Psoriasis
Psoriasis
Pendahuluan .. 2
Pembahasan ... 3- 20
-
Anamnesis
Pemeriksaan inspeksi dan palpasi
Working diagnostic
Diagnostic banding
Penatalaksanaan
Etiologi
Pathogenesis
Epidemiologi
Prognosis
Penutup . 21
Daftar pustaka .. 22
1.Pendahuluan
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan
hidup manusia. Kulit dengan mudah dapat dilihat dan diraba. Kulit berfungsi melindungi
1
manusia. Fungsi utama kulit adalah proteksi, absorbs, eksresi, persepsi , pengaturan suhu tubuh,
pembentukan pigmen, pembentukan vitamin D dan keratinnsasi.
Setelah mendapat kesan mengenai kesehatan pasien, dilakukan pemeriksaan kulit pada
pasien untuk melihat tahap kesehatan kulit mereka sama ada terdapat kelainan kulit ataupon
tidak. Antara kelainan kulit dasar yang perlu diketahui oleh seorang dokter adalah berupa
makula, papul, pustule, vesikel, eritem, dan banyak lagi. Dengan mengetahui morfologi lesi kulit
yang dasar ini mudahlah untuk dokter menbedakan suatu penyakit kulit dengan penyakit kulit
yang lain.
Pada blok ini, diceritakan pada kasus 3 yaitu seorang lelaki yang datang berobat kedokter
atas keluhan gatal- gatal selama 4 minggu. Selain itu, didapati juga kulitnya tebal dan bersisik
putih seperti mika pada beberapa area tubuh badannya. Didapatkan juga pasien ini menderita
kencing manis dan gizi kurang. Setelah dilakukan diagnose, didapatkan psien ini mendapat
psoriasis.
Mahasiswa diharapkan dapat memecahkan masalah pada skenario yang berkaitan
mengenai ilmu dasar, patologi, interpretasi hasil pemeriksaan penunjang serta penanganan dan
prognosis terhadap penderita psoriasis.
1.1 TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah mandiri ini adalah agar mahasiswa mampu menjelaskan
dengan lebih lanjut berkaitan patologi yang diderita pasien laki-laki ini berdasarkan kasus
meliputi interpretasi yang benar atas anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, etiologi,
patofisiologi, diagnosa, prognosis serta penatalaksanaan.
2.Pembahasan
2.1 ANAMNESIS
Riwayat penyakit
Riwayat penggunaan obat- obat untuk penyakit yang dideritai atau penyakit lain
Riwayat penyakit yang dideritai oleh keluarga lain
Penyakit yang dideritai sekarang atau masa lampau
Riwayat penyakit: keluhan berupa bercak merah tebal seperti mika pada dada, perut,
punggung, pinggang, kedua tungkai atas dan bawah. Terasa gatal sejak 4minggu yang
lalu.
Riwayat penggunaan obat- obat untuk penyakit yang dideritai atau penyakit lain: obat
Inspeksi:1
Bisa dilakukan dengan bantuan kaca pembesar. Anamnesis terarah biasanya dilakukan
bersamaan dengan inspeksi untuk melengkapi data diagnostik. Hal yang diperhatikan semasa
inpeksi adalah: (menurut kasus)
-
Lokalisasi: dada, perut, punggung, pinggang, kedua tungkai atas dan bawah.
Warna: kemerahan
3
Palpasi:
Diperhatikan dan dirasakan ada tidaknya tanda- tanda radang akut. Selain itu dinilaikan ada atau
tidaknya indurasi, fluktuasi dan pembesaran kelenjar getah bening regional atau generalisata.
2.2 DIAGNOSA BANDING:2
Neurodermatitis sirkumskripta
- Dikenal sebagai liken simpleks kronis. Merupakan peradangan kulit yang tidak diketahui
penyebabnya.
Pruritus
merupakan
stimulus
yang
mendasari
terjadinya
lesi
neurodermatitis sirkumskripta.
