KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
PT. Dirgantara Indonesia (PT DI Persero) atau nama dalam bahasa Inggris
Indonesian Aerospace Inc, adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang
industri pesawat terbang. Dalam implikasinya, PT DI tidak hanya melibatkan diri
dalam dunia industri melainkan juga dalam dunia pendidikan. Salah satu program
yang dilakukan PT DI dalam keterlibatannya di dunia pendidikan adalah dengan
kesediaannya untuk menerima berbagai studi baik berupa studi praktek kerja
ataupun secara teoritis guna membantu para pelajar agar dapat mengenal tentang
disiplin ilmu kedirgantaraan.
Laporan praktek industri ini berisi berbagai informasi mengenai PT DI
khususnya pada bagian manufacture machining yang ada didalam direktorat
aerostructure yang meliputi 13 item machining shop, detail proses produksi suatu
part pada salah satu mesin yang digunakan beserta tinjauan mengenai mutu yang
berjalan didalamnya, baik mutu produk ataupun mutu SDM (Sumber Daya
Manusia).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperoleh informasi
tersebut adalah dengan melakukan aktifitas berupa praktek kerja yang meliputi
observasi lapangan dan melakukan bimbingan sebagai mediasi antara para pelajar
dengan narasumber yang diantaranya adalah para pembimbing, baik pembimbing
dilapangan juga pembimbing didalam ruangan. Penulis juga banyak mendapat
saran, bimbingan, semangat, serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. R. H. Aam hamdani, MT, selaku dosen pengampu mata kuliah
Praktek Industri.
2. Bapak Ir. Sutarno MT, selaku atasan pembimbing lapangan praktek industri
yang senantiasa membantu, membimbing dan memberikan kesempatan
kepada penulis untuk dapat menggali ilmu di perusahaan yang dikelolanya
3. Bapak Wisnu, selaku asisten pembimbing lapangan yang senantiasa bersedia
membantu dan mendorong selama praktek di PTDI.
4. Bapak Edi, selaku operator mesin milling CNC millac 6-H yang selalu
bersemangat memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis.
5. Seluruh keluarga yang selalu mendukung, memotivasi, serta memberikan doa
selama ini kepada penulis.
6. Neng Restiani Sartika Fitri yang selalu mengembalikan semangat juang
penulis pada saat semangat sedang turun.
7. Teman-teman seperjuangan yang dari
awal
berjuang
bersama-sama
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Batasan Masalah
Pada saat melakukan observasi ke dalam bengkel aerostructure, penulis
diberikan kesempatan untuk memilih sendiri mesin mana yang akan dianalisis,
7
berawal dari rasa ingin tahu yang sangat mendalam mengenai proses pembuatan
part dari material mentah hingga menjadi produk yang bisa dipasarkan, penulis
memilih mesin CNC Milling Machine Millac 6-H. Mesin ini membentuk part
mentah menjadi komponen-komponen pesawat kecil jenis Cassa. Di PT.
Dirgantara Indonesia, dalam penggunaannya mesin ini beroperasi selama 16 jam
setiap harinya.
Setelah melakukan observasi mengenai mesin CNC Horizontal Milling
Machine Millac 6-H lebih mendalam, penulis memutuskan untuk fokus
menganalisis pada bagian proses pengerjaan benda dari awal datang hingga
selesai (process sheet). Pada pengerjaan part bernama Fitting. Dimana process
sheet ini merupakan dokumen penting yang harus ada untuk menyertai raw
material sampai jadi. Tanpa process sheet benda pun tidak bisa dibuat.
C.
Tujuan
Tujuan pelaksanaan Praktek Industri ini yang terdiri dari tujuan umum dan
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai syarat untuk memperoleh nilai pada mata kuliah Praktek Industri
(PI).
b. Menambah
pengetahuan
mahasiswa
mengenai
teknologi-teknologi
2. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh pengalaman yang berharga di dunia industri sesuai dengan
bidang keahliannya, sehingga suatu hari nanti pengalaman tersebut dapat
dimanfaatkan di dunia kerja yang sesungguhnya.
b. Untuk mengetahui perkembangan teknologi saat ini yang berkembang
sangat cepat khususnya teknologi pemesinan.
c. Mengukur sejauh mana ilmu yang diperoleh pada saat perkuliahan dapat
diaplikasikan di dunia industri.
E. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan Praktek Industri ini dilakukan di salah satu Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu industri pesawat terbang, tepatnya di PT.
Dirgantara Indonesia (PTDI) yang berada di Jalan Pajajaran No.154 Bandung.
Waktu pelaksanaan kegiatan Praktek Industri ini telah diatur sedemikian
rupa sehingga tidak mengganggu jadual perkuliahan maka praktek industri
dilaksanakan kurang lebih selama dua bulan yaitu dari awal Oktober 2012 sampai
dengan November 2012, yang dilaksanakan setiap hari Selasa-Kamis pukul 09.00
15.00 WIB. Dengan ketentuan yang telah ditetapkan yaitu minimal 16 kali
pertemuan di industri.
F. Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan Praktek Industri
ini yaitu dengan metode:
1. Teknik Observasi
2. Wawancara
3. Studi kasus
10
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11
BAB II
PROFIL PT. DIRGANTARA INDONESIA
A. Sejarah Singkat
PT. Dirgantara Indonesia (DI) (nama bahasa Inggris: Indonesian Aerospace
Inc.) adalah industri pesawat terbang yang pertama dan satu-satunya di Indonesia
dan di wilayah Asia Tenggara. Perusahaan ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.
DI didirikan pada 26 April1976 dengan nama PT. Industri Pesawat Terbang
Nurtanio dan BJ Habibie sebagai Presiden Direktur. Industri Pesawat Terbang
Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara
(IPTN) pada 11 Oktober1985. Setelah direstrukturisasi, IPTN kemudian berubah
nama menjadi Dirgantara Indonesia pada 24 Agustus 2000.
