Anda di halaman 1dari 2

Nama : Randilufti Santoso

NRP : 161 0221 025


Stase : Obgyn

Kasus Etik Kedokteran


Usai Persalinan Organ Wanita Robek
Indosiar.com, Jember Kasus dugaan malpraktek kembali terjadi. Di Jember Jawa
Timur, seorang ibu muda mengalami luka robek di bagian anusnya, hingga tidak bisa buang
air. Diduga korban yang kini harus buang air besar melalui organ kewanitannya, disebabkan
kelalaian dokter yang masih magang di puskesmas setempat menangani persalinannya. Kini
kasus dugaan malpraktek ini ditangani Dinas Kesehatan Kota Jember.
Kasus dugaan malpraktek ini dialami Ika Agustinawati, warga Desa Semboro Kidul,
Kecamatan Semboro, Jember.
Ibu muda berusia 22 tahun ini, menjadi korban dugaan malpraktek, usai menjalani
proses persalinan anak pertamanya, Irza Praditya Akbar, yang kini berusia 1 bulan.
Diduga karena kecerobohan dokter yang masih magang saat menolong persalinannya di
Puskesmas Tanggul, Ika mengalami luka robek di bagian organ vital hingga ke bagian anus.
Akibatnya, selain terus-terusan mengalami kesakitan, sejak sebulan lalu korban terpaksa
buang kotoran melalui alat kelaminnya.
Saat menjalani proses persalinan 3 Februari lalu, korban dibantu oleh dokter magang.
Namun, seorang dokter magang diduga melakukan kesalahan saat menggunting dinding
kemaluan korban.
Terkait kasus ini pihak Puskesmas Tanggul saat ini belum memberikan keterangan
resmi. Namun, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jember tengah menangani kasus ini.

Jika terbukti terjadi malpraktek, Dinas Kesehatan berjanji akan menjatuhkan sanksi
terhadap petugas persalinan tersebut, sesuai ketentuan yang berlaku. (Tomy Iskandar/Sup)

Penilaian kaidah etik kedokteran


Berdasarkan kasus, dokter melanggar kaidah etik tentang non-malificence. Hal tersebut,
dikarenakan;
1. Dokter membahayakan pasien karena kelalaian,
2. Memandang pasien sebagai objek, dan
3. Lebih banyak memberikan kerugian dibandingkan manfaat kepada pasien.

Anda mungkin juga menyukai