Anda di halaman 1dari 22

Daftar isi

Pendahuluan .. 2
Pembahasan ... 3- 20
-

Anamnesis
Pemeriksaan inspeksi dan palpasi
Working diagnostic
Diagnostic banding
Penatalaksanaan
Etiologi
Pathogenesis
Epidemiologi
Prognosis

Penutup . 21
Daftar pustaka .. 22

1.Pendahuluan
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan
hidup manusia. Kulit dengan mudah dapat dilihat dan diraba. Kulit berfungsi melindungi
1

manusia. Fungsi utama kulit adalah proteksi, absorbs, eksresi, persepsi , pengaturan suhu tubuh,
pembentukan pigmen, pembentukan vitamin D dan keratinnsasi.
Setelah mendapat kesan mengenai kesehatan pasien, dilakukan pemeriksaan kulit pada
pasien untuk melihat tahap kesehatan kulit mereka sama ada terdapat kelainan kulit ataupon
tidak. Antara kelainan kulit dasar yang perlu diketahui oleh seorang dokter adalah berupa
makula, papul, pustule, vesikel, eritem, dan banyak lagi. Dengan mengetahui morfologi lesi kulit
yang dasar ini mudahlah untuk dokter menbedakan suatu penyakit kulit dengan penyakit kulit
yang lain.
Pada blok ini, diceritakan pada kasus 3 yaitu seorang lelaki yang datang berobat kedokter
atas keluhan gatal- gatal selama 4 minggu. Selain itu, didapati juga kulitnya tebal dan bersisik
putih seperti mika pada beberapa area tubuh badannya. Didapatkan juga pasien ini menderita
kencing manis dan gizi kurang. Setelah dilakukan diagnose, didapatkan psien ini mendapat
psoriasis.
Mahasiswa diharapkan dapat memecahkan masalah pada skenario yang berkaitan
mengenai ilmu dasar, patologi, interpretasi hasil pemeriksaan penunjang serta penanganan dan
prognosis terhadap penderita psoriasis.
1.1 TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah mandiri ini adalah agar mahasiswa mampu menjelaskan
dengan lebih lanjut berkaitan patologi yang diderita pasien laki-laki ini berdasarkan kasus
meliputi interpretasi yang benar atas anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, etiologi,
patofisiologi, diagnosa, prognosis serta penatalaksanaan.

2.Pembahasan
2.1 ANAMNESIS

Anamnesis harus dilakukan dengan sebaiknya untuk mendapatkan segala informasi


tentang gejala- gejala dan keluhan utama yang menyebabkan sang pasien menemui dokter.
Anamnesis bisa dilakukan dengan menanya langsung kepada sang pasien apa yang dihadapinya
(autoanamnesis) atau bisa dokter tanyakan kepada ahli keluarga terdekat pasien (alloanamnesis).1
Pada anamnesis, pertama- pertama sekali ditanyakan tentang identitas, usia dan pekerjaan
pasien. Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan keluhan utama yang membuatkan pasien
datang ke rumah sakit. Antara hal lain yang penting ditanyakan adalah:
-

Riwayat penyakit
Riwayat penggunaan obat- obat untuk penyakit yang dideritai atau penyakit lain
Riwayat penyakit yang dideritai oleh keluarga lain
Penyakit yang dideritai sekarang atau masa lampau

Untuk kasus ini, didapatkan dari anamnesis adalah:


-

Riwayat penyakit: keluhan berupa bercak merah tebal seperti mika pada dada, perut,
punggung, pinggang, kedua tungkai atas dan bawah. Terasa gatal sejak 4minggu yang

lalu.
Riwayat penggunaan obat- obat untuk penyakit yang dideritai atau penyakit lain: obat

sakit kencing manis


Riwayat penyakit yang dideritai oleh keluarga lain: tidak dinyatakan
Penyakit yang dideritai sekarang atau masa lampau: terasa gatal- gatal, penyakit kencing
manis, gizi kurang dan konjungtiva anemis.
Setelah melakukan anmnesis yang terarah kepada diagnosis banding, dilakukan pula

pemeriksaan seperti inspeksi dan palpasi.

Inspeksi:1
Bisa dilakukan dengan bantuan kaca pembesar. Anamnesis terarah biasanya dilakukan
bersamaan dengan inspeksi untuk melengkapi data diagnostik. Hal yang diperhatikan semasa
inpeksi adalah: (menurut kasus)
-

Lokalisasi: dada, perut, punggung, pinggang, kedua tungkai atas dan bawah.
Warna: kemerahan
3

Bentuk: bersisik tebal (skuama)


Ukuran: tidak dinyatakan
Penyebaran: seluruh tubuh
Batas: tidak dinyatakan
Eflrosensi khusus: bercak merah

Palpasi:
Diperhatikan dan dirasakan ada tidaknya tanda- tanda radang akut. Selain itu dinilaikan ada atau
tidaknya indurasi, fluktuasi dan pembesaran kelenjar getah bening regional atau generalisata.
2.2 DIAGNOSA BANDING:2
Neurodermatitis sirkumskripta
- Dikenal sebagai liken simpleks kronis. Merupakan peradangan kulit yang tidak diketahui
penyebabnya.