Dirgantara Indonesia tidak hanya memproduksi berbagai pesawat tetapi juga
helikopter, senjata, menyediakan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance
service) untuk mesin-mesin pesawat. Dirgantara Indonesia juga menjadi subkontraktor untuk industri-industri pesawat terbang besar di dunia seperti Boeing,
Airbus, General Dynamic, Fokker dan lain sebagainya.
Cikal bakal PT Dirgantara Indonesia sebenarnya telah mulai muncul sejak
masa awal kemerdekaan Indonesia. Saat itu upaya perintisan dilakukan dengan
12
peralatan dan material yang cukup sederhana. Tercatat dalam sejarah, pesawat
pertama yang diterbangkan tahun 1948 di lapangan udara Maospati dengan nama
RI-X WEL-1 hasil rancangan Wiweko Soepono. Disusul tahun 1954, Nurtanio
Pringgoadisuryo pun berhasil merancang sebuah pesawat dengan nama NU-200.
Tidak hanya itu, badan yang diprakarsai Nurtanio bernama Depot Penyelidikan,
Percobaan dan Pembuatan Pesawat Terbang (DPPP) yang didirikan Agustus 1961
telah mampu membuat pesawat terbang eksperimental seperti Belalang (pesawat
latih), Si Kunang (pesawat olah raga), Kolintang dan Gelatik.
Pada tahun 1962 nama DPPP diubah menjadi Lembaga Persiapan Industri
Penerbangan (Lapip) sesuai dengan misi dan sasaran yang ingin dicapainya.
Selanjutnya pada tahun 1966 diubah lagi menjadi Lembaga Industri Penerbangan
Nurtanio (Lipnur) sebagai penghormatan jasa-jasa Nurtanio yang meninggal saat
uji terbang.
Fase pendahuluan perkembangan industri
penerbangan nasional kemudian
12
memasuki tonggak pertama ketika aset Lipnur (TNI AU) dengan ATTP
(Pertamina) dilebur menjadi Industri Pesawat Terbang Nurtanio, 23 Agustus 1976.
Industri ini menjadi salah satu kekuatan dirgantara nasional sebab dari situlah
sejarah industri pesawat terbang modern selanjutnya dibangun untuk menghadapi
tantangan zaman serta dipacu percepatannya.
Pada periode ini juga, segala aspek baik infrastruktur, fasilitas, sumber daya
manusia, hukum dan peraturan, beserta semua yang berkaitan dan mendukung
keberadaan industri pesawat terbang diatur secara menyeluruh. Tanggal 11
Oktober 1985, PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio diubah menjadi PT Industri
Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) setelah melakukan pembangunan berbagai
fasilitas serta sarana dan prasarana yang diperlukan. Industri ini kemudian
mengembangkan teknologi canggih dan konsep transformasi teknologi yang
memberikan hasil yang optimal sebagai upaya untuk menguasai teknologi
penerbangan dalam waktu yang relatif singkat yaitu 20 tahun.
Berpegang pada filsosofi transformasi teknologi Begin at the End and End
at the Beginning IPTN telah berhasil mentransfer teknologi penerbangan yang
rumit dan terbaru. IPTN secara khusus telah menguasai design pesawat terbang,
13
14
restrukturisasi sumber daya, bisnis proses baru dan budaya perusahaan baru .
Saat ini PT DI masih tetap terus berproduksi untuk berusaha memenuhi
kontrak kerja yang telah disepakatinya. Meski dengan berbagai kendala dan
kekurangan yang ada. Bagaimanapun langkah-langkah yang telah diambil
diharapkan cukup memadai memperbaiki kinerja, efisiensi dan efektifitas
perusahaan. Sehingga bukan hal yang mustahil PT DI nantinya bangkit kembali
sebagaimana yang diharapkan seluruh bangsa dan negara ini.
B. Deskripsi Bisnis
Meliputi sebagai berikut :
1. Manufaktur pesawat terbang dan helikopter
2. Jasa Engineering/Rancang bangun
3. Jasa perawatan pesawat dan mesin pesawat
4. Jasa manufaktur (pesawat, pertahanan dan industrial)
15
2. Misi
a. Menjalankan usaha dengan selalu berorientasi pada aspek bisnis dan
komersil dan dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki
keunggulan biaya.
b.Sebagai pusat keungulan di bidang industri dirgantara, terutama dalam
rekayasa, rancang bangun manufactur, produksi dan pemeliharaan untuk
kepentingan komersil dan militer dan juga untuk aplikasi di luar industri
dirgantara.
c. Menjadikan perusahaan sebagai pemain kelas dunia di industri global yang
mampu bersaing dan melakukan aliansi strategis dengan industri dirgantara
kelas dunia lainya.
D. Strategi
Dalam jangka panjang terdapat dua tahap sasaran perusahaan :
1. Tahap konsolidasi dan survival (2001-2003).
2. Tahap tumbuh dan sehat (2004 dan seterusnya).
Langkah-langkah strategis meliputi empat upaya :
1. Reorientasi bisnis
2. Restrukturisasi sumber daya manusia dan organisasi
3. Restrukturisasi keuangan dan permodalan
4. Program peningkatan kinerja keuangan
16
E. Pengabdian Masyarakat
Sejak tahun 1995 PT Dirgantara Indonesia membentuk Tim Pembina Pabrik
Domestik (TP2D) yang bertujuan mendorong pertumbuhan industri nasional.
Aktivitas yang dilakukan adalah pelatihan-pelatihan teknologi dan peningkatan
SDM kepada industri kecil dan menengah yang berbasis teknologi. Telah dibina
30 perusahaan yang terdiri dari industri manufaktur, pemeliharaan bengkel,
supplier, laboratorium dan perusahaan penerbangan. Saat ini sedang disiapkan
program yang sama untuk perusahaan yang tergabung dalam ASPEP (Asosiasi
Permesinan dan Pekerjaan Logam).
F. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan PT Dirgantara Indonesia dijarkomkan sebagai SPEED,
yakni:
1. Solid, kompak dan bersinergi sebagai tim, bersikap tulus dan terbuka untuk
mencapai tujuan perusahaan
2. Professional, ahli dan kompeten sesuai dengan norma profesinya
3. Excellent, tekad untuk memperoleh keunggulan dan standar kualitas tertinggi
4. Enthusiast, semangat dan gairah dalam bekerja dan menghadapi tantangan
5. Dignity, martabat berlandaskan iman dan taqwa
G. Produk dan Jasa
1. Produk
a. Aircraft Full Development :
1) N250
2) N2130
b. Aircraft Joint Development and Production:
1) CN235 Sipil
2) CN235 Militer
3) CN235 Maritim
c. Aircraft under license Production :
1) NC212
d. Helicopter under license Production :
17
18
19
antara
pemanasan
dan
pendinginan.
Komponen
yang
20
4. Rotary Wing
Bertugas merakit pesawat helikopter dari struktur awal sampai final,
termasuk di dalamnya mesin, sistem elektrik, sistem avionik, interior dan
sebagainya. Perakitan yang disesuaikan dengan pesanan atau kebutuhan pemesan
yang disesuaikan dengan misi dan fungsi pesawat tersebut dalam operasi.
5. Fixed Wing
Bertugas merakit pesawat bersayap tetap dan proses perakitannya sama
seperti rotary wing.
J. Managemen Mutu
1. Manajemen Mutu
a. Quality Management System AS9100.
Direktorat Aerostructure merupakan satu dari lima direktorat yang ada
di PT. DI. Direktorat Aerostructure bertugas mengerjakan proses fabrikasi atau
manufacturing part dan komponen pesawat terbang dan tools penunjangnya
seperti dies untuk pembentukan parts yang terbuat dari lembaran Al, fixture
sebagai pencekam material selama proses permesinan, mould untuk cetakan
pada proses bonding dan composite serta jig untuk perakitan komponen dan
pembuatan pesawat terbang. Disamping itu juga didukung oleh CATIA dan
21
sistem IRP untuk mengontrol semua progress status produksi parts and
component agar sesuai dengan jadual yang telah ditentukan.
Direktorat Aerostructure telah melengkapi sistem manajemen mutu
AS9100 yang setara dengan ISO 9001 : 2008 + regulasi keselamatan
penerbangan dan Nadcap untuk special proses seperti Heat Treatment Process,
Shot Peening Process, NDT (Penetran, Magnetic Paticle Inspection,
Radiografi, Ultrasonic, Edddy Current), Chemical Process, Bonding &
Composite, Welding.
Secara sederhana system managemen mutu merupakan bagian integral
dari bisnis proses berserta kegiatan produksi yang secara periodic dilakukan
pengukuran, analisis dan perbaikan yang berbasis MAI (measurement,
analysis and improvement) sebagaimana ditunjukan oleh Gambar 2.1.
22
Tingkat efektivitas sistem managemen mutu akan diindikasikan oleh MAI dan
dibandingkan dengan quality objective. Penyimpangan terhadap quality
objective merupakan indicator perlunya tindakan perbaikan atau improvement
sehingga preventif action akan berjalan efektif.
b. Langkah Proses
Dalam menjalankan bisnisnya, agar tercipta suatu proses usaha yang
sistematis dan terarah, Aerostructure menjalankan alur proses bisnisnya
seperti terlihat pada Gambar 2.2.
Material
Cutter
Routing
NCOD
Check Routing,
Material, NCOD, Tool,
Cutter
Perencanaan
start
Drawing
Varias
i
Major
Assembly
QC
Kirim packet
order ke
roduction
control
Facility Maintenance
Follow
up
Sub
assembly
ME
Overload
Next
process
Tools/jigs
Lengkap
Logistic
Bonding
Composite
Surface
treatment
Machining and
Forming
Pel
aks
ana
an
23
24
Absensi dan datang / pulang ke / dari kantor tidak tepat pada waktunya
Kemauan bekerja dan semangat pengabdian
Prestasi kerja
Tanggung jawab
Ketabahan (kesanggupan mengatasi masalah dalam usaha penyelesaian
tugas)
6) Prakarsa
7) Kemampuan bekerja secara efektif bersama orang lain
8) Kelakukan / kebribadian
9) Kejujuran, dan
10) Kapasitas kerja dihubungkan dengan tingkat pendidikan dan potensi untuk
mengembangkan diri.
Dari 10 kriteria di atas, masing-masing kriteria memiliki bobot
penilaian berkisar antara 0 sampai dengan 100 dengan penilaian bersifat
25
Uraian pekerjaan
Pengetahuan/kemampuan
Mengumpulkan,
menyiapkan Memahami mekanisme
proses
26
dan
memproses
data-data
spesifikasi dan safety yang
diperlukan
untuk
proses
produksi dan ispeksi pada proses
machining & forming.
Mengumpulkan,
menyiapkan
dan memproses data-data untuk
kebutuhan evaluasi kesesuaian
antara aktual proses produksi /
inspeksi terhadap spesifikasi
produksi
dan
persyaratan
drawing.
Mengumpulkan,
menyiapkan
dan
memproses
data-data
kegagalan
proses
terhadap
spesifikasi
produksi
dan
requirement
drawing
dihubungkan dengan material /
metoda / fasilitas produksi /
inspeksi yang ada.
Membantu
pelaksanaan
percobaan / kualifikasi proses
machining/forming
sesuai
persyaratan spesifikasi produksi.
