Kata Kunci
Retno Wida Hapsari, Tri Anasari, Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam
27
Keywords
28
PENDAHULUAN
Dismenore adalah rasa sakit yang
menyertai menstruasi sehingga dapat
menimbulkan
gangguan
pekerjaan
bervariasi.
berbagai
dan
jam
sebuah
(Jones,
berlangsung
sampai
2005).
diklasifikasikan
12
Dismenore
berdasarkan
Berdasarkan
negara,
siklus
data
angka
dari
kejadian
menstruasi.
Pasien
ada
khas
dismenore
primer
penelitiannya
menemukan
bahwa
dismenore
merupakan
ini mulai
gangguan
prevalensi
pengkajian
berkurang
setelah
bersangkutan
wanita
menikah
dan
yang
hamil
dismenore
menstruasi
terbesar
(89,5%).
terhadap
bervariasi
dengan
Pada
penelitian-
antara
15,8-
terjadi
akibat
berbagai
kondisi
endometriosis,
lain
patologis
seperti
(Schwart,
membranosus
2005).
Dismenore
disebabkan
adanya
Thailand
melaporkan
kejadian
perempuan
pubertas.
Jumlah
Retno Wida Hapsari, Tri Anasari, Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam
ketidakhadiran
21,1%
yang
di
sekolah
sebesar
gizi
yang
dihubungkan
dengan
meringankan
dapat
29
membantu
dismenore
adalah
E, B6, dan C.
primer,
mengalaminya
10-15%
Magnesium
berguna
kegiatan
merelaksasikan
otot
adalah
dismenore
dan
sehari-hari.
Biasanya
untuk
dan
dapat
mengendalikan
suasana
hati
murung
2002).
Selain
magnesium
juga
memperbesar
pembuluh
dismenore
sekunder
(Harunriyanto,
2008).
(Hill,
yang
itu,
berfungsi
darah
Penanganan
dismenore
bisa
pemberian
obat-obatan
nafas
(Smeltzer
& Bare,
terbimbing,
melakukan
nafas
dingin
kompres
(Potter
&
hangat
Perry,
atau
lambat
dan
bagaimana
2002). Selain
dalam,
klien
2005).
30
2010)
sehingga
perlu
dilakukan
terhadap dismenore.
SMK
Swagaya
Purwokerto
mengatakan
mengalami
dismenore
adalah
ada
yang
5) Menganalisis perbedaan
intensitas
menstruasi
Swagaya 2 Purwokerto.
selama
5-7
hari,
dan
dismenore
skala
sebelum
dan
intensitas
dansesudah
pelajar
di
perempuan
SMK
dan
tersebut
angka
adalah
kejadian
dismenore
dilakukan
sebelum
metode
Retno Wida Hapsari, Tri Anasari, Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam
populasi
sebelumnya
semu)
yang
digunakan
pada
Variabel
sudah
berdasarkan
diketahui
kriteria
METODE PENELITIAN
Eksperimental
yang
31
bebas
dalam
Siswi
SMK
Swagaya
Siswi
SMK
Swagaya
adalah
penurunan
skala
dismenore.Pengumpulan
intensitas
data
yang
5)
Siswi
SMK
Swagaya
eksklusi
responden.
kriteria
Siswi
SMK
Swagaya
Siswi
SMK
Swagaya
siswi.
ini
cara-cara lain.
Purwokerto
sebanyak
dengan
149
menggunakan
teknik
3)
Siswi
SMK
Swagaya
cokelat.
dibuat
oleh
berdasarkan
peneliti
ciri
atau
sendiri,
sifat-sifat
32
2. Deskripsi
skala
intensitas
relaksasi
nafas
Skala
dalam
di
intensitas
SMK
dismenore
intensitas
relaksasi
Purwokerto
1. Deskripsi
nafas
skala
dalam
di
SMK
tahun
2013
nilai
maksimum
nafas
Skala
intensitas
menunjukkan bahwa
nyeri yang
dirasakan
pada
minimum
=
dalam
5.