Pruritus

merupakan

stimulus

yang

mendasari

terjadinya

lesi

neurodermatitis sirkumskripta.
Gejala klinik:
Sangat gatal. Terlihat area yang sirkumskrip dengan hiperpigmentasi. Terlihat

juga papul dan likenifikasi. Biasanya tampak banyak bekas garukan.


Lokasi:
Tengkuk, sisi leher, tungkai bawah lateral, lengan bagian ekstensor, daerah siku,
lutut, pergelangan kaki bagian anterior, punggung kaki, punggung tangan, scalp.
Skrotum dan vulva.

Psoriasis gutata
- Psoriasis yang terjadi secara mendadak dan diseminata, umumnya setelah infeksi
Streptococcuc di saluran napas di bagian atas sehabis influenza atau morbili. Selalu
terjadi pada anak dan dewasa muda. Selain itu bisa juga timbul karena terdapat infeksi
-

yang lain baik dari bakteria maupun viral.


Gejala klinik:
Tampak bintik-bintik merah yang ditumbuhi sisik berwarna putih dan bintik itu
sebesar biji jagung. Jika ditekan tidak terasa sakit tapi penderita akan merasa
gatal. Perasaan gatal ini juga dirasakan penderita psoriasis jenis vulgaris atau
plakat.

Diameter kelainan biasanya tidak melebihi 1 cm. Bisa sembuh secara spontan atau
meluas menjadi psoriasis vulgaris

Tinea korporis2
- Merupakan salah satu dari penyakit dari dermatofitosis. Dermatofitosis merupakan
penyakit yang disebabkan oleh jamur dermatofita yang mempunyai sifat dapat
-

mencernakan keratin tubuh.


Antara jamur penyebab tinea korporis adalah dari 3 genus :
Tricophyton
Microsprorum
Epidemophyton
Jamur ini bisa dibedakan dengan berdasarkan pemeriksaan langsung

kerokan kulit,

rambut & kuku dengan KOH 10-20%


Gejala klinik:
Gejala yang ditimbulkan pada manusia biasanya bersifat akut dengan peradangan,

namun mudah untuk disembuhkan.


Perbedaan dengan psoriasis:
Terasa gatal sekali dan pada sediaan langsung ditemukan jamur.

Sifilis psoriaformis
- Penyakit ini jarang terdapat.
- Perbedaan dengan psoriasis:
Pada sifilis terdapat sanggama tersangka (coitus suspectus), pembesaran kelenjar
getah bening menyeluruh, dan tes serologik untuk sifilis positif.
Dermatitis seboroik:
- Didasari oleh faktor konstitusi dan bertempat predileksi di sekitar tempat- tempat
-

seboroik.
Gejala klinik:
Terdiri atas eritema dan skuama yang berminyak dan agak kekuningan. Batasnya
agak kurang jelas.
Lokasi:
Meluas ke dahi, glabella, telinga posaurikular dan leher (daerah seboroik).
Dapat juga mengenai liang telinga luar, lipatan nasolabial, daerah sternal, aroela
mamae, lipatan di bawah mamae pada wanita dan daerah anogenital.
Perbedaan dengan psoriasis:
5

Skuamanya berminyak dan kekuningan dan bertempat predileksi pada tempat


yang soboroik.

2.3 DIAGNOSA KERJA


Pada kasus ini, setelah dilakukan diagnose banding dengan beberapa penyakit kulit yang
lain, kelompok kami sepakat menetapkan diagnose kerja pada kasus ini ialah psoriasis.
Psoriasis3
Psoriasis termasuk dalam kelompok penyakit dermatosis eritroskuamosa. Dermatosis
eritroskuamosa ialah penyakit yang terutama ditandai dengan adanya eritema dan skuama.
Psoriasis ialah pelak penebalan kulit yang datar, eritematosa dengan skuama tebal. Psoriasis
merupakan penyakit inflamasi kulit kronis dan residif, berlapis- lapis putih seperti perak dengan
keluhan gatal atau tidak, nyeri dan perih pada kulit dan pendarahan kulit.
Psoriasis boleh berlaku di mana sahaja termasuk di kulit kepala, kemaluan, bokong,
tungkai bawah atau punggung. Walaupon ianya tidak menjangkiti orang lain, keadaan pasien
dengan cebisan kulit mereka yang tertanggal membuatkan ramai yang berasa tidak senang untuk
dekat dengan mereka. Merupakan penyakit keturunan, wujud dalam genetic tetapi ia juga bisa
dirangsang dengan bebrapa faktor yang lain. Antara faktor lain adalah emosi, kecederaan kulit,
jangkitan, tindak balas terhadap obat tertentu, cuaca atau alahan terhadap makanan.
6