Membuat
laporan
hasil
percobaan / kualifikasi yang
telah dilakukan.
Mengikuti
pelatihan
untuk
meningkatkan
kemampuan,
keterampilan dan menambbah
wawasan.
6
7
machining/forming.
Memahami
persyaratan
spesifikasi material metal yang
digunakan.
Memahami MSDS setiap bahan
dan
safety
proses
machining/forming.
Memahami
persyaratan
spesifikasi dan technical material
dan proses yang digunakan untuk
proses machining/forming.
Memahami aliran proses dan
persyaratannya.
Memahami
dan
mengimplementasi
metoda
improvement
proses
machining/forming.
Memahami arti kerjasama dengan
fungsi terkait.
Memahami
dan
mengimplementasi
metoda
improvement seperti statistic
untuk penyajian dan pengolahan
data.
Memahami relasi cause and effect
untuk mengungkap sumber variasi
kualitas proses.
Mampu menyiapkan test plan
untuk eksperimen kualifikasi
proses
machining/forming
berdasarkan persyaratan drawing.
Mampu membuat technical report
Mampu bekerja secara team.
Mampu dan bersedia untuk
mengikuti
pelatihan
proses
machining/forming dan pelatihan
relevan dengan proses produksi
terkait.
Mampu memnghitung kebutuhan
material untuk improvement
proses machining/forming.
27
c. Evaluasi
Setelah dilakukan proses penilaian, langkah selanjutnya yang dilakukan
pihak Manajemen SDM adalah melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan
yang mana data tersebut diperoleh dari manager masing-masing departemen.
Dari hasil evaluasi tersebut, predikat penilaian terbagi menjadi dua
kategori, yaitu kategori kompeten dan kategori kurang kompeten. Bagi
karyawan yang mendapatkan predikat kompeten, karyawan tersebut akan
mendapatkan perpanjangan kontrak atau bahkan promosi jabatan. Sedang bagi
karyawan yang termasuk kedalam kategori kurang kompeten, maka pihak
Manajemen SDM akan mengirim karyawan tersebut kepada pihak Diklat
untuk mendapatkan pelatihan lebih lanjut.
Pelatihan tersebut terbagi ke dalam tiga kategori yaitu:
1) Training kebutuhan customer
2) Training sesuai plan training
3) Training penyegaran (refreshing training)
28
BAB III
LANDASAN TEORI
Proses manufakturing di Aerostructure khususnya pada bagian machining
secara sederhana digambarkan sebagai berikut:
29
29
selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3.2. Adapun deskripsi fungsi setiap
elemen secara detail disajikan pada paragraph berikut:
Mesin (Machine)
Dewasa ini penggunaan mesin hampir terdapat di segala bidang. Dari
30
dalam proses produksi, karena selain mesin mampu memproduksi barang dengan
jumlah yang banyak, mesin juga mampu mengurangi ongkos produksi jika
dibandingkan dengan proses produksi yang menggunakan tenaga manusia. Dan
dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, maka muncullah mesin yang
berbasis kontrol komputer atau Computer Numerically Controlled (CNC). CNC
singkatan dari Computer Numerically Controlled, merupakan mesin yang
dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis komputer yang mampu
membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan
menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda kerja
yang akan dibuat.
Secara umum cara kerja mesin CNC tidak berbeda dengan mesin
konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan
operator dalam mesin konvensional. Misalnya pekerjaan setting tool atau
mengatur gerakan pahat sampai pada posisi siap memotong, gerakan pemotongan
dan gerakan kembali ke posisi awal, dan lain-lain. Demikian pula dengan
pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan
kedalaman pemotongan) serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian
pahat, pengubahan transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran
poros utama, pengekleman, pengaturan cairan pendingin dan sebagainya.
Mesin CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat membuat
benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang diarahkan secara
numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi CNC dapat diubah
melalui program perangkat lunak (software load program) yang sesuai. Tingkat
ketelitian mesin CNC lebih akurat hingga ketelitian seperseribu millimeter, karena
penggunaan ballscrew pada setiap poros transportiernya. Ballscrew bekerja seperti
lager yang tidak memiliki kelonggaran/spelling namun dapat bergerak dengan
lancar.
Pada awalnya mesin CNC masih menggunakan memori berupa kertas
berlubang sebagai media untuk mentransfer kode G dan M ke sistem kontrol.
Setelah tahun 1950, ditemukan metode baru mentransfer data dengan
menggunakan kabel RS232, floppy disks, dan terakhir oleh Komputer Jaringan
31
32
1) Mesin CNC Training Unit (TU), yaitu mesin yang digunakan sarana
pendidikan, dosen dan training.
2) Mesin CNC Produktion Unit (PU), yaitu mesin CNC yang digunakan
untuk membuat benda kerja/komponen yang dapat digunakan sebagai
mana mestinya.
b. Berdasarkan gerakan sumbu koordinat, mesin CNC dapat dibagi menjadi
beberapa jenis, diantaranya adalah:
1) Mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 axis atau mesin yang memiliki
gerakan sumbu utama ke arah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal
dengan mesin milling CNC.
2) Mesin CNC 4A, yaitu mesin 4 axis, proses pemesinan dengan mesin CNC
yang memiliki 4 arah gerak (axis), yakni arah X, Y, Z, dan B.
3) Mesin CNC 5A, yaitu mesin CNC 5 axis, proses pemesinan dengan mesin
CNC yang memiliki 5 arah gerak (axis), yakni arah X, Y, Z, A, dan B.
4) Mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan
pekerjaan bubut dan milling sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan
peralatan pengukuran sehingga dapat melakukan pengontrolan kualitas
pembubutan/pengefraisan pada benda kerja yang dihasilkan.
c. Prinsip dasar dari milling
Yaitu proses pemotongan benda kerja yang diam dengan meja yang bergerak
menuju alat potong yang berputar. Fungsi dari mesin ini sama seperti mesin
milling pada umumnya, yaitu menghasilkan benda kerja dengan permukaan yang
rata atau bentuk-bentuk lain yang spesifik (profil, radius, silindris, dan lain-lain)
dengan ukuran dan kualitas tertentu.
Berdasarkan posisi spindle utama, mesin milling terbagi menjadi dua, antara lain:
1) Mesin milling vertikal
2) Mesin milling horizontal
Ada beberapa mesin yang digunakan di PT. DI sesuai dengan kegunaan dan
bentuk yaitu :
1) Mesin FMS (flexibel mat system)
33
2) Machining Center
3) General (mesin biasa)
Berdasarkan tipe mesin dibagi menjadi beberapa tipe :
1) Tipe plano yaitu material yang bekerja untuk material lebar tetapi ringan
2) Tipe gantry yaitu spindle yang bekerja untuk material mempunyai profil
kaku.
Berdasarkan gerakan mesin dibagi menjadi beberapa gerakan :
1) 3 axis yaitu variabel X, Y, Z (simultan)
2) 4 axis yaitu variabel X,Y,Z,B
3) 5 axis yaitu variabel X,Y,Z,A,B/C
Berdasarkan spindle axis dibagi menjadi dua, yaitu :
a) Horizontal mempunyai fungsi tersendiri yaitu untuk material yang
mempunyai profil flexibilitas tinggi, mempunyai gerakan 4 axis dan 5
axis.
34
d. Komponen-komponen mesin
1) Meja mesin
Mesin milling CNC bisa bergerak dalam 2 sumbu yaitu sumbu X dan sumbu
Y. Untuk masing-masing sumbunya, meja ini dilengkapi dengan motor penggerak,
ball screw plus bearing dan guide way slider untuk akurasi pergerakannya. Untuk
pelumasannya, beberapa mesin menggunakan minyak oli dengan jenis dan merk
tertentu, dan beberapa mesin menggunakan grease. Pelumasan ini sangat penting
untuk menjaga kehalusan pergerakan meja, dan menghindari kerusakan ball
screw, bearing atau guide way slider. Untuk itu pemberian pelumas setiap hari
wajib dilakukan kecuali mesin tidak digunakan. Meja ini bisa digerakkan secara
manual dengan menggunakan handle eretan.
35
36
karena itu harus ada tempat khusus untuk menyimpan tool-tool yang akan
digunakan selama proses permesinan.
Magazine Tool adalah tempat peletakkan tool/cutter standby yang akan
digunakan dalam satu operasi permesinan. Magazine tersebut memiliki banyak
slot untuk banyak tool, antara 8 sampai 24 slot tergantung jenis mesin CNC yang
digunakan.
37
Operator adalah salah satu komponen yang paling utama dalam sebuah
industri manufaktur. Fungsi utama dari operator adalah mengoperasikan mesinmesin yang digunakan dalam sebuah proses produksi.
38
yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan tersebut dapat
diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud yang lain.
Setelah mengetahui pengertian bahan baku secara umum, maka terdapat
pula pengertian bahan baku maupun bahan mentah menurut pendapat para ahli
beserta pembagiannya.
Pengertian dari bahan baku menurut Mulyadi, bahan baku adalah bahan
yang membentuk bagian integral produk jadi. Sedangkan bahan baku yang di
39
peroleh dapat berasal dari pembelian lokal, pembelian import, atau bisa juga
berasal dari pengolahan sendiri.
Secara umum hanya beberapa jenis material saja yang digunakan di PT.
Dirgantara Indonesia, yaitu:
1. Alumunium alloy
2. Titanium alloy
3. Steel.
Di bagian machining ini akan dibahas mengenai material alumunium. Pada
machining shop khususnya pada bagian mesin CNC, material yang biasa
digunakan yaitu berupa plate alumunium atau lembaran-lembaran alumunium
dengan
ketebalan
dan
ukuran
yang
berbeda-beda
disesuaikan
dengan
40
E. NC Program (NCOD)
41
tool steel. Namun material ini akan mengalami penurunan kekerasan pada
temperature 300-650 F.
42
b.
Grade dengan komposisi utama Ti, Ta, dan atau Colombium carbide yang
digunakan untuk permesinan benda ferritic. Pada titanium carbide digunakan
untuk finishing dan semi finishing ferrous alloy. Proses pembuatan material
ini dilakukan dengan jalan Powder metallurgy. Kelebihan utama dari material
ini yaitu memilki hot hardness yang baik, stabilitas kimia dan stiffness yang
tinggi dan low friction sehingga dapat digunakan untuk permesinan dengan
kecepatan tinggi.
43
satu caranya adalah dengan cara menambahkan coating yang dilakukan dengan
PVD.
9. Diamonds
Diamond merupakan material yang terkeras yang pernah ada saat ini. Di
industri diamond polikristal digunakan untuk melakukan permesinan pada
Aluminum, bronze,dan plastic. Diamond memiliki ketahan panas yang lebih baik
jika dibandingkan dengan carbide.
10. Polycubic boron nitride (PCBN)
PCB N banyak digunakan dalam dunia otomotif yang digunakan
untuk permesinan hardened steel dan superalloy serta juga dapat digunakan
untuk machining hard aerospace material seperti Inconel 718 dan Ren 95.
Material ini digunakan dengan disatukan dengan material pemotong lain seperti
karbida sama halnya dengan Policristal diamond.
Jenis cutting tools yang dipakai untuk pembuatan part Fitting ini dapat dilihat
pada tabel 3.1. berikut :
Tabel 3.1 Cutting Tools yang digunakan dalam pembuatan part Fitting
G.
