menyadari
bahwa
makalah
ini
masih
jauh
dari
penulis
berharap
semoga
isi
makalah
ini
dapat
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 3
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................... 3
1.4 Manfaat Penulisan....................................................................... 3
BAB II. LANDASAN TEORI..................................................................... 4
2.1 Pendidikan Agama Dalam Keluarga............................................ 4
2.2 Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama.......................................... 6
2.3 Metode Pendidikan Agama.......................................................... 8
BAB III. PEMBAHASAN........................................................................... 11
3.1 Lingkungan keluarga.................................................................... 11
3.2 Arti pentingnya pendidikan agama di lingkungan keluarga.........13
3.3 Keluarga sebagai landasan Pendidikan bagi anak...................... 15
3.4 Pendidikan Keluarga.................................................................... 18
BAB IV. PENUTUP....................................................................................22
4.1 Kesimpulan...................................................................................22
4.2 Saran............................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia baik
pengalaman
dari
lingkungan
masing-masing.
Proses
kepribadian
anak.Kepribadaian
orang
tua
memberi
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
dan
menciptakan
serta
mempertahankan
suatu
kebudayaan.
Dari
pendapat-pendapat
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
2.2
1) Al-Quran
Al-Qur,an sebagai kitab suci telah di pelihara dan di jaga kemurnianya
oleh Allah SWT dari segala sesuatu yang dapat merusak sepanjang masa
dari sejak diturunkannya sampai hari kiamat kelak.
2) Hadits
Selain Al-Quran, hadits merupakan sumber Pendidikan Islam karena
hadits merupakan perkataan attaupun perbuatan Nabi Muhammad SAW
yang memberikan gambaran tentang segala sesuatu hal, yang juga di
jadikan dasar dan pedoman dalam Islam dan sebagai umat Islam kita
harus mentaati apa yang telah di sunnahka an Rasulullah dalam
Haditsnya.
3) Undang-undang Dasar 1945, pasal 29 ayat 1 dan 2
Selain dari dua dasar yang paling utama tersebut, masih ada dasar yang
lain dalam Negara kita khususnya seperti yang termuat dalam Undangundang Dasar 1945, pasal 29 ayat 1 dan 2.
Ayat 1 berbunyi, Negara berdasarkan azas Ketuhanan Yang Maha
Esa.
Ayat
berbunyi,
Negara
menjamin
kemerdekaan
tiap-tiap
individu-individu
yang
baik,
bermoral,
berkualitas
sehingga
amat penting, sebab tujuan itulah yang menentukan sifat-sifat metode dan
kandungan pendidikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, tujuan pendidikan
dalam keluarga adalah terciptanya kesempurnaan dari masing-masing
anggota keluarga. Selain itu dapat saling berakhlak baik kepada Allah
SWT dengan cara menjalankan perintah dan menjauhi larangannya,
berbuat baik kepada sesama manusia, diri sendiri, maupun makhluknya.
2.3
1) Metode Keteladanan
Pendidikan dengan teladan berarti pendidikan dengan memberi
contoh, baik berupa tingkah laku, sifat, cara berpikir dan sebagainya.
Keteladanan merupakan metode yang paling baik dalam rangka proses
kehidupannya, mereka memerlukan keteladanan yang baik dan sholeh.
Teladan dari orang tua akan jauh lebih membekas dari pada semua kata
yang mereka ajarkan.
Dengan demikian keteladanan yang diberikan orang tua pada
anaknya akan sangat menentukan keberhasilan orang tua dalam
membimbing anak-anaknya. Metode ini yang paling efektif untuk
membimbing anaknya. Orang tua tidak hanya memberikan bimbingan
secara lisan melainkan juga langsung memberikan contoh kepada anakanaknya.
2) Metode Kisah
Dalam islam banyak kisah para Nabi yang dapat di petik pelajaran
moral yang di paparkan melalui metode cerita. Sebagai contoh : kisah
Nabi NUh, Nabi Ibrahim, Nabi Yunus, Nabi Musa dan lain-lain. Dari kisah
tersebut, orang tua menceritakan kepada anak-anaknya dengan metode
yang sangat berkesan dan dengan ungkapan dalam kehidupannya.
3) Metode Nasehat
Di antara metode pendidikan yang popular sejak dulu adalah
dengan
cara
nasehat,
sebab
manusia
itu
senang
dan
selalu
dalam
Dari uraian teori di atas dapat disimpulkan bahwa anak benarbenar membutuhkan perhatian dari keluarga, khususnya orang tua. Oleh
karena itu orang tua memang harus menjadi teladan yang utama bagi
anak-anaknya serta dapat memberikan nasehat-nasehat bila anaknya ada
masalah yang mungkin tidak dapat diselesaikan dengan sendiri oleh anak.
BAB III
PEMBAHASAN
Fitrah beragama (taqwa) merupakan potensi yang mempunyai
kecenderungan untuk berkembang. Namun, perkembangan itu tidak akan
mana kala tidak ada faktor luar (eksternal) yang memberikan pendidikan
yang memungkinkan fitrah itu berkembang dengan sebaik-baiknya. Faktor
10
eksternal itu tiada lain adalah lingkungan dimana individu itu hidup, yaitu
keluarga, sekolah dan masyarakat.
3.1 Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan potensi lingkungan pertama dan utama bagi
anak, oleh karena itu peranan keluarga (orang tua) dalam perkembangan
kesadaran beragama anak sangatlah dominan. QS. At-Tahrim (66) : 6,
menunjukkan bahwa orang tua mempunyai kewajiban untuk memberikan
pendidikan untuk memberikan pendidikan agama kepada anak dalam
uupaya menyelamatkan mereka dari siksa api neraka.
