Anda di halaman 1dari 12

KEAMANAN BASIS DATA

SISTEM INFORMASI
PEMASARAN
Dosen Hendri Fonda M.Kom

Disusun oleh :
Kelompok I
Herlin Fronicha ( 15071014)
Nurhalimah tusyadiah ( 15071019 )
M. Welfahri (15071020)
Fitra Febrianto (15071028)

PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER
HANGTUAH PEKANBARU
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas ke hadirat Allah Subhanahu wataala, karena berkat rahmatNya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem Informasi Pemasaran. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Pekanbaru, Maret 2016

Penyusun

Daftar isi
KATA PENGANTAR................................................................................................. 2
BAB 1.................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN................................................................................................... 3
Latar Belakang...................................................................................................... 3
Tujuan Umum...................................................................................................... 5
BAB II..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN........................................................................................................ 5
1.1 PENGAMANAN SISTEM BASIS DATA.......................................................5
1.1.1 KEAMANAN SISTEM DATABASE.......................................................5
2.1 PENCURIAN DAN PENGGELAPAN.
Pencurian dan penipuan database tidak
hanya mempengaruhi lingkungan database tetapi juga seluruh perusahaan/organisasi. Keadaan
ini dilakukan oleh orang, dimana seseorang ingin melakukan pencurian data atau manipulasi
data, seperti saldo rekening,transaksi,transfer dan lain-lain. Untuk itu fokus harus dilakukan pada
kekuatan system agar menghindari akses oleh orang yang tidak memiliki kewenangan............7
3.1 KEHILANGAN KEPERCAYAAN DI PEMASARAN....................................8
4.1 KEHILANGAN PRIVACY DI PEMASARAN......................................................9
5.1

KEHILANGAN KEINTEGRITASAN PEMASARAN....................................10

6.1

KEHILANGAN KETERSEDIAAN PEMASARAN........................................10

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 11


Kesimpulan....................................................................................................... 11
Saran................................................................................................................ 12

BAB 1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sistem Informasi Pemasaran merupakan kumpulan dari subsub yang saling
berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah data yang
berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi sistem informasi pemasaran yang diperlukan
oleh manajemen untuk mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan fungsinya.
Dalam Sistem Informasi Pemasaran ini terdiri atas orang, peralatan, prosedur yang
ditunjukkan untuk mengumpulkan, menganalisa dan membagibagi apaapa yang
dibutuhkan secara tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk pengambilan
dengan keputusan bagi manajemen pemasaran

( Philip Kotler )

Sistem Informasi Pemasaran merupakan suatu rancangan yang menekankan pada tiga
hal pokok berikut:
Pertama, sistem informasi pemasaran haruslah dilihat sebagai suatu sistem yang luas
dan bersifat fleksibel karena kegiatan-kegiatan pemasaran dari suatu perusahaan saling
berhubungan satu sama lain dan harus sesuai dengan perubahan lingkungan yang ada.
Hasil-hasil penjualan, sebagai contoh, dipengaruhi oleh ketersediaan produk, kepuasan
pelanggan, periklanan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, suatu rancangan sistem informasi
pemasaran yang baik bukan hanya suatu sistem pentunjuk penjualan atau suatu laporan
triwulan dari peningkatan produk; sistem tersebut seharusnya memungkinkan para pemimpin
pasar untuk mengambil berbagai informasi seperti yang dibutuhkan dalam masalah-masalah
pemasaran yang mereka hadapi.
Kedua, sistem tersebut haruslah berbentuk formal dan berkelanjutan. Dengan kata lain,
sistem tersebut harus dirancang dengan teliti sesuai dengan tujuan organisasi tertentu yang
ada sehingga sistem tersebut akan memenuhi kebutuhan para pemimpin pemasaran untuk
periode yang lebih panjang. Sistem informasi pemasaran bukan hanya suatu yang
dikhususkan, pengembangan sistem jangka pendek oleh seorang pemimpin individu untuk
menyelesaikan suatu masalah tertentu. Namun sistem-sistem tersebut dengan sengaja
dikembangkan untuk mendukung kelanjutan pembuatan keputusan manajemen pemasaran.
Untuk mencapai hal ini tujuan organisasi tertentu untuk sistem tersebut harus ditentukan
dengan pengetahuan atas pekerjaan para pemimpin pemasaran, dan perkembangan dari
sistem tersebut harus mempunyai komitmen dan dukungan luas dari organisasi.

