Anda di halaman 1dari 13

1

PENELITIAN

Menurut Depdiknas RI Penelitian adalah kerjasama ilmiah untuk mengembangkan ilmu


pengetahuan, teknologi dan seni dalam rangka memperoleh informasi/temuan/produk baru
melalui metodologi yang berkaitan erat dengan satu atau beberapa disiplin ilmu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penelitian adalah pemeriksaan yang teliti, atau
penyelidikan, atau kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang
dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu
hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum
Menutut Woody (1927) Penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran yang
juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian
definisi dan redefinisi terhadap masalah, merumuskan hipotesis atau jawaban sementara,
membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua
kesimpulan untuk menentukan kecocokan dengan hipotesis.
Menurut Fellin, Tripodi & Meyer (1996) Penelitian adalah suatu cara sistematik untuk maksud
meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat di sampaikan
(dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian adalah Metode sistematik untuk menemukan
suatu kebenaran dan pengujian suatu hipotesis dalam suatu permasalahan dengan melakukan
penyeledikan , pengumpulan data pengolahan , analisis dan penyajian data.
2.

KOMPONEN UTAMA PENELITIAN

Komponen yang ada dalam sebuah penelitian antara lain:


1.

Judul Penelitian

Judul harus ditulis dengan kata-kata yang padat namun menggambarkan isi dari keseluruhan
kegiatan penelitian, karena judul merupakan kesan pertama bagi penilai. Maka dari itu
hendaknya membuat judul yang menarik namun berisi.
2.

Latar Belakang

Latar belakang disusun berdasarkan alasan peneliti mengambil judul dan masalah yang ada.
3.

Rumusan Masalah

Menentukan masalah penelitian merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam
penelitian ilmiah, dan menjadi pusat perhatian dalam penyusunan proposal penelitian.
4.

Hipotesis (bukan merupakan keharusan)

Dalam berbagai penelitian khususnya penelitian eksperimental perlu adanya hipotesis yang
disusun berdasarkan teori atau temuan terdahulu yang merupakan jawaban sementara atas
masalah penelitian, karena sifatnya hanya sementara maka kebenarannya masih perlu diuji
dengan suatu eksperimen.

5.

Tujuan Penelitian

Perumusan tujuan penelitian ditulis secara jelas dengan mengacu pada permasalahan yang telah
dirumuskan. Pada prinsipnya tujuan penelitian adalah untuk memperoleh jawaban terhadap
permasalahan yang telah dirumuskan melalui pendekatan yang dirumuskan dalam metodologi.
6.

Tinjauan Pustaka

Dalam tinjauan pustaka, peneliti menjelaskan jawaban permasalahan berdasarkan penemuanpenemuan para ahli terdahulu. Salah satu hal yang perlu mendapat tekanan di sini adalah
mengenai keterbaruan referensi, yang mana dalam penelitian diusahakan selalu menggunakan
jurnal ilmiah terbaru di bidangnya sebagai referensi sehingga posisi permasalahan yang akan
diajukan dalam proposal penelitian adalah jelas, dan dapat digunakan untuk meyakinkan bahwa
penelitian tersebut penting untuk dilakukan.
7.

Metode Penelitian

Ketepatan, keterbaruan dan inovasi metode yang digunakan sangat penting dalam proses
penelitian karena dengan metode yang tepat akan menghasilkan suatu jawaban masalah yang
tepat pula.
8.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bagian ini penulis menerangkan observasi yang penting secara logis dan kronologis (sesuai
urutan waktu). Hasil penelitian diekspresikan dalam bentuk yang mudah dimengerti misalnya
dalam bentuk foto, tabel, bagan, gambar atau grafik. Hasil biasanya ditempatkan sedekatdekatnya dengan pembahasan, agar pembaca lebih mudah mengikuti uraian. Pembahasan tentang
hasil yang diperoleh berupa penjelasan teoretik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik.
Selain itu, sebaiknya hasil penelitian juga dibandingkan dengan hasil penelitian sejenis yang
sudah dilaksanakan lebih dahulu.
Pembahasan merupakan tempat penulis mengungkapkan argumen secara logis dalam
menganalisis hasil. Bagian pembahasan bisa dipisahkan dengan bab hasil penelitian apabila
uraiannya cukup panjang dan luas. Dalam pembahasan diutarakan temuan baru, orisinalitas dan
arti penting dari penelitian.
9.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan
pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis.
Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis, dan ditujukan kepada para
peneliti dalam bidang yang sejenis, yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian
yang sudah diselesaikan. Saran tidak merupakan keharusan.
10. Daftar Pustaka atau Rujukan
Meliputi sumber-sumber dan referensi yang dipakai dalam sebuah penelitian.