TOOL NO
LIST CUTTER
CENTER DRILL 4
Pencekam (Fixture)
Fixture merupakan salah satu komponen dari mesin CNC yang berfungsi
sebagai pencekam material, sehingga material yang pada saat diproses berada
44
kokoh ditempatnya tidak bergerak. Selain sebagai pencekam, fixture pun memiliki
fungsi sebagai peredam getaran yang dihasilkan oleh mesin. Terdapat dua jenis
fixture, yaitu:
1. Individual
Fixture ini di design hanya untuk saju jenis benda kerja, tidak dapat
digunakan untuk mengerjakan benda dengan bentuk yang lain.
2. Standar (Universal)
Fixture ini dapat digunakan untuk mencekam berbagai jenis benda, tidak
hanya terfokus pada pengerjaan satu jenis benda saja. Fixture ini bersifat fleksible,
atau dapat disesuaikan dengan benda kerja yang akan dibuat.
Terdapat banyak jenis fixture, akan tetapi yang dibahas dilaporan ini adalah
fixture yang digunakan di PT. Dirgantara Indonesia. Fixture yang digunakan
dalam pembuatan part jenis Fitting adalah jenis Standar tipe NTS2-0126.
H. Alat Ukur (Measuring Tools)
45
46
diselesaikan oleh operator sesuai dengan perintah yang ada di process sheet,
sehingga mutu produk yang dihasilkan dapat terjaga
J.
yang namannya alat bantu. Tujuan utama dibuatnya alat bantu ini adalah agar
proses pembuatan suatu benda lebih mudah. Alat bantu saling berkoordinasi
antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga tidak dapat dipisahkan.
Dalam mesin CNC terdapat beberapa alat bantu yang digunakan, diantaranya:
1. Kunci Elen (L)
Kunci Elen atau yang sering disebut dengan nama kunci L adalah adalah
salah satu kunci yang sering dipergunakan di dunia industri, sebutan kunci ini
diambil karena bentuknya yang menyerupai huruf L dalam huruf alphabet. Pada
proses pemesinan ini kunci L biasanya digunakan untuk membuka dan mengunci
material yang akan dibuat menjadi part pada fixture.
2. Crame
Alat untuk mengangkat benda kerja yang memiliki beban cukup berat.
3. Breaksharp
Breaksharp mempunyai fungsi untuk memberi tanda berupa garis pada
benda kerja yang akan diproses.
4. Lap
Meskipun fungsinya tidak terlalu penting pada proses pemesinan, tapi lap
merupakan alat bantu yang mesti tersedia. Manfaat utama dari lap ini adalah untuk
mengeringkan part yang telah selesai dibuat dari cairan coolent.
5. Sikat
Sama halnya dengan lap, sikat merupakan alat bantu yang tidak terlalu
penting, fungsi dari sikat itu sendiri adalah untuk memberihkan meja mesin dan
fixture dari sisa-sisa gram yang dihasilkan pada saat proses pengerjaan suatu part.
6. Penyangga
Penyangga adalah alat bantu yang memiliki banyak manfaat dalam proses
pemesinan. Fungsi utama dari penyangga adalah sebagai bahan penambah tinggi
pada saat pemasangan material pada fixture. Material yang akan diproses tidak
boleh bergesekan dengan meja mesin, oleh karena itu material yang akan diproses
diposisikan berada diatas meja. Karena tidak semua material ringan, maka pada
saat pemasangan material pada fixture diperlukannya penyangga. Agar pada saat
penguncian, posisi lubang pada material dengan posisi lubang pada fixture center.
47
48
49
50
ditetapkan dibuat untuk keselamatan para pekerja, sesuai dengan prinsip K3L
(Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan).
M. Alat Komunikasi (Common Media)
Command media (lembar perintah) lalu dibuat dalam bentuk Access untuk memudahkan
proses perbaikan maupun manipulasi. Keunggulan apabila command media menggunakan
Access adalah kompatibilitasnya dengan bahasa pemograman Sructured Query
Language (SQL); query dapat dilihat dan disunting sebagai statemen-statemen
SQL, dan statemen SQL dapat digunakan secara langsung di dalam Macro dan
VBA Module untuk secara langsung memanipulasi tabel data dalam Access.
Common media merupakan suatu media yang digunakan untuk melaporkan
berbagai macam permasalahan yang dialami oleh operator ketika bekerja dan
sebagai permintaan untuk segera diperbaiki atau diselesaikan. Dengan kata lain,
common media adalah media pelaporan tentang suatu kejadian terhadap fungsi
yang terkait. Misalnya, mesin rusak, benda kerja hilang, NC program error, dan
sebagainya. Jika terjadi hal-hal seperti itu, maka operator akan menuliskannya
pada media yang telah tersedia untuk segera memberikan laporan dan kemudian
akan segera diselesaikan oleh bidang yang bersangkutan.
Adapun jenis common media yang ada di PT. DI adalah berupa format isian
yang terdiri dari berbagai macam jenis sesuai dengan permasalahannya. Media
pelaporan tersebut adalah:
1.
2.
mengalami kerusakan.
Engineering Liaison Request (ELR), digunakan ketka ada kesalahan pada
3.
gambar kerja.
Numerical Control Trouble Report (NCTR), digunakan ketika NC program
4.
5.
machining shop.
Manufacturing Change Request (MCR), digunakan jika terdapat ketidak
6.
51
7.
8.
part/komponen.
Check Sheet Start Up Machine, digunakan untuk mengecek kondisi mesin
9.
sebelum digunakan.
Informasi Antar Shift, digunakan apabila ada permasalahan yang terjadi pada
saat bekerja sesuai dengan shift nya.