Ketiga, suatu sistem informasi pemasaran harus memberikan suatu susunan aliran
informasi yang relevan untuk memandu pembuatan keputusan pemasaran. Informasi tersebut
harus relevan dengan pembuatan keputusan pemasaran. Hal ini berarti sistem tersebut harus
dirancang bukan untuk memberikan semua kemungkinan data ataupun untuk memberikan
data saja. Sebaliknya, sistem tersebut harus dirancang untuk memberikan berbagai bentuk
data yang akan memandu pembuatan keputusan perusahaan dan memberikan alat-alat yang
dibutuhkan untuk merubah data tersebut ke dalam informasi yang akan membantu para
pemimpin dalam membuat keputusan-keputusan manajemen pemasaran yang bijaksana dan
terperinci. Untuk mencapai hal ini, sistem tersebut harus dirancang untuk melengkapi proses
pembuatan keputusan dari organisasi sementara itu juga memenuhi kebutuhan dan harapan
dari pemakai sistem tersebut.
Tujuan Umum
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi pemasaran?
2. Bagaimanakah proses sistem riset pemasaran ?
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, artikel ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1.
2.
3.
4.
5.

Apa saja ancaman dalam sistem informasi di pemasaran?


Bagaimana menangani kehilangan kepercayaan di pemasaran ?
Bagaimana menangani kehilangan privacy di pemasaran ?
Bagaimana menangani kehilangan keintegritasan di pemasaran ?
Bagaimana menangani kehilangan ketersediaan di pemasaran ?

BAB II
PEMBAHASAN
1.1 PENGAMANAN SISTEM BASIS DATA
1.1.1 KEAMANAN SISTEM DATABASE
Keamanan database adalah suatu cara untuk melindungi database dari ancaman,
baikdalam bentuk kesengajaan atau pun bukan. Ancaman adalah segala situasi atau kejadian
baik secara sengaja maupun tidak yang bersifat merugikan dan mempengaruhi system serta
secara konsekuensi terhadap perusahaan/organisasi yang memiliki system
database.Keamanan database tidak hanya berkenaan dengan data yang ada pada database
saja, tetapi juga meliputi bagian lain dari system database, yang tentunya dapat
mempengaruhi database tersebut. Hal ini berarti keamanan database mencakup perangkat
keras, perangkat lunak, orang dan data.
Agar memiliki suatu keamanan yang efektif dibutuhkan kontrol yang tepat. Seseorang yang
mempunyai hak untuk mengontrol dan mengatur database biasanya disebut Administrator
database. Seorang administratorlah yang memegang peranan penting pada suatu system
database, oleh karena itu administrator harus mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang
cukup agar dapat mengatur suatu system database Keamanan merupakan suatu proteksi
pengrusakan data dan pemakaian data oleh pemakai yang tidak punya kewenangan.terhadap
Keamanan database dapat dikelompokan sebagai berikut :
1.2 Kerentanan dan Penyalahgunaan sistem pemasaran
Ketika sejumlah data penting dalam bentuk elektronik, maka data tersebut rentan
terhadap berbagai jenis ancaman, daripada data yang tersimpan secara manual. Ancamanancaman tersebut bisa saja berasal dari faktor teknis, organisasi, dan lingkungan yang
diperparah oleh akibat keputusan manajemen yang buruk. Bagi perusahaan atau individu di
dalam menyimpan data-data penting yang menyangkut privasi atau kerahasiaan perusahaan,
apalagi perusahaan yang menggunakan web, sangat rentan terhadap penyalahgunaan, karena
pada dasarnya web mempunyai akses yang sangat luas dan dapat diakses oleh semua orang,
membuat sistem perusahaan dengan mudah mendapat serangan yang pada umumnya berasal
dari pihak luar, seperti hacker.

1.3 Ancaman Sistem Informasi pemasaran


Ancaman aktif mencakup kecurangan dan kejahatan terhadap komputer Ancaman
pasif mencakup kegagalan sistem, kesalahan manusia, dan bencana alam
Tipe tipe ancaman terhadap keamanan sistem dapat dimodelkan dengan memandang
fungsi sistem komputer sebagai penyedia informasi.
Berdasarkan fungsi ini, ancaman terhadap sistem komputer dapat dikategorikan menjadi
empat ancaman, yaitu :
1. Interupsi (interuption)
Sumber daya sistem komputer dihancurkan atau menjadi tak tersedia atau tak berguna.
Interupsi merupakan ancaman terhadap ketersediaan.
Contoh : penghancuran bagian perangkat keras, seperti harddisk, pemotongan kabel
komunikasi.
2. Intersepsi (interception)
Pihak tak diotorisasi dapat mengakses sumber daya. Interupsi merupakan ancaman terhadap
kerahasiaan. Pihak tak diotorisasi dapat berupa orang atau program komputer.
Contoh : penyadapan untuk mengambil data rahasia, mengetahui file tanpa diotorisasi.
3. Modifikasi (modification)
Pihak tak diotorisasi tidak hanya mengakses tapi juga merusak sumber daya. Modifikasi
merupakan ancaman terhadap integritas.
Contoh : mengubah nilai-nilai file data, mengubah program sehingga bertindak secara
berbeda, memodifikasi pesan-pesan yang ditransmisikan pada jaringan.

