Anda di halaman 1dari 4

DEMOKRASI adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak

setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka (notes:
mendahului Allah dlm perkara ghaib yg pada hakikatnya belum diketahui padahal walaupun
nyoblos belum tentu nasibnya berubah jadi lebih baik). Demokrasi mengizinkan warga
negara berpartisipasibaik secara langsung atau melalui perwakilandalam perumusan,
pengembangan, dan pembuatan hukum (notes: prostitusi dan judi juga boleh asal
menghasilkan devisa dan dilakukan di tempat tertentu bodo amat walaupun Allah
mengharamkannya). Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang
memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara yang berlandaskan
azas Hak Azasi Manusia.
DEMOKRASI berasal dari bahasa Yunani (dmokrata) kekuasaan rakyat,
yang terbentuk dari (dmos) rakyat dan (kratos) kekuatan atau
kekuasaan pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem politik negara-kota Yunani, salah
satunya Athena; kata ini merupakan antonim dari (aristocratie) kekuasaan
elit. Secara teoretis, kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun kenyataannya sudah
tidak jelas lagi.
Sejarah Demokrasi
Pada awalnya banyak orang menganggap demokrasi lahir di masa Yunani kuno(500 SM). Hal
ini terkait dengan lahirnya istilah demokrasi dari kata demos dan kratos. Sedangkan menurut
Yves Schemeil, nilai demokrasi sudah ada sejak masa Mesir dan Mesopotamia kuno. Mereka
telah membentuk banyak dewan dan majelis yang jauh lebih demokratis dibading polis
pada masa Yunani.
Yunani kuno pada tahun 507-338 sM merupakan sebuah negara dengan ratusan kota merdeka
yang dikelilingi oleh daerah pedalaman. Di antara ratusan kota tersebut, yang terkenal adalah
athena dan sparta. The peloponesian war karya thucydes mencatat terjadinya peperangan
antara athena dengan paham demokratisnya, melawan sparta dengan oligarkhinya.
Pertarungan ini melambangkan transformasi politik dari aristokrasi ke demokrasi. Demokrasi
Yunani kuno harus lenyap ketika Yunani ditaklukan oleh Raja Philipus dari Macedonia tahun
338 sM dalam pertempuran di Chaeronea.
Setelah demokrasi Yunani kuno hancur, muncul demokrasi Romawi kuno yang berhasil
memadukan antara elemen monarki, oligarkhi, dan demokrasi menjadi sebuah sistem yang
disebut republik. Sistem republik memiliki tiga institusi yaitu the consuls(wadah kaum
monarkhi), Senat(wadah kaum aristokrat) dan Majelis Plebs(wadah kaum kebanyakan).
Konsep pemisahan tersebut nantinya akan menjadi cikal bakal berdirinya lembaga eksekuti,
legislatif, dan yudikatif.
Kemunduran sistem republik ini terjadi ketika wilayah kekuasaan Romawi meluas.
Terbatasnya sarana transportasi membuat rakyat yang bertempat tinggal jauh dari pusat,
kesulitan menghadiri forum-forum pengambilan keputusan politik. Saat Julius Cesar naik
tahta, demokrasi hancur digantikn dengan sistem diktator. Walaupun Cesar terbunuh tahun 44
SM, tetapi sistem romawi sudah berubah menjadi imperium yang diperintah oleh para kaisar.
Pada abad pertengahan demokrasi muncul dari inggris, ditandai dengan lahirnya magna
charta tanggal 15 Juni 1215. Piagam ini memiliki beberapa aturan, diantaranya adalah
kekuasaan
pemerintah
terbatas,
HAM
lebih
dari
kekuasaan
raja.
Tahun 1688 revolusi di inggris memaksa raja Willem III menandatangani bill of right (1689).
Kejadian itu mengubah sistem pemerintahan inggris dari kerajaan ke sistem parlementer.
John Locke (1632-1704 ) merupakan pelopor lahirnya demokrasi liberal, dengan konsepnya
tentang pembataasan kekuasaan, tanggung jawab yang melekat terhadap rakyat dan
pentingnya hak milik.

