Anda di halaman 1dari 6

8

BAB III
LAPORAN KASUS
3.1

Identitas Pasien
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Bangsa
Pekerjaan
Alamat
Pendidikan
Agama

3.2

Anamnesis

3.2.1

Keluhan Utama

: Ny. R
: 58 Tahun
: Perempuan
: Indonesia
: Ibu Rumah Tangga
: Jl. Panca Usaha Lorong Halim RT 49
: SMA
: Islam

Timbul bintil-bintil kemerahan pada sekitar kelamin dan kedua lipat paha
sejak 3 minggu yang lalu.
3.2.2

Keluhan Tambahan
Bintil-bintil terasa sangat gatal dan pedih.

3.2.3

Riwayat Perjalanan Penyakit


Kurang lebih 3 minggu yang lalu, pasien mengeluh timbul bintilbintil kemerahan di sekitar kelamin dan kedua lipat paha yang berjumlah 7
buah yaitu 2 buah di sekitar kelamin dan masing-masing 3 buah di kedua
lipat paha dengan ukuran sebesar jarum pentul. Awalnya timbul bintil yang
tidak merah kemudian bintil tampak kemerahan yang semakin lama
semakin membesar dalam satu hari. 1 hari kemudian, mulai timbul bercak
kemerahan ukuran kira-kira dua ruas jari telunjuk yang disertai rasa gatal
yang dirasakan lebih hebat saat berkeringat. Apabila terasa gatal, maka
pasien menggaruk bercak kemerahan tesebut hingga terasa pedih. 2 hari
kemudian, bercak kemerahan semakin melebar dengan tepi yang lebih
merah dan terlihat saling sambung menyambung, tidak basah. Pasien juga

merasa sangat gatal, pedih dan bersisik halus. Karena pasien merasa sangat
gatal dan pedih di sekitar kelamin dan kedua lipat paha sehingga keluhan
ini dibawa ke puskesmas. Tetapi pasien langsung di rujuk ke RSUD
Palembang BARI tanpa diberikan tatalaksana awal.
Pasien berobat ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Palembang
BARI. Pasien diberi obat salep dan dua macam obat minum. Pasien tidak
mengetahui nama obat tersebut. Obat salep dibungkus dengan pot kecil
transparan, obat berwarna putih, di oleskan pada tempat yang gatal
sebanyak 3 kali (pagi, siang dan malam). Dua macam obat minum yaitu
tablet kecil, kedua obat berwarna putih dan diminum sehari sekali.
Keluhan gatal dan pedih dirasakan berkurang namun bercak merah dan
sisik halus masih ada.
Saat ini, pasien datang untuk kontrol ulang ke Poliklinik Kulit dan
Kelamin RSUD Palembang BARI. Saat kontrol ulang, pasien mengaku
gatal dan pedih tidak dirasakan lagi. Bercak pada sekitar kelamin dan
kedua lipat paha sudah tidak terlalu kemerahan lagi, tampak luas bercak
sudah berkurang dan kering.
Pasien melakukan aktivitasnya sehari-hari di rumah dan sering
berkeringat. Pasien mengaku mandi dua kali sehari, air yang digunakan
ialah air pam dan mengganti pakaian dalam dua kali sehari tetapi pakaian
dalam tidak pernah diganti setelah buang air kecil.
3.2.4

Riwayat Penyakit Dahulu


1. Riwayat pernah menderita penyakit kulit yang sama disangkal.
2. Riwayat kencing manis ada tidak terkontrol.
3. Riwayat pemakaian obat-obatan dalam jangka waktu lama tidak ada

3.2.5

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai keluhan yang sama

3.3

Pemeriksaan Fisik

3.3.1

Status Generalis
Keadaan Umum

10

Keadaan Umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
Suhu
Pernapasan

: Baik
: Compos Mentis
: 120/90 mmHg
: 78 x/menit, regular.
: 36,5 C
: 20 x/menit

Keadaan Spesifik
Kepala

: Tidak ada kelainan

Leher

: Tidak ada kelainan

Thoraks

: Tidak ada kelainan

Abdomen

: Tidak ada kelainan

Genitalia

: Lihat status dermatologikus.

Ekstremitas

: Lihat status dermatologikus.

3.3.2. Status Dermatologikus

11

Gambar 3. Regio Inguinalis Dextra et Sinistra


Regio inguinalis dextra et sinistra terdapat patch eritematosa, multiple,
polisiklik, ukuran 10 cm - 15 cm x 3 cm - 4 cm, diskret disertai skuama
halus berwarna putih.

Gambar 4. Regio Labia Mayora


Regio labia mayora terdapat patch eritematosa, soliter, ukuran 0,5 cm x 5,5
cm, diskret.
3.3

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang dianjurkan adalah pulasan KOH 10-20% dan Wood
light (tidak dilakukan pemeriksaan penunjang pada pasien ini)

3.5

Diagnosa Banding
1. Tinea Kruris
2. Kandidiasis Intertriginosa
3. Eritrasma

3.6

Diagnosis Kerja
Tinea Kruris

3.7

Penatalaksanaan
Non-medikamentosa

12

a. Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit tinea kruris dan cara


pengobatan yaitu daerah yang terinfeksi dibersihkan dengan air dan
sabun kemudian dikeringkan, kemudian baru dioleskan salep tipistipis di atas lesi dan meluas hingga 1 inci di luar batas lesi.
Pengobatan perlu 3-4 minggu untuk mencegah kekambuhan oleh
karena obat antijamur umumnya bersifat fungistatik serta obat oral
diminum 1 kali.
b. Menjelaskan kepada pasien untuk kontrol secara teratur penyakit DM
karena DM merupakan faktor predisposisi untuk cenderung lebih
mudah terinfeksi jamur termasuk dermatofitosis
c. Memberitahukan kepada pasien daerah lesi (sela paha dan sekitar
kelamin) dijaga agar tetap bersih, kering dan sejuk yaitu menggunakan
pakaian longgar.
d. Memberitahukan kepada pasien jangan menggaruk area lesi karena
dapat menimbulkan luka dan infeksi.

Medikamentosa
a Topikal
Antijamur Golongan Imidazol :
Ketokonazol krim 2% 4,2 gram, dioleskan 1 kali perhari selama 2
minggu
b Sistemik
Antihistamin : Cetirizine 1x10 mg selama 2 minggu
3.8

Prognosis
Quo ad vitam

: bonam

Quo ad functionam

: bonam

Quo ad sanationam

: bonam

Quo ad cosmetica

: bonam

13

Anda mungkin juga menyukai