3.

URGENSI PENELITIAN

Sebenarnya, definisi yang jelas tentang hal ini tidak ada. Secara intuitif, urgensi penelitian ini
dapat dikembangkan dari arti kata urgensi, yakni tingkat pentingnya (kepentingan). Urgensi
penelitian dapat dikatakan sebagai tingkat pentingnya melakukan penelitian. Analog dengan
kehidupan sehari-hari, sesuatu akan dapat dikatakan urgen jika sesuatu tersebut tidak ada atau
tidak dilakukan atau semacamnya maka hasil optimal atau terbaik tidak dipeoleh. Misalnya, pada
masa ujian tengah/akhir semester, belajar lebih intens bagi mahasiswa adalah sesuatu yang urgen
karena kalau hal tersebut tidak dilakukan maka hasil ujian tidak akan optimal.
Serupa dengan hal tersebut, dalam penelitian (termasuk skripsi), kegiatan meneliti akan
dikatakan memiliki urgensi yang tinggi jika pelaksanaan kegiatan tersebut akan memberikan
hasil yang bermanfaat. Dengan kata lain, suatu kegiatan penelitian dikatakan urgen jika outapiut
penelitian dapat menyelesaikan masalah secara strategis.
Masalah penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis penelitian yang akan dilakukan.
Untuk penelitian murni/akademis, masalah dapat dikaitkan dengan upaya untuk memverifikasi
teori atau upaya untuk menemukan teori baru. Untuk penelitian terapan, masalah dapat
dikonotasikan sebagai permasalahan yang dihadapi masyarakat/lembaga dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan demikian, suatu penelitian dapat dikatakan memiliki urgensi yang tinggi jika
outapiut penelitian (atau simpulan penelitian) mampu memverifikasi teori atau menemukan teori
baru, untuk penelitian murni/akademis, atau mampu menyelesaikan problematika riil
masyarakat, untuk penelitian terapan.
4.

MANFAAT PENELITIAN

Manfaat atau Kegunaan hasil penelitian dapat diklasifikasikan menjadi manfaat teoritis dan
manfaat praktis.
1. Manfaat teoritis/akademis
Manfaat teoritis adalah manfaat yang dapat membantu lebih memahami suatu konsep
atau teori dalam suatu disiplin ilmu. Konsep atau teori biasanya hanya sebagian kecil dari
suatu konsep atau teori besar yang dibangun oleh banyak ilmuan. Dari suatu penelitian,
jarang sekali kita mendapat suatu manfaat besar yang dapat mempengaruhi sebuah teori
secara keseluruhan. Menyadari hal ini, seorang peneliti seharusnya menghindari pernyataanpernyataan bombastis dalam manfaat dari penelitiannya. Peneliti harus spesifik dalam
penjelasannya. Dalam halk ini, akan sangat baik bila peneliti telah mempelajari penelitianpenelitian lain yang sejenis, sehingga ia tahu manfaat-manfaat apa saja yang dapat diambil
dari berbagai penelitian yang sama.
2.

Manfaat praktis
Manfaat praktis adalah manfaat yang bersifat terapan dan dapat sesegera digunakan
untuk keperluan praktis seperti memecahkan suatu masalah, membuat keputusan, atau
memperbaiki suatu masalah, membuat keputusan, atau memperbaiki suatu program yang
sedang berjalan. Seperti manfaat teoritis, dalam hal manfaat praktis, langsung pada
persoalannya, dan spesifik. Meskipun demikian, manffat praktis dapat diaplikasikan di
konteks yang besar dan umum Nasional adalah suatu manfaat praktis yang dapat
diberlakuakan secara makro di tingkat Negara. Begitu pula dengan manfaat memberikan

dasar rasional bagi perencanaan tenaga kependidikan di sebuah lembaga X, adalah manfaat
praktis, yang barangkali hanya berlaku terbatas di lembaga X tersebut (Slameto, 2004 : 26).
5.