Tahap jangkitan psoriasis bermula dari tompok-tompok kecil di satu bahagian


sehinggalah ke keseluruhan permukaan badan. Psoriasis menyebabkan tompok-tompok bersisik
dikenali sebagai plak psoriatik. Ia merupakan bahagian-bahagian keradangan dengan
pengeluaran kulit yang berlebihan.
Kulit menjadi tebal dan keras di kawasan radang ini dan lapisan keras ini mengakibatkan
sel-sel mati berwarna perak. Ia sering didapati di kulit di bahagian siku dan lutut, tetapi juga
boleh dijangkiti di mana-mana bahagian badan termasuklah kulit kepala dan kemaluan. Luka
radang boleh mengakibatkan kepedihan, kegatalan dan kelihatan hodoh. Malah, psoriasis
menyerang fizikal dan emosi pesakit.

Antara gambar pada pasien psoriasi: 4

Gambar 1: psoriasis yamg bisa efek sendi (psoriasis arthritis)

Gambar 2: terlihat kemerahan dan skuama pada bagian belakang badan

Gambar 3: terlihat kemerahan dan skuama pada daerah lumbosakral


Gejala klinis yang terlihat pada psoriasis:
1)
2)
-

Di kulit
Terlihat plak (infltrat datar menimbul dipermukaan kulit dan berbatas tegas
Eritematosa (badan terlihat kemerahan. Lebih 90% daerah di badan terlihat merah)
Dilapisi skuama tebal putih seperti perak (transparan)
Di kulit kepala berambut
Lesi berupa plak dengan skuama kasar atau halus
Kadang sulit dibedakan dengan tinea karpitis

3) Di mukosa
- Terutama di mulut(terlihat seperti peta-geographic tongue)
4) Di sendi:
8

Bisa terjadi arthritis

5) Di genitelia eksterna
- Biasanya terlihat plak eritematosa dan skuama tidak begitu tebal.
Selain itu, psoriasis juga bisa menyebabkan kelainan pada kuku. Kelainan khas yang bisa
terlihat adalah kukunya berupa lekukan- lekukan miliar yang disebut pitting nail. Kelainan xkhas
adalah kuku keruh, tabal, bagian distalnya terangkat.3
Pada psoriasis terdapat fenomena khas yang dapat digunakan untuk membedakannya dengan
diagnose banding lain.

Antara fenomena tersebut adalah:3


1) Fenomena tetesan lilin
- Dianggap khas
- Skuama yang berubah warnanya menjadi putih pada goresan, seperti lilin yang yang
-

digores, disebabkan oleh berubahnya indeks bias.


Cara goresan dilakukan dengan pinggir gelas alas.

2)
-

Fenomena Auspitz
Dianggap khas
Tampak serum atau darah berbintik- bintik yang disebabkan oleh papilomatosis.
Cara melakukan: skuama yang berlapis- lapis dikerok dengan pinggir gelas alas. Harus
dilakukan kerokan dengan perlahan- lahan sampai skuamanya habis. Jioka dilakukan
terlalu kasar dan terlalu dalam, tidak akan terlihat pendarahan yang berbintik- bintik
tetapi pendarahan yang merata.

3) Fenomena Kobner
- Dianggap tidak khas
- Merupakan suatu keadaan trauma pada epidermis dan dermis seperti kesan garu,luka atau
pembedahan akan menyebabkan Psoriasis tumbuh di tempat berkenaan.
9

Bentuk klinik psoriasis:5


Psoriasis dibagikan kepada 7 bentuk tetapi yang paling utama dan yang sering dijumpai
adalah dalam 4 bentuk yaitu psoriasis gutata, vulgaris, pustulosa dan eritroderma psoriatik.
I.

Psoriasis gutata
Psoriasis yang terjadi secara mendadak dan diseminata, umumnya setelah infeksi
Streptococcuc di saluran napas di bagian atas sehabis influenza atau morbili.
Selalu terjadi pada anak dan dewasa muda. Selain itu bisa juga timbul karena

terdapat infeksi yang lain baik dari bakteria maupun viral.