BAB IV
PROSES PENGERJAAN PART FITTING
Pada bab ini akan membahas mengenai hasil yang telah didapatkan setelah
melakukan praktek industri. Banyak ilmu yang bermanfaat telah didapatkan dan
kelak akan berguna di dunia kerja yang sesungguhnya. Selain ilmu pengetahuan
yang baru didapatkan, dapat juga mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh pada
saat perkuliahan. Ilmu yang didapatkan pada saat perkuliahan lebih banyak yang
sifatnya teoritis, sehingga pada saat prakteknya tidak terlalu mengalami kesulitan
yang berarti mengenai penerapan rumus dan pemahaman prinsip kerja mesin. Dan
52
yang terakhir akan membahas mengenai proses pembuatan part Fitting dari awal
datangnya material hingga selesai, penerapan mutu, serta analisis direct
machining time.
Proses manufakturing di PT. Dirgantara Indonesia khususnya pada bagian
machining sederhananya digambarkan sebagai berikut:
A. Bagan Alur Proses Manufakturing
Operator
Al-Alloy 3710-T7351
Mesin Millac 6H
Proses
Pemesinan
Metode
Part
Fitting
Environment
/ workplace
Gambar 4.1 Bagan Alur Proses Manufakturing
1. Material / bahan
Pada pembuatan part Fitting ini menggunakan material alumunium alloy
dengan spesifikasi bahan LN9073-L-3710-T7351-45X1220X3660MM
dengan
54
ukuran 19500 x 45000 mm. bahan ini lah yang kemudian akan di proses menjadi
komponen pesawat yang berada pada bagian sayap pesawat.
53
54
MESIN
6. CHEKING
PROGRAM
4. SET UP
FIXTURE
NTS2 0126
5. SET UP
MATERIAL
7. PROSES
PENGERJAAN
PART
8. PART FITTING
TERBENTUK
55
Setelah selesai pada tahap setup fixture lalu masuk pada tahap setup benda
kerja, benda kerja yang akan disetup pada fixture harus dipasang pada
posisi yang tepat. Pada tahap setup benda kerja inilah benar-benar
memakan waktu yang tidak sebentar. Karena pemasangan benda kerja
harus sesuai dengan prosedur.
56
Operation Description
Instal work piece on FRCN Fitting +
nusTD 0156. set datum position acc.lay
out sketch 2/5.
POS 1
Load tool T01 Slot drill 32 R4
- Facing Surface to 35 mm
- Roughing Top of Surface
Load tool T02 Ball nose 16 R8
- Finishing Top of Surface and
Steps
Load tool T03 Ball nose 4 R2
- Finishing Joggle R2,0
Reverse work piece acc.lay out sketch
3/5 clamp and set datum position
POS 2
Load tool T01 Slot drill 32 R4
- Roughing Top of Surface
Load tool T02 Ball nose 16 R8
- Finishing Top of Surface
Load tool T03 Ball nose 4 R2
- Finishing joggle R2,0
Load tool T04 center drill 4,0
- Center drilling for prev. Hole 1x
Load tool T05 Twist drill 8,0
- Drill to 8,0 for prev. Hole 1x
Load tool T06 Twist drill 14,0
- Drill to 14,0 for prev. Hole 1x
Load tool T07 Slot drill 20 R0
- Roughing and finishing perihery
END OF PROGRAM
57
RPM
Tool No
SL
FEED
T01
T01
244
244
600
600
1000
1000
T02
212
500
1800
T03
184
200
2250
T01
244
600
1000
T02
212
500
1800
T03
184
200
2250
T04
176
150
2500
T05
216
150
1600
T06
216
150
1600
T07
244
300
1600
58
59
60
61
Fixture
62
b. Easily fabricated
c. Baik digunakan untuk geometri yang complex
LIST CUTTER
POS 1
TLNO
LIST CUTTER
63
CENTER DRILL 4
POS 2
Pada diagram di atas terdapat dua diagram, pada diagram pertama atau POS
1 hanya menggunakan 3 list cutter, dengan perintah yang telah ditentukan baik
kecepatan maupun bagian yang akan diproses. Lalu pada POS 2 adalah lanjutan
pengerjaan dari atau POS 1, dengan tambahan 3 list cutter pada proses
pengerjaannya.
64
65
POS I
1. Kecepatan Potong
a. Proses Facing and RoughingTop of Surface menggunakan cutter Slot
Drill Short R4 32.
Diketahui: L = 14750,6983 mm
Vf = 673,5325 mm/min
Ditanyakan: T = .......?
Dijawab:
66
=
= 21,9005 mm/min
b. Proses Finishing Top of Surface menggunakan cutter Ball Nose R8
16.
Diketahui: L = 67191,087 mm
Vf = 516,6085 mm/min
Ditanyakan: T = .......?
Dijawab:
=
= 130,0619 mm/min
c. Proses Finishing Side Joggle R2 menggunakan cutter Ball nose R2
4.
Diketahui: L = 10801,7529 mm
Vf = 237,5379 mm/min
Ditanyakan: T = .......?
Dijawab:
= 45,4738 mm/min
Waktu pengerjaan pada tahap pertama yang dilakukan pada POS 1 yaitu:
197,4362 menit
POS II
2. Kecepatan Potong
67
=
= 13,5093 mm/min
b. Proses Finishing Top of Surface menggunakan cutter Ball Nose R8
16.
Diketahui: L = 81810,7566 mm
Vf = 509,4443 mm/min
Ditanyakan: T = .......?
Dijawab:
=
= 160,5882 mm/min
c.
=
= 45,5606 mm/min
d. Proses Center Drilling for prev hole menggunakan cutter Center Drill
4.
Diketahui: L = 1688,8441 mm
Vf = 4078,3484 mm/min
Ditanyakan: T = .......?
68
Dijawab:
=
= 0,4141 mm/min
e. Proses Drill to 8 for prev hole menggunakan Cutter Twist Drill 8.
Diketahui: L = 1702,8441 mm
Vf = 3063,2201 mm/min
Ditanyakan: T = .......?