PANDANGAN-PANDANGAN/PARADIGMA TENTANG PENELITIAN

Menurut Harmon (dalam Moleong, 2004: 49), paradigma adalah cara mendasar untuk
mempersepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus
tentang realitas. Bogdan & Biklen (dalam Mackenzie & Knipe, 2006) menyatakan bahwa
paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi, konsep, atau proposisi yang
berhubungan secara logis, yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian. Sedangkan Baker
(dalam Moleong, 2004: 49) mendefinisikan paradigma sebagai seperangkat aturan yang (1)
membangun atau mendefinisikan batas-batas; dan (2) menjelaskan bagaimana sesuatu harus
dilakukan dalam batas-batas itu agar berhasil. Cohenn & Manion (dalam Mackenzie & Knipe,
2006) membatasi paradigma sebagai tujuan atau motif filsofis pelaksanaan suatu penelitian.
Berdasarkan definisi definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa paradigma merupakan
seperangkat konsep, keyakinan, asumsi, nilai, metode, atau aturan yang membentuk kerangka
kerja pelaksanaan sebuah penelitian.
1. Tuntutan Pengetahuan (Knowledge Claim)
Tuntutan pengetahuan meliputi asumsi-asumsi filosofis mengenai ontologi (apa itu
pengetahuan), epistemologi (bagaimana pengetahuan diperoleh), aksiologis (nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya), retorika (bagaimana pengetahuan dituliskan) dan metodologi (proses
pengkajian).
2. Prosedur Penelitian (Strategies of Inquiry)
Menurut Wikipedia (2008) strategi penelitian adalah a procedure for achieving a particular
intermediary research objectivesuch as sampling, data collection, or data analysis. We may
therefore speak of sampling strategies or data analysis strategies. Sedangkan Emzir (2008: 21)
menjelaskan: strategi inquiri/penelitian melengkapi arah spesifik untuk berbagai prosedur
dalam suatu rancangan penelitian. Strategi penelitian memberikan kontribusi pada semua
pendekatan penelitian. Berdasarkan kedua definisi itu, dapat dikatakan bahwa strategi/prosedur
penelitian (strategies of inquiry) adalah prosedur yang ditempuh untuk mencapai tujuan
penelitian.
3. Prosedur (Metode) Penelitian
Mackenzie dan Knipe (2006) menyatakan: method refers to systematic modes, procedures or
tools used for collection and analysis of data. Berdasarkan definisi ini, dapat dikatakan bahwa
metode penelitian merupakan cara, desain, atau media spesifik yang digunakan untuk menjaring
dan menganalisis data dalam tahapan praktik. Pemilihan metode sangat ditentukan oleh tujuan
penelitian. Dalam penelitian tertentu, tujuan dapat dicapai hanya dengan menggunakan data yang
diperoleh melalui observasi. Penelitian lain mungkin membutuhkan data kuantitatif, sedangkan
penelitian lain membutuhkan data yang diperoleh dari kombinasi penggunaan studi dokumen,
angket, atau wawancara.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, paradigma yang dianut seorang peneliti tentang tuntutan
pengetahuan (knowledge claim), prosedur umum penelitian (strategies of inquiry) dan prosedur
penjaringan dan analisis data (research method) akan menentukan apakah dia akan menggunakan
pendekatan kuantitatif, kualitatif, atau metode gabungan. Berikut ini adalah penjelasan singkat
tentang ketiga jenis pendekatan penelitian tersebut.
1. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mendasarkan diri pada paradigma
postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Beberapa ciri khas pendekatan
kuantitatif adalah: bersandar pada pengumpulan dan analisis data kuantitatif (numerik),
menggunakan strategi survei dan eksperimen, mengadakan pengukuran dan observasi,
melaksanakan pengujian teori dengan uji statistik.
2. Pendekatan Kualitatif
Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang berlandaskan fenomenologi dan
paradigma konstruktivisme dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Moleong (2004: 10-13)
menjabarkan sebelas karakteristik pendekatan kualitatif yaitu: menggunakan latar alamiah,
menggunakan manusia sebagai instrumen utama, menggunakan metode kualitatif (pengamatan,
wawancara, atau studi dokumen) untuk menjaring data, menganalisis data secara induktif,
menyusun teori dari bawah ke atas (grounded theory), menganalisis data secara deskriptif, lebih
mementingkan proses daripada hasil, membatasi masalah penelitian berdasarkan fokus,
menggunakan kriteria tersendiri (seperti triangulasi, pengecekan sejawat, uraian rinci, dan
sebagainya) untuk memvalidasi data, menggunakan desain sementara (yang dapat disesuaikan
dengan kenyataan di lapangan), dan hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama oleh
manusia yang dijadikan sebagai sumber data.
3. Pendekatan Metode Gabungan (Mixed Methods Research)
Penelitian gabungan, atau lebih dikenal dengan istilah multimedtodologi dalam operations
research, merupakan pendekatan penelitian yang memadukan penjaringan dan analisis data
kuantitatif dan kualitatif (Wikipedia, 2008). Pendekatan ini cenderung didasarkan pada
paradigma pragmatik (seperti orientasi konsekuensi, orientasi masalah, dan pluralistik).
Pendekatan metode gabungan dibedakan ke dalam dua bentuk: penelitian metode gabungan
(mixed method research) dan penelitian model gabungan (mixed model research). Dalam
penelitian metode gabungan peneliti menggunakan strategi kualitatif pada satu tahapan dan
strategi kuantatif pada tahapan lain, atau sebaliknya. Sebagai contoh, seorang peneliti melakukan
eksperimen (kuantitatif) dan setelah itu melakukan wawancara terhadap partisipan mengenai
pandangan mereka terhadap eksperimen tersbut dan mencari tahu apakah mereka setuju dengan
hasilnya. Dalam penelitian model gabungan peneliti memadukan strategi kuantitatif dan
kualitatif dalam satu atau dua tahapan yang sama. Sebagai contoh, seorang peneliti dapat
melakukan sebuah survei dan menggunakan sebuah kuesioner yang terdiri dari beberapa

