Disusun Oleh :
Rocky Cuk Noris
Tati Pratiwi
Tiara
0609
W.Rudiny
0609
Yonki Alexander V
Zulkifli Septiansyah
Zuraida Dwi G
4041 1348
4041 1349
0609 4041 1350
0609 4041 1351
0609 4041 1352
ANALISIS ULTIMAT
A. TUJUAN PERCOBAAN
Menjelaskan penertian dan peraan kadar bahan yang terkandung dalam
batu bara ( zat terbang, kadar abu, fixed carbon, moisture).
- Menggunakan alay degan baik dan benar.
B.
-
C. DASAR TEORI
Batubara merupakan mineral bahan bakar yang terbentuk sebagai suatu
cebakan sedimeter yang berasal dari penimbunan dan pengendapan hancuran
bahan berselulosa yang berasal dari tumbuhan. Bahan ini terpadatkan dan
berubah karena adanya proses tekanan dan panas. Bentuk awal dari hasil
penimbunan dan pemadatan ini adalah berupa gambut yang sudah mengalami
tekanan dan pemanasan akan berubah berturut-turut menjadi lignit, subbituminus, bituminous,dan antrasit tergantung dari besarnya tekanan dan
pemanasan yang dialaminya.
Analisis dan pengujian batubara
Kualitas batubara Indonesia umumnya berupa batubara peringkat rendah
sampai lignit dan sub-bituminus. Berdasarkan ASTM (American Society for
and Testing Materials) parameter analisis meliputi
1. Analisis proksimat
Kualitas batubara dapat dinyatakan dengan parameter yang
ditunjukkan pada saat member perlakuan panas terhadap batubara, cara
ini biasa disebut analisis proksimat parameter yang diukur adalah
kandungan air(moisture)/lengas tertambat(inherent moisture) zat
terbang dan karbon tetap.
2. Analisis ultimat
Dilakukan untuk mengetahui komposisi unsure-unsur kimia yang
menyusun batubara,yaitu kadar karbon,hydrogen,sulfur,nitrogen dan
oksigen.
3. Pengujian fisika
Parameter meliputi berat jenis,nilai muai bebas,titik leleh abu dan nilai
ketegeruan.
4. Analisa lainnya
Pengujiannya adalah pengujian nilai kalor.
Kadar Air/Lengas/Moisture
Bentuk air dalam batubara dapat dibedakan menjadi
1. Lengas permukaan (free moisture)
Adalah lengas yang berada pada permukaan partikel batubara akibat
pengaruh dari luar seperti cuaca/iklim,penyemprotan pada saat
penambangan atau transportasi.
2. Lengas tertambat (inherent moisture)
Adalah lengas yang terikat secara kimiawi dan fisika di dalam batubara
pada saat pembentukan batubara. Lengas ini banyak pengaruhnya pada
penangan, pengerusan dan pembakaran batubara.
3. Lengas total ( Total Moisture)
Adalah banyaknya air yang terkandung dalam batubara dengan kondisi
diterima,baik yang terikat secara kimiawi maupun akibat pengaruh
kondisi luar seperti iklim, ukuran butir, maupun proses penambangan.
D. Cara kerja
A. Penentuan kadar air tertambat, zat terbang dan abu
1. Meletakkan crucible kosong pada carousel dengan posisi seimbang,
crucible blanko diletakkan pada posisi nol
2. MEnimbang berat crucible kosong sampai konstan
3. Menimbang 1 gr batubara untuk setiap crucible
4. Memanaskan crucible tanpa tutup pada suhu 107 c
5. Setelah analisa air, Meletakkan tutup pada crucible, alat akan
menimbang ulang crucible sebelum memulai analisa zat terbang, suhu
akan naik mencapai 950 C dalam waktukurang lebih 30 menit. Alat
akan menjaga suhu ini selama 7 menit.
6. Setelah analisa zat terbang selesai, alat akan mendinginkan suhu
sampai 600 C, tutup crucible di angkat.
7. Alat akan memulai analisa kadar abu, suhu akan naik mencapai 750 C
dala 1 jam.
8. Hasil analisa kadar air tertambat, zat terbang dan abu akan tampil di
layar monitor, kadar karbon tertambat akan di kalkulasi oleh program
berdasarkan hasil analisa tersebut.
REKAMAN DATA
Tulis rekaman data hasil analisa pada formulir lembar kerja
1. Menyalakan instrument
GAMBAR ALAT
Cawan porselin
TGA-701