Gejala klinik:
Sangat gatal. Terlihat area yang sirkumskrip dengan hiperpigmentasi. Terlihat
Psoriasis gutata
- Psoriasis yang terjadi secara mendadak dan diseminata, umumnya setelah infeksi
Streptococcuc di saluran napas di bagian atas sehabis influenza atau morbili. Selalu
terjadi pada anak dan dewasa muda. Selain itu bisa juga timbul karena terdapat infeksi
-
Diameter kelainan biasanya tidak melebihi 1 cm. Bisa sembuh secara spontan atau
meluas menjadi psoriasis vulgaris
Tinea korporis2
- Merupakan salah satu dari penyakit dari dermatofitosis. Dermatofitosis merupakan
penyakit yang disebabkan oleh jamur dermatofita yang mempunyai sifat dapat
-
kerokan kulit,
Sifilis psoriaformis
- Penyakit ini jarang terdapat.
- Perbedaan dengan psoriasis:
Pada sifilis terdapat sanggama tersangka (coitus suspectus), pembesaran kelenjar
getah bening menyeluruh, dan tes serologik untuk sifilis positif.
Dermatitis seboroik:
- Didasari oleh faktor konstitusi dan bertempat predileksi di sekitar tempat- tempat
-
seboroik.
Gejala klinik:
Terdiri atas eritema dan skuama yang berminyak dan agak kekuningan. Batasnya
agak kurang jelas.
Lokasi:
Meluas ke dahi, glabella, telinga posaurikular dan leher (daerah seboroik).
Dapat juga mengenai liang telinga luar, lipatan nasolabial, daerah sternal, aroela
mamae, lipatan di bawah mamae pada wanita dan daerah anogenital.
Perbedaan dengan psoriasis:
5
Di kulit
Terlihat plak (infltrat datar menimbul dipermukaan kulit dan berbatas tegas
Eritematosa (badan terlihat kemerahan. Lebih 90% daerah di badan terlihat merah)
Dilapisi skuama tebal putih seperti perak (transparan)
Di kulit kepala berambut
Lesi berupa plak dengan skuama kasar atau halus
Kadang sulit dibedakan dengan tinea karpitis
3) Di mukosa
- Terutama di mulut(terlihat seperti peta-geographic tongue)
4) Di sendi:
8
5) Di genitelia eksterna
- Biasanya terlihat plak eritematosa dan skuama tidak begitu tebal.
Selain itu, psoriasis juga bisa menyebabkan kelainan pada kuku. Kelainan khas yang bisa
terlihat adalah kukunya berupa lekukan- lekukan miliar yang disebut pitting nail. Kelainan xkhas
adalah kuku keruh, tabal, bagian distalnya terangkat.3
Pada psoriasis terdapat fenomena khas yang dapat digunakan untuk membedakannya dengan
diagnose banding lain.
2)
-
Fenomena Auspitz
Dianggap khas
Tampak serum atau darah berbintik- bintik yang disebabkan oleh papilomatosis.
Cara melakukan: skuama yang berlapis- lapis dikerok dengan pinggir gelas alas. Harus
dilakukan kerokan dengan perlahan- lahan sampai skuamanya habis. Jioka dilakukan
terlalu kasar dan terlalu dalam, tidak akan terlihat pendarahan yang berbintik- bintik
tetapi pendarahan yang merata.
3) Fenomena Kobner
- Dianggap tidak khas
- Merupakan suatu keadaan trauma pada epidermis dan dermis seperti kesan garu,luka atau
pembedahan akan menyebabkan Psoriasis tumbuh di tempat berkenaan.
9
Psoriasis gutata
Psoriasis yang terjadi secara mendadak dan diseminata, umumnya setelah infeksi
Streptococcuc di saluran napas di bagian atas sehabis influenza atau morbili.
Selalu terjadi pada anak dan dewasa muda. Selain itu bisa juga timbul karena
plakat.
Diameter kelainan biasanya tidak melebihi 1 cm. Bisa sembuh secara spontan atau
meluas menjadi psoriasis vulgaris
II.