pertanyaan tertutup dengan jawaban berganda (kuantitatif) dan beberapa pertanyaan terbuka
(kualitatif). Sebagai contoh lain, peneliti dapat menjaring data kualitatif yang kemudian dirubah
menjadi data kuantitatif.
6.

TAHAP PENELITIAN

1. Mengidentifikasi Masalah
Yang dimaksud dengan mengidentifikasi masalah ialah peneliti melakukan tahap pertama dalam
melakukan penelitian, yaitu merumuskan masalah yang akan diteliti. Tahap ini merupakan tahap
yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya penelitian akan dituntun oleh
perumusan masalah. Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka peneliti akan kehilangan arah
dalam melakukan penelitian.
2 Membuat Hipotesa
Hipotesa merupakan jawaban sementara dari persoalan yang kita teliti. Perumusan hipotesa
biasanya dibagai menjadi tiga tahapan: pertama, tentukan hipotesa penelitian yang didasari oleh
asumsi penulis terhadap hubungan variable yang sedang diteliti. Kedua, tentukan hipotesa
operasional yang terdiri dari Hipotesa 0 (H0) dan Hipotesa 1 (H1). H0 bersifat netral dan H1
bersifat tidak netral. Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian memerlukan hipotesa, seperti
misalnya penelitian deskriptif. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai masalah ini akan dibahas
pada BAB V.
3. Studi Literature
Pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian pustaka, yaitu mempelajari
buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang
lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti.
Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan yang diteliti dengan benar dan
sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah.
4. Mengidentifikasi dan Menamai Variabel
Melakukan identifikasi dan menamai variable merupakan salah satu tahapan yang penting karena
hanya dengan mengenal variabel yang sedang diteliti seorang peneliti dapat memahami
hubungan dan makna variable-variabel yang sedang diteliti.
5. Membuat Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variable-variabel yang sedang diteliti
menjadi bersifat operasional dalam kaitannya dengan proses pengukuran variable-variabel
tersebut. Definisi operasional memungkinan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan suatu
yang operasional sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan pengukuran.
6. Memanipulasi dan Mengontrol Variabel
Yang dimaksud dengan memanipulasi variable ialah memberikan suatu perlakuan pada variable
bebas dengan tujuan peneliti dapat melihat efeknya bagi variable tergantung atau variable yang
dipengaruhinya. Sedang yang dimaksud dengan mengontrol variable ialah melakukan kontrol

