PENDAHULUAN
A. ABSTRAK
Di dalam saluran transmisi, kita pasti akan menemukan frekuensi dan rugi-rugi
daya. Rugi-rugi daya ini yang biasa menyebabkan sebuah perusahaan mengalami
kerugian dari sisi ekonomis. Karena jika hal ini dibiarkan terus menerus maka
perusahaan bisa mengalami gulung tikar.
Seiring semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam hal
pemilihan bahan yang bagus digunakan sebagai media transmisi, maka hampir
semua masalah dalam saluran transmisi bisa terselesaikan. Di sini kita berusaha
membahas bagaimana caranya meminimalisir atau bahkan menghilangkan sama
sekali rugi-rugi daya yang terjadi dalam saluran dengan cara memilih bahan yang
cocok sebagai media transmisi.
B. LATAR BELAKANG
Saluran transmisi digunakan secara luas dalam menyalurkan energi berfrekuensi
tinggi dari suatu titik ke titik lainnya dengan jarak (biasanya) cukup jauh. Energi
dapat disalurkan melalui udara, kabel tembaga, kabel non tembaga, kabel serat
optic dan lainnya. Salah satu contoh dari fungsi ini adalah penerimaan energi
broadcast dari transmitter ( pemancar ) ke antena pemancar. Secara ideal energi
yang disalurkan tidak boleh mengalami pelemahan, cacat (berubah bentuk) dan
bebas noise. Dalam kenyataannya kondisi ideal tersebut belum dapat direalisasikan
walaupun saat ini ada bahan superkonduktor tetapi belum dapat dioperasikan
dalam temperature realistis ( mendekati suhu ruang).
Adapun yang menjadi media saluran transmisi, dalam hal ini kita biasa
menggunakan kabel. Dimana, sepengetahuan kita kabel biasanya hanya digunakan
untuk menghidupkan alat-alat elektronik, seperti TV, AC, dll. Ternyata, masih ada
fungsi lain dari kabel yaitu sebagai media untuk melakukan komunikasi jarak jauh
atau sebagai saluran transmisi. Di pasaran sudah tersedia berbagai macam bentuk
dan jenis saluran transmisi, ada sluran dua kawat, saluran koaksial, dan wave
guides (pemandu gelombang). Ketiga jenis saluran ini memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing.
Bahkan, kalau kita tidak cermat dalam memilih bahan yang akan digunakan sebagai
media transmisi. Kita bisa menderita kerugian yang sangat besar. Oleh karena itu,
dalam makalah ini penulis berusaha memaparkan kelebihan dan kekurangan ketiga
jenis saluran tersebut agar nantinya orang/perusahaan bisa lebih cermat dalam
memilih bahan yang cocok untuk dijadikan saluran transmisi.
C. RUMUSAN MASALAH
Sifat tunggal yang membedakan antara saluran listrik PLN dan saluran transmisi
adalah panjang
gelombang relative dari frekuensi daya terhadap radio frekuensi. Persamaan
panjang gelombang
yang dimaksud adalah:
= c/f
Contoh media saluran transmisi disekitar kita antara lain:
a. Kabel telepon 600 ohm.
b. Kabel antena TV untuk B&W 300 ohm.
c. Kabel koaksial 75 ohm, 50 ohm dsb.
d. Dua plat sejajar.
e.Mikrostrip.
f. Tri-plate line.
g.Waveguide (segi empat) dan bulat
h. Serat optic
Dari analisa matematis sederhana, didapatkan suatu hubungan yang erat antara Z
dan Y terhadap parameter dasar saluran, yaitu:
Z=R+jwL
(1)
Y=G+jwC
y=+j
(2)
(3)
Dimana :
w=2f
y = koefisien rambat
= konstanta atenuasi (redaman)
= konstanta pergeseran fasa
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi merupakan hal yang sangat
penting,karena begitu pentingnya teknologi dibidang telekomunikasi pun terus
berkembang. Seperti halnya dengan teknologi telekomunikasi telpon
genggam(seluler) yang memiliki evolusi dari 1G-5G yang mana terdapat
peningkatan dari segi fasilitas dan kecepatan transfer data di setiap generasi.begitu
pula dengan media telekomunikasi lainya. Kebutuhan akan komunikasi dan
informasi, mendorong manusia agar terus mengembangkan teknologi untuk
memenuhi kebutuhan mereka, kebanyakan dari mereka mengembangkan fasilitas
yang sudah ada. Contohnya, transmisi data atau biasa juga disebut saluran
transmisi. Saluran transmisi adalah media untuk menghantarkan sebuah informasi
dalam bentuk sinyal listrik.