2.1 PENCURIAN DAN PENGGELAPAN.


Pencurian dan penipuan database tidak hanya mempengaruhi lingkungan database
tetapi juga seluruh perusahaan/organisasi. Keadaan ini dilakukan oleh orang, dimana
seseorang ingin melakukan pencurian data atau manipulasi data, seperti saldo
rekening,transaksi,transfer dan lain-lain. Untuk itu fokus harus dilakukan pada kekuatan
system agar menghindari akses oleh orang yang tidak memiliki kewenangan.
Hilangnya kerahasiaan dan privasi
Suatu data dapat memiliki nilai kerahasiaan, karena data tersebut merupakan
sumber daya yang strategis pada perusahaan, maka pada kasus ini data tersebut
harus diamankan dengan memberikan hak akses pada orang tertentu saja.
Hilangnya integritas
Integritas ini berkaitan dengan akurasi dan kebenaran data dalam database, seperti
data korup.Hal ini akan secara serius mempengaruhi perusahaan/organisasi.
Hilangnya ketersediaan
Hilangnya ketersediaan berarti data, system, keduanya tidak dapat diakses,servis
mati, yang tentunya secara serius sangat mempengaruhi perusahaan/organisasi.

3.1 KEHILANGAN KEPERCAYAAN DI PEMASARAN


Berdasarkan pengelompokan tersebut, tentunya banyak aspek yang harus
kitaperhatikan demi terciptanya keamanan database. Bisa saja seseorang mencuri computer
kita yang berisi data penting, mungkin juga karyawan yang diberi hak untuk mengakses data
melakukan kejahatan dengan menjual informasi tersebut pada pihak lain demi kepentingan
pribadi. Hal-hal tersebut memang termasuk kendala keamanan database yang harus mendapat
perhatian, tetapi seorang administrator tidak dapat mengawasi kelemahan tersebut. Seorang
administrator hanya fokus pada sistem database itu sendiri, dan hal inilah yang akan kita
bicarakan. Tentunya perkembangan teknologi mengharuskan suatu perusahaan untuk
mengimplementasikan system database yang bukan hanya aman tetapi juga mudah diakses
dan handal, menyala 724 jam, 7 hari 1 minggu tanpaoff.
Penyebaran informasi secara global sangat menguntungkan semua pihak. Dengan adanya
internet, komunikasi antar cabang, perusahaan, konsumen dan sebagainya semakin mudah.

Pemberian informasi mengenai perusahaan kepada masyarakat melalui internet merupakan


salah satu strategi komunikasi, marketing, public relation perusahaan tersebut,adanya
transaksi on line yang meningkatkan gaya hidup masyarakat dan lainlain. Semua itu tidak
terlepas dari suatu perkembangan system database dan tentunya membuat keamanan menjadi
rentan. Sangatlah mudah dalam suatu lingkungan database diciptakan suasana yang efektif
menakutkan, tanpa kepastian dan keraguan. Sebagai seorang administrator sangat perlu
memperhatikan kondisi tersebut. Tentukan resiko yang sebenarnya dan selidiki apa yang
dapat dilakukan terhadap kondisi itu. Sebenarnya kebanyakan database terkonfigurasi dalam
keadaan yang mudah ditembus, akan tetapi hal ini bukan berarti database tidak dapat dibuat
aman sebagaimana mestinya.
4.1 KEHILANGAN PRIVACY DI PEMASARAN
PRIVASI menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari
pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi izin untuk melakukannya.
Kasus:
Junk mail
Manajer pemasaran mengamati e-mail bawahannya
Penjualan data akademis.
AKURASI
terhadap informasi merupakan faktor yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem informasi.
Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang menggangu, merugikan, dan bahkan
membahayakan.
Kasus:
Terhapusnya nomor keamanan sosial yang dialami oleh Edna Rismeller (Alter, 2002, hal. 292)
Kasus kesalahan pendeteksi misil Amerika Serikat.
PROPERTI
Perlindungan terhadap hak PROPERTI yang sedang digalakkan saat ini yaitu yang dikenal dengan
sebutan HAKI (hak atas kekayaan intelektual).
HAKI biasa diatur melalui hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hukum yang melarang penduplikasian kekayaan
intelektual tanpa seizin pemegangnya. Hak seperti ini mudah untuk didapatkan dan diberikan kepada
pemegangnya selama masa hidup penciptanya plus 70 tahun.
Paten merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling sulit didapatkan
karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan inovatif dan sangat berguna. Hukum paten
memberikan perlindungan selama 20 tahun.
Hukum rahasia perdagangan melindungi kekayaan intelektual melalui lisensi atau kontrak.

Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang menandatangani kontrak menyetujui untuk tidak
menyalin perangkat lunak tersebut untuk diserahkan pada orang lain atau dijual.
AKSES
Fokus dari masalah AKSES adalah pada penyediaan akses untuk semua kalangan. Teknologi
informasi diharapkan malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan terhadap
informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung pengaksesan untuk semua
pihak

5.1 KEHILANGAN KEINTEGRITASAN PEMASARAN


Jika didefinisakan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran
adalah kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan
mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan
yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan
harga barang jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu
digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk
memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini
merupakan gabungan dari keputusan yg berkaitan dengan:
Produk
Tempat
Promosi
Harga produk
6.1 KEHILANGAN KETERSEDIAAN PEMASARAN
Teknologi tidak lagi merupakan pemikiran terakhir dalam membentuk strategi bisnis, tetapi
merupakan penyebab dan penggerak yang sebenarnya. Peran utama aplikasi sistem informasi dalam
bisnis adalah untuk memberikan dukungan yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat
memperoleh keunggulan kompetitif diluar perusahaan dengan menggunakan sumberdaya-sumberdaya
yang terdapat didalam perusahaan itu sendiri. Perusahaan dapat bertahan hidup dan berhasil dalam
jangka panjang hanya jika perusahaan tersebut berhasil mengembangkan strategi tekanan kompetitif
yang membentuk struktur persaingan dalam industrinya. Sumberdaya-sumberdaya yang terdapat
diluar perusahaan yang diantaranya, sumber daya data calon pelanggan dan pelanggan, sumber daya
data pemasok, sumber daya informasi, sumber daya data pesaing atau kompetitor, dan atau sumber
daya lainnya yang terkait hubungannya dengan keunggulan perusahaan yang berada diluar perusahaan
(outsource).

Outsourcing dapat berupa meminta pihak ketiga untuk melaksanakan proses pengembangan sistem
informasi termasuk pelaksana sistem informasi. Pihak perusahaan menyerahkan tugas pengembangan
dan pelaksanaan serta maintenance sistem kepada pihak ketiga. Menurut OBrien dan Marakas
(2006), beberapa pertimbangan perusahaan untuk memilih strategi outsourcing sebagai alternatif
dalam mengembangkan Sistem Informasi Sumberdaya Informasi diantaranya:
1. Biaya pengembangan sistem sangat tinggi.
2. Resiko tidak kembalinya investasi yang dilkukan sangat tinggi.
3. Ketidakpastian untuk mendapatkan sistem yang tepat sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan.
4. Faktor waktu/kecepatan.
5. Proses pembelajaran pelaksana sistem informasi membutuhkan jangka waktu yang cukup
lama.
6. Tidak adanya jaminan loyalitas pekerja setelah bekerja cukup lama dan terampil.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem Informasi Pemasaran mencakup subsistem-subsistem input
yang mengumpulkan data bagi database. Dua dari sistem ini menyediakan
informasi mengenai elemen-elemen lingkungan yang terlibat dalam
strategi kualitas.
Subsistem penelitian pemasaran (Marketing Research Subsystem)
Subsistem ini mengumpulkan informasi mengenai keinginan dan
kebutuhan pelanggan melalui teknik-teknik seperti wawancara langsung,
survei melalui telpon, dan observasi. Dengan melaksanakan penelitian
pemasaran, perusahaan mengidentifikasi produk dan jasa yang
dibutuhkan dan tingkat kualitasnya.
Subsistem inteligen pemasaran (Marketing intellegence subsystem)
Subsistem ini mengumpulkan informasi mengenai para pesaing
perusahaan. Sebagian besar informasi ini dapat diperoleh dengan
berlangganan database komersial.
SIP adalah komponen kunci dari manajemen kualitas. SIP memungkinkan
perusahaan bukan hanya menentukan produk dan jasa yang ditawarkan,
tetapi juga menetapkan kualitas pada tingkat yang tepat.

Saran
Bagi perusahaan yang telah memenuhi standar kelayakan untuk usaha, setidaknya
dapat memberikan asumsi yang berbeda bagi pihak-pihak intern maupun ekstern dalam
mengelola dan menyajikan informasi pemasaran yang akurat dan mampu dipertanggung
jawabkan.

Anda mungkin juga menyukai