0

1,06449
0,9746
0,8974
0,8296
0,7719
0,7207
0

Nilai 10Cr diperoleh dari membaca grafik yang telah ada seperti ditunjukkan oleh gambar
dibawah ini. Dengan memasukkan nilai Fn yang telah dihitung sebelumnya pada sumbu X,
kemudian tarik garis vertikal keatas hingga berpotongan dengan nilai koefisien perismatik yang
telah dihitung pada desain 1, kemudian dari perpotongan tersebut ditarik garis horisontal kearah
sumbu Y. Maka diperolehlah nilai 10Cr.

Gambar 3: Diagram Guldhammer dan Harvald untuk 4,5

Gambar 4: Diagram Guldhammer dan Harvald untuk 5,0

d. Perhitungan Koreksi Cr (Interpolasi)


L
3

1
3

10 Cr10 Cr pada 4,5


3

10 Cr pada5,010 Cr pada4,5

4,5

V
54,5

103 Cr1.06449 4.8737444,5


=
1.17831.06449
54,5
10Cr = Untuk masing masing kecepatan, nilai Cr ditunjukkan dalam table berikut :
Tabel 3. Nilai Cr pada masing masing kecepatan
No.
1
2
3
4
5
6

Kecepatan
(knot) (m/s)
14
7,20222
13,5
6,945
13
6,68778
12,5
6,43056
12
6,17333
11,5
5,91611

10Cr pada 10Cr pada 10Cr dgn


Cr
5,0
5,5
Interpolasi
1,1783
1,083
1,0032
0,938
0,8851
0,8394

1,06449
0,9746
0,8974
0,8296
0,7719
0,7207

1,09322839
1,0019723
0,92411577
0,8569723
0,80048436
0,75067317

e. Koreksi Terhadap B/T


B/T
= 2,378
Karena nilai B/T 2,5, maka dilakukan koreksi sebagai berikut :
Koreksi

= 0,16 (B/T) - 2,5)

Koreksi

= - 0,019555

f. Koreksi Terhadap LCB

0,00109323
0,00100197
0,00092412
0,00085697
0,00080048
0,00075067

% LCB dari desain 1 = 2,146%

Gambar 5: Diagram LCB Standar


Dari diagram di atas diperoleh nilai LCB standart pada setiap variasi kecepatan yang dibuat.
Kemudian dengan nilai froud numer yang sama, dilakukan juga pembacaan pada diagram
d10Cr/dLCB.

Gambar 6: Diagram d10Cr/dLCB


Dari pembacaan kedua diagram tersebut kemudian diperoleh nilai dari Cr sesuai dengan koreksi
dari metode yg digunakan.

103 Cr =103 Cr standar +

103 Cr |
LCB|
LCB

Tabel 4. Nilai Cr koreksi

No.
1
2
3
4
5
6

2.

Kecepatan

LCB Standart

d10Cr/dLCB Cr

Cr
dengan
koreksi
bos
propeller

(knot)
14
13,5
13
12,5
12

(m/s)
7,20222
6,945
6,68778
6,43056
6,17333

2,6346%
2,3498%
2,2382%
1,7802%
1,4954%

0,11923066
0,08048953
0,04174375
0
0

0,00011923066
0,00008048953
0,00004174375
0,00000000000
0,00000000000

0,000125
0,000085
0,000044
0,000000
0,000000

11,5

5,91611

1,2106%

0,00000000000

0,000000

Penentuan Koefisien Tahanan Gesek dengan Metode ITTC 1957


a. Reynolds Number (Rn)
Rn

V Lwl
vk

7,2 152,44
0,0000009

= 1.215.426.327
Nilai Rn pada masing masing kecepatan ditampilkan dalam table berikut :
Tabel 5. Reynolds Number
Kecepatan
No.
(knot) (m/s)
1
14
7,20222
2
13,5
6,945
3
13
6,68778
4
12,5
6,43056
5
12
6,17333
6
11,5
5,91611

Reynolds
Number
1215426327
1172018244
1128610161
1085202078
1041793995
998385911,6

b. Perhitungan Koefisien Tahanan Gesek (Cf) dengan Rumus ITTC 1957

Cf

Rn2
log

0,075

1.215.426 .3272
log

0,075

= Untuk masing masing kecepatan, nilai Cf ditunjukkan dalam table di bawah ini :
Tabel 6. Koefisien tahanan gesek
No.
1
2
3
4
5
6

3.

Kecepatan
(knot) (m/s)
14
7,20222
13,5
6,945
13
6,68778
12,5
6,43056
12
6,17333
11,5
5,91611

Reynolds
Number

Cf

1215426327
1172018244
1128610161
1085202078
1041793995
998385911,6

0,001494221
0,001500906
0,00150789
0,0015152
0,001522865
0,001530919

Penentuan Tahanan Tambahan


a. Tahanan Tambahan
Nilai Ca pada metode Guldhamer Holtrop ditentukan besarnya untuk panjang tertentu. Panjang
kapal penulis adalah 152,44 m, maka nilai Ca yang digunakan adalah 0,0002.

b. Tahanan Udara

Tahanan udara ditetapkan besarnya yaitu Caa = 0,00008

c. Tahanan Kemudi
Nilai tahanan kemudi Cas = 0,00004
4.

