Tune Up Motor Diesel
Tune Up Motor Diesel
Keterangan gambar
1. Tangki solar ________
1. Pompa tangan______
Program
N
a m a :Studi :
7. Nosel_________
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Bsa/Ul/Sa
01.01.00
342192703
Halaman :
1-8
MESIN OTOMOTIF
MOTOR BAKAR
SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL STEP I
Saluran tekan
Katup pengalir
Ruang hisap
Barel / silinder
Plunyer
Kontrol pinion
Kontrol rak /
batang pengatur
Kontrol sleve
Flens penggerak plunyer
Pegas plunyer
Dudukan pegas
Sekrup penyetel
Penumbuk rol
Poros nok
Nok
Pompa pengalir
Program
N
a m a :Studi :
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Bsa/Ul/Sa
01.01.00
342192703
Halaman :
2-8
MESIN OTOMOTIF
1.
yang
berfungsi
untuk
1. Celah memanjang
4. Lubang pemberi
2. Barel
5. Alur pengontrol
3. Plunyer
2.
Program
N
a m a :Studi :
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Bsa/Ul/Sa
01.01.00
342192703
Halaman :
3-8
MESIN OTOMOTIF
1. Lubang pemberi
Program
N
a m a :Studi :
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Bsa/Ul/Sa
01.01.00
342192703
Halaman :
4-8
MESIN OTOMOTIF
Posisi plunyer elemen pompa dua lubang pemberi dari titik mati bawah (TMB) sampai
titik mati atas (TMA).
Program
N
a m a :Studi :
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Bsa/Ul/Sa
01.01.00
342192703
Halaman :
5-8
MESIN OTOMOTIF
Program
N
a m a :Studi :
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Bsa/Ul/Sa
01.01.00
342192703
Halaman :
6-8
MESIN OTOMOTIF
e. Langkah sisa
Plunyer bergerak ke atas sampai titik mati atas (TMA). Pada langkah ini tidak ada
penekanan solar. Ruang tekanan tinggi A berhubungan dengan ruang isap B melalui celah
panjang. Akibat dari langkah ini, plunyer bergerak dari TMA ke TMB karena pegas plunyer
f.
Langkah total
Langkah total adalah langkah bolak-balik plunyer dari TMB ke TMA. Langkah ini dapat
dinyatakan dengan rumus :
L tot = L1 + L2 + L3 + L4
L tot
= Langkah total
L1
= Langkah awal
L2
= Langkah lepas
L3
= Langkah produktif
L4
= Langkah sisa
Program
N
a m a :Studi :
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Bsa/Ul/Sa
01.01.00
342192703
Halaman :
7-8
MESIN OTOMOTIF
Macam-macam konstruksi plunyer
a) Plunyer berlubang
Pada elemen pompa yang sederhana, konstruksi plunyer biasanya dilengkapi alur pengontrol
dan satu lubang pada tengah-tengah plunyer.
Alur pengontrol
Konstruksi
plunyer
ini
digunakan
pada
Program
N
a m a :Studi :
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Bsa/Ul/Sa
01.01.00
342192703
Halaman :
8-8
MESIN OTOMOTIF
Konstruksi khusus
c) Plunyer dengan alur pengontrol di atas
untuk
mengontrol
awal
penekanan solar.
Elemen ini digunakan pada motor stasioner
dan lokomotif
untuk
mengontrol
awal
penekanan solar.
Elemen ini digunakan pada motor stasioner
dan lokomotif
Celah start berfungsi untuk membantu
mempermudah menstart motor dengan cara
memperlambat awal penyemprotan dengan kelambatan 5 - 100 Pe ( poros
1. Celah start
engkol )
Variasi dari plunyer ini hanya digunakan pada pompa injeksi jenis inline. Untuk pompa injeksi
jenis distributor, konstruksi plunyer berbeda dari jenis ini.
B Pengaturan volume
Program
N
a m a :Studi :
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Bsa/Ul/Sa
01.01.00
342192703
Halaman :
9-8
MESIN OTOMOTIF
Jumlah pengiriman bahan bakar diatur oleh governor/sopir sesuai dengan kebutuhan mesin.
Governor mengatur gerakan batang pengatur yang berkaitan dengan klem pinion pengontrol
yang bebas terhadap silinder.
Flens penggerak plunyer berkaitan dengan bagian bawah kontrol sleve. Jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan tergantung dari posisi plunyer dan perubahan besarnya langkah efektif.
L.efektif
Kapasitas Nol
L.efektif
Kapasitas Setengah
Kapasitas Penuh
Langkah efektif plunyer berubah bila plunyer berputar oleh tenaga dari governor batang
pengontrol pinion pengontrol kontrol sleve plunyer (melalui flens penggerak plunyer)
Langkah efektif adalah gerakan plunyer dari titik setelah menutup lubang pemberi sampai alur
pengontrol bertemu dengan lubang pemberi. Jadi langkah efektif akan berubah sesuai dengan
posisi plunyer dan jumlah bahan bakar yang disemprotkan sesuai dengan besarnya langkah
efektif.
Program
N
a m a :Studi :
Dikeluarkan oleh :
Tanggal :
Bsa/Ul/Sa
01.01.00
342192703
Halaman :
10 - 8