terhadap variable tertentu dalam penelitian agar variable tersebut tidak mengganggu hubungan
antara variable bebas dan variable tergantung.
7. Menyusun Desain Penelitian
Apa yang dimaksud dengan menyusun desain penelitian? Desain penelitian khususnya dalam
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif merupakan alat dalam penelitian dimana
seorang peneliti tergantung dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang
sedang dilakukan. Desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi peneliti dalam melakukan
proses penentuan instrumen pengambilan data, penentuan sample, koleksi data dan analisanya.
Tanpa desain yang baik maka penelitian yang dilakukan akan tidak mempunyai validitas yang
tinggi.
8. Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran
Yang dimaksud pada bagian ini ialah tahap dimana seorang peneliti harus melakukan identifikasi
alat apa yang sesuai untuk mengambil data dalam hubungannya dengan tujuan penelitannya.
Pada penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif biasanya peneliti menggunakan
kuesioner, khususnya dalam penelitian-penelitian jenis Ex Post Facto.
9. Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, kuesioner merupakan salah satu
alat yang penting untuk pengambilan data; oleh karena itu, peneliti harus dapat membuat
kuesioner dengan baik. Cara membuat kuesioner dapat dibagi dua, yaitu dari sisi format
pertanyaan dan model jawaban. Disamping kuesioner, alat pengambilan data juga dapat
dilakukan dengan interview. Cara-cara melakukan interview diatur secara sistematis agar dapat
memperoleh informasi dan/atau data yang berkualitas dan sesuai dengan yang diinginkan oleh
peneliti.
10. Melakukan Analisa Statistik
Salah satu cirri yang menonjol dalam penelitian yang menggunanakan pendekatan kuantitatif
ialah adanya analisa statistik. Analisa statistik digunakan untuk membantu peneliti mengetahui
makna hubungan antar variable. Sampai saat ini, analisa statistik merupakan satu-satunya alat
yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk menghitung besarnya hubungan antar
variable, untuk memprediksi pengaruh variable bebas terhadap variable tergantung, untuk
melihat besarnya pesentase atau rata-rata besarnya suatu variable yang kita ukur.
11. Menggunakan Komputer untuk Analisa Data
Dengan berkembangnya teknologi komputer yang semakin canggih dan dituntutnya melakukan
penelitian secara lebih cepat serta kemungkinan besarnya jumlah data, maka seorang peneliti
memerlukan bantuan komputer untuk melakukan analisa data. Banyak perangkat lunak yang
telah dikembangkan untuk membantu peneliti dalam melakukan analisa data, baik yang bersifat
pengelohan data maupun analisanya. Salah satu program yang popular ialah program SPSS.
12. Menulis Laporan Hasil Penelitian

Tahap terakhir dalam penelitian ialah membuat laporan mengenai hasil penelitian secara tertulis.
Laporan secara tertulis perlu dibuat agar peneliti dapat mengkomunkasikan hasil penelitiannya
kepada para pembaca atau penyandang dana.
7.
a.

JENIS-JENIS PENELITIAN
Klasifikasi Penelitian Menurut Manfaat/ Tujuan

Penelitian Dasar (Basic Research):


Penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar utk memahami masalah scr mendalam dalam
organisasi scr mendalam (tanpa ingin menerapkan hasilnya).Bertujuan utk pengembangan teori,
dan tidak memperhatikan kegunaan langsung yang bersifat praktis. Biasanya berguna utk
penemuan & pengembangan ilmu
Penelitian Terapan (Applied Research):
penelitian diarahkan utk mendapatkan informasi yangdapat digunakan utk memecahkan masalah.
Penelitian Terapan bertujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori
yang diterapkan dalam memecahkan masalah-2 praktis, biasanya berguna utk memecahkan
masalah-2 kehidupan praktis
Ada 3 macam penelitian terapan yaitu :

Penelitian Evaluasi (evaluation research)

Penelitian yang diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan keputusan
tentang nilai relatif dari dua/ lebih alternatif tindakan.Contohnya Apakah performance komputer
A lebih baik daripada komputer B,Apakah sistem A lebih efisien daripada sistem B.Apakah
pengembangan sistem X dapat meningkatkan efisiensi produksi

Penelitian & Pengembangan (research n development)