Perhitungan Tahanan Total


a. Perhitungan luas permukaan basah
Luas permukaan basah kapal dihitung dengan persamaan berikut :
S

= 1,025 Lpp ((Cb B) + 1,7 T)

= 1,025 148 ((0,776 25) + 1,7 10,514)


= 5654,05621 m2
b. Perhitungan koefisien tahanan total
Ct

= Cr + Cf + Ca + Caa + Cas
= Nilai tahanan total ditampilkan dalam table berikut :

Tabel 7. Koefisien tahanan total


Kecepatan
Koefisien
No.
Tahanan Total
(knot) (m/s)
1
2
3
4
5
6

14
13,5
13
12,5
12
11,5

7,20222
6,945
6,68778
6,43056
6,17333
5,91611

0,00296272245
0,00287314871
0,00279825197
0,00273502111
0,00268337403
0,002639126

c. Perhitungan tahanan kapal


Tahanan total kapal dihitung menggunakan persamaa :
Rt

= 1/2 Ct S V2
= 0,5 1023 0,00296272245 5654,05621 7,2
= Nilai tahanan pada setiap kecepatan ditampilkan dalam table berikut :

Tabel 8. Tahanan kapal


Kecepatan
No.
(knot) (m/s)
1
14
7,20222
2
13,5
6,945
3
13
6,68778
4
12,5
6,43056
5
12
6,17333
6
11,5
5,91611

Koefisien
Tahanan Total

Tahanan Total
15% sea margin
Kapal (N)

0,002962722
0,002873149
0,002798252
0,002735021
0,002683374
0,002639126

444283,2272
400625,436
361814,8602
326959,2186
295635,4996
267035,2976

510925,7113
460719,2514
416087,0892
376003,1013
339980,8246
307090,5922

Perkiraan Kebutuhan Daya Motor


1. Menghitung Efective Horse Power (EHP)
Daya Efektif (EHP) adalah daya yang dibutuhkan kapal untuk dapat bergerak pada
kecepatan servicenya.
EHP

= Rt dinas Vs
= 460719,2514 13,5
= 3199,7 kW

2. Menghitung Delivered Horse Power (DHP)


DHP adalah daya yang diserap oleh propeller dari system perporosan untuk diubah
menjadi gaya dorong (thrust). Ada beberapa kelengkapan data yang harus dihitung dan
ditetapkan terlebih dahuli sebelum menghitung DHP.
-

Efisiensi Lambung (H)

Perhitungan Wake Friction (w) dengan Rumus Taylor


0,5Cbw
=
0,05
= 0,33795

Perhitungan Thrust Deduction Factor (t)


t
= k.w
k = 0,8
= 0,27036

Perhitungan Efisiensi Lambung


H
= (1-t)/(1-w)
= 1,10209

Efisiensi Relatif Rotatif (rr)


rr
=
1,05

Efisiensi Propulsi (o)


o
=
49%

Koefisien Propulsif (Pc)


Pc
=
H*rr*o
=
0,56703

DHP

= EHP/Pc
= 3199,7 0,56703
= 5642,94 Kw

3. Perhitungan Thrust Horse Power


THP adalah daya yang dihasilkan oleh thrust dari propeller.
TH
P

EHP/
H
= 2903,2922
=

4. Menghitung Shaft Horse Power (SHP)


SHP adalah daya yang diserap oleh poros. Dimana dalam Principle of Naval Architectur (Lewis,
1988) perhitungan SHP untuk kapal yang kamar mesinnya terletak di bagian belakang akan
mengalami losses sebesar 2% sedangkan pada kapal yang letak kamar mesinnya pada daerah
midship kapal akan mengalami losses sebesar 3%.
SHP

= DHP/ S
= 5642,94/0,02
= 5758,10137 kW

5. Menghitung Daya Engine yang diperlukan (BHP)


BHP adalah daya yang dihasilkan oleh Main Engine. Dalam perencanaan pemilihan daya
motor induk, perancang merencanakan daya motor induk dengan kompensasi terhadap
motor karena jika terjadi penambahan pembebanan, motor tidak harus bekerja pada
100% dayanya. Nilai ini umumnya sebesar 10% - 15% lebih besar dari BHP dari tahanan
yang harus dihadapi kapal. Nilai BHP yang dihitung sesuai pembebanan yang telah
diperkirakan melalui perhitungan tahanan kapal disebut BHPscr, BHP dengan penambahan
kompensasi sebesar 10% - 15% lebih besar dari BHPscr disebut BHPmcr.
BHPscr = SHP / G
= 5758,10137/1
= 5758,10137 kW
BHPmcr = BHPscr / 0.85
= 5758,10137/0,85
= 6774,23691 Kw
Dari hasil perhitungan daya diatas kemudian penulis memilih motor induk yang akan digunakan pada
kapal ini dengan nama motor dan spesifikasinya sebagai berikut.
Nama
Tipe
Power
Jumlah silinder
Deskripsi
Kecepatan motor
Panjang
Lebar
Tinggi
Bore silinder
Stroke torak
Mean effective pressure
Kecepatan torak
SFOC

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Waertsilae X40B
6810
kW
6
146
rpm
5107
mm
2610
mm
7760
mm
400
mm
1770
mm
21
bar
m/s
169,7
g/kWh

Anda mungkin juga menyukai