Tampak bintik-bintik merah yang ditumbuhi sisik berwarna putih dan bintik itu
sebesar biji jagung. Jika ditekan tidak terasa sakit tapi penderita akan merasa
gatal. Perasaan gatal ini juga dirasakan penderita psoriasis jenis vulgaris atau

plakat.
Diameter kelainan biasanya tidak melebihi 1 cm. Bisa sembuh secara spontan atau
meluas menjadi psoriasis vulgaris

II.

Psoriasis vulgaris
Merupakan betuk psoriasis yang paling sering dijumpai. Diameter lesinya lebih
dari 1 cm dan ukurannya bisa nummular atau plakat. Kadang dinamakan juga tipe

plak karena lesi- lesinya umumnya berbentuk plak.


Bedanya sama psoriasis gutata adalah, bentuknya tidak seperti biji jagung tapi
melebar yang ukurannya 1-10 cm dan juga bisa lebih. Tempat predileksinya bisa
pada siku, lutut, batas kulit kepala berambut dan lumbosakral. Distribusi lesi bisa
simetris atau hampir simetris.

III.

Psoriasis pustulosa
Terdapat 2 bentuk yaitu dalam bentuk lokalisata dan generalisata.
a. Bentuk lokalisata-contohnya: psoriasis pustulosa palmo- plantar

Bersifat residif dan kronik. Mengenai telapak tangan atau kaki atau

keduanya.
Kelainan: terlihat kelompok- kelompok pustule kecil steril dan

dalam, di atas kulit yang eritematosa dan disertai gatal.


b. Bentuk generalisata-contohnya: psoriasis pustulosa generalisata akut
Kelainan kulit: pada awalnya kulit berasa nyeri, hiperalgesia
disertai gejala umum seperti demam, malaise. Plak yang ada makin
10

eritematosa. Setelah beberapa jam, banyak plak edematosa, setelah


beberapa jam timbul pula pustule miliar pada plak- plak tersebut
dan dalam sehari pustul- pustul berkonfluensi membentuk lake of
pus

IV.

Eritroderma psoriatika
Dapat disebabkan oleh pengobatan topikal yang terlalu kuat atau penyakitnya

yang meluas.
Merupakan eritema dan skuama generalisata. Keadaan ini menyebabkan lesi khas

tidak lagi ternampak.


Gejala: demam, menggigil, gangguan termoregulasi akbiat hat loss, keringat
berkurang.

Psoriasis memberikan gambaran khas lain (histopatologi) yaitu parakeratosis dan


akantosis. Pada startum spinosum terdapat kelompok leukosit yang disebut abses Munro.
Terdapat juga papilomatosis dan vasodilatasi.
Mitos8
Seperti penyakit kulit yang lain, psoriasis jelas kelihatan oleh mata kasar. Bagi
kebanyakan orang, reaksi semulajadi kita adalah kehairanan apakah puncanya, sama ada
psoriasis ini berjangkit (sebenarnya ia tidak) atau sama ada mereka yang dijangkiti tidak menjaga
kebersihan, mengalami masalah kemurungan dan kadang kala mereka yang dijangkiti dianggap
sebagai balasan di atas kejahatan mereka.
Berikut merupakan mitos umum mengenai psioriasis:
Mitos 1: Psoriasis berjangkit.
Fakta: Psoriasis, terutamanya dalam bentuk sederhana atau teruk, mudah kelihatan di permukaan
kulit. Disebabkan pertumbuhan abnormal sel kulit, tompok-tompok merah bersisik di kulit akan
kelihatan.

11

Walau bagaimanapun, psoriasis tidak berjangkit. Anda tidak boleh dijangkiti penyakit ini
daripada orang lain dan anda juga tidak boleh memindahkannya kepada orang lain hanya dengan
menyentuh mereka atau dekat dengan mereka.

Mitos 2: Psoriasis hanyalah penyakit kulit. Satu masalah kosmetik.