Saluran transmisi biasanya bekerja dalam range kHz GHz. Saluran ini juga
digunakan secara luas dalam menyalurkan energi berfrekuensi tinggi dari suatu titik
ke titik lainnya dengan jarak (biasanya) cukup jauh. Energi dapat disalurkan melalui
udara, kabel tembaga, kabel non tembaga, kabel serat optic dan lainnya. Salah satu
contoh dari fungsi ini adalah penerimaan energi broadcast dari transmitter
( pemancar ) ke antena pemancar. Secara ideal energi yang disalurkan harus tidak
mengalami pelemahan, cacat (berubah bentuk) dan bebas
rugi tembaga
(b)
rugi dielektrik,
(c)
rugi radiasi.
Berikut penjelasannya,
(a). RUGI TEMBAGA
Pada frekuensi tinggi, rugi tembaga ini berbeda dari perhitungan untuk rugi daya
pada frekuensi rendah karena pada frekuensi tinggi muncul efek kulit ( aliran charge
/muatan electron cenderung terkonsentrasi di permukaan kawat konduktor).
Dengan adanya efek kulit , kawat tembaga seperti sebuah pipa akibatnya luas
penampang menjadi lebih kecil dan menghasilkan resistansi efektif lebih besar.
(b). RUGI DIELEKTRIK
Dielektrik adalah bahan yang memisahkan kedua konduktor pada saluran transmisi.
Rugi dielektrik akan bertambah besar dengan naiknya frekuensi. Rugi ini dapat
dikurangi dengan pemilihan bahan yang digunakan dalam saluran. Jika dielektriknya
udara maka rugi dayanya akan minimal.
(c). RUGI RADIASI
Rugi ini muncul karena panjang saluran merupakan bagian signifikan dari panjang
gelombang/ terdapat banyak panjang gelombang.Kejadiannya hampir sama dengan
radiasi sebuah antena bedanya kalau di antena radiasi ini diinginkan sedang pada
saluran dihindari atau diminimalkan.
Impedansi Karakteristik ( Zo )
Semua saluran mempunyai impedansi karakteristik dimana impedansi karakteristik
suatu saluran dilambangkan Zo. Impedansi karakteristik saluran digambarkan
sebagai impedansi saluran dengan panjang saluran tak terbatas, atau impedansi di
ujung saluran ketika saluran tersebut terbebani sebesar impedansikarakteristiknya.
Dengan pengertian diatas yaitu panjang saluran yang tidak terbatas berarti apabila
suatu energi (sebesar apapun) diberikan pada ujung pengirim, energi tersebut tidak
pernah kembali lagi ke sumber atau dengan kata lain semua energi diserap semua
oleh saluran.
C. HUBUNGAN R, L, C, dan G dengan IMPEDANSI(Z) dan ADMITANSI (Y) SALURAN
Dari analisa matematis sederhana, didapatkan suatu hubungan yang erat antara Z
dan Y terhadap parameter dasar saluran, yaitu:
Z=R+jwL
Y=G+jwC
y=+j
(1)
(2)
(3)
Dimana :
w=2f
y = koefisien rambat
= konstanta atenuasi (redaman)
2
=
2
= 23236 x 0,05 < 89,9 + 89,9
= 107,7 < 89,90
KESIMPULAN
Hubungan yang terjadi antara frekuensi (f) dan impedansi saluran (z) adalah
berbanding lurus. Artinya, apabila frekuensi semakin besar maka impedansi saluran
juga ikut membesar
Berbeda dengan nilai (konstanta redaman) atau bisa disebut rugi-rugi daya pada
saluran akan semakin kecil bila frekuensinya semakin besar. Tetapi tidak pernah
terjadi = 0.
Cara meminimalisir rugi-rugi daya yang terjadi adalah kecermatan dalam pemilihan
bahan yang akan digunakan sebagai saluran transmisi. Sebab, rugi-rugi tersebut
juga tergantung pada bahan yang digunakan. Bahkan jika kita menggunakan udara
sebagai dielektrik saluran tersebut, maka rugi dayanya akan sangat minimal.
https://2betel.wordpress.com/category/saluran-transmisi/