Psoriasis vulgaris
Merupakan betuk psoriasis yang paling sering dijumpai. Diameter lesinya lebih
dari 1 cm dan ukurannya bisa nummular atau plakat. Kadang dinamakan juga tipe
III.
Psoriasis pustulosa
Terdapat 2 bentuk yaitu dalam bentuk lokalisata dan generalisata.
a. Bentuk lokalisata-contohnya: psoriasis pustulosa palmo- plantar
Bersifat residif dan kronik. Mengenai telapak tangan atau kaki atau
keduanya.
Kelainan: terlihat kelompok- kelompok pustule kecil steril dan
IV.
Eritroderma psoriatika
Dapat disebabkan oleh pengobatan topikal yang terlalu kuat atau penyakitnya
yang meluas.
Merupakan eritema dan skuama generalisata. Keadaan ini menyebabkan lesi khas
11
Walau bagaimanapun, psoriasis tidak berjangkit. Anda tidak boleh dijangkiti penyakit ini
daripada orang lain dan anda juga tidak boleh memindahkannya kepada orang lain hanya dengan
menyentuh mereka atau dekat dengan mereka.
12
berenang atau ke gim jika ia akan mengakibatkan renungan tajam daripada orang ramai ataupun
komen negatif.
Pesakit psoriasis sering membandingkan disfungsi dan kecacatan mereka dengan pesakit yang
menghidapi penyakit kronik seperti kencing manis atau penyakit jantung.
13
Ini kadang kala boleh menyebabkan penyakit ini susah didiagnosis. Adalah penting untuk
berjumpa doktor yang boleh membuat ujian tertentu bagi membuat diagnosis yang betul.
14
Indikasi obat ini: psoriasis, psoriasis pustulosa, p. arthritis dengan lesi kulit dan
eritroderma psoriatika.
Kontraindikasi: kelainan hepar, ginjal, kehamilan dan lain- lain
Cara penggunaan: diberikan dosis percobaan untuk lihat pasien alergi obat ini atau tidak.
Jika tidak alegri, diberikan dosis yang sesuai dan kemudian setelah membaik sedikit dosis
obat diturunkan. Setiap 2 minggu diperiksa Hb, jumlah leukosit, hitung jenis, trombosit
dan urin lengkap. Sekiranya jumlah leukosit kurang dari 3000 obat ini dihentikan.
3) Levodopa
- Asalnya digunakan untuk mengobati Parkinson.
4) DDS (diaminodifenilsulfon)
- Dipakai selalu pada psoriasis pustulosa tipe Barber.
5) Siklosporin
- Efeknya imunosupresif.
Secara topikal:7
-
Preparat tar
Efek antiradang
Kortikosteroid
Ditranol
Efektif. Lama pemakaian jam or jamuntuk mencegah iritasi. Penyembuhan
dalam 3 minggu.
Dengan penyinaran
Digunakan sinar artificial. Target pengobatan adalah pengurangan 75% skor PASI.
Calcipotriol
Sintetik vitamin D. efeknya antiproliferasi dan bisa didapatkan dalam bentuk
salep atau krim.
Tazaroten
Efeknya menghambat proliferasi dan normalisasi petanda differensiasi keratinosit
dan menghambat petanda proinflamasi pada sel radang.
Tersedia dalam bentuk gel dank rim. Jika digunakan bersama kortikosteroid
topikal, potensi kuat dan sedang akan mempercepat reaksi penyembuhan dan
mengurangi iritasi.
2.5 KOMPLIKASI8
15
nanah)
dapat membahayakan jiwa penderita
yang berlebihan, merokok, jangkitan, kecederaan kulit dan tindak balas terhadap bahan kimia
atau ubat-ubatan tertentu.
Memang benar siapa sahaja bisa mendapat penyakit psoriasis, namun ada beberapa faktor
yang dapat meningkatkan risiko seseorang itu terkena penyakit kulit kronis ini. Antara faktor
pencetus yang akan dibahas adalah:
1) Faktor genetik(sejarah keluarga): 1 dari 3 orang penderita psoriasis yang bersaudara
dekat berpotensi terkena penyakit ini.
