Anda di halaman 1dari 5

1

Perintah Allah mengenai Umroh Dan Haji


Ibadah Haji sudah lama disyariatkan oleh Allah swt dan dilaksanakan ummat manusia sejak jaman Nabi
Ibrahim as, jauh sebelum diperintahkan oleh Nabi Muhammad saw. Sebagian besar prosesi Ritual Ibadah
Haji merupakan cermin kisah perjuangan Nabi Ibrahim dan keluarganya yang selama hidupnya terus
menerus diuji Allah dengan berbagai tugas dan ujian untuk membuktikan kecintaannya kepada Allah.
Namun dengan penuh keteguhan dan pengorbanan beliau lulus melewati berbagai ujian dan dijadikan
contoh suri tauladan bagi ummat manusia hingga akhir jaman dengan diabadikan dalam Al Quran
Salah satu ujian yang diberikan kepada Ibrahim adalah membangun Kabah yang rusak akibat banjir jaman
nabi Nuh sebagaimana firman Allah dalam QS Al Baqoroh 125 :
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat
yang aman. dan Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. dan telah Kami perintahkan kepada
Ibrahim dan Ismail: Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang itikaf, yang ruku dan
yang sujud.

Umroh dan Haji


Selesai membangun Kabah, Allah swt memerintahkannya menyeru manusia untuk melaksanakan haji. Allah
berfirman dalam QS Al Hajj 26-27:
Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan):
Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang
yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku dan sujud. Dan berserulah kepada
manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan
mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh,
Nabi Ibrahim berkata kepada Allah Taala, Wahai Tuhan! Bagaimana suaraku akan sampai? Allah Taala
berfirman, Serulah! Aku yang akan membuat suaramu sampai.
Kemudian Nabi Ibrahim as. naik ke gunung Qubaisy (pada riwayat lain, beliau menggunakan batu yang kini
menjadi maqam Ibrahim yang secara otomatis naik melebihi ketinggian gunung yang ada di Mekah) sambil
menghadapkan wajahnya ke Timur dan Barat beliau berseru, Wahai sekalian manusia, telah diwajibkan
kepadamu menunaikan ibadah haji ke Baitul Atiq, maka sambutlah perintah Tuhanmu Yang Maha Agung.
Seruan tersebut didengar oleh setiap manusia baik yang sudah lahir maupun yang masih berada dalam sulbi
laki-laki dan rahim wanita (manusia yang belum lahir) kemudian disambut oleh orang yang telah ditetapkan
dalam ilmu Allah bahwa ia akan melaksanakan haji, dengan berkata Telah saya penuhi panggilan-Mu, Ya
Allah! Telah saya penuhi panggilan-Mu.
Mereka yang menjawab sekali akan berhaji sekali yang menjawab dua kali akan berhaji dua kali dan
seterusnya. Mereka yang tidak menjawab panggilan tersebut maka dia tidak akan melaksanakan haji seumur
hidupnya.
Allah swt memuliakan Ibrahim as sebagai Kekasih Allah dan mengabulkan doanya agar Mekah menjadi
negeri yang diberkati dan menurunkan seorang Rasul dari penduduk Mekah sebagaimana yang dinyatakan
dalam QS Al Baqoroh: 126-129:
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan
berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan
hari kemudian. Allah berfirman: Dan kepada orang yang kafirpun aku beri kesenangan sementara,
kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali.
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya
berdoa): Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha

mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan Kami, Jadikanlah Kami berdua orang yang tunduk patuh
kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu Kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan
tunjukkanlah kepada Kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji Kami, dan terimalah taubat kami.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan Kami, utuslah
untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat
Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta
mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.
Perintah Umroh dan Haji kepada Nabi Muhammad
Perintah menunaikan ibadah haji turun pada tahun ke-9 Hijrah sesuai firman Allah dalam QS Ali Imron 9697:
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di
Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda
yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia;
mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan
perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya
(tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
Walaupun ibadah haji merupakan syariat Nabi Ibrahim sebagaimana yang diajarkan Allah kepada beliau,
namun Rasulullah Muhammad saw telah memperbaharui perintah ibadah haji dengan menunjukkan cara
manasik yang benar dan membersihkannya dari kemusyrikan bada ditinggal Nabi Ibrahim as.
Kalaupun ada kesamaan ritual ibadah haji dengan jaman jahiliyah, Rasulullah Saw telah menghilangkan
unsur syiriknya. Para sahabat mulanya khawatir ketika diperintahkan melaksanakan sai, karena di masa
jahiliyah menjadi tempat berhala takut bercampur dengan kemusyrikan dan perbuatan Jahiliyah. Namun
Allah menghapus kekhawatiran tersebut dalam firmannya :
Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barangsiapa beribadah haji ke
Baitullah atau berumrah maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya. Barangsiapa yang
mengerjakan kebajikan dengan kerelaan hati. Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha
Mengetahui. (QS Al Baqarah 158).
Hukum Umroh dan Haji