Dijawab:
=
= 0,5559 mm/min
f. Proses Drill to 14 for prev hole menggunakan cutter Twist Drill
14.
Diketahui: L = 1646,8441 mm
Vf = 2890,7216 mm/min
Ditanyakan: T = .......?
Dijawab:
=
= 0,5697 mm/min
g. Proses Roughing and Finishing Periphery menggunakan cutter Slot Drill
20.
Diketahui: L = 10449,2487 mm
Vf = 317,6652 mm/min
Ditanyakan: T = .......?
Dijawab:
69
=
= 32,893 mm/min
Waktu pengerjaan pada tahap kedua yang dilakukan pada POS 2 yaitu:
254,0915 menit.
Jadi waktu total yang dibutuhkan untuk pengerjaan par Fitting yaitu 197,4362
+ 254,0915 = 451,5277 menit. (7 jam 53 menit)
7. Proses Selesai
Setelah proses pemesinan selesai maka akan dapat terlihat hasil akhirnya,
part Fitting ini terbentuk. Tahap akhir dari proses ini adalah dengan memotong
atau menghilangkan bagian yang tidak diperlukan. Bagian yang akan di ambil
hanyalah bagian tengahnya yang terlihat membentuk pola. Proses pemotongan
tidak boleh sembarangan dilakukan, karena pada tahap pemotonganpun harus
mengacu pada process sheet.
70
E. Penerapan Mutu
Sistem manajemen mutu yang digunakan d aerostructure adalah AS9100
yang setaa dengan ISO 9001 : 2008 + regulasi keselamatan penerbangan. Pada
divisi aerostructure khususnya di bagian pemesinan, mutu produk tidak dapat
dipisahkan. Aerostructure di PT Dirgantara Indonesia mempunyai capability
dengan badan audit Nadcap yang melakukan peninjauan pada sistem produksi
demi menjamin standar kualitas didalamnya. Oleh karena itu pada saat pembuatan
part, setiap tahap pengerjaannya akan melewati inspeksi dari tim quality control,
71
hal itu telah di cantumkan di dalam process sheet.. Selain itu, pencegahan
ketidaksesuaian kualitaspun dilakukan dengan mencari pemasok bahan baku yang
berkualitas, sehingga bahan baku yang digunakan dalam proses produksi sudah
mempunyai standar mutu tersendiri. Pada pembuatan part Fitting ini ada beberapa
penerapan mutu diantaranya, pada tahap pertama part yang telah selesai dibuat
akan di ukur dimensinya oleh operator, apabila dimensinya telah sesuai dengan
NCOD (Numerical Control Operator Document) maka part itu akan masuk pada
tahap pengecekan kembali oleh tim khusus yang menangani mutu dengan cara uji
laboratorium, dan apabila produk sudah benar-benar memenuhi standar mutu
maka barulah produk dapat dijual.
BAB V
KESIMPULAN
Setelah melakukan analisis yang mendalam mengenai proses pembuatan
part Fitting, akhirnya dapat ditarik beberapa kesimpulan. Berdasarkan observasi
72
dan analisis process sheet pada bagian pemesinan khususnya mesin Millac 6 H,
yaitu:
1.
Pada mesin Millac 6-H yang dianalisa, mesin ini mengerjakan berbagai jenis
part, tidak terfokus pada satu jenis part saja. Part yang dianalisis bernama
Fitting, yaitu salah satu komponen yang berada pada bagian sayap pesawat.
2.
Elemen utama dalam proses pembuatan Part Fitting di mesin millac 6-H
adalah NCOD, Fixcture, Cutter. Elemen inilah yang akan mempengaruhi
kualitas Part Fitting.
3.
Proses pembuatan part pesawat yang dilakukan pada mesin khusus yaitu
mesin CNC memberikan suatu pembelajaran dan pengalaman yang sangat
berharga dan memperkuat pehaman terhadap teori yang telah dipelajari
selama masa perkuliahan,.
4.
5.
DAFTAR PUSTAKA
74
NurjanahAtika. (2008). ManajemenPerubahan model Lewin Schein
.
[online].
Tersedia:
http://insidewinme.blogspot.com/2008/06/manajemen-perubahan-
73
2012].
Sujanayogi. (2010).CNC Milling Machine (Mesin Milling CNC). [online].
Tersedia:http://sujanayogi.wordpress.com/2010/03/05/cnc-milling-machinemesin-milling-cnc/yang direkampada 5 Maret 2010. [23 Oktober 2012].
Anggodo harry. (2012). PengertianMesin CNC Komputer. [online]. Tersedia:
http://harryanggodo.blogspot.com/2012/03/pengertian-mesin-cnccomputer.html yang direkampada 2012. [23Oktober 2012].
Erwin.(2011).
DefinisidanJenisBahan
Baku.
[online].
Tersedia:
muhamad.
PengertianMesin
CNC.
[online].
Tersedia:
http://muhamadedie-tp2.blogspot.com/2012/03/pengertian-mesin-cnc.html
yang direkampada 2012.[23Oktober 2012].
Tanpa
nama.(2010).
MakalahFungsi
UU
K3.
[online].
Tersedia:
Tanpanama.
(2011).
PengertiandanDefinisi
SOP.
[online].
Tersedia:
74
Shafiyyah.(2010).
SOP.
[online].
Tersedia:
Pengukuran.
[online].
Tersedia:
http://subandiyo513.blogspot.com/2011/05/pengukuranyang
direkampada
(2011).
Operator.
[online].
Tersedia:
http://qory-
qorycahyapuspita.blogspot.com/2011/04/operator-dalam-php.html
yang
Manajemen-Mutu.
[online].
Tersedia:
Manajemen-Mutu.
[online].
Tersedia:
(2005).PelatihanTotal
Quality
Management:
Quality
Continous