2) Kondisi medis lain: orang dengan HIV lebih mungkin terkena psoriasis ketimbang
dengan orang yang punya sistem kekebalan tubuh yang baik.
3) Stress: stress tegangan tinggi berpotensi meningkatkan risiko terserang psoriasis. Ini
karena stress berdampak pada sistem imunitas.
4) Obesitas: kelebihan berat badan bisa juga meningkatkan risiko terkena psoriasis. Plak
yang dikaitkan dengan berbagai jenis psoriasis , kerap kali terbentuk pada lipatan
kulit.
5) Merokok: bukan hanya meningkatkan risiko terkena psoriasis namun merokok juga
meningkatkan risiko keparahan penyakit tersebut. Kemungkinan berperanan awal
dalam terbentukanya psoriasis.
2.8 PATOGENESIS2
Psoriasis boleh berlaku atau terbentuk di mana-mana bahagian kulit, dari kulit kepala
hingga ke hujung kaki termasuk bahagian kuku. Penyakit ini terjadi disebabkan abnormaliti pada
sistem imuniti, atau lebih khusus pada sel limfosit T, sel penyaji antigen (dermal) atau
keratinosit. Keratinosit psoriasis membutuhkan stimuli untuk aktivasinya. Lesi psoriasis matang
17
umumnya penuh dengan sebukan limfosit T pada dermis yang terutama terdiri dari limfosit T CD
dengan sedikit sebukan limfositik dalam epidermis.
Sedangkan pada lesi baru, disominasi oleh limfosit T CD8. Pada psoriasis terdapat sekitar
17 sitokin yang produksinya bertambah. Sel langerhans juga berperanan pada imunopatogenesis
psoriasis. Terjadinya proliferasi epidermis diawali dengan adanya pergerakan antigen, baik
eksogen mahupon endogen oleh sel langerhans.
Bagi kulit normal, proses penggantian kulit berlaku secara perlahan-lahan dan mengambil
masa 28 hari sebelum sel mati itu tertanggal daripada badan. Dalam kes psoriasis, kecelaruan
sistem imuniti badan akan mempercepatkan proses kitaran kulit kepada empat hari sahaja. Ini
menyebabkan sel kulit membahagi dengan cepat (secara berlebihan atau dipanggil proliferasi)
iaitu 20 kali ganda dari kadar biasa.
Pada peringkat awal, psoriasis timbul dalam bentuk bintik kecil merah dan kemudian
menjadi tompok merah. Tompok merah ini kemudiannya menebal dan mengeras. Lapisan keras
berkenaan
seterusnya
akan
menjadi
sel-sel
mati
berwarna
perak
(silvery
scales).
Kepingan ini amat mudah dikopek, meninggalkan permukaan yang berdarah. Tompok-tompok
ini juga berasa panas dan seperti terbakar.
2.9 EPIDEMIOLOGI2
Menurut data terkini, dianggarkan tiga hingga lima peratus daripada penduduk dunia
menghidapi psoriasis. Psoriasis ini terjadi biasanya bergantung pada faktor- faktor pencetus
seperti obat dan juga sistem imunologik seseorang. Psoriasis jarang mengenai pada orang yang
berkulit hitam dan di daerah tropik. Sporiasis ringan selalunya tidak membawa kematian kecuali
kalau pasien itu menderita psoriasis yang berat.
Individu yang mengalami psoriasis mungkin merasa malu mengenai diri mereka dan
mempunyai rasa rendah diri bimbang dijauhi masyarakat atau kebimbangan mengenai
psikoseksual. Masalah psikologi boleh menyebabkan kemurungan dan pengasingan sosial.
Prevalensi psoriasis pada orang afrika- amerika adalah sebesar 1.3% berbanding dengan 2.5%
pada orang kaukasia.