Sebagaimana wajibnya Ibadah Haji maka umrah pun hukumnya wajib yaitu umrah yang pertama kali
dilakukan dan yang karena untuk menunaikan nazar. Umrah selanjutnya berubah hukumnya menjadi sunnah.
Firman Allah dalam QS Al Baqarah 196:
Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau
karena sakit), Maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu,
sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di
kepalanya (lalu ia bercukur), Maka wajiblah atasnya berfid-yah, Yaitu: berpuasa atau bersedekah atau
berkorban. apabila kamu telah (merasa) aman, Maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum
haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. tetapi jika ia tidak
menemukan (binatang korban atau tidak mampu), Maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh
hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. demikian itu (kewajiban
membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang
yang bukan penduduk kota Mekah). dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras
siksaan-Nya.
Umroh dan Haji Rosulullah SAW
Rasulullah hanya sekali melaksanakan ibadah haji seumur hidup yang sekaligus merupakan haji wada (Haji
Perpisahan) pada tahun 10 H. Pelaksanaannya diikuti 100 Ribu kaum muslimin sehingga banyak saksi yang
melihat bagaimana Rasulullah melaksanakan manasik haji.

Umrah dilaksanakan Rasulullah sebanyak 4 kali dalam tahun yang berbeda setelah beliau berada di Madinah
yaitu :
1. Tahun ke 6 Hijrah diikuti 1400 sahabat, namun tidak terlaksana karena dihalangi kafir quraisy yang
akhirnya melahirkan perjanjian Hudaibiyah.
2. Tahun ke 7 Hijrah sebagai umrah pengganti.
3. Tahun ke 8 H setelah penaklukan Thaif dengan miqat di Jironah. Umrah ini juga sebagai umrah
pengganti karena ketika Rasulullah menaklukkan Makah pada bulan Ramadhan tidak melakukan umrah.
4. Tahun ke 10 H, yang dilaksanakan bersamaan dengan Haji Wada dengan miqat dan ihram di Dzul
Hulaifah (bir Ali).
Kepada orang yang mampu berhaji namun enggan mengerjakannya, Allah menyindirnya dengan firman :
Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji) maka sesungguhnya Allah Maha kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam (QS Ali Imron:97).
Rasulullah saw pun menyampaikan ancaman dengan menyamakan orang yang mampu berhaji tapi tidak
berhaji sebagai orang kafir Barang siapa yang telah memiliki bekal dan kendaraan lalu tidak berhaji maka
bila mati, ia mati sebagai yahudi atau nasrani.
Kepada orang yang menunda-nunda pelaksanaan ibadah umroh dan haji nya, Rasulullah mengingatkan:
Bersegeralah melaksanakan haji, karena sesungguhnya seorang di antara kamu tidak mengetahui apa yang
akan merintanginya.( HR. Ahmad).
Jadi, janganlah enggan atau menunda-nunda pelaksanaan ibadah umroh dan haji. Laksanakan ketika dirasa
cukup memiliki bekal dan selagi masih muda. Insya Allah akan menjadi berkah bagi kehidupan kita.
Orang yang mendapat keutamaan Haji disebut Haji Mabrur. Mabrur berasal dari akar kataal-birr yang
bermakna ketaatan. Haji yang Mabrur berarti tata cara hajinya dilaksanakan sesuai ketentuan Allah dan
Rasulullah, tidak dicemari bidah, perbuatan dosa, serta mampu meningkatkan kualitas diri melalui
kontribusi amar maruf nahi munkar sehingga tampil sebagai sosok yang digambarkan Rasulullah yaitu :
Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi manusia.
Sabda Rasulullah saw:


