0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan4 halaman
Sistem utilitas merupakan sarana penunjang yang menyediakan kebutuhan operasional bagi suatu pabrik. Sistem utilitas merupakan proses yang menyuplai bahan-bahan pendukung proses utama. Pada kilang PT Pertamina (Persero) RU II-Dumai, terdapat beberapa bahan pendukung yang diperlukan yaitu:
Sistem utilitas merupakan sarana penunjang yang menyediakan kebutuhan operasional bagi suatu pabrik. Sistem utilitas merupakan proses yang menyuplai bahan-bahan pendukung proses utama. Pada kilang PT Pertamina (Persero) RU II-Dumai, terdapat beberapa bahan pendukung yang diperlukan yaitu:
Sistem utilitas merupakan sarana penunjang yang menyediakan kebutuhan operasional bagi suatu pabrik. Sistem utilitas merupakan proses yang menyuplai bahan-bahan pendukung proses utama. Pada kilang PT Pertamina (Persero) RU II-Dumai, terdapat beberapa bahan pendukung yang diperlukan yaitu:
5.1 Kesimpulan Berdasarkan laporan ini terdapat beberapa kesimpulan mengenai PT. Pertamina (Persero) RU II Dumai yaitu: 1. PT. Pertamina RU II Dumai merupakan salah satu direktorat dari PT. Pertamina yang melaksanakan proses pemurnian dan pengolahan minyak dan gas bumi termasuk usaha petrokimia yang memiliki tugas dalam memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun Non Bahan Bakar Minyak (NBBM) dalam negeri. 2. Proses pengolahan minyak bumi di PT. Pertamina RU II Dumai dilaksanakan dalam tiga unit utama, yaitu Hydroskimming Complex (HSC), Hydrocracking Complex (HCC), dan Heavy oil Complex (HOC). 3. Produk yang dihasilkan oleh PT. Pertamina RU II Dumai adalah produk BBM (Premium, Kerosene, Automotive Diesel Oil (ADO), Aviation Turbin (Avtur), dan produk non-BBM (LPG, Lube Base Oil (LBO), dan Green Coke). 4. Hasil perhitungan evaluasi pompa transfer residu (P-1103, A) dari Tanki Residu (TK-203) ke Tanki Crude Existing (TK-101), yaitu: a. Laju alir volumetrik = 14,22 ft3/s b. Rugi gesek suction = 740,99 lbf-ft/lb c. Rugi gesek discharge = 574, 65 lbf-ft/lb d. Daya pompa = 193,98 Hp e. Daya motor = 236,56 Hp f. NPSHa = 823,68 lbf-ft/lb g. Kerja pompa = 2230,34 lbf-ft/lb h. Efisiensi pompa = 51,98 %
5.2 Saran Menurut hasil perhitungan dapat diketahui bahwa kinerja dari pompa sangatlah dipengaruhi oleh beberapa hal, namun dari beberapa
hal
tersebut
yang
memungkinkan
bisa
terjadi
perubahan yaitu tekanan, kecepatan, dan rugi gesek. Oleh sebab
itu ketiga kondisi tersebut haruslah dijaga sesuai dengan yang dibutuhkan dan ketentuan standar operasi pompa. Selain itu dengan menjaga kondisi tersebut tentunya akan menjaga nilai NPSH tersedia, yang selanjutnya akan mencegah terjadinya kavitasi yang dapat menimbulkan berbagai macam kerugian. Kavitasi ini terjadi jika NPSH yang tersedia lebih kecil dibanding dengan NPSH yang diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Bennet N.B. Silalahi dan Rumondang B. Silalahi, 1995. Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT. Pustaka Binawan Pressindo. Coulson, J.M and Richardson, J.F., 1983. An Introduction to Chemical Engineering Design. 6th ed. Maxwell Macmilan International Ed. Depnaker RI, 1997. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta Pusat: Iqra Media. Firman, arfin adharyandy.2011. Laporan Kerja Praktek. Dumai: Pustaka RU II Geankoplis, GJ., 1993. Transport Process and Unit Operations.3rd ed. PrenticeHall International Inc. Henley, EJ and Seader, JD., 1981. Equilibrium-Stage Separation Operation in Chemical Engineering, John Wiley and Sons. Ludwig, E. Ernest, 1964. Applied Process Design for Chemical and Petrochemical Plants, vol 1, Gulf Publishing Company, Houston. Mc Cabe, Warren L., 1993, Unit Operations of Chemical Engineering, 5th ed., McGraw Hill International Edition, USA. Perry, Robert H.1997.Perrys Chemical engineers Handbook. United State Of America: Mc.Graw-Hill Book Company. Peters, M. S. and Timmerhaus, K. D.(1980).Plant Design and Economics for Chemical Engineer, 3rd edition.McGraw-Hill Book Co. Singapore. Shriver, D.F., Atkins, P.W. and Langford, C.H., 1990, Inorganic Chemistry, Oxford University Press. USA.