Penelitian yang bertujuan utk mengembangkan produk sehingga produk tsb mempunyai kualitas
yang lebih tinggi. Tujuan utamanya adalah bukan utk formulasi dan uji hipotesis, melainkan utk
mendapatkan produk baru atau proses baru. Sehubungan dengan R&D, institusi dapat
menerapkan pengendalian kualitas total yang prinsip utamanya perbaikan scr kontinyu

Penelitian Tindakan (action research)

Penelitian yang dilakukan utk segera dipergunakan sebagai dasar tindakan pemecahan masalah
yang ada. Tujuan utama: utk memecahkan berbagai persoalan/ masalah (bisnis, ekonomi, dll)
melalui aplikasi metode ilmiah, bukan membuat kontribusikepada ilmu pengetahuan Pemecahan
masalah akan dititikberatkan kepada masalah lokal yang dihadapi dengan melakukan evaluasi scr
terus menerus sampai ditemukan hasil yang diinginkan Contoh Action Research dalam mencoba
menjawab soal: Strategi pengembangan sistem manakah yang paling sesuai utk perusahaan?
Tindakan apa yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam mengatasi inefisiensi?
b. Klasifikasi penelitian berdasarkan dimensi waktu
Penelitian Cross-sectional

penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu, dan tidak akan dilakukan penelitian lain di
waktu yang berbeda utk diperbandingkan.Pengertian satu waktu tidak bisa hanya dibatasi pd
hitungan minggu, bulan, atau tahun (tidak ada batasan yang baku). Batasan yang digunakan
adalah bhw penelitian tsb telah selesai dalam satu waktu tertentu

Penelitian Longitudinal

penelitian yang dilakukan antara waktu. Setidaknya terdapat dua/ lebih kali penelitian dengan
topik atau gejala yang sama dalam waktu yang berbeda. Kata kunci penelitian longitudinal: ada
upaya membandingkan antara hasil penelitian, biasanya utk melihat perubahan yang terjadi
Penelitian Kecendrungan
Penelitian yang dilakukan thd gejala yang sama dengan waktu yang berbeda serta
responden atau informan yang berbeda
Contoh: penelitian tentang gaya hidup tahun 1970 dengan 2000; gejala Tsunami
tahun 1804 dengan tahun 2004
Penelitian Panel
Penelitian yang dilakukan thd gejala yang sama dengan waktu yang berbeda serta
responden atau informan yang sama
Contoh: bagaimana pilihan responden thd presiden sebelum putaran pertama dan
setelah putaran kedua
Penelitian Kohort
Penelitian yang dilakukan thd gejala yang sama dengan waktu yang berbeda serta
responden atau informan yang memiliki karakteristik yang sama
Orang yang diteliti berbeda, tapi memiliki ciri-ciri yang sama
c. Klasifikasi penelitian menurut Teknik Pengumpulan Data
Penelitian Kualitatif

Data kualitatif data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar
Dalam kelompok kualitatif, terdapat beberapa jenis penelitian:

Penelitian Lapangan

Penelitian ini bisa dimulai dengan perumusan permasalahan yangtidak terlalu baku. Instrumen
yangdigunakan juga hanya berisi tentang pedoman wawancara . Pedoman wawancara dapat
berkembang sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan

Analisis Wacana

Penelitian ini serupa dengan analisis isi, hanya saja bukan frekuensi tampilan dr topik tertentu
yang dipilih dalam material yang sdh ditentukan, tapilebih jauh mengaitkan topik tsb pd setting
atau kondisi yang muncul bersamaan atau melatarbelakangi topik tsb.

Perbandingan Sejarah

Bertujuan mengumpulkan data dan menjelaskan aspek-2 kehidupan sosial yang terjadi di masa
lalu. Penelitian ini dapat difokuskan pd periode sejarah, bberapa kebudayaan berbeda, atau
kombinasi keduanya

Penelitian Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data
kualitatif yang diangkakan (scoring) misalnya terdapat dalam skala pengukuran. Dalam
kelompok kuantitatif, terdapat bberapa jenis penelitian:

Penelitian Survey

Penelitian yangg menggunakan kuesioner sebagai intrumen penelitian. Kuesioner merupakan.


lembaran yang berisi beberapa pertanyaan dengan struktur yang baku. Dalam pelaksanaan
survey, kondisi penelitian tidak dimanipulasi oleh peneliti