Dan haji mabrur itu tiada balasan bagi-nya melainkan Surga (Al Hadits)
Kemudahan Umroh dan Haji
PT Arminareka Perdana memberikan Solusi Umroh dan Haji untuk anda semua. Semua dimulai dengan
niat melalui DP Umroh 3,5 juta dan DP Haji 5 juta (ditambah usd 4000 bila ingin langsung mendapat nomor
porsi). Selanjutnya untuk pelunasan dapat di cicil atau ikut melakukan syiar Umroh dan Haji. Insya Allah
untuk Umroh bisa berangkat dalam 6 12 bulan. Sedangkan untuk Haji sesuai dengan waktu tunggu nomor
porsi.
Silahkan bergabung dengan kami untuk mendapatkan tips dan bimbingan dalam menjalankan solusi
umroh dan haji dari Arminareka Perdana. Bagi yang berusaha dan sabar, Insya Allah, Allah akan membuka
kemudahan dan pintu rezeki kepada kita untuk menjalankan ibadah Umroh dan Haji.

Pengertian Umroh dan Tata Cara Umroh


Umroh (bahasa Arab: )adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Tata Cara Umroh
Hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di
kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.

Pada istilah teknis syariah, Umrah berarti melaksanakan Tawaf di Kabah dan Sai antara Shofa dan
Marwah, setelah memakai ihram yang diambil dari Miqat. Sering disebut pula dengan haji kecil.
Perbedaan umrah dengan haji adalah pada waktu dan tempat. Umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu
(setiap hari, setiap bulan, setiap tahun) dan hanya di Mekkah, sedangkan haji hanya dapat dilaksanakan pada
beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah serta dilaksanakan sampai ke luar kota
Mekkah.

Syarat ,Wajib, dan Rukun Umrah


Syarat untuk mengerjakan umrah sama dengan syarat untuk mengerjakan haji. Sedangkan rukun umrah
adalah :
1. Ihram
2. Tawaf
3. Sai
4. Mencukur rambut kepala atau memotong sebagian(tahalul)
5. Tertib
Adapun wajib umrah hanya satu, yaitu memulai ihram dari miqat.

Tata Cara umroh


Untuk tata cara umrah, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :
1. Disunnahkan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.
2. Memakai pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang, sedangkan untuk
wanita memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar
atau sarung tangan.
3. Niat umrah dalam hati dan mengucapkan Labbaika umrotan atau Labbaikallahumma biumrotin.
Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan suaranya bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang
didengar orang yang ada di sampingnya bagi wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma
labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik, Innal hamda wan nimata laka wal mulk laa syarika laka.
4. Jika sudah sampai kota Makkah, disunnahkan mandi terlebih dahulu sebelum memasukinya.
5. Sesampai di kabah, talbiyah berhenti sebelum thawaf. Kemudian menuju hajar aswad sambil
menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan mengucapkan Bismillahi
wallahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan menciumya, maka cukup memberi isyarat dengan
melambaikan tangan dan berkata Allahu akbar.
6. Thawaf sebanyak 7 kali putaran. 3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan biasa. Thowaf
diawali dan diakhiri di hajar aswad dan kabah dijadikan berada di sebelah kiri.
7. Salat 2 rakaat di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di masjidil haram dengan
membaca surah Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Al-Ikhlas pada rakaat kedua.

8. Sai dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan dan
mengucapkan Innash shofa wal marwata min syaaairillah. Abdau bima badaallahu bihi (Aku
memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan
mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa
alaa kulli syaiin qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wadahu wa shodaqo abdahu wa
hazamal ahzaaba wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya.
9. Amalan pada poin 8 diulangi setiap putaran di sisi bukit Shofa dan Marwah disertai dengan doa.
10. Sai dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan kembalinya dihitung satu
kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah.
11. Mencukur seluruh atau sebagian rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas ujung jari bagi
wanita.
12. Dengan demikian selesai sudah amalan umrah

Anda mungkin juga menyukai