Montesque dalam The Spirit of Laws (1748) memberikan gagasan pembagian kekuasaan
yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Rousseu dalam bukunya Contract Sosial mengidamkan demokrasi langsung seperti pada
masa yunani kuno. Rakyat harus memilih badan pembuat undang-undang agar undangundang sesuai dengan yang mereka harapkan.
Institusional gagasan demokrasi mencapai puncaknya pada revolusi Amerika pada tahun
1776. Konstitusi Amerika yang didasarkan draft yang dibuat oleh jefferson.
Thomas Jefferson (1743-1826) dalam draf-nya menulis tentang demokrasi modern yaitu
demokrasi tidak hanya diakui sebagai ideologi, tetapi disepakati sebagai jalan hidup bangsa
Amerika. Ada sebelas nilai demokrasi yang diterapkan AS yang kemudian tumbuh,
berkembang, dan diadopsi oleh banyak negara penganut demokrasi, yaitu
a. Prinsip pemerintah berdasarkan konstitusi
b. Pemilu yang demokratis
c. Federalisme, Pemerintahan Negara Bagian dan Lokal
d. Pembuatan Undang-undang yang demokratis
e. Sistem peradilan yang independen
f. Kekuasaan lembaga kepresidenan
g. Peran media yang bebas
h. Para kelompok kepentingan
i. Hak masyarakat untuk tahu
j. Melindungi hak minoritas kontrol sipil atas militer
Demokrasi menjadi isu bersama bangsa-bangsa ketika ditetapkan Declaration of Human
Right (Deklarasi Hak Asasi Manusia) oleh PBB pada bulan desember 1948. Deklarasi
tersebut dianggap tonggak sejarah demokrasi, karena keberadaan ya merupakan wujud
perlawanan terhadap tirani dan penindasan manusia. Di akhir abad 20 demokrasi berkembang
cepat karena runtuhnya komunisme. Sejak tahun 1902 hingga 1997 tercatat 75% negaranegara dunia menganut sistem demokrasi, sementara sisanya mengarah ke demokrasi.
Cirri-ciri the rule of law taitu:
1. Adanya supremasi aturan-aturan hukum
2. Kesamaan kedudukan di depan hukum (equality before the law)
3. Jaminan perlindungan HAM
Prinsip-Prinsip Rule Of Law
Prinsip-prinsip secara formal (in the formal sense) Rule Of Law tercantum pada UUD 1945
dan juga pasal-pasal UUD negara RI tahun 1945. Point utama dari Rule Of Law ialah
jaminan adanya suatukeadilan bagi masyarakatnya, khususnya pada keadilan sosial.
Prinsip-prinsip Rule of Law Secara Formal (UUD 1945)
1. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1: 3)
2. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum serta pemerintahan itu tanpa kecuali (pasal 27:1)
3. Setiap orang berhak atas jaminan, perlindungan ,pengakuan, serta kepastian hukum
yang adil serta perlakuan sama di hadapan hukum (pasal 28 D:1)
4. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan juga layak dalam hubungan kerja ( pasal 28 D: 2)
prinsip demokrasi menurut pandangan para ahli, seperti yang terangkum sebagaimana
berikut:
1. Almadudi
Seperti yang dikemukakan oleh Almadudi berikut prinsip-prinsip demokrasi yang kemudian
dikenal dengan sebutan soko guru demokrasi. Diantaranya sebagai berikut:
1. Kedaulatan ditangan rakyat;

2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;