18
Insiden pada wanita lebih sedikit jika dibandingkan pada pria. Umumnya psoriasis
terdapat pada dewasa tetapi studi menunjukkan rata- ratanya 10- 15% kasus psoriasis terjadi
pada anak kurang dari 10 tahun. Lelaki dengan psoriasis berat selalunya meninggal 3 tahun lebih
awal jika dibandingkan dengan lelaki normal yang tidak menghidap apa- apa penyakit. Bagi
wanita pula, wanit dengan psoriasis berat selalunya meninggal 4,4 tahun lebih awal dari wanita
2. 10 PROGNOSIS8
Psoriasis tidak menyebabkan kematian tetapi bersifat kronis dan residif. Makanya,
sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan psoriasis secara total. Semua
pengobatan hanya untuk menekan gejala psoriasis.
Bila tidak diobati dengan benar, penakit ini bisa mengalami komplikasi (penyakit
menjadi lebih buruk) seperti psotiatika eritroderma atau psoriasis pustulosa generalisata
(psoriasis dengan gelembung- gelembung kacil berisi nanah) yang dapat membahayakan jiwa
penderita.
2. 11 PENCEGAHAN8
Bagi pasien yang menghidap penyakit psoriasis seharusnya mecoba mengelakkan diri
dari mengalami sebarang kecederaan termasuklah terkena sinar matahari secara berlebihan
(sunburn) dan trauma fisik yang lain yang memungkinkan area- area yang tercedera tadi bisa
berkembang menjadi psoriasis. Fenomena ini dikenali sebagai fenomena koebner.
Selain itu pasien dengan psoriasis sebaiknya mengelakkan dari komsumsi obat- obatan
yang bisa menginduksi terjadinya psoriasis yang makin buruk seperti contoh obat beta blockers
untuk rawatan darah tinggi dan sakit jantung, lithium untuk sakit psikiatri dan ubat untuk
rawatan malaria juga boleh merangsang psoriasis.
3.Penutup
3.1 KESIMPULAN
Psoriasis merupakan penyakit kulit kronis. Individu yang mengalami psoriasis mungkin
merasa malu mengenai diri mereka dan mempunyai rasa rendah diri bimbang dijauhi masyarakat
19
4.Daftar pustaka
1) Supartondo. Setiyohadi B. Anamnesis . In: Aru W.S, Bambang S, Idrus A, Marcellus
SK, Siti S, editors. Ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: Interna publishing;
2009.p.25-8.
2) Scott M. Jackson and Lee. T Nesbitt. Differential diagnosis for psoriasis. In: Scott M.
Jackson and Lee. T Nesbitt, editors. Differential diagnosis for the dermatologist.
Verlag Berlin Heidelberg:Springer;2008.p.100-121.
20
3) Mochtar Hamzah. Siti Aisah. Ilmu penyakit kulit dan kelamina. Adhi Djuanda,
editors. Psoriasis. Edisi kelima. Jakarta: Fakultas Universitas Indonesia; 2008. Hal
189- 195.
4) Miklos Szendroi and Franklin H. Sim. Color atlas of psoriasis. In: Franklin H. Sim.
Color atlas of skin disease. Edision 6th. Verlag Berlin Heidelberg:Springer;2009.p.8693.
5) Dermatologic disease. Psoriasis: American osteopathic college of dermatology. (cited
2011 April 25). Available from: URL:
http://www.aocd.org/skin/dermatologic_diseases/psoriasis.html.
6) Amir syarif, Azalea arif, Arini setiawan, et al. Farmakologi dan terapi. Departeman
farmakologi dan fakultas UI, editors. Edisi 5. Jakarta: Fakultas Indonesia;2009.hal.
189- 203
7) Bertram G. Katzung. Basic and clinical pharmacology. In: Bertram G.
Katzung,editors. 10th edition. San Francisco: Mc Graw Hill Lange;2006.p.1056-1102
8) Richard Gordon. Psoriasis. In: Robert E OConnor. Disease and condition,
dermatology (papulosquamous disease). Medscape from WebMD.
21
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Psoriasis
DISUSUN OLEH :
Nurfaaza Binti Senin NIM: 10-2009-295
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11470
Nrfz_snn2004@yahoo.com
22