PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Hiperglikemia adalah suatu kondisi dimana kadar glukosa
dalam plasma darah melebihi batas normal. Hiperglikemia kronis
dapat menimbulkan kerusakan, gangguan fungsi pada beberapa
organ tubuh, khususnya mata, saraf, ginjal, dan komplikasi lain
akibat gangguan mikro dan makrovaskular.
Menurut studi populasi World Health Organization (WHO)
pada tahun 2005, menyatakan bahwa jumlah pengidap DM tipe 2
semakin meningkat di seluruh dunia dari tahun ke tahun.
Penderita DM di Indonesia berada pada peringkat empat dunia
setelah India (31,77 juta), Cina (20,8 juta), dan Amerika Serikat
(17,7 juta). Di Indonesia, penderita DM terhitung sekitar 8,6 juta
orang
dan
jumlahnya
akan
terus
meningkat,
diperkirakan
jumlahnya mencapai 21,2 juta orang pada tahun 2030 (Wild dkk.,
2004).
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007,
diperoleh bahwa proporsi penyebab kematian akibat diabetes
melitus pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan
menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7% dan di daerah pedesaan
menduduki
ranking
ke-6
yaitu
5,8%.
Temuan
tersebut
kesehatan
masyarakat
yang
sangat
serius
dan
glucose
transporter
(GLUT)
dan
berdampak
pada
dibuktikan
bahwa
penderita
diabetes
mellitus
ini
pengobatan
yang
telah
dilakukan
untuk
mahal
sehingga
banyak
penderita
yang
berusaha
antioksidan
dan
pewarna
alami,
maka
dilakukan
ekstraksi polifenol pada biji kakao basah. Kondisi yang baik untuk
ekstraksi polifenol pada biji kakao basah belum diketahui
sehingga perlu dilakukan penelitian.
penelitian
ini
adalah
apakah
terdapat
pengaruh
3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan
karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak
biji kakao terhadap kadar glukosa darah pada tikus wistar jantan yang
diinduksi aloksan.
4 Manfaat
1
Manfaat
teoritis
penelitian
ini
diharapkan
dapat
memperkaya