3. Kekuasaan mayoritas;
4. Hak-hak minoritas;
5. Jaminan hak asasi manusia;
6. Pemilihan yang bebas, adil dan jujur;
7. Persamaan di depan hukum;
8. Proses hukum yang wajar;
9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional;
10. Kemajemukan sosial, ekonomi, dan politik;
11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat
2. lyman towel sergeant
lyman towel sergeant menyatakan bahwa ada beberapa unsur atau prinsip yang umumnya
penting dalam sebuah demokrasi, sebagaimana berikut:
1. Warga Negara memiliki keterlibatan dalam sebuah proses diambilnya suuah
keputusan politik,
2. Adanya sebuah tingkat persamaan tertentu di antara warga negera,
3. Sebuah tingkat kebebasan maupun kemerdekaan tertentu yang diakui serta digunakan
oleh warga negera,
4. Adanya sebuah sistem perwakilan,
5. Memiliki sebuah sistem pemilihan atau kekuasaan mayoritas
3. Hendra Nurtjahyo
Prinsip-prinsip demokrasi yang banyak dikemukakan oleh para ahli yang kemudian
dirangkum oleh Hendra Nurtjahyo (2006: 74-75). Yang kmudian menyatakan bahwa ada dua
prinsip secara mendasar dari sebuah demokrasi, yakni prinsip secara substansial dan prinsip
secara prosedural. Kedua nilai mendasar tersebut menjadi bagian yang penting di dalam
sebuah demokrasi yang merupakan faktor utama sebuah keberadaan yan disebut sebagai
prinsip eksistensial. Di dalam prinsip eksistensial tersebut terkandung beberapa nilai pokok,
sebagaimana berikut seperti kebebasan, kesamaan dan juga kedaulatan suara mayoritas.
Ciri khas demokrasi pancasila:
a. Demokrasi pancasila bersifat kekeluargaan dan gotong royong yang bernafas
Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Demokrasi pancasila harus menghargaihak hak asasi manusia serta menjamin hak hak
minoritas.
c. Pengambilan keputusan dalam demokrasi pancasila sedapat mungkin jdidasarkan atas
musyawarah untuk mufakat.
d. Demokrasi pancasila harus bersendi atas hukum.
Sedangkan secara umum ciri demokrasi Pancasila adalah:
1. Kedaulatan beada di tangan rakyat.
2. Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royong.
3. Cara pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
4. Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi.
5. Diakui adanya keselarasan antara hak dan kewajiban.
6. Menghargai hak asasi manusia.
7. Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah dinyatakan dan disalurkan
melalui wakil-wakil rakyat. Tidak menghendaki adanya demonstrasi dan pemogokan
karena merugikan semua pihak.
8. Tidak menganut sistem monopartai.
9. Pemilu dilaksanakan secara luber.
10. Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas.
11. Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum.

Prinsip Demokrasi Pancasila


Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila - Demokrasi Pancasila merupakan budaya demokrasi
yang dengan karakteristik khas Indonesia yang mengandung prinsip-prinsip. Prinsip-prinsip
pokok demokrasi pancasila adalah sebagai berikut..
1. Perlindungan hak asasi manusia
2. Pengambilan keputusan berdasar musyawarah
3. Badan peradilan merdeka yang berarti tidak terpangaruhi akan kekuasaan pemerintah
dan kekuasaan lain. Misalnya Presiden, BPK, DPR atau yang lainnya.
4. Terdapat partai politik dan juga organisasi sosial politik yang berfungsi untuk
menyalurkan aspirasi rakyat.
5. Sebagai pelaksanan dalam pemilihan umum
6. Kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD (Pasal 1 Ayat 2 UUD
1945)
7. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
8. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggun jawab secara moral kepada Tuhan YME diri
sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain.
9. Menjunjung tinggi tujuan dan juga cita-cita nasional
10. Pemerintah menurut hukum, dijelaskan dalam UUD 1945 yang berbunyi:
Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (rechtstaat dan tidak berdasarkan
kekuasaan belaka (machtstaat)
Pemerintah berdasar dari sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan tidak terbatas)
Kekuasaan yang tertinggi ada ditangan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai