PENDAHULUAN
BAB II
1
LANDASAN TEORI
Faktor Penentu
Penyebab perubahan sosial masyarakat bisa bersumber pada banyak hal,
yang terpenting mampu mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat dalam
melakukan interaksi. Media merupakan salah satu sarana yang mampu
menyebabkan pola pikir dan perilaku masyarakat terpengaruh atau bahkan
berubah sesuai dengan pesan atau informasi yang dikandung dalam media
tersebut.
Beberapa sosiolog berpendapat bahwa ada kondisi-kondisi sosial primer
yang menyebabkan terjadinya perubahan. Misalnya kondisi-kondisi ekonomis,
teknologis, geografis, atau biologis menyebabkan terjadinya perubahanperubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial lainnya (William F. Ogburn
menekankan pada kondisi teknologis). Sebaliknya ada pula yang mengatakan
3
bahwa semua kondisi tersebut sama pentingnya, satu atau semua akan
menyebabka perubahan-perubahan sosial.
Jika dirangkum ada beberapa aspek perubahan sosial, yaitu:
a.Perubahan pola pikir masyarakat. Ssikap masyarakat pada berbagai
persoalan sosial dan budaya disekitarnya yang berakibat terhadap
pemetaan pola-pola pikir baru yang dianut masyarakat sebagai sikap
yang modern, contoh tentang ada pekerjaan informal dan formal
b. Perubahan perilaku masyarakat. Perubahan sistem-sistem sosial,
masyarakat meninggalkan sistem sosial lama dan menjalankan sistem
sosial baru, contoh adanya kebijakan atau standar acuan pembangunan
baru.
c.
Perubahan budaya materi. Perubahan artefak budaya yang digunakan oleh
masyarakat, misal model pakaian, karya fotografi, karya film, teknologi.
Dewasa ini proses-proses pada perubahan-perubahan sosial dapat
diketahui dari adanya ciri-ciri tertentu, antara lain:
1. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya, karena setiap
masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat atau secara
cepat.
2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu, akan diikuti
dengan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. Karena
lembaga-lembaga sosial tadi sifatnya interdependen, maka sulit sekali untuk
mengisolasi perubahan pada lembaga-lembaga sosial tertentu saja. Proses
awal dan proses-proses selanjutnya merupakan suatu mata rantai.
3. Perubahan-perubahan sosial yang cepat biasanya mengakibatkan
disorganisasi yang bersifat sementara karena berada di dalam proses
penyesuaian diri. Disorganisasi akan diikuti oleh suatu reorganisasi yang
mencakup pemantapan kaidah-kaidah dan nilai-nilai lain yang baru.
4. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau
bidang spiritual saja, karena ke dua bidang tersebut mempunyai kaitan
timbal-balik yang sangat kuat.
a.
Social process: the circulation of various rewards facilities, and
personel in an existing structure.
b.
Segmentation: the proliferation of structural units that do not differ
qualitatively from existing units.
c.
Structural change: the emerge of qualitatively new complexes of roles
and organization.
d.
Changes in group structure: the shifts in the composition of group, the
level of consciousness of groups, and the relations among the groups in
society.
Proses Perubahan Sosial
Primitif :
Agrokultural
Tradisional
Transisi
Desa sudah maju, tidak adaaa isolasi, transportasi sudah lancar. Ada
penggunaan media informasi. Ada penyesuaian dengan inovasi. Ada
sikap ambigu terhadap sikap, pandangan daan perilaku mereka.
Modern
Postmodern
Pola perubahan lain yang muncul dari implikasi dari perubahan sosial
yang terjadi secara vertikal juga horisontal adalah :
1.
Memutar (siklus)
2.
Mengulang (repetition)
3.
Memecah
4.
Menyatu (diffusion)
TINGKAT
ANALISIS
WAKIL KAWASAN
STUDI
Global
Organisasi
Internasional;
ketimpangan
internasional
Peradaban
Lingkungan
Masyarakat
Sistem
Pendapatan; kekuasaan dan
stratifikasi;struktur;
gengsi; peran; pertumbuhan
demografi;
masalah penduduk; tingkat pembunuhan
sosial
Komunitasi
Sistem
Pendapatan; kekuasaan dan
stratifikasi;struktur;
gengsi; peran; pertumbuhan
demografi;
masalah penduduk; tingkat pembunuhan
sosial
Institusi
Ekonomi,
pemerintahan; agama;
perkawinan;
dan
keluarga ; pendidikan
Organisasi
Interaksi
Tipe
interaksi;komunikasi
Peradaban
Sikap
BAB III
PEMBAHASAN
KETIGA, dari mana asal perubahan dapat terjadi, bisa berasal dari negara,
dari pasar bebas (kekuatan luar negeri), tau justru berasal dari dalam diri masyarakat
itu sendiri.
KEEMPAT, dalam bentuk apa perubahan itu dapat terjadi. Dapat diketahui,
suatu perubahan dapat berbentuk fisik (tampak/material), misalnya terjadi
pembangunan dalam pengertian fisik. Juga terdapat hal-hal yang tidak tampak
(nonmaterial), seperti pemikiran, kesadaran, dan sebagainya.
KELIMA, wacana-wacana atau hal-hal yang dominan terjadi dalam proses
perubahan sosial. Misalnya, untuk kasus Indonesia di antara enam faktor perubahan
yang telah dijelaskan, mana di antaranya yang dominan, dan mengapa hal tersebut
terjadi.
KEENAM, membedakan konteks-konteks perubahan pada setiap masyarakat
serta bagaimana proses sosial tersebut berlangsung. Pada masalah ini menjelaskan
mengenai (1) proses reproduksi, yakni proses pengulangan-pengulangan dalam ruang
dan waktu yang berbeda seperti halnya warisan sosial dan budaya dari masyarakat
sebelumnya dan (2) proses transformasi, yakni suatu proses perubahan bentuk atau
penciptaan yang baru, atau yang berbeda dari sebelumnya.
10
11
subyektif pelaku interaksi sosial. Atau dengan istilah lain, media massa mampu
menanamkan the pictures in our heads (istilah Walter Lippmann, 1922) tentang
realitas yang terjadi di dunia ini.
Gambaran tentang realitas yang dibentuk oleh isi media massa inilah yang
nantinya mendasari respon dan sikap khalayak terhadap berbagai obyek sosial.
Informasi yang salah dari media massa akan memunculkan gambaran yang salah
pula pada khalayak, sehingga akan memunculkan respon dan sikap yang salah juga
terhadap obyek sosial itu. Oleh karena itu, media massa dituntut menyampaikan
informasi secara akurat dan berkualitas. Kualitas informasi inilah yang merupakan
tuntutan etis dan moral penyajian isi media.
Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang
informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda terhadap setiap
individu. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pola pikir, perbedaan sifat
yang berdampak pada pengambilan sikap, hubungan sosial sehari-hari, dan
perbedaan budaya. Perubahan sosial dimasyarakat berorientasi pada upaya untuk
meninggalkan unsur-unsur yang mesti ditinggalkan, berorientasi pada pembentukan
unsur baru, serta berorientasi pada nilai-nilai yang telah ada pada masa lampau
Tanpa sadar media massa telah membawa masyarakat masuk kepada pola
budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir serta perilaku masyarakat.
Perubahan pola tingkah laku yang paling terasa ialah dari aspek gaya hidup dan
aspek ini paling kelihatan dalam lingkungan generasi muda. Dampak yang
ditimbulkan media massa beraneka ragam, diantaranya: terjadinya perilaku
menyimpang dari norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya yang mana perilaku
menyimpang tersebut dianggap sebagai bagian dari trend masa kini. Dampak lainnya
yaitu kecenderungan makin meningkatnya pola hidup konsumerisme yang menuntut
gaya hidup serba instant serta membuat menurunnya minat belajar di kalangan
generasi muda
Media massa adalah institusi yang meghubungan seluruh unsur masyarakat
satu dengan yang lainnya melalui produk media massa yang dihasilkan. Produk
tayangannya berupaya menyesuaikan dengan khalayaknya yang heterogen dan
12
berbagai sosio ekonomi, kultural. Produksi media yang berupa berita, program
keluarga, kuis, film, program anak disebut sebagai upaya massa yaitu karya budaya.
Blumer dalam McQuails dalam Bungin mengemukakan empat komponen
sosiologis yang mengandung arti massa :
1.
Anggota massa adalah orang-orang dari posisi kelass sosial yang berbeda
(heterogen)
2.
3.
Secara fisik terpisah satu sama lain hanya terdapat sedikit interaksi atau
pertukaran pengalaman
4.
Menurut Praktikto (1979: 36) dewasa ini kemajuan teknologi informasi yang
menuju kearah globalisasi komunikasi dirasakan cenderung berpengaruh langsung
terhadap tingkat peradaban masyarakat dan bangsa. Kita semua menyadari bahwa
perkembangan teknologi informasi akhir-akhir ini bergerak sangat pesat dan telah
menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap tata kehidupan masyarakat di
berbagai negara. Kemajuan bidang informasi membawa kita memasuki abad revolusi
13
BAB IV
PENUTUP
4.1.
KESIMPULAN
Dengan mempelajari pengaruh media terhadap perubahan sosial,
maka kita dapat menyaring antara yang mengarah kea rah positif atau
negative. Hal dimaksudkan agar kita tidak sembarangan dalam menerima apa
yang ditampilkan oleh media tersebut. Sebagai manusia yang berpendidikan
14
DAFTAR PUSTAKA
15
16