Fakta: Psoriasis merupakan penyakit kronik dalam sistem imuniti badan yang menyebabkan
pertumbuhan sel kulit yang tidak normal.
Sementara sel kulit biasa matang dalam masa 28 ke 30 hari dan ia gugur daripada permukaan
kulit tanpa disedari, sel kulit psoriatik mengambil masa hanya 3 hingga 4 hari untuk matang dan
timbul di permukaan kulit, menyebabkan sel-sel berlapis-lapis dan membentuk luka bersisik.
Luka psoriasis mengakibatkan kepedihan dan kegatalan, dan ia boleh pecah dan berdarah. Di
antara 30 hingga 50 peratus daripada pesakit psoriasis menghidapi artritis psoriasis yang
menyebabkan kesakitan, kekejangan dan pembengkakan pada dan sekitar sendi-sendi.
Keradangan kulit psoriasis boleh mengakibatkan masalah-masalah lain. Terdapat bukti-bukti
yang semakin meningkat mengaitkannya dengan masalah kesihatan yang lebih serius seperti
penyakit kardiovaskular, kencing manis, penyakit hati, kemurungan dan obesiti.
Mitos 3: Psoriasis hanya memberi kesan kepada pesakit secara fizikal sahaja.
Fakta: Selain daripada masalah fizikal akibat penyakit tersebut, terdapat juga kesan psikologi dan
emosi dialami pesakit psoriasis. Mereka yang menghidapi psoriasis sering dilaporkan mengalami
perasaan tidak berdaya, putus harapan, marah, kekecewaan dan kemurungan berkaitan keadaan
kulit mereka dan bagaimana reaksi orang lain terhadap keadaan mereka.
Terdapat pesakit yang menghidapi psoriasis yang teruk mengalami tekanan sehingga ingin
membunuh diri. Kebanyakan individu bertindak terhadap keadaan mereka dengan memakai
pakaian untuk menyembunyikan penyakit mereka, mengehadkan aktiviti-aktiviti harian seperti

12

berenang atau ke gim jika ia akan mengakibatkan renungan tajam daripada orang ramai ataupun
komen negatif.
Pesakit psoriasis sering membandingkan disfungsi dan kecacatan mereka dengan pesakit yang
menghidapi penyakit kronik seperti kencing manis atau penyakit jantung.

Mitos 4: Psoriasis berpunca akibat tidak menjaga kebersihan.


Fakta: Psoriasis merupakan satu penyakit sistem imuniti badan dan tiada kena mengena dengan
tidak menjaga kebersihan. Punca yang boleh menyebabkan psoriasis termasuklah jangkitan,
tekanan atau kebimbangan, perubahan hormon, kecederaan kulit, alkohol, obesiti, pemakanan
tidak sihat, dan ubat-ubatan tertentu.
Mitos 5: Psoriasis boleh diubati
Fakta: Psoriasis merupakan penyakit kronik, dialami seumur hidup. Tiada ubat yang boleh
menyembuhkannya pada masa ini, tetapi dengan pilihan rawatan terbaru dan sedia ada yang telah
dipertingkatkan, pesakit kini mempunyai pelbagai kaedah untuk membantu mengawal simptom
psoriasis.
Sehingga ubat bagi menyembuhkan psoriasis ditemui, kajian farmaseutikal akan terus berusaha
untuk mencari lebih banyak lagi rawatan yang lebih berkesan.
Kajian mengenai sistem imun badan telah menghasilkan ubat biologi baru yang menyasarkan
punca keadaan tersebut.
Mitos 6: Psoriasis mudah didiagnosis.
Fakta: Kebanyakan keadaan-keadaan yang memberi kesan kepada kulit kelihatan lebih kurang
sama, sebagai contohnya simptom-simptom awal psoriasis, seperti kegatalan dan tompoktompok merah, kelihatan sama seperti ekzema atau atopik dermatitis.

13

Ini kadang kala boleh menyebabkan penyakit ini susah didiagnosis. Adalah penting untuk
berjumpa doktor yang boleh membuat ujian tertentu bagi membuat diagnosis yang betul.

Mitos 7: Psoriasis tidak boleh diwarisi.


Fakta: Sementara kebanyakan pesakit tiada keturunan keluarga yang menghidapi psoriasis,
terdapat hubungan genetik dengan anggarkan 40 hingga 60 peratus daripada pesakit dengan
penyakit ini. Pelbagai kajian menunjukkan kecenderungan genetik, atau kecenderungan diwarisi,
bagi pesakit-pesakit ini menghidap psoriasis.
Mempunyai kecenderungan genetik bagaimanapun tidak bermakna seorang individu akan
mendapat penyakit tersebut. Faktor yang boleh mencetuskan penyakit ini adalah seperti
kecederaan atau infeksi, mungkin bertindak dengan beberapa gen, atau corak keturunan spesifik
gen, yang bertindakbalas menyebabkan psoriasis
2.4 PENATALAKSANAAN DAN PENGOBATAN6
Bisa diberikan pengobatan secara sistemik dan topikal. Juga bisa diberikan fototerapi.
Pengobatan bertujuan untuk mengganggu siklus yang menyebabkan meningkatnya produksi selsel kulit sehingga bisa mengurangi peradangan dan formasi plak.
Secara sistemik:
1) Kortikosteroid:
- Diberikan 30mg prednisone per hari. Setelah membaik dosisnya diturunkan secara
perlahan- lahan. Penurunan obat secara mendadak akan menyebabkan kekembuhan dan
terjadi psoriasis pustulosa generalisata.
2) Obat sitostatik
- Biasa yang digunakan metotreksat.