Pada kesempatan ini penulis mencoba membahas tentang
pendidikan agama di lingkungan keluarga dengan mengacu dan
berorientasi kepada firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Luqman
ayat 12 s/d 19. Nasihat Luqman kepada anak-anaknya:
Dan sesungguhnya telah Allah berikan hikmat kepada Luqman,
yaitu :bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur
(kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri;
dan barang siapa yang tidak bersyukur; maka sesungguhnya Allah Maha
Kaya lagi Maha Terpuji. (12). Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata
kepada anaknya. Di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku,
janganlah
kamu
mempersekutukan
Allah,
sesungguhnya
ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu atau di
langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya
(membalasinya).
Sesungguhnya
Allah
Maha
Halus
lagi
Maha
dan
bersabarlah
terhadap
apa
yang
menimpa
kamu.
Keluarga
1) Arti Pendidikan Agama di Lingkungan Keluarga
Pada
prinsipnya
pendidikan
agama
yang
dilaksanakan
di
lingkungan sekolah, masyarakat dan keluarga itu sama saja, hanya sistem
pendidikan dan pengajarannya yang berbeda, kalau dilingkungan sekolah
menggunakan sistem pendidikan persekolahan yang segalanya serba
formal.
12
dari
orang-orang
keluarga
untuk
dewasa
yang
membimbing
bertanggung
anak.
Bimbingan
jawab
yang
pelaksanaan
dak
keakraban.
c. Mengembangkan kepribadian.
d. Mengatur pembagian tugas, menambahkan kewajiban, hak dan
tanggung jawab.
e. Mengajarkan dan meneruskan adat istiadat, kebudayaan,
agama dan nilai moral kepada anak.
2) Adapun upaya-upaya yang dilakukan orang tua kepada anak,
diantaranya sebagai berikut :
a. Pada saat anak berusia tujuh hari, lakukanlah aqiqah sebagai
sunnah Rasulullah saw.
b. Orang tua hendaknya mendidik anak tentang ajaran agama
seperti rukun iman, rukun islam, cara-cara berwudhu, bacaan
dan gerakan shalat, doa-doa, baca tulis Al-Quran, menghafal
15
yang
keras),
karena
akan
mengakibatkan
tidak
permisif,
karena
akan
mengakibatkan
16
tua
bertanggungjawab
terhadap
adik-adiknya
yang
perempuan sampai ia menikah, begitu pula terhadap saudara lakilaki yang lainnya.
4. Keluarga gabungan yaitu keluarga yang terdiri dari orang-orang
yang berhak atas hasil milik keluarga, mereka antara lain saudara
laki-laki pada setiap generasi, dan sebagai tekanannya pada
saudara laki-laki, sebab menurut adat Hindu, anak laki-laki sejak
lahirnya mempunyai hak atas kekayaan keluarganya.
17
dengan
edukatif,
sosialisasi
dan
protektif.
Jika
fungsi
kalimat tauhid
pada
perbuatan buruk.
Membiasakan anak untuk berpakaian yang bersih dan rapih.
Menganjurkan anak untuk berolahraga.
Menanamkan sikap sederhana kepada anak.
Mengizinkan anak untuk bermain setelah belajar.
2) Pembinaan Intelektual
Pembinaan intelektual dalam keluarga memegang peranan penting
dalam upaya meningkatkan kualitas manusia, baik intelektual, spiritual
maupun sosial. Karena manusia yang berkualitas akan mendapatkan
derajat yang tinggi di sisi Allah SWT sebagaimana firmanNya dalam surah
Al-Mujadalah yang berbunyi :
Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan
orang-orang yang berilmu di antara kalian.
Nabi Muhammad juga mewajibkan kepadapengikutnya untuk selalu
mencari ilmu sampai kapanpun sebagaimanasabda beliau yang berbunyi:
19
20
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Pendidikan agama di lingkungan keluarga itu penting sekali artinya
dengan berorientasi kepada firman Allah SWT dalam surat Al Luqman ayat
12 s/d 19, sebab pendidikan di lingkungan keluarga itu adalah pendidikan
pertama dan yang utama, bisa memberi warna dan corak kepribadian
anak seandainya orang tua tidak menyempatkan diri untuk mendidik anakanaknya di keluarga sehingga terabai begitu saja karena kesibukan orang
tua. Maka hal ini akan membawa pengaruh yang tidak baik terhadap
perkembangan dan pendidikan anak
4.2
Saran
Pendidikan agama seharusnya diberikan dan diajarkan sejak anak
usia dini, agar ketika dewasa nanti dia sudah terbiasa melakukan apa
yang telah diajarkan orang tua kepadanya. Sehingga pembentukan
karakter, kepribadian dan akhlak akan mendarah daging. Oleh karena itu
peran orang tua, pendidik, tokoh agama sangat dominan dalam
21
memberikan
pendidikan
agama
pada
kehidupan
keluarga
dan
bermasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Bakar Atjeh, Abu. 1968. Mutiara Akhlak 1, Bulan Bintang, Jakarta.
Amin, Ahmad,. 1968. Ilmu Akhlak, Bulan Bintang, Jakarta.
Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si.; Heri Gunawan, S.Pd.I., M.Ag.; Dra. Yuyun
Yulianingsih, M.Pd. 2013. Pendidikan Agama Islam dalam
Keluarga. Pustaka Bani Qurais. Bandung.
Dr. H. Syamsu Yusuf LN, M.Pd.. Psikologi Belajar Agama. Pustaka Bani
Qurais. Bandung. 2003.
http://defanani.blogspot.com/2012/10/fungsi-agama-dalam-kehidupanmasyarakat.html.
http://jaririndu.blogspot.com/2012/05/peranan-penting-pendidikan-agamaislam.
22