Skala
adalah
Responden
dan
nyeri
yang
tersebut
ringan
mengalami
saat
dismenore
melakukan
responden
dituntut
nilai
teknik
pada
saat
relaksasi
nafas
terdapat
pendapat
Teknik
relaksasi
nafas
dalam
Retno Wida Hapsari, Tri Anasari, Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam
33
menurunkan kecemasan
4. Deskripsi
skala
intensitas
skala
intensitas
intensitas
dismenore
cokelat
Skala
intensitas
di
SMK
Swagaya
dismenore
cokelat
maksimum
maksimum
di
SMK
8.
Swagaya
Skala
tersebut
menunjukkan bahwa
nyeri yang
dirasakan
pada
responden
saat
7.
Skala
tersebut
pemberian
cokelat
positif
terhadap
kimia
otak
dan
34
dismenore
mengurangi
rasa
sakit
dan
sebelum
Dismenore
dan
sesudah
yang
dialami
5. Analisis
skala
dan
intensitas
perbedaan
dismenore
sebelum
2,400
0,632
deviasi (SD)
penuh.
Nilai t
14,697
14
Nilai p
0,000
sensasi
melepaskan
tanpa
cemas
2005).
harus
terhadap
terlebih
pengalaman
dahulu
nyeri
Retno Wida Hapsari, Tri Anasari, Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam
6. Analasis
skala
dan
cokelat
mengganggu
intensitas
perbedaan
35
dismenore
di
SMK
sebelum
Swagaya
aktivitas
karena
1,733
Endorphin
1,387
deviasi (SD)
inilah
yang
bisa
Nilai t
4,840
14
Nilai p
0,000
Berdasarkan
penelitian
yang
nyeri
dismenore
responden
tetap
seseorang
7. Analisis
sesudah
dikarenakan
efektivitas
teknik
cokelat.
36
cokelat
Nilai t hitung
14,697
4,840
14
14
Nilai t tabel
1,761
1,761
Nilai korelasi
0,866
0,510
Nilai p
0,000
0,000
sedangkan
dismenore
nilai
hitung
metode
dibandingkan
dengan
Nilai
korelasiteknik
nafas
relaksasi
signifikan
intensitas
antara
skala
bawah
dalam
relaksasi
nafas
sehingga
adalah
0,866
dalam
terhadap
daerah
mengalami
nyeri
dengan
sementara
nilai
korelasimetode
pemberian cokelat
adalah 0,510
nilai
pemberian
hitung
cokelat
dan
metode
nilai
akan
yang
berkurang
0,866
dibandingkan
lebih
besar
Retno Wida Hapsari, Tri Anasari, Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam
37
nilai maksimum = 7.
yang
2. Rata-rata
ditimbulkan
perlakuan
tergantung
dari
kenyamanan
responden
saat
intensitas
dari
sebenarnya
sifat
dan
skala
nyeri,
lingkungan
melakukan
kedua
3. Rata-rata
skala
intensitas
yang
sangat
maksimum = 8.
dialami
responden
4. Rata-rata
skala
intensitas
nilai
dan
hanya
orang
M= 4,00,
maksimal = 7.
5. Ada perbedaan yang signifikan
antara
skala
intensitas
dismenore
dialami.
0,000.
6. Ada perbedaan yang signifikan
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
antara
skala
intensitas
dismenore
responden,
maka
dapat
diambil
0,000.
intensitas
1. Rata-rata
skala
dismenore
dibandingkan
38
DAFTAR PUSTAKA
Chan, Meta. (2012). The miracle of
chocolate. Surabaya: Tibbun
Komputindo.
Potter, P.A., Perry, A.G. (2005). Buku
Media
Devi,
konsep,
Ilmu
Populer
Kelompok
Gramedia.
proses,
dan
praktik.
Bahasa:
normal.
KTI:
Akbid
YLPP
Purwokerto.
Jakarta.
dan
(obsgyn).Yogyakarta:
obstetri
Nuha
Medika.
Agung,
W.,
Terdapat
dkk.
pada:
http://www.library.upnvj.ac.id/pd
f/2s1keperawatan/206312001/ba
b2.pdf.
Wilmana, F.K., & Gan, S. (2007).
Analgesik-antipiretik
analgesik
anti-inflamasi
ginekologi &obstetri-ginekologi
sosial
Terdapat
untuk
Jakarta: EGC.
profesi
bidan.
nonsteroid
dan
pada:
http://repository.usu.ac.id/bitstrea
m/123456789/31671/4/Chapter%
20II.pdf.