Penelitian Eksperimen

Penelitian ini dilakukan bukan kepada orang, tapilebihkepada simbol, gambar, film, dan
sebagainnyaPada material yang dianalisis, misalnya surat kabar, dihitung berapa kali tulisan
tentang topik tertentu muncul, lalu dengan alat bantu statistik dihitung

Analisis Isi

Penelitian ini dapat dilakukan di alam terbuka & juga di ruang tertutup. Dalam penelitian
eksperimen kondisi yang ada dimanipulasi oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan peneliti. Dalam
kondisi yang telah dimanipulasi ini, biasanya dibuat dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan
kelompok pembanding. Kepada kelompok kontrol akan diberikan treatment atau stimulus
tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil dari 2 kelompok tersebut yang akan
diperbandingkan

Di samping beberapa metode penelitian yang disebutkan di atas, klasifikasi penelitian


menurut metode dibagi menjadi :

Penelitian Survey.
Kerlinger (dalam Sugiyono, 2007:7) menyatakan bahwa penelitian survey adalah
penelitian yang dilakukan pada populasi besar/kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data
sampel yang diambil dari populasi.
Dengan demikian, penelitian survey umumnya melakukan pengambilan sampel namun
dilakukan generalisasi. (data sampel berlaku untuk populasi). Karena itu, teknik dan metode
pengambilan sampel merupakan faktor yang sangat penting dalam penelitian survey.
Contohnya : Lembaga Survey XXX melakukan survey tentang siapa yang layak menjadi
presiden tahun 2014 di wilayah Jakarta. Karena banyaknya penduduk Jakarta, maka tidak
mungkin dilakukan survey secara penuh, sehingga dilakukan pengambilan sampel yang
representative (mewakili) populasi. Data sampel ini kemudian diharapkan dapat
mencerminkan kecenderungan persepsi penduduk secara keseluruhan (berbagai teknik
sampling akan dijelaskan kemudian).
Penelitian Ex Post Facto.
Merupakan penelitian untuk mengungkap penyebab sebuah peristiwa yang sudah terjadi.
Misalnya, penelitian tentang penyebab terjadinya kecelakaan pesawat Adam Air. Penelitian

ini kemudian akan melihat kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi
penyebab kejadian tersebut.
Penelitian Experimen.
Penelitian ini dilakukan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain
dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.
Ciri utama dari penelitian eksperimen adalah meneliti hubungan sebab akibat, situasi
yang terkontrol ketat, dan memunculkan sesuatu agar terjadi.
Misalnya penelitian untuk menguji dampak pemutaran musik klasik terhadap prestasi
belajar siswa. Artinya ada penyebab (musik klasik) dan akibat (hasil belajar). Situasi yang
dikontrol ketat agar akibat (hasil belajar) benar-benar ditimbulkan oleh musik klasik
(penyebab) dan bukan karena penyebab lain. Memunculkan suatu terjadi misalnya dengan
adanya musik klasik maka akan memunculkan tingginya prestasi belajar siswa.
Penelitian Naturalistik.
Penelitian naturalistik disebut juga penelitian kualitatif. Artinya, penelitian dilakukan
pada kondisi objek alamiah (lawan dari eksperimen yang diciptakan). Peneliti merupakan
instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan (misalnya wawancara,
observasi, angket, dokumantasi, dll), analisis data bersifat induktif, proses lebih penting dari
pada hasil, dan lebih menekankan makna dibanding generalisasi.
Contohnya penelitian untuk mengungkap penyebab rendahnya prestasi atlet-atlet
Indonesia di kancah Internasional.
Penelitian Tindakan.
Merupakan penelitian yang ditujukan untuk menemukan metode yang paling efektif
dalam kegiatan sehari-hari di tempat kerja maupun di organisasi lain.
Misalnya penelitian tindakan untuk mencari metode kerja yang paling efisien dalam
sebuah pabrik. Penelitian akan melibatkan peneliti dan karyawan untuk mengkaji bersamasama tentang metode, prosedur kerja dan alat kerja baik mengenai kelebihannya maupun
kekurangannya, sehingga akan dicarikan metode dan alat yang lebih tepat. Metode baru ini
selanjutnya akan dicoba terus menerus sampai ditemukan metode yang paling efisien.
Penelitian Kebijakan.
Merupakan penelitian untuk menyelesaikan permasalahan yang dimiliki umumnya oleh
para administrator atau pembuat kebijakan. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi
rekomendasi kebijakan yang akan diambil.
Contohnya penelitian untuk menentukan sistem penggajian karyawan.
Penelitian Evaluasi.
Merupakan penelitian yang ditujukan untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan
atau produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan. Kata kunci dari penelitian
evaluasi adalah adanya standar pengukuran.
Misalnya evaluasi terhadap proses belajar mengajar harus dibandingkan dengan standar
proses belajar mengajar yang dikeluarkan oleh Diknas sehingga penilaian hasil evaluasi akan
memperlihatkan di bawah standar, sesuai standar atau jauh di atas standar.
Penelitian Sejarah.
Merupakan penelitian untuk mengungkap kejadian-kejadian di masa lalu. Misalnya
penelitian tentang sejarah berdirinya kerajaan Demak, penelitian tentang perkembangan
peradaban kelompok atau suku bangsa tertentu, dll.