14

Indikasi obat ini: psoriasis, psoriasis pustulosa, p. arthritis dengan lesi kulit dan

eritroderma psoriatika.
Kontraindikasi: kelainan hepar, ginjal, kehamilan dan lain- lain
Cara penggunaan: diberikan dosis percobaan untuk lihat pasien alergi obat ini atau tidak.
Jika tidak alegri, diberikan dosis yang sesuai dan kemudian setelah membaik sedikit dosis
obat diturunkan. Setiap 2 minggu diperiksa Hb, jumlah leukosit, hitung jenis, trombosit

dan urin lengkap. Sekiranya jumlah leukosit kurang dari 3000 obat ini dihentikan.
3) Levodopa
- Asalnya digunakan untuk mengobati Parkinson.
4) DDS (diaminodifenilsulfon)
- Dipakai selalu pada psoriasis pustulosa tipe Barber.
5) Siklosporin
- Efeknya imunosupresif.
Secara topikal:7
-

Preparat tar
Efek antiradang
Kortikosteroid
Ditranol
Efektif. Lama pemakaian jam or jamuntuk mencegah iritasi. Penyembuhan
dalam 3 minggu.
Dengan penyinaran
Digunakan sinar artificial. Target pengobatan adalah pengurangan 75% skor PASI.
Calcipotriol
Sintetik vitamin D. efeknya antiproliferasi dan bisa didapatkan dalam bentuk
salep atau krim.
Tazaroten
Efeknya menghambat proliferasi dan normalisasi petanda differensiasi keratinosit
dan menghambat petanda proinflamasi pada sel radang.
Tersedia dalam bentuk gel dank rim. Jika digunakan bersama kortikosteroid
topikal, potensi kuat dan sedang akan mempercepat reaksi penyembuhan dan
mengurangi iritasi.

2.5 KOMPLIKASI8
15

Komplikasi psoriasis yang mungkin terjadi adalah:


1) Infeksi sekunder
2) Psoriasis arthritis
- Pesakit psoriasis boleh juga mendapat masalah artritis yang disebabkan oleh psoriasis
yang dinamakan psoriatic arthropathy. Ia berlaku kepada lima peratus pesakit psoriasis.
Jari tangan, kaki dan sendi-sendi seperti siku, lengan, bahu, lutut, buku lali dan punggung
juga boleh menjadi sakit dan bengkak.
3) Psotiatika eritroderma
- Seluruh tubuh kemerahan dan nyeri
4) Psoriasis pustulosa generalisata (psoriasis dengan gelembung- gelembung kacil berisi
-

nanah)
dapat membahayakan jiwa penderita

2.6 KESAN PSORIASIS5


Psikologi
Pesakit psoriasis berasa malu dan tertekan dengan keadaan kulit bersisik dan merah
terutamanya jika sisik-sisik psoriasis jatuh bertaburan di baju, tilam dan lantai.
Masyarakat yang tidak memahami penyakit ini akan menjauhi diri dari pesakit
menjadikan pesakit terasing dan murung. Ini mungkin kerana mereka tersalah sangka
penyakit ini boleh berjangkit atau tidak selesa dengan keadaan kulit pesakit yang sedikit
berbeza.
Artritis
Pesakit psoriasis boleh juga mendapat masalah artritis yang disebabkan oleh psoriasis
yang dinamakan psoriatic arthropathy. Ia berlaku kepada lima peratus pesakit psoriasis.
Jari tangan, kaki dan sendi-sendi seperti siku, lengan, bahu, lutut, buku lali dan punggung
juga boleh menjadi sakit dan bengkak.
2.7 ETIOLOGI8
Etiologi psoriasis masih belum diketahui dengan pasti tetapi dapat diduga ianya
merupakan penyakit autoimun.. Faktor-faktor yang menyebabkan psoriasis menjadi bertambah
buruk termasuklah tekanan, pemberhentian pengambilan kortikosteroid, pengambilan alkohol
16

yang berlebihan, merokok, jangkitan, kecederaan kulit dan tindak balas terhadap bahan kimia
atau ubat-ubatan tertentu.
Memang benar siapa sahaja bisa mendapat penyakit psoriasis, namun ada beberapa faktor
yang dapat meningkatkan risiko seseorang itu terkena penyakit kulit kronis ini. Antara faktor
pencetus yang akan dibahas adalah:
1) Faktor genetik(sejarah keluarga): 1 dari 3 orang penderita psoriasis yang bersaudara
dekat berpotensi terkena penyakit ini.
2) Kondisi medis lain: orang dengan HIV lebih mungkin terkena psoriasis ketimbang
dengan orang yang punya sistem kekebalan tubuh yang baik.
3) Stress: stress tegangan tinggi berpotensi meningkatkan risiko terserang psoriasis. Ini
karena stress berdampak pada sistem imunitas.
4) Obesitas: kelebihan berat badan bisa juga meningkatkan risiko terkena psoriasis. Plak
yang dikaitkan dengan berbagai jenis psoriasis , kerap kali terbentuk pada lipatan
kulit.
5) Merokok: bukan hanya meningkatkan risiko terkena psoriasis namun merokok juga
meningkatkan risiko keparahan penyakit tersebut. Kemungkinan berperanan awal
dalam terbentukanya psoriasis.

2.8 PATOGENESIS2
Psoriasis boleh berlaku atau terbentuk di mana-mana bahagian kulit, dari kulit kepala
hingga ke hujung kaki termasuk bahagian kuku. Penyakit ini terjadi disebabkan abnormaliti pada
sistem imuniti, atau lebih khusus pada sel limfosit T, sel penyaji antigen (dermal) atau
keratinosit. Keratinosit psoriasis membutuhkan stimuli untuk aktivasinya. Lesi psoriasis matang
17

umumnya penuh dengan sebukan limfosit T pada dermis yang terutama terdiri dari limfosit T CD
dengan sedikit sebukan limfositik dalam epidermis.
Sedangkan pada lesi baru, disominasi oleh limfosit T CD8. Pada psoriasis terdapat sekitar
17 sitokin yang produksinya bertambah. Sel langerhans juga berperanan pada imunopatogenesis
psoriasis. Terjadinya proliferasi epidermis diawali dengan adanya pergerakan antigen, baik
eksogen mahupon endogen oleh sel langerhans.
Bagi kulit normal, proses penggantian kulit berlaku secara perlahan-lahan dan mengambil
masa 28 hari sebelum sel mati itu tertanggal daripada badan. Dalam kes psoriasis, kecelaruan
sistem imuniti badan akan mempercepatkan proses kitaran kulit kepada empat hari sahaja. Ini
menyebabkan sel kulit membahagi dengan cepat (secara berlebihan atau dipanggil proliferasi)
iaitu 20 kali ganda dari kadar biasa.
Pada peringkat awal, psoriasis timbul dalam bentuk bintik kecil merah dan kemudian
menjadi tompok merah. Tompok merah ini kemudiannya menebal dan mengeras. Lapisan keras
berkenaan

seterusnya

akan

menjadi

sel-sel

mati

berwarna

perak

(silvery

scales).

Kepingan ini amat mudah dikopek, meninggalkan permukaan yang berdarah. Tompok-tompok
ini juga berasa panas dan seperti terbakar.
2.9 EPIDEMIOLOGI2
Menurut data terkini, dianggarkan tiga hingga lima peratus daripada penduduk dunia
menghidapi psoriasis. Psoriasis ini terjadi biasanya bergantung pada faktor- faktor pencetus
seperti obat dan juga sistem imunologik seseorang. Psoriasis jarang mengenai pada orang yang
berkulit hitam dan di daerah tropik. Sporiasis ringan selalunya tidak membawa kematian kecuali
kalau pasien itu menderita psoriasis yang berat.
Individu yang mengalami psoriasis mungkin merasa malu mengenai diri mereka dan
mempunyai rasa rendah diri bimbang dijauhi masyarakat atau kebimbangan mengenai
psikoseksual. Masalah psikologi boleh menyebabkan kemurungan dan pengasingan sosial.
Prevalensi psoriasis pada orang afrika- amerika adalah sebesar 1.3% berbanding dengan 2.5%
pada orang kaukasia.