8.

CARA MELAKUKAN PENELITIAN


Untuk melakukan penelitian kita harus mempersiapkan langkah-langkah penelitian,
seperti :
1. Memilih Masalahmemerlukan kepekaan dan kondisi yang terjadi dimasyarakat saat itu.
2. Studi Pendahuluan studi eksploratoris, mencari informasi dan data-data yang diperlukan
dalam penelitian.
3. Merumuskan Masalah

Menjabarkan masalah yang terjadi.


4.

Merumuskan anggapan dasar

Menentukan anggapan awal /hipotesa .


5.

Memilih pendekatan.

metode atau cara penelitian, jenis / tipe penelitian : sangat meenentukan variabel apa, objeknmya
apa, subjeknya apa, sumber datanya di mana;
6.

Menentukan variabel dan Sumber data

Apa yang akan diteliti? Data diperoleh dari mana?


7.

Menentukan dan menyusun instrumen.

apa jenis data, dari mana diperoleh? Observasi, interview, kuesioner?


8.

Mengumpulkan data

dari mana, dengan cara apa?


9.

Analisis data

memerlukan ketekunan dan pengertian terhadap data. Apa jenis data akan menentukan teknis
analisisnya
10.

Menarik kesimpulan

Memerlukan kejujuran, apakah hipotesis terbukti?


11.

Menyusun laporan.

memerlukan penguasaan bahasa yang baik dan benar.

9.

BERFIKIR LOGIS : DEDUKTIF DAN INDUKTIF

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan penalaran deduktif induktif. Penalaran


deduktif dimulai dari hal-hal yang bersifat umum menuju ke hal-hal yang khusus. Sedangkan
penalaran induktif adalah pencarian pengetahuan yang dimulai dengan observasi terhadap hal-hal
yang khusus (fakta kongkrit), dari kajian atas fakta kongkrit ini diperoleh kesimpulan umum.
Dengan demikian penalaran deduktifinduktif, yaitu kegiatan berpikir ulang- alik antara
penalaran deduktif dan penalaran induktif.
DAFTAR PUSTAKA

Heri, Agus.,2011.Tahap-tahap Proses Penelitian.


[online]Dari:<http://rezafm.unsri.ac.id/index.php/posting/49>[diakses pada 11 Januari 2013].
Pardede, Parlindungan.,2011.Paradigma Penelitian.
[online]Dari:<http://parlindunganpardede.wordpress.com/classassignment/research/articles/paradigma-penelitian/>[diakses pada 11 Januari 2013].
Pardede, Parlindungan.,2011.Paradigma Penelitian.
[online]Dari:<http://parlindunganpardede.wordpress.com/classassignment/research/articles/paradigma-penelitian/>[diakses pada 11 Januari 2013].
Slameto.2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
Surakhmad, Winarno. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar Metode, dan Teknik. Edisi
ketujuh disempurnakan. Bandung: Tarsito
Dharminto,.2010.Metode Penenlitian dan Penelitian Sampel.[online]Dari :
<http://eprints.undip.ac.id/5613/1/METODE_PENELITIAN_-_dharminto.pdf> [diakses 14
Januari 2013].

Anda mungkin juga menyukai