18

Insiden pada wanita lebih sedikit jika dibandingkan pada pria. Umumnya psoriasis
terdapat pada dewasa tetapi studi menunjukkan rata- ratanya 10- 15% kasus psoriasis terjadi
pada anak kurang dari 10 tahun. Lelaki dengan psoriasis berat selalunya meninggal 3 tahun lebih
awal jika dibandingkan dengan lelaki normal yang tidak menghidap apa- apa penyakit. Bagi
wanita pula, wanit dengan psoriasis berat selalunya meninggal 4,4 tahun lebih awal dari wanita
2. 10 PROGNOSIS8
Psoriasis tidak menyebabkan kematian tetapi bersifat kronis dan residif. Makanya,
sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan psoriasis secara total. Semua
pengobatan hanya untuk menekan gejala psoriasis.
Bila tidak diobati dengan benar, penakit ini bisa mengalami komplikasi (penyakit
menjadi lebih buruk) seperti psotiatika eritroderma atau psoriasis pustulosa generalisata
(psoriasis dengan gelembung- gelembung kacil berisi nanah) yang dapat membahayakan jiwa
penderita.
2. 11 PENCEGAHAN8
Bagi pasien yang menghidap penyakit psoriasis seharusnya mecoba mengelakkan diri
dari mengalami sebarang kecederaan termasuklah terkena sinar matahari secara berlebihan
(sunburn) dan trauma fisik yang lain yang memungkinkan area- area yang tercedera tadi bisa
berkembang menjadi psoriasis. Fenomena ini dikenali sebagai fenomena koebner.
Selain itu pasien dengan psoriasis sebaiknya mengelakkan dari komsumsi obat- obatan
yang bisa menginduksi terjadinya psoriasis yang makin buruk seperti contoh obat beta blockers
untuk rawatan darah tinggi dan sakit jantung, lithium untuk sakit psikiatri dan ubat untuk
rawatan malaria juga boleh merangsang psoriasis.

3.Penutup
3.1 KESIMPULAN
Psoriasis merupakan penyakit kulit kronis. Individu yang mengalami psoriasis mungkin
merasa malu mengenai diri mereka dan mempunyai rasa rendah diri bimbang dijauhi masyarakat
19

atau kebimbangan mengenai psikoseksual. Masalah psikologi boleh menyebabkan kemurungan


dan pengasingan sosial.
Ini disokong oleh kajian yang dilaksanakan oleh Yayasan Psoriasis Kebangsaan Amerika
Syarikat, 2008 bersama 426 pesakit psoriasis, di mana 71 peratus daripada mereka menganggap
penyakit ini merupakan masalah besar dalam kehidupan seharian mereka.
Oleh kerana tiada ubat yang dapat menyembuhkannya, psoriasis akan terus menjadi
masalah serius sehinggalah Pertubuhan Kesihatan Sedunia (WHO) dan kerajaan-kerajaan
memperakuinya sebagai satu penyakit serius dan menggandingkan sumber-sumber untuk
menangani kelemahan dalam program kesedaran awam, diagnosis perubatan dan akses kepada
rawatan serta rangkaian sokongan untuk berjuta-juta penduduk di Asia.
3.2: SARAN
Makanya dengan adanya kajian semasa, pemahaman lebih baik, rawatan dan panduan
terkini, peluang untuk pencegahan awal dan mencegah kecacatan daripada artritis psoriatik serta
mempertingkatkan penyembuhan keseluruhan para pesakit untuk seumur hidup, boleh dilakukan.

4.Daftar pustaka
1) Supartondo. Setiyohadi B. Anamnesis . In: Aru W.S, Bambang S, Idrus A, Marcellus
SK, Siti S, editors. Ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: Interna publishing;
2009.p.25-8.
2) Scott M. Jackson and Lee. T Nesbitt. Differential diagnosis for psoriasis. In: Scott M.
Jackson and Lee. T Nesbitt, editors. Differential diagnosis for the dermatologist.
Verlag Berlin Heidelberg:Springer;2008.p.100-121.
20

3) Mochtar Hamzah. Siti Aisah. Ilmu penyakit kulit dan kelamina. Adhi Djuanda,
editors. Psoriasis. Edisi kelima. Jakarta: Fakultas Universitas Indonesia; 2008. Hal
189- 195.
4) Miklos Szendroi and Franklin H. Sim. Color atlas of psoriasis. In: Franklin H. Sim.
Color atlas of skin disease. Edision 6th. Verlag Berlin Heidelberg:Springer;2009.p.8693.
5) Dermatologic disease. Psoriasis: American osteopathic college of dermatology. (cited
2011 April 25). Available from: URL:
http://www.aocd.org/skin/dermatologic_diseases/psoriasis.html.
6) Amir syarif, Azalea arif, Arini setiawan, et al. Farmakologi dan terapi. Departeman
farmakologi dan fakultas UI, editors. Edisi 5. Jakarta: Fakultas Indonesia;2009.hal.
189- 203
7) Bertram G. Katzung. Basic and clinical pharmacology. In: Bertram G.
Katzung,editors. 10th edition. San Francisco: Mc Graw Hill Lange;2006.p.1056-1102
8) Richard Gordon. Psoriasis. In: Robert E OConnor. Disease and condition,
dermatology (papulosquamous disease). Medscape from WebMD.

21

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Makalah PBL Mandiri B5


Blok 15

Psoriasis

DISUSUN OLEH :
Nurfaaza Binti Senin NIM: 10-2009-295
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11470
Nrfz_snn2004@yahoo.com

22

Anda mungkin juga menyukai